Anda di halaman 1dari 44

ENDOKRIN

OLEH

IRA IDAWATI
GAMBARAN UMUM

1. Kelenjar tanpa saluran keluar


2. Kelenjar yang menghasilkan hormon.
3. Berasal dari surface epithelial (oral ectoderm &
gut endoderm ).
4. Selain kelenjar, terdapat sel-sel endokrin yang
tersebar satu – satu di dalam tubuh.
5. Jaringan atau organ tempat hormon bekerja
disebut jaringan atau organ sasaran.
6. Mikroskopis : sel-sel sekretori yang tersusun
bisa berbentuk batang, kumpulan vesikel,
hollow folikel yang berhubungan langsung
dengan kapiler atau sinosoid.
KELENJAR HIPOFISIS

 Berat: ± 0,5 gram


 Ukuran: 10× 13× 6 mm
 Terletak di sella tursika → suatu penunjuk
radiologis yang penting & mempunyai
hubungan dengan hypothalamus.
 Asal: Adenohipofisis berasal dari oral
ectoderm → bersifat kelenjar.
 Neurohipofisis berasal dari neural
ectoderm → merupakan bagian saraf .
PENDARAHAN

Hipofisis mendapat darah dari 2 kelompok pembuluh darah


yang berasal dari arteri karotis interna.

1. Arteri hypophysialis superior kiri dan kanan


mendarahi eminensia mediana & tangkai neural.
Arteri ini membentuk suatu pleksus kapiler
primer yang terdiri atas kapiler- kapiler
bertingkap dan kapiler- kapiler ini bergabung
menjadi vena – vena yang membentuk pleksus kapiler
sekunder.

2. Arteri hypofisialis inferior kiri dan kanan mendarahi


neurohipofisis & sebagian kecil tangkai.
Sistem portal hipofisis ini penting karena membawa
neurohormon yang mengendalikan fungsi sel-sel
adenohipofisis .
SISTEM HIPOTALAMO-HIPOFISIS
Pada Sistem hipotalamo- hipofisis terdapat 3 tempat yang
memproduksi hormon , yang membebaskan 3 kelompok
hormon :
1. Kelompok I, terdiri atas peptida yang dihasilkan
kumpulan neuron sekresi ( nuklei ) di hypothalamus :
nukleus supraoptikus & nukleus paraventrikular.
Hormon ini ditranspor disepanjang akson neuron
tersebut & mengumpul diujung akson, yang terdapat di
neurohipofisis.

2. Kelompok hormon ke II ( peptida ) dihasilkan neuron dari


nuklei dorsal medial, ventral medial, dan nuklei
infundibulum hipotalamus , hormon ini dibawa sepanjang
akson sampai berakhir di eminensia mediana dan
selanjutnya memasuki kapiler darah.

3. Kelompok hormon ke III ( protein & glikoprotein ) yang


dihasilkan sel-sel pars distalis & dibebaskan kedalam
kapiler darah dari bagian kedua sistem portal , kapiler ini
mengelilingi sel-sel sekresi & mendistribusikan hormon
ini kesirkulasi sistemik.
ADENOHYPOFISIS
PARS DISTALIS
 75% dari total masa hipofisis.
 Ada 3 jenis sel : kromofob & 2 jenis kromofil → yaitu :
basofil & asidofil.
 Kromofob = chief sel = C sel = Reserve sel.

- 50 % sel-sel pars Distalis .


- Tak tercat ( pucat ).
- Batas sel sukar dilihat.
- Sel kecil , bulat atau poligonal.
 Asidifil = α sel
- 35 % sel-sel pars Distalis.
- ≥ kromofob tetapi ≤ dari Basofil .
- Inti eksentrik.
- Granul besar & banyak .
- Ada 2 jenis Asidofil→Somatotrofik sel & Mammotrofik
sel.
 Basofil sel :
- Tercat dengan HE & PAS +.
- ≥ Asidofil.
- Granul ≥ kecil & sedikit .
- Ada 3 jenis sel Basofil : sel Gonadotrofik, sel
Cortikotropik & Tirotrofik sel.

PARS TUBERALIS
 Mik → seperti pars Distalis tetapi yang
terbanyak adalah Gonadotropin ( FSH & LH ) &
tersusun berderet di sepanjang pembuluh darah.
PARS INTERMEDIA

 Terletak antara pars Distalis & pars Nervosa →


pita .
 Pada manusia , pars intermedia berkembang
dari dorsal kantung Rathke.
 Rudimenter pada manusia .
 Terdiri atas deretan folikel sel-sel basofilik
lemah & fungsinya tidak diketahui.
NEUROHIPOFISIS
 Terdiri atas pars Nervosa & tangkai neural.
 Neurohipofisis terdiri atas 100.000 akson yang tidak
bermielin dari neuron –neuron sekretoris di nukleus
supraoptik & paraventrikular.
 Sekresi neuron ini diangkut sepanjang akson &
berkumpul di ujung aksonnya di pars nervosa dikenal
sebagai → Herring Bodies.
 Materi neurosekresinya terdiri dari 2 hormon yaitu
Antidiuretik & Oksitosin dan setiap hormon terikat pada
sebuah protein pengikat ((neurofisin).
 Sel Neurohipofisis ± 25 % volume struktur ini
mengandung jenis sel glia khusus yang banyak
bercabang disebut → Pituisit.
SEL-SEL SEKRETORIS PARS DISTALIS

Jenis Afinitas Hormon Aktivitas Granul Hypothal Hypotha


Sel Pewarna yang fisiologis sekre- amik lamik
dihasilkan utama toris realeas Inhibi
ing ting
hormon Hormon
Sel Asidofilik Somatotr Bekerja Banyak Somatotr Somato
Soma- opin (GH) pada ,Ο & opin- statin
totrop pertumbu oval,Ø releasing
han tlg 300 - hormon
panjang 400 nm (SRH)
mell
somatom
edin yg
disintesa
di hati
Sel Asido- Prolaktin Membantu 200nm, Prolakti- Prolactin
Mamo filik sekresi ASI ukurann releasing inhibiting
tropik ya↑ hormon hormon
selama (PRH). (PIH )
ke☺&
laktasi
(Ø 600
nm )
Sel Baso- Folikel FSH membantu Ø 250- Gonadot
perkembangan
Gona- filik Stimuli- 400nm ropin –
folikel ovarium
do- ting & sekresi releasing
trop hormon estrogen Hormon
pada♀ & ( GnRH) ,
(FSH) & merangsang
Luteini- bisa FRH
spermatogene
sis pada♂. LH (Folikel
zing releasing
membantu
Hormon pematangan ) & LRH
(LH) dijenis folikel ovarium
& sekresi (Lutein-
sel yg releasing
progesteron
sama pada♀ & )
stimulasi sel
Leydig &
Sel Basofilik Tirotropin Merangsang Granul Thyrotropin-
Tiro- (TSH) sintesis kecil, Ø releasing
trop ,penyimpana 120-200 hormon
n& nm ( TRH )
pelepasan
hormon
tiroid

Sel Basofilik Kortikotr Merangsang Granul Corticotropin


Korti- o- sekresi besar, Ø - releasing
kotrop pin hormon 400-500 hormon (
(ACTH) korteks nm CRH)
adrenal
HORMON-HOMON NEUROHIPOFISIS
HIPOTA- PARS
LAMUS NERVOSA
HORMON FUNGSI HORMON FUNGSI
Hormon Menstmulasi Vasopresin/ho Me↑ permiabilitas
pelepas- pelepasan rmon duktus koligen ginjal
Tirotropin tirotropin& antidiuretik terhadap air &
(TRH) prolaktin (ADH) memudahkan
kontraksi otot polos
vaskuler
Hormon Menstimulasi Oksitosin Bekerja untuk kontrksi
pelepas pelepasan folikel otot polos uterus & sel
gonadotropin stimuliting mioepithel kelenjar
(GnRH) hormon & mammae
Luteinizing
hormon
Somatostatin Menghambat pelepasan
hormon pertumbuhan &
tirotropin
Hormon pelepas- Menstimulasi pelepasan
hormon hormon pertumbuhan
pertumbuhan
(GRH)
Hormon Menghambat pelepasan
penghambat prolaktin
Prolaktin (PIH)
Dopamin
Hormon pelepas- Menstimulasi pelepasan
kortikotropin (CRH) lipotropin B & kortikotropin
Aplikasi Medis
 Oksitosin merangsang kontraksi otot polos dinding rahim
selama persetubuhan & kelahiran dan merangsang kontraksi
sel mioepitel yang mengelilingi alveoli & saluran kelenjar
mamma selama menyusui.
 Lesi pada hipotalamus yang merusak sel neurosekretoris
yang menghasilkan hormon antidiuretik , menimbulkan
diabetes insipidus → penyakit yg ditandai hilangnya
kemampuan ginjal untuk memekatkan urin, akibatnya
penderita dapat mengeluarkan urin sebanyak 20 liter
seharinya ( poliuria).
 Gangguan produksi Growth Hormon (GH) yang dihasilkan sel
Somatotropin :
 Bila sel kurang berfungsi mengakibatkan Dwarfism
 Bila sel berfungsi berlebihan → Gigantisme
 Bila sel berfungsi berlebihan setelah epipheseal disk
menutup → Acromegali
 Tumor hipofisis biasanya jinak. Tumor dapat menghasilkan
hormon pertumbuhan , prolaktin , adenokortikotropin.
 Diagnosa klinis dapat ditegakan dengan metode
imunositokimia setelah tumor diangkat melalui pembedahan.
KELENJAR ADRENAL
(SUPRARENAL)
 Terletak dekat kutup atas ginjal
 Merupakan struktur gepeng berbentuk bulan
sabit.
 Ukurannya : panjang 4-6cm, lebar 1-2cm & tebal
4-6mm.
 Beratnya ± 8 gram.
 Terdiri atas : korteks yg berasal dari mesoderm &
medula terdiri atas sel-sel yg berasal dari krista
neuralis , yg juga merupakan asal dari sel-sel
ganglion simpatis.
KORTEKS ADRENAL

 Terdiri 3 lapisan ( zone ) :


 1. ZONE GROMELUROSA :
 15 %
 zona tipis / zona permukaan , berada tepat
dibawah simpai jaringan ikat.
 Sel-sel nya silindris atau piramidal yang
tersusun berhimpitan , membentuk deretan
bundar atau melengkung , yg dikelilingi
kapiler.
 2. ZONA FASIKULATA
 65%
 Sel-selnya tersusun berupa deretan lurus ,
setebal satu atau dua sel yg berjalan tegak lurus
terhadap permukaan organ & memiliki kapiler
diantaranya .
 Selnya berbentuk polihedral dengan sejumlah
besar tetesan lipid dalam sitoplasmanya.Karena
banyaknya vakuol, sel-sel ini disebut juga
spongiosit
 3. ZONA RETIKULARIS
 7%
 Sel-selnya tersusun berupa deretan tak teratur
yg membentuk anyaman yg beranastomosis.
 Selnya lebih kecil daripada zone lainnya.
 Granula pigmen lipofuksin dalam sel ini besar-
besar & berjumlah cukup banyak.
HORMON KORTEK DAN KERJANYA

 yg mempertahankan keseimbangan elektrolit dan air.


 Zona fasikulata & kemungkinan zona retikularis
menyekresikan glukokortikoid kortison Steroid yg
disekresikan oleh kortek dapat dibagi 3 kelompok ,
berdasarkan kerja fisiologis utamanya :
 Glukokortikoid, mineralokortikoid & androgen.
 Zona glomerulosa mensekresi mineralokortikoid terutama
aldosteron & kortisol , glukokortikoid mengatur
metabolisme karbohidrat , protein & lemak.
 Di hati , glukokortikoid meningkatkan masukan &
pengunaan asam lemak (sumber energi ) , asam amino
(sintesis enzim) & karbohirat ( sintesis glukosa).
 Glukokrtikid juga menekan respon imunitas

 Dengan menghancurkan limfosit & menghambat


aktivitas mitosis organ – organ pembentuk
limfosit.

 Mineralokortikoid terutama bekerja di tubulus


distal ginjal & di mukosa lambung, kelenjar liur
& keringat yg merangsang absorpsi Natrium .
Juga meningkatkan konsentrasi Kalium &
mengurangi konsntrasi Natrium di sel otot & sel
otak.
 Dehidroepiandrosteron adalah hormon kelamin
satu-satunya yg disekresi dalam jumlah
fisiolgis yg memadai oleh korteks adrenal.
MEDULA ADRENAL
 Sel medula adrenal berasal dari sel krista
neuralis , seperti halnya neuron pasca –
ganglionik dari ganglion simpatis &
parasimpatis yg kehilangan akson & dendritnya
selama perkembangan embrio & menjadi sel-sel
sekretoris.

 Sel parenkim medula mempunyai banyak


granula sekretoris padat elektron &
mengandung salah satu dari 2 katekolamin,
epinefrin atau norepinefrin.
 Granula-granula ini juga mengandung ATP,
kromogranin, betahidroksilase dopamin &
peptida. Sel penyekresi epinefrin mempunyai
granula yang lebih kecil, kurang padat – elektron
& isinya memenuhi granula. Sel penyekresi
norepinefrin memiliki granula yang lebih besar &
lebih padat – elektron, isinya berbentuktidak
teratur.
APLIKASI MEDIS
 Epinefrin & norepinefrin dalam jumlah besar sebagai
respon terhadap reaksi emosionil hebat ( misalnya
ketakutan ) .

 Sekresi zat-zat tersebut diperantarai oleh serabut


preganglionik yang mempersarafi sel-sel medula.

 Vasokontriksi, hipertensi, perubahan frekuensi denyut


jantung & efek metabolik seperti naiknya kadar glukosa
darah terjadi akibat sekresi & pelepasan katekolamin
kedalam aliran darah.

 Kelainan yang dijumpai dimedula adalah


feokromositoma, yaitu suatu tumor sel kelenjar adrenal
yang menimbulkan hiperglikemia & peningkatan tekanan
darah sementara.
 Tumor korteks adrenal mengakibatkan kelebihan
produksi glukokortikoid ( SINDROM CUSHING ) atau
produksi aldosteron yang berlebihan ( SINDROM CONN)
. Sindroma Cushing paling banyak dijumpai ( 90 % )
akibat adenoma hipofisis yg menghasilkan ACTH
berlebihan.

 Produksi androgen adrenal yg berlebihan tidak banyak


mempengaruhi pria dewasa.

 Pada wanita→ hirsutisme .

 Pada anak pra-pubertas , terjadi pubertas dini → laki-


laki, virilisasi → perempuan.
 Insufisiensi korteks adrenal ( penyakit Addison )
disebabkan kerusakan korteks adrenal pada
beberapa penyakit & gejalanya memberi kesan
kegagalan sekresi glukokortikoid &
mineralokortikoid oleh korteks adrenal.
PULAU-PULAU LANGERHANS
 Pulau Langerhans merupakan mikroorgan endokrin
multihormonal di pankreas.

 Pulau Langerhans tampak sebagai massa padat bulat


berisi sel-sel epithel sekretoris yg disusupi kapiler,
simpai serat retikulin mengelilingi setiap pulau &
memisahkannya dari jaringan eksokrin Pankreas.

 Dengan cara imunositokimia dapat dikenali 4 jenis sel :


A, B , D & F.

 Sel A penghasil glukagon, sel B penghasil Insulin , sel D


→ Somatostatin, sel F → polipeptida pankreas.
APLIKASI MEDIS
 Beberapa jenis tumor dari dari pulau langerhans
menghasilkan 2 atau lebih hormon ini secara
serempak yg menimbulkan gejala klinis
majemuk.

 Salah satu dari tipe utama diabetes ( tipe I )


merupakan penyakit autoimun dengan antibodi
terhadap sel B, yg menekan aktivitas sel
tersebut.
TIROID
 Pada kehidupan embrio , tiroid berasal dari sefalik
endodrmsaluran cerna .

 Fungsi : membuat hormon tiroksin ( T4 )& hormon


triiodotironin ( T3 ) yg merangsang laju metabolisme.

 Terletak didaerah servikal , anterior dari laring.

 Terdiri 2lobus yg dihubungkan oleh isthmus.

 Tiroid terdiri atas ribuan folikel dengan lumen yg berisi


substansi gelatinosa yg disebut koloid.
 Sel-sel folikel berbentuk pipih sampai silindris &
diameter folikelnya bervariasi.

 Tiroid dibungkus oleh simpai jaringan ikat longgar.

 Tiroid adalah organ yg sangat vaskuler.

 Pengatur utama status anatomis & fungsional kelenjar


tiroid adalah hormon perangsang tiroid ( tirotropin ), yg
dihasilkan hipofisis anterior.

 Tiroid hipoaktif → bila komposisi rata-rata folikelnya


berupa epitel pipih. Tirotropin merangsang sintesis
hormon tiroid sehingga epithel folikel tersebut
meninggi.
 Sel parafolikuler atau C sel, sel ini agak lebih besar &
lebih pucat dibanding sel folikuler.

 Ciri yg menyolok adalah banyaknya granul kecil-kecil


yg berisi hormon.

 Sel ini berfungsi membuat & mensekresi hormon


kalsitonin, yg fungsi utamanya adalah penurunan kadar
kalsium darah dengan cara menghambat resorpsi
tulang.

 Sekresi kalsitonin dipacu oleh peningkatan kadar


kalsium darah.
SINTESIS & SEKRESI HORMON TIROID

 Tirod merupakan satu-satunya kelenjar


endokrin dgn produk sekresi yg disimpan dalam
jumlah besar.

 Pada manusia terdapat hormon yg cukup untuk


mensuplai organisme sampai 3 bulan.

 Sekresi tirotropin ( TSH )ditingkatkan oleh


adanya udara dingin & berkurang karena adanya
panas& rangsangan stress.
SINTESIS & AKUMULASI HORMON-
HORMON FOLIKEL
1. Sintesis Tiroglobulin.
2. Ambilan iodium yg beredar.
Iodium berperan penting dalam mengatur fungsi
tiroid karena kadar iodium yg rendah meningkatkan
jumlah simporter Na/ I → meningkatkan ambilannya
& mengompensasi konsentrasi iodium serum yg
rendah.
3. Iodium dioksidasi oleh tiroid peroksidase & ditransport
ke dalam rongga folikel oleh suatu transporter anion yg
disebut pendrin.
4. Iodinasi residu tirosin tiroglobulin terjadi didalam
koloid, yg dikatalisis oleh peroksidase tiroid. Dengan
cara ini T3 & T4 dihasilkan.
 T3 & T4 meningkatkan jumlah mitokondria &
kristanya . Sintesis protein mitokondria
meningkat & pemecahan protein berkurang.

 Efek hormon tiroid merupakan hasil kerja tiroid


terhadap laju metabolisme basal.

 Hormon tiroid meningkatkan absorpsi


karbohidrat dari usus & mengatur metabolisme
lipid juga mempengaruhi pertumbuhan badan &
perkembangan sistem saraf janin.
APLIKASI MEDIS
 Diet rendah iodium menghambat sintesis hormon tiroid
→ mengakibatkan hipotiroidisme.

 Hipertrofi tiroid akibat peningkatan sekresi tirotrofin →


mengakibatkan kelainan yg dikenal sebagai goiter akibat
defisiensi iodium.

 Sindroma hypotiroidisme dewasa → miksedema akibat


penyakit kelenjar tiroid atau akibat kegagalan hipofisis
atau hipotalamus.

 Penyakit autoimun mengganggu fungsinya → berakibat


hipotiroidisme.

 Tiroiditis Hashimoto dideteksi adanya antibodi terhadap


jaringan tiroid & lebih sering pada wanita.
 Anak-anak yg menderita hipotiroidisme sejak
lahir → disebut kretin, kretinisme ditandai
perawakan kerdil & retardasi mental.
 Hipertiroidisme atau tirotoksidosis disebabkan
oleh penyakit tiroid yg tersering adalah penyakit
Grave atau goiter eksopftalmus , penderitanya
mengalami penurunan berat badan, kecemasan,
penonjolan mata, perawakan astenia (kurus) &
peningkatan frekuensi denyut jantung.
KELENJAR PARATIROID

 Terdiri atas 4 kelenjar kecil – 3x 6 mm.


 Berat ± 0,4g .
 Kelenjar paratiroid terletak dibelakang kelenjar
tiroid.
 Terdapat 2 jenis sel : sel prinsipal & sel oksifil
 Sel prinsipal merupakan sel poligonal kecil
dengan inti vesikuler & sitoplasma pucat agak
asidofil.
 EM → memperlihatkan granul-granul yg tak
teratur disitoplasmanya & mengandung hormon
paratiroid.

 Sel oksifil jumlahnya lebih sedikit , berbentuk


poligonal & lebih besar , sitoplasmanya
mengandung banyak mitokondria asidofilik.

 Dengan meningkatnya usia terjadi pergantian


selsekresi dengan sel lemak pada orang lebih
tua , sel lemak dapat mencapai lebih dari 50 %
massa kelenjar.
KERJA HORMON PARATIROID &
HUBUNGANNYA DENGAN KALSITONIN
 Hormon paratiroid terikat pada reseptor dalam osteoblas.Hal ini
merupakan sinyal osteoblas untuk menghasilkan suatu faktor
perangsang - osteoklas→ meningkatkan jumlah & aktivitas
osteoklas → memperbanyak absorpsi matriks tulang yg mengalami
kalsifikasi & pelepasan Ca 2+ kedalam darah.

 Peningkatan konsentrasi Ca 2+ darah→ menekan pembuatan


hormon paratiroid.

 Kalsitonin mengurangi konsentrasi kalsium darah & meningkatan


osteogenesis , efek kalsitonin berlawanan dengan efek hormon
paratiroid.

 Hormon paratiroid menurunkan konsentrasi fosfat darah, efek ini


akibat penurunan absopsi fosfat disel tubulus ginjal& peningkatan
ekskresi fosfat dalam urin.
APLIKASI MEDIS
 Hiperparatidoidime → konsentrasi fosfat darah
menjadi rendah & konsentrasi kalsium darah
meningkat. Hal ini menimbulkan pengendapan
kalsium secara patologis di beberapa organ→
seperti ginjal & arteri.

 Pada tulang terjadi peningkatan jumlah


osteoklas & banyak rongga tulang sehingga
tulang kurang kuat & mudah patah dikenal
sebagai → osteitis fibrosa kistika.
 Hipoparatiroidisme , konsentrasi fosfat darah
meningkat & konsentrasi Ca 2+ darah menurun.

 Tulang bertambah padat & lebih bermineralisasi.


Keadaan ini menyebabkan kontraksi spastik otot
rangka & kejang umum yg disebut tetani.

 Gejala ini disebabkan berlebihnya eksitabilitas


susunan saraf yg disebabkan kurangnya ion
kalsium dalam darah.
KELENJAR PINEAL
Kelenjar pineal atau epifisis serebri / badan pineal.

Pada orang dewasa : panjang ± 5-8 mm & lebarnya ± 3-5


mm serta beratnya± 120 mg & berbentuk kerucut
gepeng.

Terletak pada ujung posterior ventrikel ketiga, diatas atap


diensefalon.

Pineal dibungkus oleh piamater.

Terdiri atas beberapa jenis sel, terutama pinealosit &


astrosit.
 Pinealosit memiliki sitoplasma yg sedikit
basofilik dengan inti besar tak teratur, sel ini
menghasilkan melatonin.

 Astrosit adalah sejenis sel khusus yg ditandai


dengan inti panjang & sel ini memiliki cabang-
cabang sitoplasma panjangyg mengandung
banyak filament intermedia

Anda mungkin juga menyukai