Anda di halaman 1dari 41

PENDIDIKAN

K E W
A R G A
N E G A
R A A N
STPMD “APMD” YOGYAKARTA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Tujuan :
Mempelajari, memahami, dan menghayati pengetahuan dan kemampuan dasar
warganegara dalam hubungannya dengan negara, termasuk hak dan kewajiban bela
negara.

Pokok Bahasan :
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup :
a. Hak dan Kewajiban Warganegara
b. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
c. Demokrasi Indonesia
d. Hak Azasi Manusia
2. Wawasan Nusantara
3. Ketahanan Nasional
4. Politik dan Strategi Nasional

Literature :
1. UUD 1945
2. Buku Pendidikan Kewarganegaraan/Kewiraan, Lemhanas
3. UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan2 Pokok Pertahanan Keamanan RI
4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Demokrasi untuk pemula, Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar
PENGANTAR

KONDISI OBJEKTIF :

1. SEJARAH

2. GEOGRAFI

3. KEMAJEMUKAN
Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan
1. Pengertian Kewarganegaraan*)

 Kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut


“Civis” atau “civitas” yang berarti anggota
warga dari city-state. Dalam bahasa Prancis
diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga
dalam “cite” (Citoyen atau citien bermakna
warga atau penghuni kota. dalam bahasa
Inggris kata “Civic” artinya mengenai warga
negara atau kewanganegaraan. Dari kata
“Civic” lahir kata “Civics”, ilmu
kewarganegaraan dan Civic Education,
pendidikan kewarganegaraan.
Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di
Amerika Serikat pada tahun 1790 dalam
rangka “meng Amerika kan bangsa
Amerika” atau yang terkenal dengan
nama “theory of americanization”.

Dalam taraf tersebut, pelajaran civics


membicarakan masalah “government”,
hak dan kewajiban warga negara dan
civics merupakan bagian dari ilmu politik.
2. Pelajaran Civics pada Zaman Hindia Belanda

Pelajaran Civics telah dikenal di Indonesia sejak


jaman Hindia Belanda dengan nama Burgerkunde.
Waktu itu ada dua buku, yaitu :

 Indische Burgerschapkunde yang ditulis oleh


P. Tromps dengan penerbitnya: J.B. Wolters
Maatschappij N.y. Groningen. Den Haag. Batavia
tahun 1934.
 Recht en Plicht (Indische Burgerschapkunde voor
iedereen) karangan J.B. Vortman dengan
penerbitnya G.C.T. van Dorp & Co. N.V. (Derde,
Herziene en Vermeerderdruk) Semarang - Surabaya
- Bandung tahun 1940.
3. Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah

 Pada tahun 1950 dalam suasana Indonesia Merdeka, kedua


buku Indische Bungerschapkunde dan Recht en Plicht
menjadi buku pegangan guru Civics di SMA. dikatakan
bahwa: Kewarganegaraan yang diberikan di samping tata
negara adalah: tugas dan kewajiban warga negara terhadap
pemerintah, masyarakat, keluarga dan diri sendiri, misalnya
soal-soal:
 a. akhlak, pendidikan, pengajaran dan ilmu pengetahuan.
b. kehidupan rakyat, kesehatan, imigrasi, perusahaan,
perburuhan, agraria, kemakmuran rakyat, kewanitaan dll.
 c. keadaan dalam dan luar negeri, pertahanan rakyat,
perwakilan, pemerintah dan soal-soal internasional.

Pelajaran tersebut tidak diberikan sebagai dasar yang


berjiwa nasional serta kewarganegaraan yang baik (good
citizenship) dimana ilmu pengetahuan tata negara dan tata
hukum dan lain-lain bertalian.
Baru pada tahun 1955 ada buku tentang kewarganegaraan
berbahasa Indonesia, dengan judul “Inti Pengetahuan Warga
negara” yang disusun oleh Mr. J.C.T. Simorangkir, Mr.Gusti
Mayur dan Mr. Sumintarjo.

Dalam kata pendahuluan buku tersebut, dikatakan bahwa tujuan


dari pelajaran adalah “untuk membangkitkan dan memelihara
keinsyafan dan kesadaran bahwa warga negara Indonesia itu
mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat,
dan negara (good citizenship).”

 Materi buku tersebut adalah:


 a. Indonesia tanah airku
 b. Indonesia Raya
 c. Bendera dan Lambang Negara
 d. Wanga negara beserta hak dan kewajibannya
 e. Ketatanegaraan
 f. Keuangan Negara
 g. Pajak
 h. Perekonomian termasuk koperasi.
 Istilah kewarganegaraan pada tahun 1961 diganti
dengan istilah kewargaan negara atas prakarsa
Dr. Saharjo, S.H. Maksud penggantian tersebut
adalah untuk disesuaikan dengan pasal 26 ayat 2
UUD 1945 dan menitikberatkan pada warga, yang
mengandung pengertian akan hak dan kewajibannya
terhadap negara. Warga artinya anggota, jadi warga
negara berarti anggota dalam suatu negara.
Sehingga dengan demikian tentu ada perbedaan
antara hak dan kewajiban antara warga negara
(orang asing).

 Istilah kewargaan negara baru dipakai secara


resmi pada tahun 1967 dengan Instruksi Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar No. 31 tahun 1967,
4. MK Pendidikan Kewarganegaraan Th 2000

UU No 2 Th 1989 tentang Sisdik Nasional yang dipakai


sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Pasal 39 ayat (2) menyebutkan isi kurikulum setiap
jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat:
(a) Pendidikan Pancasila;
(b) Pendidikan Agama, dan
(c) Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
Di dalam operasionalnya, ketiga mata kuliah wajib
tersebut dihimpun dalam kelompok Mata Kuliah
Pembinaan Kepribadian (MKPK) sebagai bagian dari
Kurikulum Inti yang berlaku secara nasional.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
 Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan sauasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
(UU RI Nomor : 20 Tahun 2003 ttg SPN)
Hakekat Pendidikan :
Upaya sadar dari suatu masyarakat dan
pemerintah suatu negara untuk menjamin
kelangsungan hidup dan kehidupan generasi
penerusnya, selaku warga masyarakat, bangsa
dan negara secara berguna ( kemampuan
spiritual ) dan bermakna ( kemampuan kognitif
dan psykomotorik ) serta mampu
mengantisipasi hari depan yang senantiasa
berubah dan selalu terkait dengan kontek
dinamika budaya, bangsa, dan hubungan
Internasional.
Kompetensi
Bertujuan menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional
dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual,
yakni :
a) Mengantarkan peserta didik memiliki wawasan kesadaran
bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola
sikap dan perilaku untuk cinta tanah air Indonesia;
BUKA GAMBAR BELA NEGARA

b) Menumbuh kembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran


berbangsa dan bernegara sehingga terbentuk daya tangkal
sebagai ketahanan nasional;

c) Menumbuh kembangkan peserta didik untuk mempunyai


pola sikap dan pola pikir yang komprehensif, integral pada
aspek kehidupan nasional.
Kompetensi
sebagai seperangkat tindakan
cerdas penuh tanggung jawab
yang harus dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dapat
dianggap mampu melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang
pekerjaan tertentu.
PENTAHAPAN
PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH

( BENTUK KEPRAMUKAAN )

PENDIDIKAN TINGGI

( PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN )
TITIK BERAT

KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH :


AFEKTIF DAN KOGNITIF

BELA NEGARA

KETAHANAN NASIONAL
MAKSUD DAN TUJUAN
 MAKSUD :
Memperluas cakrawala berfikir para mahasiswa
sebagai warganegara Indonesia sekaligus
sebagai pejuang bangsa dalam usaha
menciptakan serta meningkatkan kesejahteraan
dan keamanan nasional untuk menjamin
kelangsungan hidup dan kehidupan generasi
penerusnya.

 TUJUAN :
Memupuk kesadaran bela negara dan berfikir
komprehensip integral (terpadu) pada
mahasiswa dalam rangka ketahanan nasional.
PANCASILA
DASAR NEGARA PANDANGAN HIDUP IDEOLOGI NEGARA
Dasar Pemikiran Tindakan Kristalisasi nilai-nilai luhur yg Kesatuan konsep-konsep
Negara dan Menjadi Sumber diyakini kebenarannya Dasar yang memberikan arah
segala Sumber Hukum ……………. dalam mencapai cita-cita
KETAHANAN NASIONAL Bangsa dan Negara
disusun berdasarkan Wawasan ………………..
PEMB UUD 1945 Nusantara Cita cita Kermerdekaan diisi
4 Pokok Pikiran dengan Permbangunan
Sebagai Perwujudan Nilai-nilai
Pancasila mencakup bidang ………
IDEOLOGI POLSTRANAS Merupakan
P1 : Dasar Negara sebagai Sistem Pola Penyelenggaraan
landasan WASANTARA Pembangunan Nasional
Pol Ek Sosbud Hkm
………..
P2 : Tujuan Negara identik Dijabarkan dalam
Tujuan WASANTARA Dasar Pemikiran KETAHANAN
NASIONAL GBHN
Al 4 Pemb
3 Gatra dan 5 Gatra
…………..

Bidang Hankam : Dgn dasar Bagian Kusus POLSTRANAS


WAWASAN NUSANTARA Kesemestaan Rakyat adalah
Sebagai Perwujudan nilai
sila-sila Pancasila di dalam POLSTRAHANKAMNAS
kehidupan bermasyarakat dan
bernegara SISTEM HANKAMRATA
Pemahaman Hak dan Kewajiban Warganegara
 Sesuai dengan UUD 1945, tentang warganegara telah diamanatkan pada Pasal 26,
27, 28, 29, 30, dan 31

 BAB X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

 Pasal 26 - Siapa Warganegara

(1) Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disyahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.**)
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.**)

 Pasal 27 - Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan


- Memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan

(1) Segala warganegara bersamaan dengan kedudukannya didalam hukum dan


pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan peng hidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara.
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK 20
BAB X
warga negara ialah
orang-orang bangsa Penduduk ialah
Indonesia asli dan warga negara
orang-orang bangsa WARGA Indonesia dan orang
lain yang disahkan NEGARA DAN asing yang
dengan undang- bertempat tinggal di
undang sebagai PENDUDUK Indonesia
warga negara [Pasal 26 (2)**]
[Pasal 26 (1)]

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan


dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan


dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28)
21

AGAMA
BAB XI

Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa


[Pasal 29 (1)]

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk


untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu
[Pasal 29 (2)]
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
22
BAB XII

Pertahanan dan Usaha pertahanan dan


Keamanan Negara keamanan negara
Tiap-tiap warga negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan
berhak dan wajib ikut TNI (AD, AL, AU) POLRI keamanan rakyat
serta dalam usaha
pertahanan dan semesta oleh TNI dan
sebagai alat negara sebagai alat negara POLRI, sebagai kekuatan
keamanan negara bertugas yang menjaga
[Pasal 30 (1)**] utama, dan rakyat,
mempertahankan, keamanan dan sebagai kekuatan
ketertiban pendukung
melindungi, dan masyarakat bertugas
memelihara keutuhan [Pasal 30 (2)**]
melindungi,
dan kedaulatan mengayomi, melayani
negara masyarakat, serta
[Pasal 30 (3)**] menegakkan hukum
[Pasal 30 (4)**]

Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,


hubungan kewenangan TNI dan POLRI,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang
[Pasal 30 (5)**]
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB XIII
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan
undang-undang [Pasal 31 (3)****]

Negara memprioritaskan anggaran


Setiap warga negara wajib pendidikan sekurang-kurangnya 20%
mengikuti pendidikan dari APBN dan APBD untuk
dasar dan pemerintah memenuhi kebutuhan
wajib membiayainya penyelenggaraan pendidikan nasional
[Pasal 31 (2)****] [Pasal 31 (4)****]
PENDIDIKAN
DAN Pemerintah memajukan ilmu
KEBUDAYAAN pengetahuan dan teknologi dengan
Setiap warga menjunjung tinggi nilai-nilai agama
negara berhak dan persatuan bangsa untuk kemajuan
mendapatkan pendidikan peradaban serta kesejahteraan umat
[Pasal 31 (1)****] manusia
[Pasal 31 (5)****]

Negara memajukan kebudayaan


nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan Negara menghormati dan memelihara
masyarakat dalam memelihara dan bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
mengembangkan nilai-nilai budayanya nasional
[Pasal 32 (1)****] [Pasal 32 (2)****]
 Kata Warga Negara terdiri dari dua suku kata “warga” dan “negara”
secara harfiah diartikan sebagai “anggota” Negara atau sebuah organisasi
kekuasaan yang bersifat pribadi/perseorangan.

 Antara anggota dengan organisasi terdapat hubungan dan atau ikatan


secara hukum, maka ikatan hukum tersebut dinyatakan sebagai
kewarganegaraan

Azas-azas penentuan Kewarganegaraan


Penentuan status kewarganegaraan dalam hukum internasional terdapat
prinsip umum ( “general international law” ) oleh negara-negara di dunia
yaitu azas-azas :

 Pacta sunt servanda


 Of mutual recognition of each other’s souvereignity

 Prakteknya diterjemahkan : “suatu negara tidak dapat menentukan


seseorang sebagai warga negaranya apabila seseorang tersebut tidak
mempunyai hubungan sedikitpun dengan negara tersebut” dengan kata
lain
 Untuk menjadi warga negara suatu negara syarat utamanya adalah adanya
“a close and factual conection” ( adanya hubungan kedekatan dan
kenyataan) dengan negara yang bersangkutan).
 Peraturan tentang kewarga negaraan antara negara satu
dengan yang lain tidak sama, Sehingga dapat terjadi
seseorang dapat diakui sebagai warga negara dari dua
negara, atau sebaliknya tidak mempunyai kewarganegaraan
(bipatridie dan apatridie)

Azas umum yang dianut masing2 negara :

 Azas Keturunan ( ius sanguinis ), biasanya dianut Negara


emigrasi
UU Kewarganegaraan Cina th 1909 : Setiap orang cina
yang dilahirkan dari orang tua cina, dimanapun ia berada,
sudah berapa lamapun, mereka tetap warga negara Cina.

 Azas Tempat Kelahiran ( ius soli ), biasanya dianut


Negara imigrasi, yaitu negara yang hampir semuanya
pendatang dari bangsa-bangsa lain. Sehingga diharapkan
akan memperkuat salah satu pilar negara tersebut.
Pengertian ORANG ASING
Dibedakan dalam dua golongan :
 Imigran, Yaitu orang asing yang masuk untuk bertempat
tinggal tetap

 Non Imigran, Yaitu orang asing yang masuk untuk


bertempat tinggal sementara (turis, businessman).

 Orang asing yang berada di Indonesia baik sementara


maupun yang akan menetap diberikan surat-surat
dokumen :
 Kartu Ijin Masuk / Sementara (KIM/S)
 Surat Tanda Pendaftaran (STP)
 Surat Keterangan Kependudukan (SKK)
 Dari kantor Imigrasi (Dep Kehakiman)
 Surat Tanda Melapor Diri (STMD) dari Kepolisian
 Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari Pemda
Definisi Masyarakat.
 Robert Maciver :
Masyarakat adalah suatu system hubungan-hubungan yang
ditertibkan ( Society means a system of ordered relations)

 Harold J. Laski :
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup
bersama & bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan -
keinginan mereka bersama. (A society is a group of human
beings living together and working together for the satisfaction of
their mutual wants)

 Jadi, Masyarakat mencakup semua hubungan dan kelompok dalam


suatu wilayah.

 Hubungan tersebut ditertibkan dlm aturan-aturan,


dengan maksud memperjuangan kepentingan bersama
anggota masyarakat dan mencegah timbulnya tindakan yang
merugikan anggota masyarakat.
Pasal 28 - Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran, dengan lisan dan
sebagainya ditentukan dengan Undang-Undang.

BAB XI AGAMA
Pasal 29 - Kemerdekaan Memeluk Agama
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk


untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
BAB XII PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Pasal 30 Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara

(1) Tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.**)
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistim
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan kepolisian Negara RI sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
sebagai kekuatan pendukung.**)
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.**)
(4) Kepolisian Negara RI sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.**)
(5) Susunan dan kedudukan TNI, Kepolisian RI, hubungan kewenangan TNI
dan Kepolisian RI di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.**)

 Yang dimaksud UU No 20 th 1982 tentang Pokok-pokok Pertahanan


Keamanan Negara, antara lain mengatur Sishankamrata.
Bab XIII PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pasal 31 Hak Mendapat Pendidikan

(1) Tiap-tiap warganegara berhak mendapat pendidikan****)

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan


pemerintah wajib membiayainya****)

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistim


pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dalam undang-undang.****)

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya


20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan pendapatan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****)

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan


menjujung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.****)
Hak dan Kewajiban Warga negara

Masalah hak dan kewajiban warga negara telah diatur secara


umum di dalam UUD 1945. Kewajiban dan hak ini ada yang berdiri
sendiri, ada yang mencakup keduanya.

 Kewajiban dan hak yang berdiri sendiri :

- Kewajiban membayar pajak


- Hak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
- Hak berkumpul dan berserikat, mengeluarkan pendapat secara lisan
maupun tulisan dan sebagainya.
- Kemerdekaan beragama dan mendapat pengajaran

 Hak dan kewajiban yang mencakup keduanya :

- Kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dan hak untuk


bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan (pasal27)
- Kewajiban dan hak untuk ikut serta dalam pembelaan negara (pasal 30)
Kewajiban Warga Negara Indonesia :

- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 :
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
 Hak Warga Negara Indonesia :
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
BANGSA

Pengelompokan manusia
Manusia dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok :

 Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan


 Adad-istiadad dan bahasa dikenal berbagai kelompok
suku bangsa seperti : Jawa, Bugis, Arab, Rusia dsb
 Berdasarkan ciri fisik biologis dikelompokkan menjadi
beberapa ras : Mongoloid, Eropa, Melayu
 Iman/kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dikelompokkan menjadi penganut agama Islam, Yahudi,
Kristen Khatolik, Protestan, Hindu Budha, dan Shinto.
 Yuridis formal : warga negara dan warga negara asing
 Suku bangsa merupakan pengelompokan masyarakat
berdasarkan ciri fisik biologis seperti warna kulit, bentuk
wajah, bentuk rambut, perawakan
Pengertian bangsa

 Bangsa adalah unit politik yang mandiri, suatu kelompok


teritorial dengan hak-hak kewarganegaraan yang sama,
yang membedakannya dari kelompok yang lain.

 Adalah orang-orang yang bersamaan asal, keturunan,


adat, bahasa dan sejarahnya serta berpemerintahan
sendiri.

 Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya


terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu
dimuka bumi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Kedua, Depdikbud, hal 89)

 Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang


mempunyai kepentingan sama dan menyatakan dirinya
sebagai suatu bangsa serta berproses didalam suatu
wilayah di Nusantara/ Indonesia.
 Politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu
antara lain:

 politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk


mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)

 politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan


pemerintahan dan negara

 politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk


mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di
masyarakat

 politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan


dan pelaksanaan kebijakan publik.
PENGERTIAN DAN PEMEHAMAN NEGARA

 Adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau


beberapa kelompok manusia yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui
adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dan keselamatan kelompok tersebut.

 Adalah suatu perserikatan yang melaksanakan


suatu pemerintahan melalui hukum yang mengikat
masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa,
dan dalam suatu wilayah masyarakat tertentu yang
membedakannya dengan kondisi masyarakat dunia
luar untuk ketertiban sosial.
TEORI TERBENTUKNYA NEGARA

Teori Kenyataan : Timbulnya negara adalah soal kenyataan


Apabila pada suatu ketika telah terpenuhi unsur-unsur negara, maka pada
saat itu pula negara sudah menjadi suatu kenyataan

Teori Ketuhanan :
Mungkin sesuatu tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak memperkenankan
nya. Kalimat berikut menunjuk kearah teori ini : “Atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa…….”

Teori Perjanjian (Thomas Hobbes).


Manusia menghadapi keadaan alam timbul kekerasan, manusia akan
musnah bila tidak berubah cara-caranya, maka bersatulah manusia itu
untuk melawan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk
kebutuhan bersama.

Teori Penaklukan
Serombongan manusia menaklukkan daerah dari rombongan manusia
lain, agar daerah dari rombongan ini tetap dikuasai, maka dibentuklah
suatu organisasi yang berupa negara
UNSUR NEGARA

 Bersifat konstitutif. Adanya wilayah yang meliputi udara, darat, dan


perairan (khusus perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat,
dan pemerintahan yang berdaulat.

 Bersifat deklaratif. Adanya tujuan negara, UUD, pengakuan dari


negara lain baik secara “de jure” maupun secara “de facto” , dan
masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa misalnya
PBB

BENTUK NEGARA
 Negara kesatuan (unitary state):
Suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana diseluruh negara
yang berkuasa hanyalah satu pemerintah (pusat) yang mengatur
seluruh daerah.

 Negara serikat (federation)


Suatu negara yang merupakan gabungan beberapa negara atau
yang menjadi negara-negara bagian daripada negara serikat itu.
Sifat negara :
1. Memaksa
Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan
dengan demikian penertiban dalam masyarakat
dicapai, maka negara memiliki sifat memaksa,
dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai
kekerasan fisik secara legal.

2. Sifat Monopoli
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan
tujuan bersama dari masyarakat.

3. Sifat Mencakup semua.


Semua peraturan perundang-undangan berlaku
untuk semua orang tanpa kecuali.
Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia :
 Merupakan suatu proses yang tidak sekedar dimulai dari prokalamasi
melainkan bahwa perjuangan kemerdekaan pun mempunyai peran
kususnya dalam pembentukan ide-ide dasar yang dicita-citakan.

 Proklamasi barulah “mengantarkan bangsa Indonesia” sampai kepintu


gerbang kemerdekaan. Dengan proklamasi berarti telah “selesai” kita
bernegara.

 Keadaan negara yang kita cita-citakan bukan sekedar adanya


pemerintah, wilayah, dan bangsa, melainkan harus diisi menuju keadaan
merdeka, berdaulat, bersatu , adil dan makmur.

 Kehendak seluruh bangsa dan bukan keinginan suatu golongan tertentu.

 Unsur religiusitas dalam terjadinya negara menunjukan kepercayaan


bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Unsur inilah yang
kemudian diterjemahkan menjadi pokok-pokok pikiran keempat yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu Indonesia bernegara
mendasarkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang didasarkan
(pelaksanaannya) pada kemanusiaan yang adil dan beradab.

Anda mungkin juga menyukai