Anda di halaman 1dari 31

Metodologi Siklus

Hidup Sistem
Disusun Oleh:
1. Astri Wulansari (1750200090)
2.Rafiq Agnawi (1750200095)
Pengertian Siklus Hidup Sistem

• Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses


evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informasi berbasis komputer.
• SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan Dari Siklus Hidup Sistem

1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Tiga Tingkatan Besar (Hirarki) Dari Manajemen Siklus Hidup Sistem

• Tanggung Jawab Eksekutif


• Komite Pengarah Sistem Informasi Manajemen / SIM (steering
committee MIS – SC MIS)
• Kepemimpinan Proyek
Tahap Perencanaan
Langkah-Langkah:

1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS (Computer Based Information System) biasanya dirasakan oleh
manajer perusahaan, non manajer, dan elemen- elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Manajer melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan
mengumpulkan semua informasi.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi
oleh sistem untuk memuaskan pemakai.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Kendala-kendala
tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai
dikerjakan.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan
mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada
enam dimensi kelayakan, yaitu : teknis, pengembalian ekonomis, pengembalian
non-ekonomis, hukum dan etika, jadwal.
6. Menyiapkan usulan penelitian system
Penelitian sistem (system study) akan memberikan dasar yang terinci bagi
rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan
bagaimana sistem tersebut melakukannya
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan
rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu
diteruskan / tidak.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan.
Diagram Tahapan Perencanaan
Tahap Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Tahapannya adalah:
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam
berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pengamatan,
pencarian catatan, dan survei).
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai
oleh sistem
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan
rancangan dan menentukan apakah akan memberikan
persetujuan atau tidak. Jika disetujui, proyek maju ke
tahap rancangan.
Diagram Tahapan Analisis
Tahap Rancangan
• Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh
sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat
menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.
• Langkah-langkah:
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan
sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis.
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
Analis mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau model – peralatan
komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam
menyelesaikan pemrosesan
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
Alternatif yang dipilih adalah yang paling
memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja,
dengan kendala-kendala yang ada.
4. Memilih konfigurasi terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan
menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua
subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.
5. Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Diagram Tahap Rancangan
Tahap Penerapan
• Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang
menghasilkan suatu sistem yang bekerja
• Tahap-tahapnya:
1. Merencanakan penerapan
2. Mengumumkan penerapan
Menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta
kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi
sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain:
• Surat yang ditransmisikan
• Tujuan dan kendala system
• Rancangan system
• Jadwal pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai
kriteria kinerjanya.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
Jika perusahaan menciptakan perangkat lunak sendiri:
Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa
semu (pseudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program
Jika perusahaan membeli perangkat lunak:
Pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang
digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan fasilitas fisik
7. Mendidik peserta dan pemakai
8. Menyiapkan usulan cutover
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru
disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai, tim proyek
merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover.
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru
10. Masuk ke sistem baru
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
• Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam
satu subset dari keseluruhan operasi.
• Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana
yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
• Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per
bagian pada suatu waktu.
• Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai
sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh.
Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup
sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.
Diagram Tahap Penerapan
Tahap Penggunaan
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1.Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap
perencanaan.
2. Audit system
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik
sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali,
selama penggunaan sistem berlanjut.
3. Memelihara system
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus
memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem
maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
• Memperbaiki kesalahan
• Menjaga kemutakhiran sistem
• Meningkatkan sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS
bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat
berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih
pada suatu siklus hidup sistem baru.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang system
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang
sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
Diagram Tahap Pemakaian
Modifikasi Siklus Hidup Sistem
Terdiri dari:
• Prototipe (Prototyping)
• Pengembangan Aplikasi Cepat (Rapid
Application Development – RAD)
Prototipe
• Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang
cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan
prototype (prototyping).
• Jenis-jenis prototype:
A. Prototipe Jenis I
B. Prototipe Jenis II
• Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Langkah-
langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi Kebutuhan
Pemakai

Mengembangkan Prototipe

Tidak
Prototipe dapat

diterima ?

Ya

Menggunakan Prototipe
• Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi
sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
Daya tarik prototype, yaitu :
a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
e. Penerapan lebih mudah.

Potensi kegagalan prototype, yaitu :


a. Bersifat tergesa-gesa.
b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan Bahasa
pemrograman.
d.User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Pengembangan Aplikasi Cepat (rapid application
development – RAD)

• RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang


terintegrasi dalam satu kerangka kerja menyeluruh (information engineering
– IE).
• Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan
pemakai, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.
Unsur-unsur penting RAD, yaitu :
• Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan
lingkungan kerja yang membuat kegiatan tersebut sangat menyenangkan.
• Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan
istilah SWAT (Skilled with advanced tools).
• Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan
kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi, dan cutover.
• Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan
CASE (computer aided software engineering)
Kaitan Siklus Hidup Sistem, Prototipe dan RAD
• Siklus hidup system (SLC), prototyping dan RAD semuanya merupakan
metodologi. Tiga metodologi ini merupakan cara-cara yang dianjurkan
dalam menerapkan sistem berbasis computer.
• SLC merupakan penerapan dari pendekatan sistem bagi masalah
penerapan sistem komputer, dan berisi semua elemen, dimulai dari
identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan sistem.
• Prototyping merupakan bentuk pendek dari pendekatan sistem yang
berfokus pada definisi dan pemuasan kebutuhan pemakai.
• RAD merupakan pendekatan alternatif untuk tahap rancangan dan
penerapan dari SLC. Sumbangan terbesar dari RAD adalah
kecepatannya menghasilkan sistem untuk digunakan, yang terutama
dicapai melalui penggunaan peralatan-peralatan berbasis computer dan
tim-tim proyek yang terspesialisasi
PROTOTIPE

SYSTEM LIFE
CIRCLE
(SLC)
RAD
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai