Adalah suatu hal yang umum dalam praktek untuk menggunakan ducting
rectangular pada bagian plenum dari sistem saluran udara dan menggunakan
ducting lingkaran pada bagian cabang. Untuk menghubungkan antara ducting
lingkaran dan ducting persegi digunakan take off fitting antara rectangular pada
plenum dengan ducting lingkaran pada cabang.
Gambar 7. 3 Instalasi saluran udara dibawah lantai
Pada beberapa installasi, sering kali ruang antara balok –balok lantai
digunakan sebagai bagian dari sistem saluran udara. Ketika hal ini dilakukan, balok
– balok dalam ruangan harus dilapisi dengan material kedap untuk mencegah
kebocoran. Teknik lain adalah menggukana ruangan diatas langit – langit atau
dibawah risefloor (crawl space construction) sebagai plenum chambers.
Persyaratan dari teknik ini adalah, ruangan yang digunakan harus kedap, diisolasi
dan harus memenuhi standard.
7.4. Material Ducting
Ducting bisa dibuat dari berbagai macam material diantaranyan adalah ; sheet
metal, aluminium, fiberglass, keramik, plastik dan semen. Setiap material memiliki
kelebihan dan kekurangan masing – masing. Misalkan ; sheet metal lebih berat
daripada aluminium tetapi harganya lebih murah. Aluminium lebih tahan korosi
seperti halnya fiberglass. Ducting plastik saat ini banyak digunakan karena ringan
dan murah meskipun tidak tahan akan panas.
7.5. Fitting
Pada gambar dibawah ini terdapat berbagai macam fitting yang sering
digunakan dalam sistem saluran udara, seperti take-off, bends, elbow, turning
vanes, transformation, collars, felxible connection, dampers, offsets, end caps,
stack fitting, boots, register heads, floor pans dam beberapa kombinasi.
Gambar 7. 4 . Macam – macam fitting
Gambar 7. 5 Macam – macam fitting
Gambar 7. 6 Macam – macam fitting
7.6. Sistem saluran udara
Sistem saluran udara dibagi menjadi dua kategori umum ;
(1). Sistem saluran udara untuk keperluan pemanas, (2) Sistem
saluran udara untuk keperluan pendingin. Sistem perimeter yang
mensuplai udara pada ketinggian mendekati lantai dan sepanjang
dinding dari struktur bangunan adalah sistem yang sesuai digunakan
untuk keperluan pemanasan. Sementara sistem yang mensuplai udara
dari atas langit – langit adalah sesuai untuk sistem pendinginan.
Layout sistem saluran udara dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu
loop perimeter, extended plenum, overhead system dan overhead
trunk yang dijelaskan sebagai berikut :
7.6.1. Loop Perimeter.
Pada sistem loop perimeter, ducting dipasang secara kontinyu, sebagai bagian
dari loop tertutup dari sistem yang mengelilingi bangunan. Suplai udara melewati
central plenum yang terletak di tengah dan dialirkan ke perimete loop melalui
beberapa feeder duct. Feeder duct biasanya dilatakan sepanjang loop dan didesain
untuk memasuki loop pada titik didalam ruangan yang memiliki tingkat kenyamanan
paling sedikit. Untuk aplikasi pemanasan, hal ini bisa pada lokasi dekat jendela dimana
udara dingin masuk, sementara untuk aplikasi pendinginan bisa diletakan pada area
dimana terjadi konsentrasi sumber panas. Suatu sistem loop perimeter adalah ideal
untuk kontruksi dari papan, ketika panas dari feeder duct berada dibawah lantai maka
dapat mengimbangi kondisi lantai yang dingin.
Tabel 7.1. dibawah ini menunjukan perbandingan performance dari kelima tipe
dasar dari outlet.
Tabel 7. 1 Perbandingan lima tipe dasar dari outlet
Gambar 7. 24 Perbandingan posisi outlet terhadap distribusi udara
7.9.6. Return Outlet
Return outlet tipe floor dan baseboard seringkali digunakan pada
instalasi perumahan. High wall dan ceiling return outlet juga bisa digunakan
untuk aplikasi pemanasan. Jika suply outlet pada pemanasa berasal dari atas dan
return outlet juga terpasang diatas, harus diperhatikan kemungkinan tidak
efektifnya pengkondisian udara, ada kemungkinan udara langsung by pass
kembali ke return outlet tanpa memanaskan ruangan.
7.10. Pemilihan outlet
Review kondisi gedung, bangunan dan ruangan untuk melihat ukuran dan
bentuknya.
1. Menetukan jumlah udara yang harus dimasukan kedalam ruangan.
2. Memilih tipe outlet dan menentukan lokasi penempatannya. Menentukan
aliran yang sesuai apakah throw, blow dan kecepatan aliran.
3. Menentukan ukuran outlet dari katalog ataupun perhitungan. Hal ini akan
dijelaskan dalam bab penentuan ukuran sistem saluran udara.