Anda di halaman 1dari 19

Pemicu 6 Humaniora

Mutmainna Haris
405170250
Definisi Transplantasi

• Transplantasi menurut istilah kedokteran berarti “usaha


memindahkan sebagian dari tubuh ke tempat yang lain atau
memindahkan jaringan ke tempat yang lain.

• Transplantasi sebagai usaha pemindahan barang yang hidup


(sel,organ,jaringan) dari suatu tempat ke tempat lain dalam
susunan yang berbeda.

• Transplantasi ialah upaya medis untuk memindahkan jaringan,


organ, atau sel jaringan tubuh dari donor ke resipien (orang
yang menerima jaringan atau organ).

• Transplantasi adalah pencangkokan jaringan yang diambil


dari tubuh pasien sendiri atau dari orang lain. (Dorland)
Jenis Transplantasi

• Ditinjau dari segi jenis transplantasi yang dilakukan, dibagi


menjadi dua :
1. Transplantasi jaringan, contohnya : pencangkokan kornea
mata
2. Transplantasi organ, contohnya : pencangkokan jantung,
ginjal
• Ditinjau dari segi hubungan genetik antara donor dan
resipien, dibagi menjadi :
1. Autotransplantasi : dilakukan antara donor dan resipien dari
individu yang sama.
2. Homotransplantasi : dimana resipien dan donor adalah
individu yang sama jenisnya.
3. Heterotransplantasi : dimana resipien dan donor adalah dua
individu yang berbeda jenis.
• Ditinjau dari segi tingkatan tujuannya :
1. semata-mata pengobatan dari sakit atau cacat, yang jika
tidak dilakukan pencangkokan tidak akan menimbulkan
kematian, seperti transplantasi kornea dan bibir sumbing.

2. Sebagai jalan terakhir, yang kalau tidak dilakukan akan


menimbulkan kematian, seperti transplantasi ginjal, hati, dan
jantung.
Tujuan Transplantasi

 Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya buta, rusaknya


jantung, ginjal dan sebagainya.

 Pemulihan kembali fungsi suatu organ, jaringan atau sel yang


telah rusak atau mengalami kelainan tetapi sama sekali tidak
terjadi kesakitan biologis, misalnya bibir sumbing.

 Tujuan utama bersifat kemanusiaan; menghindarkan suatu


kematian yag diduga akan terjadi tanpa dilakukan
transplantasi, melepaskan derita sakit atau kelainan biologis.
Manfaat Transplantasi

 Memulihkan fungsi dari organ tertentu.

 Memulihkan sel tertentu yang mengalami kelainan atau


bahkan kerusakan agar berfungsi normal kembali.

 Memulihkan jaringan yang mengalami kelainan atau


kerusakan agar bekerja dengan normal kembali.

 Menyembuhkan tubuh pasien dari satu atau lebih penyakit,


misalnya saja ginjal atau jantung yang rusak.
Syarat Transplantasi dari segi HAM

• Keamanan Tindakan operasi harus aman bagi donor maupun


penerima organ. Secara umum keamanan tergantung dari
keahlian tenaga kesehatan, kelengkapan sarana dan
alatkesehatan.

• Voluntir Transplantasi dari donor hidup maupun mati hanya


bisa dilakukan jika telah ada persetujuan dari donor dan ahli
waris atau keluarganya. (pasal 34 ayat 2 UU No.23/1992).

• Sebelum meminta persetujuan dari donor dan ahli waris atau


keluarganya,dokter wajib memberitahu resiko tindakan
transplantasi tersebut kepada donor. (pasal 15PP 18/1981).
• Pada transplantasi organ yang melibatkan donor organ
hidup, pengambilan organ dari donor harus memperhatikan
kesehatan donor yang bersangkutan. Pengambilan organ
baru dapat dilakukan jika donor telah diberitahu tentang
resiko operasi, dan atas dasar pemahaman yang benar tadi
donor dan ahli waris atau keluarganya secara sukarela
menyatakan persetujuannya (pasal 32 ayat 2 UU No. 23/1992).
Syarat Transplantasi Organ dari Donor Hidup

1. Resiko yang dihadapi oleh donor harus proporsional dengan


manfaat yang didatangkanoleh tindakan tersebut atas diri
penerima.

2. Pengangkatan organ tubuh tidak boleh mengganggu


secara serius kesehatan donor atau fungsi tubuhnya.

3. Perkiraan penerimaan organ tersebut oleh penerima.

4. Donor wajib memutuskan dengan penuh kesadaran dan


bebas, dengan mengetahuiresiko yang mungkin terjadi
Syarat transplantasi

• Persiapan :
1. Tingkat kesesuaian jaringan serta darah antara pendonor
dan penerima.

2. Tingkat kesesuaian donor akan dipastikan melalui tes darah


sehingga perlu ditempuh baik oleh pendonor maupun pasien
calon penerima donor.

3. Evaluasi kesehatan mental.

4. Tes diagnostik
Transplantasi Organ dari Segi Agama Islam

• Didalam syariat Islam terdapat 2 macam hukum mengenai


transplantasi organ dan donor organ ditinjau dari keadaan si
pendonor. Adapun kedua hukum tersebut, yaitu :

1. Transplantasi Organ Dari Donor Yang Masih Hidup


• Dalam syarat seseorang diperbolehkan pada saat hidupnya
mendonorkan sebuah organ tubuhnya atau lebih kepada
orang lain yang membutuhkan organ yang disumbangkan itu,
seperti ginjal.
• Akan tetapi mendonorkan organ tunggal yang dapat
mengakibatkan kematian si pendonor, seperti
mendonorkan jantung, hati dan otaknya.
Maka hukumnya tidak diperbolehkan, berdasarkan firman Allah
SWT dalam Al – Qur’an :
1) surat Al – Baqorah ayat 195
” dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan ”
2) An – Nisa ayat 29
” dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri ”
3) Al – Maidah ayat 2
” dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. “
2. Transplantasi Organ dari Donor yang Sudah meninggal

• Sebelum kita mempergunakan organ tubuh orang yang telah


meninggal, kita harus mendapatkan kejelasan hukum
transplantasi organ dari donor tersebut. Adapun beberapa
hukum yang harus kita tahu, yaitu :
1. Dilakukan setelah memastikan bahwa si penyumbang ingin
menyumbangkan organnya setelah dia meninggal. Bisa
dilakukan melalui surat wasiat atau menandatangani kartu donor
atau yang lainnya.
2. Jika terdapat kasus si penyumbang organ belum memberikan
persetujuan terlebih dahulu tentang menyumbangkan organnya
ketika dia meninggal maka persetujuan bisa dilimpahkan kepada
pihak keluarga penyumbang terdekat yang dalam posisi dapat
membuat keputusan atas penyumbang.
3. Organ atau jaringan yang akan disumbangkan haruslah organ
atau jaringan yang ditentukan dapat menyelamatkan atau
mempertahankan kualitas hidup manusia lainnya.
4. Organ yang akan disumbangkan harus dipindahkan setelah
dipastikan secara prosedur medis bahwa si penyumbang
organ telah meninggal dunia.
5. Organ tubuh yang akan disumbangkan bisa juga dari korban
kecelakaan lalu lintas yang identitasnya tidak diketahui tapi
hal itu harus dilakukan dengan seizin hakim.
Transplantasi dalam pandangan Hukum

• UU No.36 Tahun 2009 mengenai transplantasi :

 Pasal 64
(1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat
dilakukan melalui transplantasi organ dan/atau jaringan
tubuh, implan obat dan/atau alat kesehatan, bedah plastik
dan rekonstruksi, serta penggunaan sel punca.

(2) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan
kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan.

(3) Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan


dengan dalih apapun.
 Pasal 65

(1) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat


dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu.

(2) Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari seorang


donor harus memperhatikan kesehatan pendonor yang
bersangkutan dan mendapat persetujuan pendonor dan/atau
ahli waris atau keluarganya.

(3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan


transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
 Pasal 66

• Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia maupun dari


hewan, hanya dapat dilakukan apabila telah terbukti
keamanan dan kemanfaatannya.
Menurut KODEKI

• Dari segi etik kedokteran, tindakan ini wajib dilakukan jika ada
indikasi,berlandaskan beberapa pasal dalam kodeki, yaitu :

• Pasal 2 : Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut


ukuran tertinggi.

• Pasal 10 :Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan kewajibannya


melindungi hidup insani.

• Pasal 11 :Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan


segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita.

• Pasal-pasal tentang transplantasi dalam PP No. 18 tahun 1981, pada


hakekatnya telah mencakup aspek etik, terutama mengenai
dilarangnya memperjualbelikan alat dan jaringan tubuh untuk tujuan
transplantasi ataupun meminta kompensasi material lainnya.

Anda mungkin juga menyukai