System Reproduksi Pria 1, Revisi
System Reproduksi Pria 1, Revisi
A. Spermatogonia a dan b
B. Primary spermatocytes
C. Secondary spermatocytes
D. Spermatozoon
Spermatogonia
Sel diploid yang kecil
Letak : ruang basal, di atas basal lamina
Pada testis sebelum pubertas didalam tubuli seminiferi
hanya didapatkan spermatogonia saja
Nucleusnya mengandung cromosomes dalam jumlah
diploid (44 autosomes dan 2 sex – chromosomes, yaitu x
dan y) = 46 chr
Tiga kategori spermatogonia
1. Spermatogonia type A gelap :
Sel kecil, θ 12 μm, spt kubah, inti oval, heterokromatin (padat)
Sel cadangan
Mitosis: spermatogonia tipe A gelap dan pucat
2. Spermatogonia type A pucat:
Inti eukromatin – pucat
Organel sedikit: mitokondria, app golgi RER, ribosom >
Dirangsang testosteron – mitosis spermatogonia tipe A pucat
dan spermatogonia tipe B
3. Spermatogonia type B :
Inti bulat
Mitosis spermatosit primer
Primary spermatocytes
Migrasi ke ruang adluminal
Merupakan sel spermatogenik paling besar
Inti besar, vesikuler, kromosom memadat
Duplikasi DNA: 4n
Nucleusnya mengandung kromosom dalam jumlah diploid
= 2n
Meiosis I: DNA menjadi 2n, kromosom di inti sel menjadi
haploid = n
Meiosis II: DNA menjadi haploid, kromosom tetap haploid
Meiosis I, profase I
Selama 22 hari
Ada 4 tahap:
1. Leptoten: kromosom memadat membentuk lembaran
panjang
2. Zigoten: akan berpasangan
3. Pakiten: lebih memadat menjadi tebal = tetrad
4. Diakinesis: crossing over kromosom homolog
Metafase I:
Kromosom homolog yang berpasangan berbaris pada
lempeng ekuator
Anafase I:
Anggota masing-masing pasangan (homolog)berpisah
dan migrasi ke kutub berlawanan
Telofase I:
Inti sel terpisah, jembatan sitoplasma tetap ada
Dua spermatosit sekunder X dan Y
Spermatosit sekunder
Besarnya ½ - nya spermatosit primer
Usia singkat, tidak mudah terlihat, cepat ke proses
meiosis II 2 spermatid haploid
Letaknya lebih menjauhi basal lamina
Nucleusnya mengandung jumlah kromosom haploid (22
autosomes dan 1 sex – chromosome :x atau y )= 23
Sindrom klinefelter
Homolog XX tidak terpisah
Kromosom XXY
Infertil
Jangkung, kurus
Testis kecil
Retardasi mental
Spermatids :hasil meiosis II
Besarnya ½ - nya spermatosis sekunder θ 8μm
Letaknya didekat lumen tubular seminiferi
Nucleusnya mengandung jumlah kromosom haploid = 23
Tidak mengalami pembagian sel lagi
Sel –nya bulat, intinya bulat terletak ditengah sel
Akan mengalami diferensiasi extensive yang merubah sel
ini menjadi spermatozoon (proses ini disebut :
spermiogenesis)
Spermiogenesis
Empat fase:
1. Fase golgi
2. Fase tudung (cap)
3. Fase akrosom
4. Fase maturasi
Fase golgi
Enzim hidrolitik di dalam RER, akan dimodifikasi
pada app golgi menjadi granula pra-akrosom
Granula pra-akrosom (kecil)-menyatu = vesikel
akrosom yg terikat pd selubung inti membentuk
kutub anterior spermatozoa
Enzim hidrolitik = granula akrosom
Sentriol membentuk aksonema flagela, penghubung
Fase tudung (cap)
Vesikel akrosom bertambah besar, sebagian
membrannya melingkupi inti
Ukuran terakhir maka vesikel akrosom akan menjadi
akrosom (tudung akrosom)
Fase akrosom
Inti padat, sel memanjang, mitokondria berpindah
tempat
Kromosom memadat, mengecil, juga inti sel memipih
Mikrotubulus membentuk manset (silindris),
membantu pemanjangan spermatid
Manset akan menjadi anulus (cincin) pertemuan
bagian tengah spermatozoa dg bagian utama
Terbentuk sarung mitokondria, mengitari aksonema
bagian tengah ekor
Fase maturasi
Sitoplasma spermatid terlepas, difagositosis sel sertoli
Spermatozoa yang lepas akan ke lumen tubulus
seminiferus (spermiasi)
Spermatozoa baru – imotil, tidak dapat membuahi
oosit
Motil di dalam epididimis
Kapasitasi (mampu membuahi)setelah masuk sistem
reproduksi wanita
Matur spermatozoa
1. Head (kepala) :
• Pipih, panjang ± 5μm, dikelilingi plasmalema
• Inti yang memadat, kromosom 22+x atau 22+y
• Akrosom: melingkari anterior inti
• Akrosom terdiri dari: enzim neuraminidase,
hialuronidase, asam fosfatase,aril sulfatase, protease
(akrosin)
2. Ekor spermatozoa
Dibagi 4 bagian:
1. Leher:
Panjang ± 5μm
Menghubungkan kepala dan bagian ekor
9 kolom silindris, melingkari ke 2 sentriol
2. Bagian tengah:
Panjang ± 5μm
Letak antara leher dan bagian utama
Mengandung bagian tengah longitudinal filament dan
aksonema yang dikelilingi oleh mitochondrial sheath
Berakhir pada anulus
3. Bagian utama:
• Panjang ± 45μm
• Bagian ekor yang terpanjang, dari anulus sampai
ujung
4. Bagian akhir:
• Panjang ± 5μm
• Aksonema (tengah) dikelilingi plasmalema
• Aksonema tdd 20 mikrotubulus
Sel – sel interstitial leydig