Geografi PPT Curah Hujan
Geografi PPT Curah Hujan
KELOMPOK 7
1. AHMAD RASYID IBRAHIM (02)
2 . F E R N A N D A N D R E A N R I VA’ I (12)
3 . I N DA H W I DYA N I N G RUM ( 16 )
4. LINTANG ERINDYANA EGESTI ( 18 )
X MIPA 5
PENGERTIAN
• Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Dalam Meteorologi,
Presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena
atmosferik). Presipitasi terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa)
menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi).
Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti
embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan.
• Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.
• Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
FAKTOR BANYAK SEDIKITNYA CURAH HUJAN
1. Kelembapan Udara
2. Topografi
3. Arah dan kecepatan angin
4. Temperatur udara
5. Arah lereng medan
PENGUKURAN CURAH HUJAN
Cara standar untuk mengukur curah hujan atau curah salju adalah menggunakan pengukur hujan
standar, dengan variasi plastik 100-mm (4-in) dan logam 200-mm (8-in).Tabung dalam diisi dengan
25 mm (0,98 in) hujan, limpahannya mengalir ke tabung luar. Pengukur plastik memiliki tanda di tabung
dalam hingga resolusi 0,25 mm (0,0098 in), sementara pengukur logam membutuhkan batang yang
dirancang dengan tanda 0,25 mm (0,0098 in). Setelah tabung dalam penuh, isinya dibuang dan diisi
dengan air hujan yang tersisa di tabung luar sampai tabung luar kosong, sehingga menjumlahkan total
keseluruhan sampai tabung luar kosong.Jenis pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang
populer (pengukur termurah dan paling rentan), ember miring, dan beban. Untuk mengukur curah
hujan dengan cara yang murah, kaleng silindris dengan sisi tegak dapat dipakai sebagai pengukur hujan
jika dibiarkan berada di tempat terbuka, namun akurasinya bergantung pada penggaris yang digunakan
untuk mengukur hujan. Semua pengukur hujan tadi dapat dibuat sendiri dengan pengetahuan yang
memadai. Ketika penghitungan curah hujan dilakukan, berbagai jaringan muncul di seluruh Amerika
Serikat dan tempat lain ketika penghitungan curah hujan dapat dikirimkan melalui Internet, seperti
CoCoRAHS atau GLOBE. Jika jariingan Internet tidak tersedia di daerah tempat tinggal, stasiun cuaca
terdekat atau kantor meteorologi akan melakukan penghitungan. Satu milimeter curah hujan sama
dengan satu liter air per meter persegi. Ini menyederhanakan penghitungan kebutuhan air untuk
pertanian.
Dari pengukuran curah hujan akan didapatkan beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga
jenis hasil pengukuran seperti berikut :
• Jumlah Curah Harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
• Jumlah Curah Hujan Bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
• Jumlah Curah Hujan Tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.
ALAT UKUR CURAH HUJAN
PROSES TERJADINYA HUJAN
• Sinar matahari menyinari bumi. Energi pada
sinar matahari mengakibatkan terjadinya
evaporasi (penguapan) di lautan, samudra,
danau, sungai, dan sumber air lainnya
sehingga menjadi uap-uap air.
• Uap-uap air naik pada ketinggian tertentu
dan mengalami peristiwa yang disebut
kondensasi (pengkristalan butir-butir air).
Peristiwa kondensasi ini disebabkan oleh
suhu sekitar uap air lebih rendah daripada
titik embun uap air. Uap-uap air ini
membentuk awan. Angin/udara yang
mengalir akan membawa awan beranjak.
Awan tersebut lama-kelamaan akan
menghasilkan hujan.
JENIS - JENIS HUJAN
A. BERDASARKAN PROSES TERJADINYA
1. HUJAN SIKLONAL
• Terjadi di daerah front, yakni daerah dimana ada pertemuan antara massa udara yang
panas dengan massa udara yang dingin. Daerah seperti ini bisanya adalah daerah
lintang dan daerah sub tropis.
• Terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
• Apabila terjadi di daerah beriklim tropis maka bisa menyebabkan terjadinya hujan es.
Hal ini karena kondensasi dari sumber air yang ada di Bumi membentuk awan (titik-
titik air) dan menuju ke atas mempunyai suhu yang sangat dingin hingga mencapai 0ᵒ.
Karena saking dinginnya, titik- titik air yang menuju ke atas tersebut akan membeku
dan turun sebagai kristal- kristal es.
5. HUJAN MUSON
Angin muson barat, adalah angin yang Angin muson timur. Angin ini merupakan
berhembus dari benua Asia menuju ke benua kebalikan dari angin muson barat. Angin
Australia. Angin yang bertiup ini mempunyai muson timur merupakan angin yang
sifat khusus yakni membawa banyak uap air berhembus dari benua Australia menuju
benua Asia. Angin ini mempunyai sifat khusus
(karena angin yang berhembus melewati
yakni bersifat kering (karena angin melewati
banyak perairan yang menguap). Akibatnya
gurun yang luas). Akibatnya ketika angin ini
apabila angin ini berhembus maka Indonesia berhembus Indonesia akan mengalami musim
akan mengalami musim penghujan. kemarau.
6 . H U J A N B U ATA N
2. HUJAN LEBAT
Hujan lebat yakni hujan dengan curah atau jumlah air sebanyak 50 mm hingga 100 mm perhari.