Anda di halaman 1dari 38

HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN
dr. JANUAR S,SpOG
HIPERTENSI DLM
KEHAMILAN (HDK)
• TERMINOLOGI
 Ibu hamil yg mengalami pe TD
ringan atau berat dgn berbagai
disfungsi organ.
Angka mortalitas dan morbiditas bayi
cukup tinggi.30-40%→kematian
perinatal.
KLASIFIKASI
• The Working Group Report and High
Blood Pressure in Pregnancy (2000).→
1. Hipertensi Gestasional
2. Hipertensi kronis
3. PER,PEB dan Eklampsia
4. Superimposed preeklampsia
BATASAN 

Kenaikan TD sistolik ≥ 140 mmHg


dan TD diastolik ≥ 90 mmHg.
Proteinuria ≥ 0,3 gr/24 jam atau
Protein kualitatif + 1
DEFINISI
Hipertensi gestasional→KeTD yg
hanya dijumpai dlm kehamilan spi 12
minggu pasca persalianan.
Tdk dijumpai tanda-tanda PE
Hipertensi kronis→ Sebelum
kehamilan,selama kehamilan sampai
sesudah masa nifas.Tdk dijumpai
tanda-tanda PE
PER,PEB,Eklampsia→ TD ≥ 140/90
mmHg,Proteinuria dan edema.
PER→ TD ≥ 140/90 mmHg,tapi ≤
160/110mmHg, dan proteinuria + 1
PEB→ TD ≥ 160/110 mmHg,proteinuria
≥ + 2 dpt disertai keluhan subjektif.
Eklampsia→ Kel akut dlm persalinan
atau nifas disertai kejang atau
koma.Kejang bukan akibat kel
neurologik.
• Superimposed PE→ gejala dan tanda-
tanda PE muncul sesudah kehamilan 20
minggu yg sebelumnya hipertensi kronis.

INSIDEN
PE dan EKLAMSIA
Wanita hamil→ 4-9%
Nullipara → 3-7 %
Multipara → 0,8-5%
PE di IND → 3-10%
ETIOLOGI-PATOGENESIS

⇛ THE DESEASE OF THEORIES

HIPOTESIS UTAMA :
Faktor imunologi
Faktor genetik
Penyakit pembuluh darah
Trophoblast berlebihan
Faktor predisposisi
terjadinya PE
• Primigravida
• Kehamilan ganda
• DM
• Hipertensi essensial kronik
• Molahidatidosa
• Hidrops fetalis
• Obesitas
• Bayi besar
PENANGANAN
• USIA KEHAMILAN
• SEGERA MELAHIRKAN JANIN
• AWASI KEADAAN IBU – JANIN
• PERTIMBANGAN TERMINASI
KEHAMILAN
PENANGANAN
• PER
→ Dirawat RS: Kehamilan < 37 minggu
Diet rendah garam
→ Rawat jalan : Kontrol sec teratur
1.Terapi anti hipertensi,anti diuretik
2. Evaluasi kesehatan ibu
3. Evaluasi keadaan bayi
4.Kehamilan > 37 mggu →Induksi
PENANGANAN
• PEB
I.Pengobatan Medisinal
1.Tirah baring
2.Oksigen
3.Kateter menetap
4.IVFD:RL,Ringer asetat,Koloid
(jlh input cairan 2000ml/24 jam)
PENANGANAN
5.Magnesium Sulfat
Inisial dosis:
- Loading dose:4 gr MgSO4 20% IV(4-5 mnt)
- 8 gr MgSO4 40% IM (4 gr boka,4 gr boki )
- Maintenance dose: 4 gr MgSO4 40% IM
tiap 4 jam.

6.Anti hipertensi
Bila TD diastole > 110 mmHg
Nifedipin sublingual 10 mg,setelah 1 jam
TD masih tinggi beri difedipin ulang 5-10
mg sublingual, oral dgn interval 1-3 jam
PENANGANAN
7. Diuretik diberikan bila:
- Edema paru
- Gagal jantung kongestif
- Edema anasarka
8. N-Acetyl cystein 3x600 mg
9. Rawat ICU,bila pasien koma
10. Konsul ke Interna,Hematologi,Mata,Saraf
11. Awasi komplikasi HELLP syndrom,gagal
ginjal, edema paru, DIC, stroke,solusio dll.
12.Jika dijumpai HELLP syndrom beri terapi:
Deksametason 10 mg/12 jam IV 2 kali sebelum
persalinan,dilanjutkan 10 mg, 10mg,5mg,5mg/jam
IV interval 6 jam postpartum
Syarat Pemberian MgSO4
• Tersedia antidotum CA Glukonas 10%
• Refleks Patella positif
• Frekuensi pernapasan > 16 kali/ menit
• Produksi urin > dlm 4 jam( 0,5 cc/kg
BB/jam)
Penanganan Obstetri
• KU stabil sikap :
- Terminasi kehamilan
- Konservatif bila :
1.TD terkontrol < 160/110 mmHg
2.Oliguria respon dgn pemberian
cairan
3.Tdk dijumpai nyeri epigastrik
4.Usia kehamilan < 34 minggu
PENANGANAN OBSTETRI
• HELLP syndrom⇛Managemen Aktif
• Serviks matang,tdk ada kontra indikasi obstetrik
⇒ Induksi persalinan dan kala II dipercepat dgn
tindakan EV atau EF
• Pemberian tablet vitamin dan mineral
• Periksa hematokrit pd kehamilan 28-32 minggu.
• Seksio sesaria dilakukan pada:
- Skor pelvik< 5
- Setelah 12 jam drip oksitosin gagal
• Indikasi obstetri
Eklampsia
I.Pengobatan Medisinal
1. MgSO4 → Cara pemberian = PEB
Bila kejang berulang beri MgSO4 20%
2 gr IV( 20 menit stlh pemberian
terakhir,bila msh kejang dpt diberikan
Amobarbital 3-5 mg/ kg BB IV pelan2
2. Infus RL,Ringer Asetat 2000
ml/24jam
EKLAMPSIA
3.Perawatan serangan kejang :
- kamar isolasi
- Fiksasi badan pada tempat tidur
- Pemberian oksigen
- kateter menetap
4.Perawatan penderita koma
- Monitor GCS
- Koma > 24 jam, pasang NGT
Eklampsia
5. Anti hipertensi dan Diuretikum sama dgn
pemberian PEB
6. Kardiotonikum ( Cedilanid ) bila ada
indikasi
7. Tdk ada respon konservatif
⇛ Pertimbangkan Seksio sesaria
Eklampsia
II. Pengobatan Obstetri
- Terminasi kehamilan atau persalinan
tanpa memandang usia kehamilan dan
keadaan janin.
- Bila sudah stabilisasi:
4-8 jam→ Terminasi setelah :
1.Pemberian anti kejang terakhir
2.Pemberian anti hipertensi terakhir
3.Penderita mulai sadar
- Bila anak hidup ⇒ Seksio
EKLAMPSIA
• Perawatan pasca persalinan :
- Bila Pervaginam → monitor tanda vital
- Px lab → 24 jam pasca persalinan
- Perbaikan segera → 24-48 jam
pasca persalinan
Syndrom HELLP
• Louis Weinstein (1982) = PEB
- Merupakan kumpulan gejala
(Hemolysis,Elevated Liver enzim,Low
Platelet count) pada PEB dan Eklampsia.
- Ditandai dgn :
1.Hemolysis
2.Pe↑ kadar enzim hepar
3.Trombositopeni
BATASAN
• Masih kontroversi
• Godlin(1982) ⇒ Btk awal PEB
• Weinstein → Varian unik PE
• Bbrp Peneliti ⇛ Btk ringan
DIC ( krn px lab tdk adekuat
Alasan Kontroversi

1. Perbedaan kritera diagnostik


2. Metode yang digunakan
3. Petanda keadaan penyakit yang
berat
4. Prognosa jelek
INSIDEN
1.Belum diketahui dengan pasti
2.Gambaran klinis bervariasi
3.Perbedaan kriteria diagnostik
⇒ PEB: 2-12%
Seluruh kehamilan : 0,2 -0,6%
ETIOLOGI
• Dihubungkan dgn PE
• Disfungsi sel endotel

Didapatkan :
1. Anemia hemolitik mikroangiopati
2. Gambaran darah tepi :
- Spherocytes
- Schistocytes
- Trangular sel
- Burr cell
KLASIFIKASI
• Audibert,dkk (1996) →
Syndrom HELLP parsial,adalah
dijumpai hanya satu atau lebih
perubahan parameter

Syndrom HELLP murni,adalah


dijumpai perubahan ketiga parameter
KLASIFIKASI
• Martin (1991):Dikelompokkan 3 kategori
Kls I: jlh plateled ≤ 50000/mm³
Kls II: jlh plateled > 50000- ≤ 100000/mm³
Kls III: Jlh Plateled > 100000-150000/mm³
Gambaran Klinis
1. Karakteristik Penderita
- Banyak ditemukan pada nullipara
- Usia kehamilan belum aterm
- Gejala muncul pada antepartum dan
postpartum
2. Gej Klinis :
-Rasa nyeri epigastrium kanan
- Nyeri kepala - Ikterus
mual-muntah - Ggn penglihatan
Gambaran Klinis
3.Px Laboratorium :
- Untuk Diagnosa
- Hemolisis
- Peningkatan kadar enzim hepar
- Jlh Plateled yg rendah (< 50000/mm³-
150000/mm³)
PENANGANAN
1.Masih kontroversi
2.Terminasi kehamilan segera
3. Konservatif
PENANGANAN
I.Penilaian dan Stabilisasi Kondisi Ibu
- Bila DIC ⇛Koreksi faktor pembekuan
- Pemberian profilaksis MgSO4
- Penanganan hipertensi berat
- Rujuk ke Fasilitas Kesehatan yg
memadai
- CTscan dan USG abdomen
PENANGANAN
II. Evaluasi Kesejaterahan Janin
- NST
- Profil Biofisik
- USG Biometri
PENANGANAN
III. EVALUASI Kematangan paru(≤ 35mggu)
- Bila paru-paru telah matang segera
lahirkan
- Bila belum matang beri kortikosteroid
kemudian lahirkan
- Bila usia kehamilan ≥ 35 minggu,setelah
kondisi ibu stabil,segera lahirkan
PROGNOSA
Synd HEELP kelas I → Risiko berulang
Sibai,dkk(1993)⇒
- Mortalitas Ibu ( 1,1%)
- Ablasio retina (0,9%)
- DIC (21%)
- Solusio Plasenta (16%)
- GGA (7,7%)
-Udem pulmonum (6%)
- Hematom subcapsular hepar (0,9)
KESIMPULAN
- Angka morbiditas dan mortalitas Anak
(10-60%)

Pada Anak terjadi :


1. IUGR
2. Synd Gawat nafas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai