Anda di halaman 1dari 35

SECTIO CAESAREA PADA KEHAMILAN DENGAN

RIWAYAT PERSALINAN SECTIO CAESAREA


DISUSUN OLEH:

Ana Wahyuniati
Athikah Rahmadani
Oki Eka Teluna
Vrilisda Br Sitepu

PEMBIMBING:

dr. Jenius L. Tobing, M.Ked (OG), Sp.OG

MENTOR:
dr. Alfiani Sari

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD DR. PIRNGADI
MEDAN
2017
Pendahuluan
• Sectio caesarea ulangan adalah persalinan dengan sectio caesarea yang
dilakukan pada seorang pasien yang pernah mengalami sectio caesarea
pada persalinan sebelumnya, elektif maupun emergency

• Di Negara-negara maju, angka seksio sesarea meningkat dari 5% pada


25 tahun yang lalu menjadi 15 %.

• Seksio sesarea dapat dilakukan atas indikasi medis maupun nonmedis.


Indikasi medis yang paling sering adalah indikasi riwayat seksio
sesarea sebelumnya, distosia, gawat janin, dan presentasi bokong
Sectio caesaria
Definisi
Sectio caesarea adalah kelahiran janin melalui insisi pada dinding
abdomen dan dinding uterus

Etiologi
 teknik dan fasilitas operasi bertambah baik, operasi berlangsung lebih
asepsis, teknik anestesi bertambah baik,dll.
 3 faktor yang terlibat dalam proses persalinan yang menyebabkan
persalinan tidak dapat berjalan lancar

 1. Jalan lahir (passage)


• 2. Janin (passanger)
• 3. Kekuatan yang ada pada ibu (power)

Indikasi
• Kategori 1 atau emergency
• Kategori 2 atau urgent
• Kategori 3 atau scheduled
• Kategori 4 atau elective

Indikasi Ibu
• Panggul Sempit Absolut
• Tumor yang dapat mengakibatkan Obstruksi
• Plasenta Previa
• Ruptura Uteri
• Disfungsi uterus
• Solutio plasenta

Indikasi janin
• Kelainan letak
• Gawat janin
• Ukuran janin
Indikasi Ibu dan janin
o Gemelli
o Riwayat SC
o Preeklampsia dan Eklampsia
Jenis-jenis Operasi Sectio Caesaria
 Abdomen (Sectio caesaria abdominalis)
a. Sectio caesarea transperitonealis :
 sectio caesarea klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada korpus
uteri. Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri
kira – kira sepanjang 10 cm.
 Sectio caesarea ismika atau profunda atau low cervical
b. Sectio caesarea ekstraperitonealis :
 Vagina (Sectio caesaria Vaginalis)
Teknik Sectio Caesarea
- Insisi Abdominal
- Insisi uterus
- Insisi Kroning-Gellhom-Beck

• Penjahitan Uterus
Setelah plasenta lahir, uterus dapat diangkat melewati insisi dan
diletakkan di atas dinding abdomen, atau biasa disebut eksteriorisasi uterus

• Penjahitan Abdomen
Setelah rahim telah tertutup dan memastikan tidak ada instrumen
yang tertinggal, maka dilakukan penutupan abdomen
Penyulit Pascaoperasi
histerektomi, cedera operatif pada struktur panggul, serta
infeksi dan perlunya transfusi.

Komplikasi
• Pada Ibu :
1. Infeksi puerperal (Nifas)
2. Perdarahan
3. Luka kandung kemih
4. Kemungkinan rupture
• pada anak :
- Infeksi Puerperal (nifas)
-Perdarahan
-luka kandung kemih
-Kemungkinan ruptura uteri
VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section)
.
.
Sistem Skoring
Untuk meramalkan keberhasilan penanganan persalinan
pervaginam bekas seksio sesarea, beberapa peneliti telah membuat
sistem skoring.

Tabel I: Skor Flamm dan Geiger untuk memprediksi terjadinya VBAC


No Karakteristik Skor
1 Usia < 40 tahun 2
2 Riwayat persalinan pervaginam 4
3 - sebelum dan sesudah seksio sesarea 2
4 - persalinan pervaginam sesudah seksio sesarea 1
5 - persalinan pervaginam sebelum seksio sesarea 0
- tidak ada 1
Alasan lain seksio sesarea terdahulu 2
Pendataran dan penipisan serviks saat tiba di Rumah Sakit dalam keadaan inpartu: 1
- 75 % 0
- 25 – 75 % 1
- < 25 %
Dilatasi serviks ≥4 cm
Dari hasil penelitian Flamm dan Geiger terhadap skor
development group diperoleh hasil seperti table dibawah ini

Skor Angka Keberhasilan VBAC (%)

0–2 42-49
3 59-60
4 64-67
5 77-79
6 88-89
7 93
8 – 10 95-99

Total 74-75
LAPORAN KASUS
• STATUS IBU HAMIL
• Anamnesis
• No. MR : 00.91.43.29
• Nama : Ny. R
• Umur : 31 tahun
• Status Perkawinan: menikah
• Suku / Bangsa : Batak / Indonesia
• Alamat : Jl. Tirtosari No. 04 RW Kel. Bantan, Kec. Medan
Tembung, Medan
• Masuk RSUPM : 08 Mei 2017
• Waktu Paritas : 10.52 WIB
• G 3 P2 A 0
Anamnesis Penyakit

• Keluhan Utama : Kepala pusing


• Telaah : Hal ini dialami pasien kurang lebih sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien semakin merasa pusing dan oyong setiap
mau duduk ataupun berdiri. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada ulu hati
yang bersifat hilang timbul serta badan lemas. Riwayat mulas-mulas mau
melahirkan (-). Riwayat keluarnya lendir bercampur darah dari kemaluan (-).
Riwayat keluar air-air dari kemaluan (-). Riwayat tekanan darah tinggi
sebelum kehamilan (-). Riwayat tekanan darah tinggi selama kehamilan (-).
BAB/BAK: (+)/(+) normal. Sebelumnya os merupakan pasien poli PIH
dengan kunjungan antenatal care terakhir pada tanggal 05 Mei 2017, dan
direncanakan dilakukan tindakan persalinan secara section caesarea (operasi
elektif).
• RPT : tidak jelas
• RPO : tidak jelas
RIWAYAT HAID
• HPHT : ?/8/2016
• TTP : ?/5/2017
• ANC : 3x bidan, 2x obgyn

RIWAYAT PERSALINAN
• Tanggal partus : 09-08-2012, Laki-laki, 5 tahun, Klinik,
Aterm, PSP, Bidan, 3800gr, sehat
• Tanggal partus : 04-02-2014, Perempuan, 3 tahun, RS, Aterm,
SC, Dokter Sp.OG, 5200gr, Sehat
• Hamil ini
PEMERIKSAAN OBSTETRI

STATUS PRESENS
Sensorium : Compos mentis Anemis : (+)
Tekanan darah : 80 / 60 mmHg Sianosis : (-)
Nadi : 88 x / menit Dispnoe : (-)
Pernapasan : 20 x / menit Ikterik : (-)
Suhu : 36,8 0 C Edema : (+)
Reflek APR : (+/+), N Reflek KPR : (+/+), N
STATUS OBSTETRIKUS
•Abdomen : Membesar asimetris
•TFU : 3 jari Bawah Processus Xypoideus
•Teregang : Kanan
•Terbawah : Kepala
•Gerak : (+)
•His : (-)
•DJJ : 148 x/ menit
PEMERIKSAAN DALAM
•Inspeksi : oedem vulva (+) kiri dan kanan
•VT : Cx tertutup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM (05-05-2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
WBC 9,84 4,4 - 11,3 x 106/ uL
RBC 4,12 4,5 - 5,5 x 106/ uL
HGB 8,8 11,5 - 16,5 gr/dl
HCT 28,0 36,0 - 45,0 %
MCV 68,0 80,0 – 96,0 fL
MCH 21,4 28,0 – 33,0 pg
MCHC 31,4 33 - 36 dL
PLT 318.000 150.000 – 450.000 / uL
RDW-CV 15,8 11,5 – 14,5 %
Glukosa ad random 115 < 140 mg/dL
SGOT 16,00 0-40 U/L
SGPT 8,00 0-40 U/L
Alkaline phosphatase 215,00 30-142 U/l
Total Bilirubin 0,40 0,00-1,20 mg/dl
Direct Bilirubin 0,09 0,05 – 0,3 mg/dl
Creatinin 0,53 0,6 – 1,2 mg/dL
Uric acid 4,40 3,5-7,0 mg/dL
Waktu perdarahan 3 menit
Waktu protrombin 15,80
INR 1,35
APTT 35,8
USG Trans Abdominal (05-05-2017)
• JT, PK, AH
• FM (+), FHR (+)
• BPD : 95 cm
• AC : 38,5 mm
• FC : 71 cm
• Air ketuban: cukup
• Placenta : fundal grade III
• Kesan : IUP (38 - 39) wga + PK + AH
DIAGNOSA SEMENTARA
• Prev SC 1x + MG + KDR (38 – 39) mgg + PK + AH + Belum Inpartu +
Anemia

TERAPI
• Persiapan Operasi
• SIO
• Inj. Ceftriaxone 2gr  Profilaksis (Skin Test)
• Persiapan darah : 2 bag PRC : 1 bag pre-op
• 1 bag durante op
• Pemasangan infus (IVFD RL 20 gtt/i)
• Pemasangan kateter
• Konsul perinatology

RENCANA TINDAKAN
• Rencana Tindakan : Sectio Caesarea Elektif
• Konsul anak
• Konsul anestesi
• LAPORAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA
tanggal 10 Mei 2017 pukul 09.50 WIB dengan SC a/i Prev SC 1x + MG + KDR
(38 -39)mgg + Anemia , Lahir bayi laki-laki dengan BB: 4300 gr; PB: 50 cm;
Apgar score 8/9; anus (+)
• Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik.
• Dengan spinal anestesi, dilakukan tindakan septik dan antiseptik di seluruh dinding
abdomen, kemudian ditutup dengan doek steril, kecuali lapangan operasi.
• Dilakukan insisi secara pfannenstiel dimulai dari kutis menembus subkutis. Tampak
fascia, dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia di gunting ke kiri dan
ke kanan. Kemudian otot dikuakkan secara tumpul.
• Tampak lapisan peritoneum, di klem dan dijinjing, lalu digunting keatas dan kebawah
kemudian dibebaskan. Tampak uterus gravidarum sesuai.
• Setelah itu dilakukan insisi low cervical secara concave pada uterus sampai lapisan
subendometrium. Kemudian endometrium ditembus secara tumpul dan diperlebar
sesuai arah sayatan.
• Dengan meluksir kepala bayi, lahir bayi laki-laki BBL 4300 gr, PBL 50, A/S : 8/9 ,
anus (+). Klem tali pusat di dua tempat kemudian digunting diantaranya. Plasenta
dilahirkan secara manual. Klem tepi luka kavum uteri, kemudian dilakukan
penjahitan uterus secara continous interlocking.
• Evaluasi : tidak ada perdarahan. Kavum abdomen dibersihkan dari sisa bekuan
darah. Cavum abdomen dijahit lapis demi lapis. Tutup luka dengan hipafix. KU ibu
post operasi stabil.
Terapi
• IVFD RL + Oxytocin 10 IU  20gtt/i
• Inj Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
• Inj Ketorolac 30 mg / 8 jam
• Inj Ranitidine 50 mg / 12 jam
• Inj Transamin 500 mg/ 8 jam

Anjuran :
• Awasi vital sign, kontraksi uterus dan tanda-tanda
perdarahan
• Cek darah lengkap 6 jam post SC
NEONATUS

Jenis kelahiran : Tunggal


Lahir tanggal, pukul : 10 Mei 2017 , Pukul : 10:30 WIB
Keadaan lahir : Hidup
Nilai APGAR : 8/9
Bantuan pernafasan : tidak ada
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan (g) : 4300 gram
Panjang badan (cm) : 50 cm
Kelainan bawaan : Tidak ada
Trauma : Tidak ada
PEMANTAUAN POST SC (KALA IV)

Jam 16.00 16.15 16.30 16.45 17.00 17.30 18.00

TD (mmHg) 100/80 100/80 90/70 100/80 110/80 120/80 110/80

HR (x/menit) 102 98 98 92 96 88 88

RR (x/menit) 20 20 22 20 20 22 22

Kontraksi Uterus Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat

TFU (cm) Se- Se-tentang 1 jari bawah 2 jari bawah 2 jari bawah 2 jari bawah 2 jari bawah
tentang pusat pusat pusat pusat pusat pusat
pusat

Perdarahan(cc) 5 cc 3 cc 3 cc - - - -
• HASIL LABORATORIUM 6 JAM POST
TRANSFUSI

Hb : 10,3 g/dL
Ht : 38,2 %
Leukosit : 19.960/mm3
Trombosit : 341.000/mm3

Tanggal FOLLOW UP
08 Mei 2017 S:-
Pukul 13:00 WIB O : SP : Sens : Composmentis
TD : 90/60 mmHg
HR : 88x/i
RR : 22x/i
Temp : 36,7oC
SL : Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 3 jari BPX
Teregang : kanan
Terbawah : kepala
His : (-)
DJJ : 144x/i
Gerak : (+)

A : Prev SC 1x + MG + KDR (38-39)minggu + PK + AH + belum inpartu + anemia


P:- IVFD RL → 20gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2gr → profilaksis (skin test)
- Transfusi PRC 1 bag
- Inj. Dexamethason 1 amp → premed
- Pasang kateter
- Persiapan operasi elektif besok
09 Mei 2017 S :-
Pukul 07:00 WIB O : SP : Sens : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
HR : 88x/i
RR : 20x/i
Temp : 36,6oC
SL : Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 3 jari BPX
Teregang : kanan
Terbawah : kepala
His : (-)
DJJ : 148x/i
Gerak : (+)

A : Prev SC 1x + MG + KDR (38-39)minggu + PK + AH + belum inpartu + anemia


P:- IVFD RL → 20gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2gr → profilaksis
- Kateter terpasang
- Persiapan operasi hari ini di COT pukul 11:00 WIB
Pukul 12:00 WIB :
Operasi ditunda sampai besok 10 Mei 2017 pukul 09:00 WIB, dikarenakan kemunduran jadwal
operasi di ruang bedah sentral. Inform consent sudah dijelaskan kepada pasien dan keluarga.
10 Mei 2017 S:-
Pukul 07:00 WIB O : SP : Sens : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
HR : 80x/i
RR : 24x/i
Temp : 35,9oC
SL : Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 3 jari BPX
Teregang : kanan
Terbawah : kepala
His : (-)
DJJ : 146x/i
Gerak : (+)

A : Prev SC 1x + MG + KDR (38-39)minggu + PK + AH + belum inpartu +


anemia
P:- IVFD RL → 20gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2gr → profilaksis (skin test)
- Kateter terpasang
- Persiapan operasi hari ini
11 Mei 2017 S : nyeri pada luka bekas operasi
Pukul 07:00 WIB O : SP : Sens : composmentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 80x/i
RR : 22x/i
Temp : 37oC
SL : Abdomen : soepel, peristaltik
TFU : 1 jari bpst, kontraksi kuat
P/V : (-), lochia rubra
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-) , flatus (+)
BAK : (+) via keteter, UOP : ± 50cc/jam
A : Post SC a/i Prev. SC + NH1
P : - IVFD RL → 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
- Inj. Ketorolac 30mg/8jam
- Inj. Ranitidine 50mg/12jam
- Inj. Transamin 500mg/8jam
Rencana : - Aff kateter sore
- Mobilisasi
12 Mei 2017 S : nyeri pada luka bekas operasi ↓
Pukul 07:00 WIB
O : SP : Sens : composmentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 85x/i
RR : 20x/i
Temp : 36,8oC
SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+) N
TFU : 1 jari bpst, kontraksi kuat
P/V : (+), lochia rubra
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (-) , flatus (+)
BAK : (+) normal
A : Post SC a/i Prev. SC + NH2
P : - IVFD RL → 20gtt/i
- Cefadroxyl 2x500 mg
- Asam mefenamat 3x500 mg
- B. Comp 2x1
Rencana : Aff infus
13 Mei 2017 S : nyeri pada luka bekas operasi ↓↓
Pukul 07:00 WIB
O : SP : Sens : composmentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 85x/i
RR : 20x/i
Temp : 36,8oC
SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+) N
TFU : 1 jari bpst, kontraksi kuat
P/V : (+), lochia rubra
L/O : tertutup verban, kesan kering
BAB : (+) normal
BAK : (+) normal

A : Post SC a/i Prev. SC + NH3


P : - GV, jika luka kering → PBJ hari ini, obat :
- Cefadroxyl 2x500 mg
- Asam mefenamat 3x500 mg
- B. Comp 2x1
ANALISA KASUS

1) Salah satu indikasi dilakukan sectio caesarea 1) Pada kasus ini dijumpai pasien
adalah oleh karena faktor : wanita 31 tahun G3P2A0 dengan usia
 Ukuran Janin
kehamilan 38-39 minggu dan riwayat
Berat bayi lahir sekitar 4000 gram atau lebih
persalinan;
(giant baby), menyebabkan bayi sulit keluar
1.Tanggal partus : 09-08-2012, Laki-
dari jalan lahir. Umumnya pertumbuhan janin
yang berlebihan disebabkan sang ibu
laki, 5 tahun, Klinik, Aterm, PSP, Bidan,

menderita kencing manis (diabetes mellitus). 3800gr, sehat


Bayi yang lahir dengan ukuran yang besar 2.Tanggal partus : 04-02-2014,
dapat mengalami kemungkinan komplikasi Perempuan, 3 tahun, RS, Aterm, SC,
persalinan 4 kali lebih besar daripada bayi Dokter Sp.OG, 5200gr, Sehat
dengan ukuran normal. (Oxorn, 2003).
3.Hamil ini : setelah SC lahir bayi laki-
Menentukan apakah bayi besar atau tidak
laki, BBL : 4300gr, PBL : 50 cm, A/S :
terkadang sulit. Hal ini dapat diperkirakan
8/9, anus (+)
dengan cara :
 Adanya riwayat melahirkan bayi dengan
.

ukuran besar, sulit dilahirkan atau ada riwayat


2. Indikasi Ibu dan Janin 2. Pada kasus, riwayat sayatan pada section
Riwayat Sectio Caesarea sebelumnya tidak jelas
Umumnya section caesarea akan dilakukan lagi
pada persalinan berikutnya apabila dijumpai hal-hal
seperti penggunaan teknik sayatan melintang pada
section sebelumnya, terdapat hambatan pada
persalinan pervaginam, seperti partus tidak maju,
Cephalo-pelvic disproportion, atau letak lintang.
3. Menurut American College of Obstetrians and
Gynecologyst, kriteria dilakukannya persalinan 3. Pada kasus usia kehamilan/KDR 38-39
elektif dapat dipertimbangkan pada usia kehamilan
minggu.
≥39 mingggu
4. Menurut Cunningham FG (2001) kriteria yang masih
kontroversi untuk dilakukannya VBAC adalah
 Parut uterus yang tidak diketahui
 Parut uterus pada segmen bawah rahim vertikal
 Kehamilan kembar 4. Pada kasus parut uterus tidak diketahui
 Letak sungsang secara jelas, serta berat janin lebih dari
 Kehamilan lewat waktu
4000 gram.
 Taksiran berat janin lebih dari 4000 gram
PERMASALAHAN
• Apakah penatalaksanaan terhadap pasien
ini sudah tepat?
• Sebagai dokter umum, penanganan apa
yang dapat dilakukan terhadap pasien ini?
CLINICAL SUMMARY

• Ny. R, 31 tahun, G3P2A0, Batak, Kristen, SMA, IRT, i/d Tn.H, 57


tahun, Jawa, Islam, SMA, Wiraswasta, datang dengan keluhan
kepala pusing. Hal ini dialami pasien kurang lebih sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien semakin merasa pusing dan
oyong setiap mau duduk ataupun berdiri. Pasien juga mengeluhkan
nyeri pada ulu hati yang bersifat hilang timbul serta badan lemas.
Riwayat mulas-mulas mau melahirkan (-). Riwayat keluarnya lendir
bercampur darah dari kemaluan (-). Riwayat keluar air-air dari
kemaluan (-). Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan (-).

• Riwayat tekanan darah tinggi selama kehamilan (-). BAB/BAK:


(+)/(+) normal. Sebelumnya os merupakan pasien poli PIH dengan
kunjungan antenatal care terakhir pada tanggal 05 Mei 2017, dan
direncanakan dilakukan tindakan persalinan secara sectio caesarea
(operasi elektif).
• RPT : tidak jelas. RPO : tidak jelas. Status presens : TD =
80/60mmHg, kesan anemia. Status obstetrikus : abdomen
membesar asimetris, TFU : 3 jari BPX, teregang : kanan, terbawah :
kepala, gerak (+), his (-), DJJ (148 x/i). Hasil laboratorium:
Hb/Ht/Leu/Plt= 8,8/28,0/9,84/318.000. Hasil USG TAS kesan : IUP
(38-39) minggu + PK + AH. Diagnosa: Prev SC 1x + MG + KDR (38
– 39) mgg + PK + AH + Belum Inpartu + Anemia.

• Terapi untuk persiapan operasi: Inj. Ceftriaxone 2gr /


Profilaksis (Skin Test), Persiapan darah : 2 bag PRC : 1 bag pre-op,
1 bag durante op, Pemasangan infus (IVFD RL 20 gtt/i),
Pemasangan kateter. Direncanakan sectio cesarea. Dari SC lahir
bayi laki-laki, BBL : 4300gr, PBL : 50cm, A/S : 8/9, anus (+).
Keadaan umum ibu post SC stabil.
KESIMPULAN
• Jika dipilih pengulangan sesar, sebelum tindakan elektif
ini maturitas janin harus dipastikan. American College of
Obstetricians and Gynecologists (1995) telah menyusun
pedoman untuk menentukan waktu dilakukannya operasi
elektif. Menurut kriteria ini, persalinan elektif dapat
dipertimbangkan pada atau setelah 39 minggu jika
paling sedikit salah satu kriteria yang tercantum pada
tabel terpenuhi. Pada semua kasus lain, maturitas janin
harus dibuktikan dengan analisis cairan amnion sebelum
dilakukan sesar ulangan elektif. Cara lain adalah dengan
menunggu awitan persalianan spontan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai