Anda di halaman 1dari 50

GEOMORFOLOGI

DWI MARSISKA DRIPTUFANY, S.PD, M.SI

JURUSAN TEKNIK GEODESI


INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
Contact Person : 085265346877 /dwidayana@gmail.com
GEOMORFOLOGI (KLASIFIKASI
BENTUK LAHAN)
SEJARAH GEOMORFOLOGI

 Worcester (1933):
 Geomorfologi adalah deskripsi dan penafsiran genetis dari
bentuk-bentuk relief bumi.

Dengan kata lain, geomorfologi adalah ilmu yang


mempelajari bentuk-bentuk relief bumi

Geomorfologi mencakup bentuk-bentuk relief di


daratan dan di dasar laut
DEFINISI GEOMORFOLOGI

 Studi tentang bentuklahan (Lobeck, 1939)


 Ilmu pengetahuan tentang bentuklahan (Thornburry, 1954)
 Studi mengenai bentuklahan, terutama tentang sifat alami, asal mula, proses
perkembangan, dan komposisi materialnya (Cooke,et al., 1974)
 Studi yang menguraikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhi
pembentukannya, serta menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuklahan dan
proses dalam tatanan keruangannya (van Zuidam, et al., 1979)

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka geomorfologi adalah:


“Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta
proses-proses yang berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai
sekarang. “
Aspek-aspek
geomorfologi
(cakupan
utama di
dalam studi
geomorfologi)
Tujuan Klasifikasi Bentuklahan
Menyederhanakan bentanglahan di permukaan bumi yang
kompleks menjadi unit-unit sederhana yang mempunyai
kesamaan dalam sifat dan perwatakannya.

Sifat dan perwatakan tersebut mencakup 4 hal:


1. Struktur geologis/geomorfologis
2. Proses geomorfologi
3. Kesan topografis (daratan, perbukitan, pegunungan),
4. Ekspresi topografik (misal: kemiringan lereng, bentuk lereng
tunggal maupun majemuk, panjang lereng, bentuk lembah,
RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI
PERMUKAAN BUMI

R. ORDE I BENUA (DARATAN) LEDOK SAMUDRA

R. ORDE II PEGUNUNGAN DATARAN

Bentuklahan inisial
Struktural
Konstruksional
Endogen

BENTUK BENTUK BENTUK


R. ORDE III
EROSIONAL DEPOSISIONAL RESIDUAL
Bentuklahan sekuensial
Proses
Destruksional
Eksogen
RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI

Kenampakan Relief pada Orde I


Relief di atas muka air laut : Benua
Relief di bawah muka air laut : Samudra
RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI
Kenampakan Relief pada Orde II
Dinamakan pula bentuklahan konstruksional.
Bentukan ini dihasilkan oleh kerja tenaga yang berasal
dari dalam bumi dan erupsi gunungapi.
Benua tersusun atas : 1. Dataran,
2. Perbukitan dan Pegunungan.
RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI

Kenampakan Relief pada Orde III

Bentuklahan Destruksional, hasil perombakan Relief


Orde II. melalui proses erosi, deposisi, residual
RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI
Kenampakan Relief pada Orde II
Dinamakan pula bentuklahan konstruksional.
Bentukan ini dihasilkan oleh kerja tenaga yang berasal
dari dalam bumi dan erupsi gunungapi.
Benua tersusun atas : 1. Dataran,
2. Perbukitan dan Pegunungan.
RUANG LINGKUP GEOMORFOLOGI

Kenampakan Relief pada Orde III

Bentuklahan Destruksional, hasil perombakan Relief


Orde II. melalui proses erosi, deposisi, residual
SINTESA BENTUKLAHAN
(Bentuklahan dan Genetiknya)
PROSES GEOMORFOLOGI BENTUKLAHAN
1. VOLKANISME 1. VOLKANIS
2. DIASTROPISME 2. STRUKTURAL
2.1. Dataran
2.2. Plato
2.3. Kubah/Dome
2.4. Lipatan
2.5. Blok Sesar
2.6. Kompleks
3. DEGRADASI
3.1. Pelarutan 3.1. Karst/ Pelarutan
3.2. Gerak massa batuan 3.2. Denudasional
3.3. Erosi
a. Air 3.3. Fluvial
b. Gelombang/arus 3.4. Marin
c. Gleyser (es) 3.5. Glasial
d. Angin 3.6. Aeolian
3.4. Organisme 3.7. Organik
4. AGRADASI
4.1. Air 4.1. Fluvial
4.2. Gelombang (Abrasi) 4.2. Marin
4.3. Gleyser (es) 4.3. Glasial
4.4. Angin (Deflasi) 4.4. Aeolian

5. EKSTRA TERESTRIAL 5. Krater Meteor


PROSES dan TENAGA
GEOMORFOLOGI
Proses Geomorfologi: Semua proses baik fisik maupun
khemis yang mengakibatkan modifikasi konfigurasi/
bentuk permukaan bumi

Tenaga Geomorfologi: Semua medium alami yang


mampu merusak dan mengangkut material bumi
PROSES GEOMORFOLOGI

EKSTRA
EKSOGEN ENDOGEN
TERESTRIAL

DEGRADASI AGRADASI VOLKANISME DIASTROFISME


PROSES ENDOGEN
PENGERTIAN TENAGA ENDOGEN
ADALAH TENAGA YANG BERASAL DARI DALAM BUMI, DAN
BERSIFAT MEMBANGUN
JENIS-JENIS TENAGA ENDOGEN
1. VULKANISME
2. TEKTONISME
3. SEISME
Vulkanisme Tektonisme Seisme

Orogenesa Epirogenesa

Lipatan Patahan
PROSES EKSOGEN
a. Gradasional/Denudasional
 Pelapukan :
desintegrasi atau dekomposisi batuan di tempatnya, merupakan proses
statis, tidak melibatkan pemindahan material
 Perpindahan massa karena gravitasi :
merupakan proses dinamis, melibatkan perpindahan massa batuan ke
lereng bawah karena pengaruh gravitasi
 Erosi dan agen transportasi :
 Erosi : permukaan, alur, parit, jurang, tebing
 Agen transportasi : aliran air, air tanah, gelombang air, angin, glasier

b. Agradasi / deposisi
 Proses akibat dari adanya proses degradasi lahan.
 Proses ini akan mendatarkan permukaan bumi
Proses Eksogen:
proses menyeimbangkan elevasi permukaan bumi

Pengikisan kawasan
perbukitan/pegunungan
dan sedimentasi di
pelembahan/dataran
Pelapukan Mass Wasting Erosi

Mekanis Khemis Organism


Proses-Proses Denudasi
di Lingkungan Tropika Basah
Denudasi : Pengikisan, pemindahan/
transportasi bahan yang ada di
muka bumi (yang selanjutnya
akan diendapkan di tempat lain)

Melibatkan :
1. pelapukan batuan,
2. pemindahan bahan, dan
3. pengendapan
......
Ketiganya dapat dikelompokkan dalam dua
kategori.
1. proses kimiawi  denudasi kimia
2. proses mekanik dibawah pengaruh gaya berat
dan aliran air

Proses2 tersebut dipengaruhi oleh :


1. iklim,
2. vegetasi
3. lingkungan geokimia
Karakteristik lahan

1.Wilayah dengan curah hujan dan suhu


tinggi:
- proses pelapukan : intensif,
- pelapukan kimia : dalam
- solum tanah : dalam
2.Apabila tidak diganggu oleh manusia,
vegetasi penutup lahan akan berupa :
Rumput – Semak - Pepohonan
berkesinambungan yang berbeda
kerapatan dan strukturnya
Kecepatan pelapukan tergantung dari sifat batuan yang
bersangkutan
* Hasil pelapukan dapat dipindah dari tempatnya oleh :
- gaya berat,
- air,
- es
- angin
* Menimbulkan proses denudasional yang bentuknya
menyesuaikan dengan tenaga pengangkutnya
1. Permulaan penyebab terjadinya gerak massa batuan dan erosi’
2. Faktor pengrendahan permukaan lahan secara umum
3. Pengaruh terbentuknya berbagai bentuklahan
4. Proses utama dalam pembentukan regolit dan tanah.
Proses Pemindahan Fisik

1. Gerakan massa
2. Erosi permukaan
3. Erosi oleh sungai
Gerakan Massa

 Perpindahan sejumlah besar massa tanah


(+batuan) ke tempat yang lebih rendah
 Gerakan lambat
 Gerakan cepat
 Aliran lambat:  creep : soil creep.
talus creep
rock creep
rock glacier creeps.
 solifluction

 Aliran cepat: Earth flow


Mud flow
Debris avalance
Land slides:
 Slump
 Debris sloipe’
 Debris fall
 Rock slide
 Rock fall
 Subsidence
Tipe-tipe Perpindahan Massa
1. Aliran Lambat
Umumnya berupa “Creep”
(rayapan), yaitu pergerakan
tanah dan batuan ke lereng
bawah secara lambat.
Di lapangan seringkali sulit
diamati, kecuali dengan
pengamatan yang teliti :
contoh :
1. soil creep
2. tallus creep
3. rock creep
4. solifluction
Tipe-tipe Perpindahan Massa
2. Aliran Cepat
 Earth flow
Gerakan runtuhan batuan
yang jenuh air ke saluran
tertentu.
 Mud flow
Bahan yang dialirkan berupa
bahan liat jenuh air.
....

Flow

• Mudflow
• Lahar
Tipe-tipe Perpindahan Massa
3. Landslide

Gerakan massa batuan atau tanah ke lereng di


bawahnya. Gerakan ini dapat terjadi pada saat basah
atau kering.
Contoh :
a. slump
b. debris slide
c. rock slide
d. rock fall
Landslide
Tipe-tipe Perpindahan Massa
4. Subsiden
Pemindahan bahan di permukaan bumi ke
arah bawah tanpa perpindahan horisontal

SOLUTION DOLIN COLLAPS DOLIN


Penyebab Gerakan Massa

1. Litologi : bahan tak padu/ lemah dan licin


pada saat basah
2. Stratigrafik : adanya lapisan lemah dan kuat,
atau permeable berseling dengan
tidak permeable dalam penampang
kulit bumi
3. Struktural : adanya fault (sesar), join (retak), dll
4. Topografik : lereng curam
5. Iklim : fluktuasi suhu dan curah hujan
tinggi
6. Organik : vegetasi
Pengaruh Topografi

Berpengaruh terhadap:
1. kecepatan pengangkutan, atau
2. Kecepatan pengendapan bahan yang
terangkut

Faktor topografi yang sangat berpengaruh terhadap


proses pembentukan lahan adalah kemiringan lereng

Lereng curam ===> degradasi


Lereng datar ===> agradasi
EROSI
Intensif pada daerah basah
Macam: - erosi percik (splash erosion)
- erosi lembar (sheet erosion)
- erosi alur ( rill erosion)
- erosi parit (gully erosion)
mulai horison A
- Bila habis mengikis horison B
- bila ini terjadi, erosi akan semakin tinggi,
karena : kandungan liat yang lebih tinggi pada
horison Bt ===> infiltrasi berkurang, aliran
permukaan meningkat
Proses Erosi
Infiltrasi
Hujan

Limpasan
permukan

Umumnya gembur dan


Limpasan permukan permeable (lolos air)
semakin tinggi jika Horison A
horison A semakin
tipis dan semakin Umumnya lebih padat
tinggi lagi jika dan kurang permeable
horison A telah Horison B
habis  Erosi
semakin besar
Horison C
Erosi sungai
 erosi sungai merupakan agen geomorfik bila
mampu memindahkan hasil sedimen
 bahan2 terangkut air dibagi dalam 4
kelompok
1. solution load : butiran halus : (karbonat, sulfat,
klorid, oksida2 ): 199 %
2. suspended load : butiran halus (liat,debu, koloid)
50-100 %
3. saltation load: butiran kasar : pasir
4. bed load : butiran kasar ( > kasar dari pasir)
...
Bagian hulu: Pengikisan dan
transportasi

Bagian hilir: sedimentasi


Pengaruh manusia
Kegiatan manusia berpengaruh terhadap
perubahan bentuk muka bumi, misalnya :
- pemotongan dan penimbunan untuk jalan,
- penggalian tambang,
- pembuatan dam/check dam, dll
PENGARUH IKLIM

Faktor iklim yang berpengaruh terhadap


pembentukan lahan ialah :
- suhu
- curah hujan
1. Pelapukan: pecahnya batuan akibat disintegrasi dan
dekomposisi; belum ada gerakan massa (tidak
termasuk pelepasan dan pengangkutan)

2. Mass wasting: semua pengangkutan massa puing-


puing batuan menuruni lereng akibat pengaruh
langsung tenaga gravitasi

3. Erosi: proses terlepas dan terangkutnya material bumi


oleh tenaga erosi.
BENTUK LERENG BENTUK LERENG BENTUK LERENG
ASLI SEKARANG BARU (YAD)

PROSES LERENG PROSES LERENG


MASA LAMPAU SEKARANG

Hubungan timbal Kemungkinan peng-


balik masing2 ben- ukuran pada perio-
tuk lereng yang de tertentu
dapat diukur
1 2 3

1. Main slope retreat


2. Main slope decline
3. Main slope shortening

 Hal ini tergantung pada:


1. Bentuk lereng asli
2. Karakteristik internal lereng
3. Seluruh karakteristik lereng utama (internaldan eksternal)
A. Menurut W. Penk B. Menurut W.M. Davis

 3 Faktor yang mempengaruhi perkembangan landscape (W.M Davis)


1. Struktur
2. Proses
3. Stadia (waktu)
 Dengan waktu terdapat adanya tingkat (stage) perkembangan:
1. Stadium muda
2. Stadium dewasa
3. Stadium tua
Permukaan asli Muda

Dewasa

Level dasar Tua


 Stadium muda: lahan masih tinggi, banyak dijumpai permukaan asli,
lembah dalam, dinding terjal, erosi aktif
 Stadium dewasa: lahan mulai rendah, lembah melebar dan terjal,
interfluve membulat/ runcing. Disini terjadi “relief
maksimum” ketika lembah masih mempunyai puncak (crest)
sempit.
 Stadium tua: permukaan lahan rendah, lereng datar-landai, sungai mengalir
memotong dataran banjir, erosi dan deposisi dalam keadaan
seimbang.

  pengangkatan  erosi  transportasi  mencapai base level  erosi


terhenti  nyaris dataran (peneplain)

Anda mungkin juga menyukai