Anda di halaman 1dari 89

1

BPS3202 - ARR
METODE PENGUKURAN DAN
ANALISIS INSTRUMENTAL
LABORATORIUM TEKNIK
BIOPROSES
MATERI PEMBEKALAN PRAKTIKUM
BPS3202 LABORATORIUM TEKNIK BIOPROSES
2
KERANGKA MATERI

Pengukuran Pengukuran
dan Analisis Kimia

Pengukuran Kalibrasi
Fisis

BPS3202 - ARR
3

APA ITU PENGUKURAN?

BPS3202 - ARR
4
PENGUKURAN

 Pengukuran = penentuan dari nilai atau ciri-ciri suatu fenomena dengan


membandingkan menggunakan suatu standar tertentu yang telah
disepakati sebelumnya
 EN: Measurement = assignment of number or characteristics of a
phenomenon by comparing with a certain previously-agreed standard
Sederhananya: membandingkan sesuatu dengan suatu standar
 Fenomena = segala sesuatu yang dapat dirasakan
refer to APKP I, Lecture Note no. 1
 Standar = suatu besaran dengan nilai tertentu yang telah diketahui dan
disepakati sebagai acuan untuk pengukuran

BPS3202 - ARR
5
CONTOH STANDAR UNTUK BESARAN-
BESARAN

Besaran Satuan SI (systéme Standar (definisi 1983)


international d’unités)
panjang (length) meter/metre; m Jarak tempuh cahaya pada ruang vakum
selama 1/299.792.458 detik
massa (mass) kilogram; kg massa dari purwarupa (prototype) internasional
untuk kilogram yang terbuat dari campuran
platina-iridiun
waktu (time) detik (second); s durasi untuk 9192631770 periode radiasi terkait
transisi antara dua tingkatan hyperfine dari
tingkat dasar (ground state) atom cesium-133
arus listrik (electric current) ampere; A Jumlah arus yang, apabila dijaga pada dua
pelat konduktor sejajar dengan panjang tak
hingga, luas penampang diabaikan, dan
panjang masing-masing satu meter, akan
menghasilkan gaya sebesar 2x10-7 newton per
meter
BPS3202 - ARR
6
CONTOH STANDAR UNTUK BESARAN-
BESARAN (LANJUTAN)

Besaran Satuan SI (systéme Standar (definisi 1983)


international d’unités)
temperatur termodinamik (thermodynamic kelvin; K 1/273.15 temperatur
temperature) termodinamik pada titik tripel air
jumlah molekul (amount of molecules) mol (mole); mol jumlah molekul yang dikandung
0,012 kilogram karbon-12
Intensitas cahaya (luminous intensity) candela; cd Intensitas cahaya dari suatu
sumber yang memancarkan
radiasi monokrom dengan
frekuensi 5,4 x 1014 hertz dan
memiliki intensitas radian
sebesar 1/683 watt/steradian

BPS3202 - ARR
7

APA SAJA YANG DAPAT DIUKUR?

BPS3202 - ARR
8

 Temperatur
 Volume
 Massa
 Panjang
 Kekeruhan
Apa yang berbeda dari pengukuran hal-hal ini?
 Berat
 Panas
 Warna
 Bentuk
 Tekstur
 Kecerdasan
 Kecantikan
BPS3202 - ARR
 Keserasian
9
1. Tidak semua memiliki standar yang
jelas
 Temperatur
 Volume
 Massa
 Panjang
 Kekeruhan Dapat diukur dengan standar yang jelas
 Berat  Pengukuran obyektif (objective measurement)
 Panas
 Warna
 Bentuk
 Tekstur
 Kecerdasan
Tidak dapat diukur dengan standar yang jelas
 Kecantikan
 Pengukuran subyektif (subjective measurement)
BPS3202 - ARR
 Keserasian
10

PENTING:
Dalam bidang eksakta (baik sains
ataupun rekayasa), pengukuran
yang subyektif tidak ada artinya.

Jadi, anda tidak dapat membuat publikasi ilmiah mengenai standar kecantikan…
(setidaknya untuk bidang eksakta)

BPS3202 - ARR
11
2. Tidak semua yang hasil pengukurannya
dapat dilaporkan dalam bentuk angka

 Temperatur
 Volume
 Massa
 Panjang
Dapat dilaporkan dalam bentuk angka
 Kekeruhan  Pengukuran kuantitatif (quantitative measurement)
 Berat
 Panas Tidak dapat dilaporkan dalam bentuk angka
 Pengukuran kualitatif (qualitative measurement)
 Warna
 Bentuk
 Tekstur
BPS3202 - ARR
Pengukuran kuantitatif dan kualitatif tidak hanya 12
ditentukan oleh hal yang akan diukur saja, tetapi juga oleh
metode/standar yang digunakan
Contoh:
 Temperatur
 Dengan menggunakan kulit manusia, temperatur suatu benda dapat dikatakan PANAS atau
DINGIN  pengukuran kualitatif
 Dengan menggunakan termometer, temperatur dapat dilaporkan, misalnya, sebesar 75oC 
pengukuran kuantitatif

 Warna
 Dengan menggunakan mata atau acuan daftar warna, suatu benda, misalnya, dapat
dikatakan berwarna merah  pengukuran kualitatif
 Masa kini, suatu warna dapat dilaporkan dalam bentuk angka, misalnya warna merah mutlak
memiliki kode RGB 255,0,0  pengukuran kuantitatif

 pH
 Dengan menggunakan kertas lakmus, suatu cairan dapat dinyatakan ASAM (lakmus menjadi
merah) atau BASA (lakmus menjadi biru)  pengukuran kualitatif
 Dengan menggunakan pH meter, pH suatu cairan dapat dilaporkan, misalnya sebesar 12,5 
BPS3202 - ARR
pengukuran kuantitatif
13

Pengukuran secara kualitatif dan


kuantitatif seringkali memiliki
manfaat masing-masing yang
berbeda pada setiap situasi.

Pelaporan hasil pengukuran kuantitatif lebih dianggap baku dan


“terstandar”, sementara pelaporan hasil pengukuran kualitatif lebih
mudah dipahami, khususnya bagi orang awam.

BPS3202 - ARR
14
3. Tidak semua dapat diukur langsung

 Temperatur
 Volume
 Massa
 Panjang
Dapat diukur langsung
 Kekeruhan  Pengukuran langsung (direct measurement)
 Berat
 Panas Tidak dapat diukur langsung
 Pengukuran tak langsung (indirect measurement)
 Warna
 Bentuk
 Tekstur
BPS3202 - ARR
15
Contoh besaran yang dapat diukur
langsung
 Temperatur
 Panjang
 Volume fluida
 Tegangan listrik
 Hambatan listrik
 Arus listrik
 Intensitas cahaya
 Waktu
 Massa/berat
 Tekanan
 Kecepatan
 Kecepatan linier/tangensial
BPS3202 - ARR  Kecepatan putar
16
Contoh besaran yang tak dapat diukur
langsung
 Volume benda tegar  dihitung dari dimensi panjang (panjang, lebar, tinggi, diameter, dll.)
 Luas  serupa dengan volume
 Densitas  dihitung dari volume dan massa
 Konsentrasi  dihitung dari massa atau jumlah molekul dan volume
 Energi
 Energi mekanik  dihitung dari kecepatan dan massa benda atau tekanan fluida

 Energi listrik  dihitung dari tegangan, arus listrik, dan waktu

 Energi kimia  dihitung dari massa atau jumlah molekul dan sifat termodinamika zat

 Usaha  dihitung dari gaya dan jarak tempuh

 Panas  dihitung menggunakan neraca energi termal

 dll.

 Momentum  serupa dengan energi mekanik


 Jumlah molekul  dihitung dari massa
BPS3202
 - ARR
Jumlah sel
17

Seiring perkembangan waktu,


besaran yang biasanya tak dapat
diukur langsung mungkin menjadi
dapat diukur langsung.

Dewasa ini, sedang dikembangkan teknologi yang dapat mengukur


konsentrasi gula dalam biomassa tertentu hanya dalam hitungan detik.

BPS3202 - ARR
18
BESARAN-BESARAN PENTING DI TEKNOLOGI
PROSES

 Panjang, luas, volume  Laju alir volumetrik


 Energi termal  Waktu
 Temperatur  Massa/berat
 Kapasitas panas  Densitas (massa jenis)
 Energi kinetik/momentum  Konsentrasi
 Tekanan  Massa/berat
 Kecepatan linier  Mol
 Kecepatan rotasional  Tekanan
 viskositas
 Humiditas
 Energi listrik
 Konduktivitas
 Tegangan
 Termal
 Hambatan
BPS3202 - ARR
 Elektrik
 Arus
19

PENGUKURAN
FISIS

BPS3202 - ARR
20
BEBERAPA PENGUKURAN FISIS YANG
PENTING

 Massa/berat
 Waktu
 Temperatur
 Panjang
 Tekanan
 Densitas
 Laju alir volumetrik
 Humiditas

BPS3202 - ARR
21
Apa saja alat-alat ukur untuk besaran-
besaran berikut?

 Massa/berat
 Waktu
 Temperatur
 Panjang
 Tekanan
 Densitas
 Laju alir volumetrik
 Humiditas

BPS3202 - ARR
22

 Massa/berat : timbangan/neraca (scale/balance)


 Waktu : kronometer (chronometer)
 Temperatur : termometer (thermometer)
 Panjang : penggaris, meteran, dll. (meter)
 Tekanan : barometer, manometer, pressure gauge
 Densitas : piknometer (pycnometer)
 Laju alir volumetrik : rotameter
 Humiditas : higrometer (hygrometer)

BPS3202 - ARR
23
NERACA

BPS3202 - ARR
24
KRONOMETER

BPS3202 - ARR
25
TERMOMETER

BPS3202 - ARR
26
METERAN

BPS3202 - ARR
27
BAROMETER DAN MANOMETER

BPS3202 - ARR
28
PIKNOMETER

 Cara menggunakan piknometer:


1. Bersihkan piknometer dan tutupnya (stopper) dengan air, lalu usap dengan sedikit
aseton. Keringkan hingga sempurna.
2. Timbang piknometer dan stopper kering.
3. Periksa volume piknometer dengan mengisi dengan akuades hingga penuh,
mengeringkan kelebihan air, lalu menimbang beratnya. Volume piknometer dapat
dihitung dengan:

𝑚𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ − 𝑚𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 =
ρ𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢, 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
1. Isi piknometer dengan fluida yang akan dicek densitasnya hingga penuh, lalu
bersihkan kelebihan fluidanya dan timbang. Densitas fluida dapat dihitung
dengan:

𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
ρ𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 =
𝑚𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ − 𝑚𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
BPS3202 - ARR
29
ROTAMETER

BPS3202 - ARR
30
HIGROMETER

BPS3202 - ARR
31
POP KNOWLEDGE:

 Umumnya, nama metode pengukuran disesuaikan dari istilah Bahasa


Yunani atau Latin untuk besaran yang akan diukur, diakhiri dengan
akhiran –metri, yang berasal dari kata metron (ukuran), dan alat ukurnya
memiliki akhiran -meter.
 Contoh:
 Temperatur (thermos = hangat)  termometri  termometer
 Waktu (chromos = waktu)  kronometri  kronometer (jam, stopwatch)
 Tekanan (baros = berat)  barometri  barometer
 Panas (calor = panas)  kalorimetri  kalorimeter

BPS3202 - ARR
32

PENGUKURAN
KIMIA

BPS3202 - ARR
33
PENGUKURAN KIMIA

 Pada dasarnya, pengukuran kimia adalah menentukan konsentrasi (atau


komposisi) dari suatu senyawa dalam suatu campuran
 Seperti yang telah diketahui sebelumnya, konsentrasi (baik massa maupun
molar) tidak dapat diukur langsung, sehingga untuk pengukurannya juga
perlu melibatkan pengukuran besaran-besaran lainnya
 Volume
 Massa
 Konduktivitas
 Serapan cahaya (absorbansi)
 Waktu
 dll.
BPS3202 - ARR
34
ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM
PENGUKURAN KIMIA

 Analit (analyte)
Senyawa/spesi yang konsentrasinya ingin dicari tahu
 Sampel (sample)
Campuran yang mengandung analit dan senyawa/spesi lainnya.
 Aliquot
Sebagian (porsi) kecil dari suatu campuran. Aliquot memiliki komposisi
(konsentrasi analit) yang sama dengan campuran asal, namun jumlah molnya
sesuai dengan perbandingan volumenya.
 Pengenceran (dilution)
Suatu aktivitas penambahan pelarut dalam suatu campuran. Enceran memiliki
konsentrasi analit yang dipengaruhi oleh jumlah pelarut yang ditambahkan
(faktor pengenceran), namun jumlah molnya sama dengan campuran
asalnya.

BPS3202 - ARR
35
Ask yourselves these questions…

 Mengapa aliquot perlu dilakukan?


 Mengapa pengenceran perlu dilakukan?

BPS3202 - ARR
36

 Mengapa aliquot perlu dilakukan?


Untuk mengurangi beban kerja analisis. Misalnya, menentukan jumlah
asam dalam 10 mL jus buah lebih mudah dilakukan daripada dalam 100
mL jus.
 Mengapa pengenceran perlu dilakukan?
Untuk menyesuaikan dengan kondisi optimum kerja dan instrumen.
Umumnya metode analisis kimia memiliki rentang konsentrasi kerja tertentu
dan hampir selalu tidak efektif pada konsentrasi analit terlalu tinggi.

BPS3202 - ARR
37

PENGUKURAN KIMIA KONVENSIONAL

BPS3202 - ARR
38
PENGUKURAN KIMIA KONVENSIONAL

 Pengukuran kimia konvensional merupakan pengukuran kimia yang tidak


melibatkan instrumen yang rumit; besaran yang diukur sangat sederhana.
Walaupun demikian, biasanya tahapannya cukup panjang dan memakan
waktu.
 Alat-alat yang dipergunakan biasanya hanya merupakan standard glasswares
untuk laboratorium dan beberapa perangkat lain, seperti neraca analitik dan
oven pemanas.
 Pengukuran kimia konvensional kualitatif:
 Uji kimia (chemical test)
 Uji nyala (flame test)
 Pengukuran kimia konvensional kuantitatif
 Titrasi/Titrimetri/Volumetri
 Gravimetri
BPS3202 - ARR
39

 Pada dasarnya, baik titrasi maupun gravimetri berdasarkan kepada


STOIKIOMETRI REAKSI.

aA + bB  …  cC + dD
analit reagen produk
 Perbedaan mendasar dari titrasi dan gravimetri adalah bagaimana
jumlah analit ditentukan.
 Pada titrasi, jumlah analit dihitung berdasarkan jumlah reagen yang digunakan.
 Pada gravimetri, jumlah analit dihitung berdasarkan jumlah produk yang
dihasilkan.

BPS3202 - ARR
40
TITRASI

 Titrasi (titrimetri/volumetri) merupakan metode penentuan kadar suatu


senyawa kimia (analit) dengan cara penambahan reagen secara bertahap
dan pencatatan volume reagen yang digunakan hingga akhir reaksi.
 Kata titrasi berasal dari kata titulus, dari Bahasa Latin, yang berarti pangkat.
 Prinsip kerja dari titrasi adalah reaksi kimia yang dilaksanakan dengan
penambahan reagen secara bertahap hingga akhir reaksi, yang ditunjukkan
dari perubahan wujud campuran reaksi (perubahan warna, perubahan
kekeruhan, pembentukan endapan, dll.).
 Pada titik ini, volume reagen yang digunakan dicatat, dan jumlah mol reagen dapat
dihitung.
 Dengan demikian, jumlah analit dapat ditentukan dari jumlah mol reagen dengan
menggunakan perbandingan stoikiometris.

BPS3202 - ARR
41
TITRASI

 Dasar dari titrasi adalah persamaan reaksi.


aA + bB  cC

𝑏𝑛𝐴 = 𝑎𝑛𝐵
𝑏𝐶𝐴 𝑉𝐴 = 𝑎𝐶𝐵 𝑉𝐵

𝒂𝑪𝑩 𝑽𝑩
𝑪𝑨 =
𝒃𝑽𝑨

BPS3202 - ARR
42
KOMPONEN-KOMPONEN PENTING
DALAM TITRASI

 Titran
Reagen yang digunakan untuk titrasi
 Standar
Suatu campuran dengan konsentrasi yang diketahui. Titran merupakan
standar, dan standar dapat berupa standar primer atau standar sekunder.
Standar primer adalah standar yang sangat murni, stabil, tidak berupa
hidrat, dan memiliki berat molekul tinggi. Standar primer dapat langsung
digunakan sebagai standar, namun apabila tidak memungkinkan, standar
primer dapat digunakan untuk menstandarkan standar sekunder, dengan
cara titrasi.

BPS3202 - ARR
43
KOMPONEN-KOMPONEN PENTING
DALAM TITRASI (2)

 Perlengkapan titrasi
Buret, klem, statif, Erlenmeyer, kertas putih, tambahan (misalnya hot plate)
 Titik akhir titrasi/titik ekivalen
Titik yang menunjukkan selesainya proses titrasi, umumnya titik di mana
semua analit yang ada habis bereaksi (dapat ditunjukkan oleh perubahan
warna atau pembentukan endapan).
Apabila produk reaksi tidak mengendap atau menunjukkan warna
khusus, perlu penambahan indikator.

BPS3202 - ARR
44

BPS3202 - ARR
45
JENIS-JENIS TITRASI

 Berdasarkan reaksi yang terlibat, titrasi dapat dikelompokkan menjadi:


 Titrasi asam basa
 Titrasi redoks
 Titrasi kompleks (kompleksometri)

BPS3202 - ARR
46
TITRASI ASAM BASA

 Titrasi asam basa merupakan titrasi yang paling luas diterapkan.


HmA + B(OH)n  BmAn+ H2O (belum setara)

 Karena reaksi asam basa tidak melibatkan perubahan warna, perlu


penambahan indikator.
 Contoh indikator-indikator untuk titrasi asam basa:
 Fenolftalein
 Metil merah
 Metil jingga
 Brom timol biru

BPS3202 - ARR
47
TRAYEK PH UNTUK BEBERAPA
INDIKATOR

BPS3202 - ARR
48
TITRASI ASAM-BASA MONOPROTIK

 Pada asam dan basa monoprotik, masing-masing hanya mendonorkan


satu mol H+ atau OH- per mol asam/basa.
HA + BOH  BA + H2O

𝑛𝐻𝐴 = 𝑛𝐵𝑂𝐻
𝐶𝐻𝐴 𝑉𝐻𝐴 = 𝐶𝐵𝑂𝐻 𝑉𝐵𝑂𝐻

𝑪𝑩𝑶𝑯 𝑽𝑩𝑶𝑯 𝑪𝑯𝑨 𝑽𝑯𝑨


𝑪𝑯𝑨 = atau 𝑪𝑩𝑶𝑯 =
𝑽𝑯𝑨 𝑽𝑩𝑶𝑯

BPS3202 - ARR
49
PEMILIHAN INDIKATOR

 Pemilihan indikator pada titrasi asam-basa bergantung pada letak titik


ekivalen, yang ditentukan oleh dua hal, yaitu: kekuatan asam dan basa
yang terlibat dan senyawa mana yang diletakkan di buret dan di
Erlenmeyer.
 Titrasi asam kuat – basa kuat  TE ≈ 7-8  fenolftalein
 Titrasi basa kuat – asam kuat  TE ≈ 6-7  bromotimol biru, bromokresol
ungu
 Titrasi asam lemah – basa kuat  TE ≈ 8-9  fenolftalein
 Titrasi asam kuat – basa lemah  TE ≈ 4-5  metil merah

BPS3202 - ARR
50
KURVA TITRASI

BPS3202 - ARR
51
TITRASI ASAM-BASA DIPROTIK

 Pada asam dan basa diprotik, masing-masing mendonorkan dua mol H+


atau OH- per mol asam/basa.

H2A + 2BOH  B2A + 2H2O

atau

2HA + B(OH)2  BA2 + 2H2O

BPS3202 - ARR
52
TITRASI ASAM-BASA DIPROTIK (2)

𝑪𝑩𝑶𝑯 𝑽𝑩𝑶𝑯 𝟐𝑪𝑯𝟐𝑨 𝑽𝑯𝟐𝑨


𝑪𝑯𝟐𝑨 = atau 𝑪𝑩𝑶𝑯 =
𝟐𝑽𝑯𝟐𝑨 𝑽𝑩𝑶𝑯

ATAU

𝟐𝑪𝑩 𝑶𝑯 𝟐 𝑽𝑩 𝑶𝑯 𝟐 𝑪𝑯𝑨 𝑽𝑯𝑨


𝑪𝑯𝑨 = atau 𝑪𝑩 𝑶𝑯 𝟐 =
𝑽𝑯𝑨 𝟐𝑽𝑩 𝑶𝑯 𝟐

BPS3202 - ARR
53
KURVA TITRASI DAN PEMILIHAN
INDIKATOR
 Pada titrasi asam-basa diprotik, terdapat dua titik ekivalen, bersesuaian
dengan nilai pKa1 dan pKa2 (untuk basa diprotik, pKb1 dan pKb2).
 Titik akhir titrasi adalah titik pada saat pH = pKa2 atau pKb2.
 Pemilihan indikator disesuaikan dengan nilai pH pada titik-titik ekivalen
tersebut.

BPS3202 - ARR
54
GRAVIMETRI

 Gravimetri (gravimetric analysis) merupakan metode penentuan jumlah


suatu senyawa kimia (analit) dengan menimbang suatu senyawa/spesi
yang dapat ditimbang.
 Kata gravimetri berasal dari kata gravis dari Bahasa Latin, yang berarti
berat.
 Metode gravimetri terbagi menjadi dua macam, yaitu gravimetri non-
reaktif dan gravimetri reaktif.
 Pada gravimetri non-reaktif, tidak diperlukan reaksi kimia untuk memperoleh
suatu senyawa/spesi yang dapat ditimbang; tahap yang diperlukan hanya
tahap separasi saja.
 Pada gravimetri reaktif, diperlukan reaksi kimia untuk memperoleh suatu
senyawa/spesi yang dapat ditimbang; biasanya merupakan reaksi pertukaran
logam (reaksi metatesis pada campuran garam) dan reaksi salting out (untuk
senyawa protein).
BPS3202 - ARR
55
GRAVIMETRI NON-REAKTIF

 Gravimetri non-reaktif merupakan metode PALING PRIMITIF untuk analisis


kimia dan hanya dapat digunakan untuk suspensi.
 Proses gravimetri non-reaktif cukup merepotkan, dan seringkali digantikan
oleh turbidimetri dalam banyak kasus.
 Namun demikian, pada saat melakukan turbidimetri, perlu juga dilakukan
gravimetri untuk pembuatan kurva baku.
 Contoh aplikasi gravimetri non-reaktif:
 Perhitungan jumlah padatan tersuspensi (total suspended solids, TSS) pada
sampel air minum
 Perhitungan jumlah sel Saccharomyces cerevisiae dalam bir fermentasi
Pada kedua aplikasi, suspensi disentrifuga atau difiltrasi untuk menghilangkan air,
lalu dibilas dengan sedikit air, kemudian dikeringkan dengan oven dan desikator.

BPS3202 - ARR
56
GRAVIMETRI REAKTIF

 Prinsip kerja dari gravimetri adalah reaksi kimia yang dilaksanakan dengan
penambahan reagen secara berlebih hingga menghasilkan suatu
endapan/padatan, lalu dilanjutkan dengan metode isolasi padatan
tersebut melalui proses-proses separasi (filtrasi, evaporasi, pengeringan,
dll.).
 Perlu dicatat bahwa dalam gravimetri, minimal diperlukan SATU tahapan reaksi
kimia yang menghasilkan endapan
 Dengan demikian, jumlah analit dapat ditentukan dari jumlah mol reagen
dengan menggunakan perbandingan stoikiometris.
 Proses gravimetri reaktif umumnya panjang, lama, dan melelahkan (dan juga
menyebalkan, akui saja), namun tidak memerlukan perlengkapan yang rumit.

BPS3202 - ARR
57
CONTOH APLIKASI GRAVIMETRI
REAKTIF
 Penentuan ion SO42-
 Penentuan ion Cl-
 Penentuan ion S2-
 Penentuan ion Ba2+
 Penentuan ion Ca2+

Ion-ion tersebut dapat membentuk garam yang mudah mengendap, sehingga dapat dianalisis
dengan gravimetri. Sementara itu, ion-ion yang selalu membentuk garam larut seperti:

 Na+
 K+
 NO3-

BPS3202 - ARR tidak dapat ditentukan dengan cara gravimetri.


58
TUGAS

 Carilah di literatur mengenai langkah-langkah pengerjaan gravimetri


untuk menentukan kadar ion:
 SO42-
 Cl-
 S2-
 Ba2+
 Ca2+
dan lengkapi dengan persamaan reaksi, diagram alir, dan rumus
perhitungannya.

BPS3202 - ARR
59

PENGUKURAN KIMIA INSTRUMENTAL

BPS3202 - ARR
60
PENGUKURAN KIMIA INSTRUMENTAL

 Tidak seperti pengukuran kimia konvensional, pengukuran kimia instrumental


melibatkan instrumen yang rumit; walaupun demikian, biasanya lebih
singkat dan hasilnya lebih teliti.
 Besaran yang diukur secara langsung oleh instrumen dapat berupa besaran
sederhana (massa, volume, waktu), atau yang lebih kompleks.

BPS3202 - ARR
61
METODE ANALISIS INSTRUMENTAL YANG
UMUM DIPAKAI DI TEKNOLOGI PROSES
 Spektrofotometri
 Spektrometri massa (MS)
 Analisis elektrokimia
 Konduktometri
 Voltametri
 Coulometri
 Analisis termal
 Separasi
 Kromatografi
 Elektroforesis
 Polarimetri
 Refraktometri
BPS3202 Hibrida
- ARR
62

Spektrofotometri
Polarimetri

Refraktometri Konduktometri

Kromatografi

BPS3202 - ARR
63
SPEKTROFOTOMETRI/SPEKTROSKOPI

 Spektroskopi merupakan salah satu metode analisis instrumental yang


memanfaatkan prinsip interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan
materi.
 Penerapan spektrofotometri sebagai analisis instrumental umumnya terbagi
menjadi:
 Spektrofotometri UV-vis
 Spektrofotometri serapan atom (atomic absorption spectrophotometry)
 Walaupun terdapat perbedaan prinsip interaksi gelombang dengan materi,
kedua metode spektroskopi tersebut relatif sama pada prinsip kerjanya:
sampel yang telah diberi perlakuan awal dilewatkan dengan gelombang
elektromagnetik, kemudian absorbansi (serapan) yang terbaca akan
sebanding dengan jumlah materi (konsentrasi).
BPS3202 - ARR
64
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

 Pada spektrofotometri, gelombang yang digunakan adalah cahaya


dengan rentang panjang gelombang sinar tampak hingga ultraviolet (oleh
karena itu, disebut UV-vis).
 Prinsip dasar dari metode ini adalah adanya cahaya yang diserap oleh
analit, baik akibat warna atau adanya padatan.

BPS3202 - ARR
65

BPS3202 - ARR
66
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS (2)

 Ada dua macam metode spektrofotometri UV-vis yang biasa diterapkan untuk
analisis kimiawi:
 Kolorimetri (colorimetry)
Sampel yang memiliki intensitas warna tertentu akan memberikan absorbansi tertentu
juga pada panjang gelombang yang sesuai (biasanya sesuai dengan panjang
gelombang cahaya pada warna tersebut).
 Turbidimetri (turbidimetry)
Sampel yang memiliki kekeruhan (disebut juga turbiditas atau optical density) akibat
adanya padatan tertentu akan memberikan absorbansi tertentu juga pada panjang
gelombang yang sesuai (agak sulit ditentukan dengan mudah, tergantung pada
warna cairan dan warna padatan).
 Untuk kedua macam ini, sampel seringkali harus diberi perlakuan awal
(treatment) lebih dahulu sebelum diradiasi, karena sampel harus memenuhi
syarat-syarat berikut
 Stabil
 Spesifik
BPS3202 - ARR
67
SPEKTROFOTOMETRI (3)

•Prinsip: INTENSITAS WARNA sebanding dengan KONSENTRASI SENYAWA


•Campuran yang masuk ke dalam spektrofotometer adalah LARUTAN
yang stabil

KOLORIMETRI •Perlakuan awal biasanya melibatkan pembentukan warna (melalui reaksi


kimia) dan stabilisasi warna yang terbentuk
•Aplikasi: metode Fuwa (penentuan konsentrasi amilum), metode
Somogyi-Nelson (penentuan konsentrasi glukosa), metode DNS
(penentuan gula tereduksi), dll.

•Prinsip: KEKERUHAN sebanding dengan KONSENTRASI PADATAN


•Campuran yang masuk ke dalam spektrofotometer adalah SUSPENSI yang

TURBIDIMETRI stabil
•Perlakuan awal biasanya hanya melibatkan stabilisasi suspensi
•Aplikasi: penentuan kadar padatan tersuspensi total (total suspended solid)
pada sampel air, penentuan konsentrasi sel pada cairan fermentasi*), dll.

BPS3202 - ARR
68
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

 Spektrofotometri serapan atom (atomic absorption spectrophotometry,


AAS) bekerja dengan K prinsip tereksitasinya (naiknya tingkat energi) dari
+

atom pada analit di Ba


2+
dalam sampel karena atom menyerap cahaya yang
Fe2+ pada spetrofotometer.
dipancarkan oleh radiator
Fe3+
 Jumlah energi yang diserap sebanding dengan absorbansi dari sampel.
dll.

 Metode ini dikembangkan oleh Alan Walsch dari Australia, awalnya


diperkenalkan pada tahun 1955.
BPS3202 - ARR
69

BPS3202 - ARR
70
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM(2)

 AAS atom umumnya digunakan untuk penentuan kadar ion-ion logam


dalam sampel air.
 K+
 Na2+
 Fe2+
 Fe3+
 dll.
AAS biasa digunakan untuk analisis kadar ion yang tidak bisa ditentukan
dengan gravimetri.
 Dibandingkan dengan spektrofotometri sinar tampak, AAS memiliki
kemampuan pengukuran jauh lebih sensitif (dapat diterapkan pada
konsentrasi analit sangat rendah, pada rentang 10-10-10-14 g/L).
BPS3202 - ARR
71
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM(3)

Kelebihan dan Kekurangan AAS:


+ Sensitivitas tinggi
+ Throughput (beban kerja) tinggi
+ Pengerjaan sederhana
+ Biaya operasi rendah
+ Spesifisitas analit dengan metode sangat baik; metode yang digunakan
dapat sangat selektif
- Biaya alat tinggi
- Alat sangat sensitif terhadap kerusakan  butuh perawatan ekstra

BPS3202 - ARR
72
KONDUKTOMETRI

 Konduktometri merupakan salah satu metode analisis instrumental yang


memanfaatkan konduktivitas elektrik sampel sebagai indikasi keberadaan
analit.
 Konduktivitas sampel diukur dalam dimensi [R]-1[L]-1, biasanya dalam satuan μS/cm.
 Air murni tidak memiliki konduktivitas; keberadaan ion-ion menyebabkan sampel
air memiliki konduktivitas.
 Salah satu penerapan konduktometri adalah titrasi konduktometrik untuk
penentuan pKa atau pKb dari asam lemah atau basa lemah.
 Aplikasi yang paling sederhana untuk konduktometri adalah untuk menentukan
keberadaan ion dalam air, untuk menentukan kualitas air, atau menganalisis
keefektifan proses penukaran ion.
 Air boiler : konduktivitas < 0,1 – 0,2 μS/cm
 Aqua DM : konduktivitas 1 – 80 μS/cm
 Air minum : konduktivitas 100 - 1000 μS/cm

BPS3202 - ARR
Aqua proses : konduktivitas 8000 - 130000 μS/cm
73

BPS3202 - ARR
74
KROMATOGRAFI

 Kromatografi merupakan salah satu metode analisis instrumental yang


menerapkan pemisahan (separasi) analit dari komponen-komponen
lainnya.
 Metode analisis instrumental lain yang juga melibatkan proses separasi antara lain
adalah elektroforesis.
 Pada kromatografi, analit akan memiliki waktu tempuh pada saluran
(disebut kolom) yang spesifik karena mengalami interaksi dengan fasa diam
pada kolom.
 Kromatografi merupakan salah satu teknik pemisahan yang merupakan
penerapan dari adsorpsi (analit sebagai solut, fasa diam sebagai
adsorben).

BPS3202 - ARR
75
KROMATOGRAFI (2)

 Prinsip dari kromatografi: sampel (berisi campuran yang mengandung


analit) digerakkan menggunakan pembawa (mobile phase/carrier/eluent)
dan setiap komponen berinteraksi dengan fasa diam (stationary phase)
pada kolom dengan afinitas (daya tarik) berbeda-beda.
 Perbedaan afinitas komponen campuran dengan kolom menyebabkan
perbedaan laju gerak, sehingga menyebabkan perbedaan waktu tempuh
dalam kolom, atau yang disebut waktu retensi (retention time, tR).
 Senyawa yang memiliki afinitas tinggi dengan kolom akan memiliki waktu
retensi tinggi, dan sebaliknya. Senyawa yang tidak memiliki afinitas dengan
kolom tidak memiliki waktu retensi.
 Nilai waktu retensi akan berbeda-beda untuk tiap senyawa, kolom, dan
pembawa.
BPS3202 - ARR
76
KROMATOGRAFI (3)

 Keluaran dari alat kromatografi disebut dengan kromatogram.

 Pada kromatogram, terdapat dua informasi yang dapat diambil mengenai tiap komponen
dalam campuran:
 Waktu retensi; menyatakan jenis senyawa (analisis kualitatif)
 Luas puncak kromatogram; menyatakan jumlah senyawa dalam campuran (analisis kuantitatif)
 Perhitungan konsentrasi senyawa dapat dihitung dari kromatogram melalui serangkaian
perhitungan rumit, namun dapat dilakukan juga menggunakan metode kalibrasi
sederhana menggunakan larutan standar.
BPS3202 - ARR
77
CONTOH-CONTOH KROMATOGRAFI

 Kromatografi kertas (paper chromatography)


 Kromatografi kolom (column chromatography)
 Kromatografi lapis tipis (thin layer chromatography, TLC)
 Kromatografi gas (gas chromatography, GC), dulu disebut kromatografi
gas-cair (gas-liquid chromatography, GLC)
 Kromatografi cair kinerja tinggi (high-performance liquid chromatography,
HPLC)
 Kromatografi gel (gel chromatography)
 Elektrokromatografi (electrochromatography)

BPS3202 - ARR
78

Kromatografi Gas Kromatografi Cair


(GC) (HPLC)

BPS3202 - ARR
79
APLIKASI KROMATOGRAFI

 Kromatografi merupakan salah satu metode analisis instrumental yang paling


bersifat ‘broad spectrum’ karena aplikasinya luas.
 Kromatografi gas digunakan untuk deteksi konsentrasi senyawa gas atau volatil.
 Konsentrasi CO2, H2, CO, metana, dan berbagai gas
 Konsentrasi heksana, propana, benzena, etanol dan senyawa organik volatil lainnya
 Kromatografi cair dan pengembangannya (kromatografi gel,
elektrokromatografi, kromatografi penukar ion dll.) digunakan untuk deteksi
konsentrasi senyawa yang terlarut.
 Konsentrasi gula-gula monomerik: glukosa, galaktosa, arabinose, xilosa, dll.
 Konsentrasi asam-asam organik polar: asam asetat, asam butirat, dll.
 Konsentrasi senyawa-senyawa organik sederhana: xilitol, sorbitol, etanol, furfural, dll.
 Tergantung dari apa campuran yang dianalisis dan apa analit yang akan
diukur, perlu dipilih kolom (yang dapat dibongkar pasang) dan eluen yang
sesuai.
BPS3202 - ARR
CONTOH PASANGAN ANALIT DENGAN JENIS 80
KOLOM KROMATOGRAFI HPLC YANG
DIGUNAKAN

Analit Sampel Kolom Eluen


Glukosa Hasil hidrolisis kayu Aminex HPX-87P aqua DM, degassed
Aminex HPX-87H H2SO4 5mM, degassed
Laktosa Susu Aminex HPX-87C 30% asetonitril dalam air,
degassed
Aminex HPX-87P aqua DM, degassed
Asam asetat Kaldu fermentasi Aminex HPX-87H H2SO4 5mM, degassed

BPS3202 - ARR
81
REFRAKTOMETRI

 Refraktometri merupakan salah satu metode analisis instrumental yang


memanfaatkan prinsip pembiasan (refraction) cahaya oleh sampel.
 Setiap senyawa memiliki indeks bias (refractive index) tertentu dan indeks
bias campuran merupakan rata-rata dari indeks bias komponennya
 Apabila diketahui bahwa sampel hanya terdiri dari dua komponen
(campuran biner), komposisi campuran dapat diketahui dengan
memeriksa indeks biasnya, dengan terlebih dahulu membuat kurva baku
untuk berbagai komposisi campuran.
 Refraktometri merupakan salah metode analisis instrumental yang paling
sederhana dan memiliki aplikasi luas untuk penentuan awal kadar gula,
namun aplikasinya yang masih tetap relevan adalah untuk memeriksa hasil
distilasi biner.
BPS3202 - ARR
82

BPS3202 - ARR
83
POLARIMETRI

 Polarimetri merupakan salah satu metode analisis instrumental yang


memanfaatkan prinsip pemutaran cahaya terpolarisasi akibat adanya
senyawa yang bersifat optis aktif.
 Penerapan polarimetri terbatas pada senyawa organik yang bersifat optis aktif,
seperti berbagai macam monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, dll.).
 Mengingat dalam suatu campuran bisa saja terdapat senyawa yang memutar
cahaya terpolarisasi ke arah kanan (dextro-) atau ke kiri (levo-), metode ini
tidak dapat digunakan untuk campuran selain biner dan campuran biner
yang memutar cahaya ke arah yang sama (contoh: glukosa + galaktosa).
 Penggunaan polarimetri biasanya terbatas pada industri yang melibatkan
isomerisasi glukosa menjadi fruktosa, seperti industri high-fructose syrup (HFS).
 Seperti halnya refraktometer, polarimeter ideal digunakan untuk campuran
biner, atau campuran yang “dianggap biner”.
BPS3202 - ARR
84

BPS3202 - ARR
85
POLARIMETRI VS. HPLC DAN REFRAKTOMETRI
UNTUK PENGUKURAN LARUTAN GULA

 Apabila hanya perlu diketahui jumlah gula total, refraktometri dapat


digunakan (mengingat metode ini yang paling cepat dan murah).
 Apabila perlu diketahui jumlah gula dengan putaran cahaya polarisasi
tertentu (kiri atau kanan) tanpa perlu tahu secara rinci komposisi masing-
masing, refraktometri tidak dapat digunakan; sebagai gantinya, polarimetri
dapat dipilih.
 Apabila perlu diketahui apa saja gula yang dikandung beserta komposisi
rincinya, hanya HPLC yang dapat digunakan.

BPS3202 - ARR
86
Titrimetri
Polarimetri

Refraktometri Gravimetri

Kromatografi Spektroskopi

Konduktometri

WHEN TO CHOOSE?

BPS3202 - ARR
87
PEMILIHAN METODE ANALISIS KIMIA

 Pemilihan metode analisis kimia sangat bergantung pada beberapa faktor,


seperti:
 Apa analit yang diukur
 Apakah analit merupakan senyawa organik atau organic
 Apakah analit memiliki sifat-sifat khas yang dapat dimanfaatkan

 Apa saja komponen pengotor yang ada selain analit


 Apa fasa dari sampel
 Berikut ini adalah contoh dari beberapa metode analisis kimia untuk
penentuan analit dalam sampel tertentu.

BPS3202 - ARR
Sampel Analit Nama Metode Prinsip Metode Analisis Keterangan 88
Cairan fermentasi Amilum Fuwa Kolorimetri λ=

Gula pereduksi DNS (dinitrosalicylic Kolorimetri λ=


acid)
Glukosa Somogyi-Nelson Kolorimetri λ=

- HPLC Kolom HPX-87H, eluen


H2SO4 0,0005 M
Metabolit yang - GC-MS
belum diketahui
Sel ragi - Turbidimetri λ=

Air minum Ion K+ - AAS λ=

- Konduktometri -

Padatan - Turbidimetri λ=

- Gravimetri

Bensin (gasoline) Benzena - GC

- Refraktometer

BPS3202 - ARR
89

KALIBRASI

BPS3202 - ARR

Anda mungkin juga menyukai