imunologis tubuh terhadap agen penyebab yang dapat berupa bakteri, virus, atau jamur.
• Perkembangan ulkus kornea dapat dibagi menjadi 3
tahap yaitu tahap progresif, tahap regresif, dan tahap penyembuhan. Tahap Progresif • Perlekatan organisme difasilitasi oleh fili bakteri dan selubung glikokaliks pada bakteri seperti Pseudomonas dan Gonococcus. Akibatnya, PMN dihasilkan pada lokasi ulserasi. • Invasi progresif kornea oleh PMN dan fagosit meningkatkan ukuran ulserasi, oleh karena pelepasan berbagai enzim litik oleh mikroba. • Hal ini menyebabkan nekrosis dan terlepasnya epitel, membran Bowman dan stroma yang terlibat. Tahap Regresif • Dipengaruhi oleh mekanisme imun penderita dan pengobatan anti-mikroba. • Terdapat peningkatan pada gejala dan tanda klinis. • Muncul garis demarkasi di sekitar ulkus sehingga batas dan dasar ulkus menjadi lebih halus dan transparan. Tahap Penyembuhan • Histiosit dan keratosit dirubah menjadi fibroblast sehingga jaringan parut terbentuk. • Vaskularisasi terjadi menuju lokasi ulkus, yang selanjutnya mendorong penyembuhan sebagai akibat dari masuknya fibroblas dan antibodi. • Proses munculnya sikatriks terjadi karena regenerasi kolagen dan pembentukan jaringan fibrosa. Karena serat yang baru tersusun secara tidak teratur seperti pada lamella kornea normal, maka terbentuklah bekas luka yang menyebabkan pembiasan cahaya yang tidak teratur. Gejala Klinis • Gejala klasik ulkus kornea meliputi adanya nyeri, mata berair, fotofobia, penurunan visus, dan pembengkakan kelopak mata. • Ulkus kornea sendiri terlihat seperti daerah abu- abu atau putih atau bercak pada kornea yang biasanya transparan. Diagnosis • Anamnesis dan pemeriksaan menyeluruh menggunakan slit-lamp adalah langkah penting dalam mendiagnosis ulkus kornea. • Penilaian visus dan ukuran lesi adalah dua indikator penting dari tingkat keparahan penyakit. • Pemeriksaan biomicroscopic slit-lamp yang terperinci diperlukan untuk memeriksa kasus keratitis infeksi. Slitlamp biomikroskopi harus mencakup pemeriksaan konjungtiva, kornea, COA, iris, lensa dan vitreous anterior. Diagnosis • Pewarnaan menggunakan strip fluoresensi dapat membantu untuk mengetahui defek epitel kornea.