Asam merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+).
Basa merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidroksida (OH–).
Sehingga reaksi yang benar untuk senyawa asam di dalam air adalah sebagai berikut.
HA(aq) + H2O(aq)→ H3O+(aq) + A–(aq)
Asam Ion oksonium
Akan tetapi, ion H3O+ lebih sering ditulis ion H+, sehingga penulisannya menjadi
seperti berikut.
HA(aq) H2 O H+(aq) + A–(aq)
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Dari reaksi di atas terlihat bahwa CH3COOH memberi 1 proton (H+) kepada H2O,
sehingga CH3COOH bersifat sebagai asam dan H2O bersifat sebagai basa.
Bronsted-Lowry menyatakan :
Jika suatu asam memberikan proton (H+), maka sisa asam tersebut berkemampuan
untuk bertindak sebagai basa. Sisa asam tersebut dinyatakan sebagai basa konjugasi.
Demikian pula untuk basa, jika suatu basa dapat menerima proton (H+), maka zat yang
terbentuk berkemampuan sebagai asam disebut asam konjugasi.
Perhatikan reaksi di bawah ini.
CONTOH:
1. Jika 10 mL larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,4M (Ka = 10–5)
diencerkan hingga 100 mL. Hitunglah pH larutan sebelum dan setelah
pengenceran?
2. Jika 100 mL larutan Ca(OH)2 dengan konsentrasi 0,1M diencerkan hingga
200 mL. Hitunglah pH larutan sebelum dan setelah pengenceran?
1. CH3COOH → asam lemah
pH mula – mula
pH = –log [H+]
= –log √ Ka .Ma
= –log √ 10-5 x 4.10-1
= –log 2.10–3
= 3 – log 2
REAKSI PENETRALAN
Jika dalam suatu larutan terdapat ion H+ dan ion OH– dalam jumlah yang sama maka akan
tepat bereaksi membentuk air (H2O) yang disebut dengan reaksi penetralan.
Contoh reaksi Asam (3) + Basa (1,2,3)
1. H3PO3 + 3KOH → K3PO3 + 6H2O
Asam (1) + Basa (1,2,3) 2. 2H3PO4 + 3Cu(OH)2 → Cu3(PO4)2 + 6H2O
1. HCl + NaOH → NaCl + H2O 3. H3PO4 + Al(OH)3 → AlPO4 + 3H2O
2. 2HBr + Ca(OH)2 → CaBr2 + 2H2O
3. 3HClO4 + Al(OH)3 → Al(ClO4)3 + 3H2O
Catatan
Asam (1) memiliki ion H+ sebanyak 1
Asam (2) + Basa (1,2,3)
Asam (2) memiliki ion H+ sebanyak 2
1. H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
Asam (3) memiliki ion H+ sebanyak 3
2. H2CO3 + Ca(OH)2 → CaCO3 + 2H2O
3. 3H2SO3 + 2Fe(OH)3 → Fe2(SO4)3 + 6H2O
Asam (1) + Oksida Basa (1,2,3) Asam (3) + Oksida Basa (1,2,3)
1. 2HNO3 + Na2O → 2NaNO3 + H2O 1. 2H3PO4 + 3Li2O → 2Li3PO4 + 3H2O
2. 2HClO3 + MgO → Mg(ClO3)2 + H2O 2. 2H3PO3 + 3CuO → Cu3(PO3)2 + 3H2O
3. 3HBr + Fe(OH)3 → FeBr3 + 3H2O 3. 2H3PO4 + Fe2O3 → 2FePO4 + 3H2O
Untuk menentukan pH hasil reaksi antara asam dan basa, ada 3 hal yang harus
diperhatikan antara lain :
1. Jika mol H+ = mol OH– maka campuran bersifat netral dan pH = 7
2. Jika mol H+ > mol OH– maka campuran bersifat asam dan pH < 7 (konsentrasi
H+ dalam campuran ditentukan oleh jumlah H+ yang bersisa)
3. Jika mol H+ < mol OH– maka campuran bersifat basa dan pH > 7 (konsentrasi
OH– dalam campuran ditentukan oleh jumlah OH– yang bersisa)