Anda di halaman 1dari 35

Pemicu 2 Humaniora

Mutmainna Haris
405170250
Konsep Dasar Kebudayaan

• KEBUDAYAAN
• Sistem kognitif, sistem yang terdiri dari pengetahun,
pandangan hidup, dan nilai-nilai yang berada dalam
pemikiran masing-masing individual / masyarakat.

• Suatu sistem makna simbolik yang berada pada pikiran


manusia (Cliffort Geertz).

• Objek, tindakan, atau peristiwa yang dapat dilihat (secara


indrawi), dirasakan dan dipahami serta semuanya itu berasal
dari pikiran (kesadaran) anggota komunitas tertentu.

• Sifatnya UNIVERSAL (umum dan berada di setiap kebudayaan


manusia)
Definisi Kebudayaan

• kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta,


buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi.
Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamu besar Bahasa
Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan
dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat.

• E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang


mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adapt-istiadat, kebiasaan serta kemampuan-
kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
• Menurut Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah
keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.

• Definisi lebih singkat terdapat pada pendapat Selo


Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), menurut
mereka kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
Karakteristik Kebudayaan

1. Kebudayaan manusia itu sangat beranekaragam


2. Kebudayaan didapat dan diteruskan secara pelajaran,
kebudayaan tidak tergantung dari transmisi biologis
3. Kebudayaan itu bersifat dinamis
Perubahan kebudayaan:
- Suplantif/mengganti
- kumulatif/menambah
4. Kebudayaan adalah milik bersama
5. Kebudayaan merupakan suatu integrasi
Unsur-unsur kebudayaan

Menurut KOENTJARANINGRAT
1. AGAMA
sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek
keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci dan
tidak terjangkau oleh akal (sistem kepercayaan, sistem nilai
dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara
keagamaan).

2. BAHASA
suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan
dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi
manusia untuk meneruskan / mengadaptasi kebudayaan
(lisan / tulisan).
3. SENI
segala hasrat manusia tehadap keindahan (timbul dari
permainan imajinasi kreatif yang memberikan kepuasan
batin seseorang seni rupa, seni suara, seni tari).

4. PENGETAHUAN
pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-
sifat peralatan yang dipakainya (pengetahuan tentang flora
fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat dan tingkah laku
manusia, tubuh manusia).

5. MATA PENCAHARIAN
segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa
yang dibutuhkan (berburu dan mengumpulkan makanan,
bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan).
6. ORGANISASI
sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu
dengan sesamanya (kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup,
perkumpulan).

7. TEKNOLOGI
jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki para anggota suatu
masyarakat (kebudayaan fisik alat-alat produksi, senjata,
wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,
tempat berlindung dan perumahan, alat-alat transportasi).
Konsep sehat sakit

• Konsep Sehat

 Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan


mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang
secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan

 Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu


berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara
baik, tanpa membedakan ras, suku,agama atau kepercayan,
status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling
toleran dan menghargai.
 Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni
pikiran,emosional, dan spiritual :

 Pikiran sehat, tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

 Emosional sehat, tercermin dari kemampuan seseorang untuk


mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir,
sedih dan sebagainya.

 Spiritual sehat, tercermin dari cara seseorang dalam


mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fanaini, yakni
Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat
dari praktik keagamaan seseorang.
 Kesehatan dari aspek ekonomi
terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat
menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya
secara finansial.
Definisi Sehat

• Sehat Menurut WHO adalah bahwa sehat merupakan suatu


keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta
tidak hanya bebas dari penyakit atau pun kelemahan.

• Sehat Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 adalah yaitu


merupakan suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani),
jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

• Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui


kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain
(aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan
diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas struktural
Definisi Sakit

• Pengertian konsep sakit menurut Perkins bahwa sakit adalah


sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan
gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani,
rohani dan sosial.

• Definisi sakit adalah merupakan suatu keadaan dari badan


atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya
terganggu atau menyimpang.

• Sakit adalah merupakan ketidak seimbangan dari kondisi


normal tubuh manusia diantaranya sistem biologik dan kondisi
penyesuaian.
Definisi Antropologi

a. William A. Havilan: anteropologi adalah studi tentang manusia


yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang
manuusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian
yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

b. David hunter: anteroppologi adalah ilmu yang lahir dari


keingin tahuan yang tidak terbatas tentang manusia.

c. Koentjaraninggrat: anteropologi adalah imu yang


mempelajari manusia pada umumnya dengan mempelajari
aneka warna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang
di hasilkan.
Antropologi Kesehatan

• Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi


kesehatan dibagi menjadi dua:

• Aspek biologis, : pertumbuhan dan perkembangan fisik


manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia, adaptasi
biologis terhadap perubahan lingkungan alam, dan pola
penyakit di kalangan manusia purba.

Meliputi :
• Pertumbuhan dan perkembangan manusia
• Peranan penyakit dalam evolusi manusia
• Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
• Aspek sosio-budaya

Meliputi :
• Sistem medis tradisional (etnomedisin)
• Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan
profesional mereka
• Tingkah laku sakit
• Hubungan antara dokter pasien
• Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan
barat kepada masyarakat tradisional
Antropologi secara khusus

Terbagi ke dalam lima subilmu yang mempelajari:

1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya


secara biologis.
2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia.
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka
ragam kebudayaaan manusia.
4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam
bahasa yang diucapkan diseluruh dunia.
5. Masah mengenai asas-asas dari masyarakat dan
kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang
tersebar diseluruh dunia masa kini.
Antropologi secara makro
a. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis
yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan
menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).

b. Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada
kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.
Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi
tiga yaitu: arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.
Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik
social bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa dimana
makna diciptakan dan diuji sebelum digunakan masyarakat
manusia.
Aspek antropologi budaya

1. Pertimbangan politik, dimana para antropolog terjebak


dalam kepentingan politik .
2. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
3. Menyankut bahasa dalam antropologi budaya.
4. Prefensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan
antara jati diri dan emosi.
Cabang antropologi budaya

a. Arkeologi
mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan
maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku
manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah
terpantul ekspresi kebudayaan.

b. Antropologi linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol
sehingga manusia disebut homo symbolicum karena itulah
manusia dapat berbicara, berbahasa dan melakukan
gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan
makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.
c. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan
perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang,
telaah nya pun terpusat pada perilaku manusianya
sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami, serta
didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan
demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi.

Bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi dalam


kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan
yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan
kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.
Secara keseluruhan temasuk bidang
bidang khusus sistematis dlm
antropologi lainnya

1) Antropologi Ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan
dan mengekspresikan diri melalui penggunaan baranng dan
jasa material. Dengan demikan ruang lingkup antropologi
ekonomi tersebut mencakup riset tentang teknologi .

2) Antopologi medis
Antropologi medis merupakan subdisiplin yan sekarang paling
populer di Amerika serikat, bahkan tumbuh pesat diman-mana.
Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara
penyakit dan kebudayaan yang tampak memengaruhi evolusi
manusia, terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan
paleopatologi.
3) Antropologi psikologi
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang
mengkaji tentang hubungan antara individu dengan makna
dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya yang ada.
Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas
dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah
kemunculan dalam interaksi dalam pemikiran, nilai, dan
kebiasaaan sosial.

4) Antropologi Social
Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F di Amerika Serikat
pada awal abad ke-20 dalam kajiannya, antropologi sosial
mendiskripsikan proyek evolusionis yang bertujuan untuk
merekonstruksi masyarakat primitif asli dan mencatat
perkembanngannya melalui berbagai tingakt peradaban.
Tujuan antropologi

1. Tujuan Akademis
Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk
manusia, pada umumnya dengan mempelajari anekawarna
bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.

2. Tujuan Praktis
Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneka warna
masyarakat, suku bangsa guna membangun masyarakat itu
sendiri.
Kegunaan antropologi :

1. Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi


maupun anggota kelompok masyarakat.

2. Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam masyarakat dan


dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui
sebelumnya.

3. Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang


dianut oleh masyarakat tertentu.

4. Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sisial


masyarakat yang makin kompleks.

5. Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan


teori-teori tentang asal-usul kepercayaan, keluarga, perkawinan,
perilaku bernegara, dan sebagainya.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam
implementasi landasan antropologi
1. Identifikasi kebutuhan belajar masyarakat
Identifikasi kebutuhan masayarakat ini bersumber dari informasi
masyarakat sekitar. Masyarakat tersebut terdiri dari tokoh
masyarakat, baik secara formal maupun informal, tokoh agama, dan
perwakilan masyarakat kelas bawah. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh informasi dan data yang dijadikan bahan
pengembangan kurikulum.

2. Keterlibatan partisipasi masyarakat


Setelah mengidentifikasi kebutuhan belajar, maka masyarakat ikut
serta dalam merancang kurikulum, menyediakan sarana dan
prasarana, menentukan nara sumber sebagai fasilitator, dan ikut
menilai hasil belajar.
3. Pemberian Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan dalam
bentuk pemberian keterampilan dan kemampuan dasar
pendukung fungsional, membaca, menulis, berhitung,
memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam
kelompok, dan menggunakan teknologi.
Sistem Perawatan Umum

• Disebut juga self treatment atau home remedies


• Perawatan kesehatan yg dilakukan oleh penderita sendiri
atau keluarganya terhadap gangguan kesehatan atau
penyakit yg diderita sendiri
• Bagi penderita, dirinya atau keluargalah yg berperan penting
dalam memberikan pertolongan pertama terhadap penyakit
yg diderita
• Contoh : jika merasa sakit langsung mencari obat yg dapat
meredakan rasa sakitnya sendiri
Sistem Perawatan non-profesional

• Disebut juga sistem perawatan kesehatan folk (tradisional )


• Perawatan kesehatan yg dilakukan oleh praktisi kesehatan yg
tidak memiliki latar pendidikan kedokteran secara formal
• Sistem perawatan kesehatan semacam ini biasa dilakukan
seseorang dalam konteks sosial budaya dan latar belakang
budaya tertentu
• Contoh : pengobatan alternatif pada tabib, dukun,
pengobatan akupuntur cina dan Ayurveda
Sistem Perawatan Profesional

• Disebut juga sistem medis formal, modern dan ilmiah


• Perawatan kesehatan yg dilakukan oleh pelaksana kesehatan
yg mendapatkan pendidikan formal di bidang ilmu
kedokteran
• Sistem perawatan ini juga mempelajari ttg sistem perawatan
tradisional (pengobatan akupuntur, Ayurveda) dan
pengembangan dgn teknik penelitian berbasis ilmiah
• Contoh : adanya dokter di puskesmas, rumah sakit,
laboratorium
• Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993),
perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

 Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang


dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya
ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.

 Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini


terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

 Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness


to change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat
suatu inovasi atau program-program baru,maka yang terjadi
adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan
perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap
orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-
beda.
Model Perilaku Kesehatan

• Kegiatan manusia yang sengaja dilakukan dan


menguntungkan kesehatan :

• Tindakan preventif
 Pemberian vaksin polio pada balita
 Pekerja pabrik menggunakan masker dan pakaian sesuai
standar untuk menjaga kesterilan meminimalisir dampak
negatif kegiatan industri bagi kesehatan
 Cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan
• Tindakan kuratif
 Meminum obat sesuai resep dokter dengan harapan untuk
menyembuhkan diri dari penyakit
 Merawat luka dengan baik dan benar

• Tindakan promotif
 Minum jamu tradisional bagi orang yang sehat
 Makan makanan bergizi dan mengandung vitamin
 Olahraga
• Kegiatan yang berakibat merugikan atau merusak kesehatan,
namun secara sengaja dilakukan :
 Free sex
 Memakai narkoba

• Perilaku yang tidak disadari dapat mengganggu kesehatan :


 Sering mengkonsumsi obat tidur
 Menggantung pakaian kotor
 Tidak menjaga kebersihan badan

• Perilaku yang tidak disadari namun dapat bermanfaat bagi


kesehatan :
 Sholat
 Naik turun tangga
Solusi

1. Penyuluhan pada masyarakat untuk memberikan pandangan


yang rasional terkait mitos MSG di masyarakat dan disertai bukti
bukti namun tidak terlalu memaksa
2. Perilaku masyarakat agar bisa memfilter informasi yang didapat
dari berbagai aspek
3. Masyarakat memeriksakan kesehatan pada sistem perawatan
kesehatan umum dan perawatan professional
4. Apabila didiagnosis mengalami hipersensitifitas terhadap MSG
dapat mengurangi pemakaian nya atau tidak menggunakan
MSG sama sekali
5. Apabila di diagnosa mengalami hipersensitifitas terhadap
seafood maka harus dihindari makanan tersebut agar tidak
memicu alergi tersebut
6. Diharapkan gaya hidup masyarakat dalam pengunaan MSG
dapat di control, tidak berlebihan agar tidak timbul penyakit
yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai