Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :


HALUSINASI
OLEH KELOMPOK 5 :

 Ni Ketut Vera Parasyanti 183222927


 Ni Komang Novi Savitri 183222928
 Ni Komang Megawati 183222929
 Ni Luh Ayu Karmini 183222930
 Ni Luh Putu Eka Rasnuari 183222931
 Ni Luh Putu Very Yanthi 183222932
KONSEP DASAR HALUSINASI

Definisi

Halusinasi merupakan gangguan atau


perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu
penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari
luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi
palsu (Maramis, 2007)
Tanda dan Gejala
Menurut Hamid (2000), tanda dan gejala halusinasi secara umum
adalah sebagai berikut:
 Bicara sendiri
 Senyum sendiri
 Ketawa sendiri
 Menggerakkan bibir tanpa suara
 Pergerakan mata yang cepat
 Respon verbal yang lambat
 Menarik diri dari orang lain
 Berusaha untuk menghindari orang lain
 Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata
 Terjadi peningkatan denyut jantung, pernafasan, dan tekanan
darah
 Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya
beberapa detik
 Berkonsentrasi dengan pengalaman sensori
LANJUTAN
 Sulit berhubungan dengan orang lain
 Ekpresi mukak tegang
 Mudah tersinggung, jengkel dan marah
 Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat
 Tampak tremor dan berkeringat
 Prilaku panic
 Agitasi dan kataton
 Curiga dan bermusuhan
 Bertindak merusak diri, orang lain, dan lingkungan
 Ketakutaan
 Tidak dapat mengurus diri
 Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat daan orang
Etiologi

1. Faktor Perkembangan
2. Faktor Sosiokultural
1. Faktor Predisposisi 3. Faktor Biologis
4. Faktor Psikologis
5. Faktor Genetik

1. Perilaku Pasien
Respon klien terhadap
halusinasi dapat berupa
2. Faktor Presipitasi curiga, ketakutan, perasaan
tidak aman, gelisah dan
bingung, perilaku menarik
diri, mampu mengambil
keputusan serta tidak dapat
membedakan keadaan nyata
dan tidak nyata.
Jenis Halusinasi
Menurut (Menurut Stuart, 2007), jenis halusinasi antara lain :

1. Halusinasi
Pendengaran

7. Halusinasi 2. Halusinasi
Viseral Pengelihatan

6. Halusinasi 3. Halusinasi
Sinestetik Penghidu

5. Halusinasi 4. Halusinasi
Pengecap Peraba
Tahapan Halusinasi

Menurut Yosep (2010) tahapan halusinasi ada lima fase,


yaitu :
1. Stage 1 : Sleep disorder (fase awal seseorang seebelum muncul
halusinasi)
2. Stage 2: Comforting ( halusinasi secara umum iya terima
sebagai sesuatu yang alami)
3. Stage 3 : Condemning ( secara umum halusinasi sering
mendatangi klien)
4. Stage 4: Controlling severe level of anxiety (fungsi sensori
menjadi tidak relevan dengan kenyataan)
5. Stage 5: Conquering panic level of anxiety (klien mengalami
gangguan dalam menilai lingkungannya)
Rentang Respon Neurobiologi

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis Kadang proses Gangguan proses


pikir tergangu pikir/waham

Persepsi akurat Ilusi Halusinasi

Emosi konsisten Emosi Tidak mampu


dengan berlebihan/berkur mengatasi emosi
pengalaman ang
Perilaku sesuai Perilaku yang Perilaku tidak
tidak biasa terorganisir
Hubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial
Mekanisme Koping

Kaji mekanisme koping yang sering digunakan klien,


meliputi :
 Regresi : menjadi malas beraktifitas sehari-hari

 Proyeksi : mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain atau


sesuatu benda
 Menarik diri : sulit mempercayai orang lain dan dengan
stimulus internal
 Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien
Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Medis
a. Psikoparmakagologi

Risperidone, Clorpromazine, Trihexypenidil

2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
b. Melaksanakan program terapi dokter
c. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi
masalah yang ada
d. Memberi aktivitas pada pasien
e. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses
perawatan
Komplikasi

1. Muncul perilaku untuk mencederai diri sendiri dan


lingkungan, yang di akibatkan dari persapsi sensori
palsu tanpa adanya stimulis eksternal.
2. Klien dengan halusinasi mengisolasi dirinya dengan
orang lain karena tidak peka terhadap sesuatu yang
nyata dan tidak nyata.
Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang dapat di lakukan


pada klien dengan halusinasi adalah :

1. Pemeriksaan Jantung
2. Tes Kromosom
3. Test psikologi atau psikotes
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
HALUSINASI
Pengkajian
1. Alasan Masuk RS
Umumnya klien halusinasi di bawa ke rumah sakit karena keluarga
merasa tidak mampu merawat, terganggu karena perilaku klien
dan hal lain.
2. Faktor Predisposisi
a. Faktor perkembangan

b. Faktor komunikasi dalam keluarga

c. Fakto sosialbudaya

d. Faktor psikologis

e. Faktor biologis

f. Faktor genetik
LANJUTAN PENGKAJIAN
3. Faktor Presipitasi
a. Perilaku

Respon perilaku klien terhadap halusinasi


dapat berupa curiga, ketakutan, rasa tidak aman,
gelisah, bingung, perilaku merusak, kurang
perhatian, tidak mampu mengambil keputusan,
bicara sendiri. Validasi informasi tentang
halusinasi yang diperlukan meliputi :
1) Isi halusinasi

2) Waktu dan frekuensi

3) Situasi pencetus halusinasi

4) Respon klien
LANJUTAN PENGKAJIAN
4. Status Mental
 Penampilan : tidak rapi, tidak serasi
 Pembicaraan : terorganisir/berbelit-belit
 Aktivitas motorik : meningkat/menurun
 Afek : sesuai/maladaprif
 Persepsi : ketidakmampuan menginterpretasikan
stimulus yang ada sesuai dengan nformasi
 Proses pikir : proses informasi yang diterima tidak
berfungsi dengan baik dan dapat mempengaruhi proses
pikir
 Isi pikir : berisikan keyakinan berdasarkan penilaian
realistis
 Tingkat kesadaran
 Kemampuan konsentrasi dan berhitung
5
LANJUTAN PENGKAJIAN

6. Menarik diri
Mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
internal

7. Masalah psikososial dan lingkungan


Masalah berkenaan dengan ekonomi, pekerjaan,
pendidikan dan perumahan atau pemukiman.
JENIS HALUSINASI & DATA PENUNJANGNYA

1. Halusinasi Pendengaran

Data Subjektif Data Objektif

1. Mendengar suara atau 1. Bicara atau tertawa


kegaduhan sendiri
2. Mendengar suara yang 2. Marah-marah tanpa sebab
bercakap-cakap 3. Menyedengkan telinga
3. Mendengar suara kearahtertentu
menyuruh melakukan 4. Menutup telinga
sesuatu yang berbahaya
2. Halusinasi Pengelihatan

Data Subjektif Data Objektif

1. Melihat bayangan, sinar, 1. Menunjuk-nunjuk kearah


bentuk geometris, bentuk tertentu
kartoon, melihat hantu 2. Ketakutan pada sesuatu
atau monster yang tidak jelas

3. Halusinasi Perabaan

Data Subjektif Data Objektif


1. Mengatakan ada serangga 1. Menggaruk-garuk permukaan
dipermukaan kulit kulit
2. Merasa seperti tersengat listrik
4. Halusinasi Penghidu

Data Subjektif Data Objektif


1. Menghidu seperti 1. Membaui bau-bauan
sedang membaui bau- sperti bau darah, urin,
bauan tertentu feces, kadang-kadang
2. Menutup hidung bau itu menyenangkan

5. Halusinasi Pengecapan

Data Subjektif Data Objektif


1. Merasakan rasa seprti 1. Sering meludah
darah, urin atau feces 2. Muntah
6. Halusinasi Kinestetik

Data Subjektif Data Objektif


1. Mengatakan badannya 1. Memegang kainya yang
melayang diudara diangganya bergerak
sendiri

7. Halusinasi Viseral

Data Subjektif Data Objektif


1. Mengatakan perutnya 1. Memegang badannya
menjadi mengecil setelah yang dianggapnya
minum softdrink berubah bentuk dan tidak
normal seperti biasanya
Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi……..(sesuai jenis


halusinasi yang dialami pasien)
Pohon Masalah

RISIKO PERILAKU
EFFECT KEKERASAN

GANGGUAN PERSEPSI
CORE PROBLEM SENSORI : HALUSINASI

ISOLASI SOSIAL
CAUSA
Rencana Keperawatan

TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2
Klien dapat mengenal halusinasi
TUK 3
Klien dapat mengontrol halusinasinya
TUK 4
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam
mengontrol halusinasinya.
TUK 5
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
STRATEGI PELAKSANAAN

SP 1 SP 2
Membantu pasien mengenal Melatih pasien mengontrol
halusinasi, menjelaskan halusinasi dengan cara kedua:
cara-cara mengontrol bercakap-cakap dengan orang
lain
halusinasi, mengajarkan
pasien mengontrol
halusinasi dengan cara
pertama: menghardik
halusinasi
SP 3 SP 4
Melatih pasien Melatih pasien
mengontrol halusinasi menggunakan obat
dengan cara ketiga: secara teratur
melaksanakan aktivitas
terjadwal
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai