Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN KREDIT

1. STEVEN IVANDER 14.D1.0174


2. RONAL PRAMONO 16.D1.0012
3. KEZIA KRISTIANTINA 16.D1.0090
4. VANIA EKA AZHARINA 16.D1.0131
5. NUR INDAH SHINTA DEVI 16.D1.0192
6. CORNELIUS PANDU T. W. 16.D1.0215
KREDIT
Berdasarkan undang – undang No. 10 tahun 1998 tentang
perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan,
yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak
lain yaitu mewajibkan pihak peminjaman untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.
Adanya jarak antara saat persetujuan
keuntungan atas pemberian kredit dan pelunasannya
pemberian suatu kredit
atau jasa tersebut yang keyakinan pemberi
kita kenal dengan nama Waktu kredit bahwa kredit
bunga yang diberikan
(berupa uang, barang
Balas Keperc atau jasa) akan benar-
Jasa ayaan benar diterima
kembali di masa
terdapat suatu
persetujuan/ Unsur tertentu di masa
datang
perjanjian pinjam
meminjam uang kredit
yang dibuktikan Kreditu dimana pihak kreditur
Penyer
dengan suatu akta r/Debit menyerahkan nilai
perjanjiandan ahan ekonomi atau objek
ur berupa uang atau
masing-masing
pihak tagihan kpd debitur yg
menandatangani hak Risiko harus dikembalikan
dan kewajibannya setelah jatuhtempo
masing-masing.
suatu tenggang waktu pengembalian akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet
pemberian kredit yang mungkin timbul sepanjang
jangka waktu kredit.
Membantu
usaha
nasabah
Mencari Membantu
keuntungan pemerintah

Tujuan
Utama
Pemberian
Kredit
KEUNTUNGAN BAGI PEMERINTAH
DENGAN MENYEBARKAN
PEMBERIAN KREDIT
• Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan
bank
• Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit
pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan
membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot
tenaga kerja yang masih menganggur.
• Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa
sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan
jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat
• Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang
sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam
negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat
menghemat devisa Negara
• Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang
dibiayai untuk keperluan ekspor
FUNGSI FASILITAS
KREDIT

• Untuk meningkatkan daya guna uang


• Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
• Untuk meningkatkan daya guna barang
• Meningkatkan peredaran barang
• Sebagai alat stabilitas ekonomi
• Untuk meningkatkan keinginan berusaha
• Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
• Untuk meningkatkan hubungan Internasional
KETENTUAN-KETENTUAN YANG
MEMPENGARUHI BESARNYA
KREDIT
1. Reserve Requirement (RR) adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk
menysihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya
dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang
bersangkutan pada bank Indonesia.
2. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume
kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai
sumber.
3. Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah ketentuan tentang tidak
diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada
nasabah tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi
20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan.
4. Portfolio Investment
Prioritas terakhir di dalam alokasi dana bank adalah dengan mengalokasikan
sejumlah dana tertentu pada investasi portfolio (portfolio investment). Alokasi
dana bank ke dalam kategori ini adalah dana sisa (residual fund) setelah
penanaman dana dalam bentuk pinjaman (kredit) telah memenuhi kriteria
atau target tertentu.
JENIS - JENIS MANAJEMEN
KREDIT
• Jenis Kredit dilihat dari segi kegunaan :
1. Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan untuk pengadaan
barang modal maupun jasa yangdimaksudkan untuk
menghasilkan suatu barang atau jasa bagi usaha yang
bersangkutan.Kredit ini diberikan kepada perusahaan yang
baru akan berdiri untuk keperluanmembangun pabrik baru.
2. Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan untuk
membiayai kebutuhan usaha, termasuk gunamenutupi biaya
produksi dalam rangka peningkatan produksi atau penjualan.
Kredit inidiberikan kepada perusahaan yang telah berdiri,
namun membutuhkan dana untuk meningkatkan produksi
dalam operasionalnya. Misalnya dalam hal membayar
gaji pegawai atau unutk membeli bahan baku.
• Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit :
1. Kredit produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan
usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk
menghasikan barang atau jasa. Contoh kredit untuk membangun
pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian
akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan
menghasilkan bahan tambang atau kredit industry lainnya.
2. Kredit Konsumtif adalah kredit yang diberikan digunakan untuk
konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak akan menembah
barang atau jasa yang dihasilkan karena memang untuk
digunakan ataudipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai
contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit
perabotan rumah tangga, kredit komsumsi lainnya.
3. Kredit perdagangan adalah kredit yang digunakan untuk
perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagang yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-
agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah
besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.
KREDIT DITINJAU DARI
SEGI JANGKA WAKTU

1. Kredit jangka pendek yaitu suatu kredit yang diberikan tidak


melebihi jangka waktu 1 tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya
kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya
tanaman padi atau palawija.
2. Kredit jangka menengah yaitu suatu kredit yang diberikan
dengan jangka waktu 1 ± 3 tahun, biasanya untuk investasi.
Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk atau
peternakan kambing.
3. Kredit jangka Panjang yaitu suatau kredit yang diberikan
dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun. Biasanya kredit ini untuk
investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit
atau manufactur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit
perumahan.
KREDIT DITINJAU DARI
SEGI JAMINANNYA

1. Kredit dengan jaminan adalah suatu kredit yang diberikan


dengan suatu jaminan, baik berupa barang / benda berwujud
atau tidak berwujud, dan atau jaminan orang. Artinya setiap
kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang
diberikan calon debitur.

2. Kredit tanpa jaminan adalah suatu kredit yang diberikan


tanpa jaminan baik berupa barang / benda berwujud atau tidak
berwujud, dan atau jaminan orang. Kredit jenis ini diberikan
dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas
atau nama baik si calon debitur selama ini.
KREDIT DILIHAT DARI
SECTOR USAHA
1. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau
pertanian rakyat.

2. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan
jangka panjang kambing atau sapi.

3. Kredit industry, yaitu kredit untuk membiayai industru kecil, menengah atau besar.

4. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka
panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.

5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan
prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

6. Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti dokter,dosen dan


pengacara.

7. Kredit perumahan, yaitu kredit yang membiayai pembangunan atau pembelian


perumahan.
PRINSIP PEMBERIAN
KREDIT
Dalam dunia perbankan prinsip analisis kredit dikenal dengan konsep 5C; yaitu :

1. Character

Tingginya respek pelanggan terhadap kewajibannya, dilihat dari karakter


manajemen perusahaan debitur. Karaktr ini merupakan suatu keyakinan bahwa
sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat
dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat
latar belakang pekerjaan maupun yang besifat latar belakang pribadi.

2. Capacity

Kemampuan pelanggan membayar kewajiban berdasarkan aspek likuiditas &


proyeksi aliran kas. Pada analisa ini bank berusaha mengetahui kemampuan
manajemen mengoperasikan perusahaannya sehingga dapat memenuhi
kewajibannya terhadap bank secara rutin dan pada saat jatuh tempo. Kapasitas
ini menunjukkan kemampuan riil dari perusahaan untuk merealisasikanrencana
yang telah dibuatnya.
3. Capital

Posisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio keuangan & besarnya modal
sendiri. Analisis aspek capital ini meliputi struktur modal yang disetor, cadangan-
cadangan danlaba yang ditahan dalam struktur keuangan perusahaan. Besarnya modal
sendiri ini menunjukkantingkat resiko yang ikut dipikul oleh debitur dalam pembiayaan
suatu proyek.

4. Collateral

Aset milik pelanggan yang dijadikan jaminan, seperti surat berharga.Penilaian ini
meliputi penilaian terhadap jaminan yang diberikan debitur sebagai pengaman kredit
yang diberikan bank. Penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminandi masa
depan dan tingkat kemudahan mengkonversikannya menjadi uang tunai (marketability).

5. Condition

Kondisi ekonomi secara umum yang memengaruhi kebijakan ekonomi


perusahaan. Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap variabel ekonomi
makro yangmelingkupi perusahaan baik variabel regional, nasional, maupun
internasional. Variabel yangdiperhatikan terutama adalah variabel ekonomi (walaupun
tidak terlepas juga bank perlumemperhatikan variabel lainnya seperti kondisi politik,
perundang-undangan, dan lain-lain).
PRINSIP 7P BANK DALAM
PRAKTEKNYA
• Personality

Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya
(kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya), hobi, keadaan
keluarga (istri, anak),social standing (pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana
pendapat masyarakat tentang dirisi peminjam), serta hal-hal lain yang erat
hubungannya dengan kepribadian si peminjam.

• Parti

Bertujuan mengklasifikasi calon debitur berdasarkan modal, loyalitas, dan


karakternya.Pengklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal
pemberian fasilitas

• Purpose

Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan
digunakannya untuk berdagang, atau untuk membeli rumah atau untuk tujuan lainnya.
Selain itu apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit
yang bersangkutan.Misalnya, tujuan atau keperluan kredit untuk perkapalan sedangkan
line of business bank dalam bidang pertanian.
• Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari
bidang usaha ataukegiatan usaha si peminjam. ini dapat diketahui dari
perkembangan usaha peminjam selama beberapa bulan/tahun,
perkembangan keadaan ekonomi perdagangan,
keaadaanekonomi/perdagangan sektor usaha si peminjam, kekuatan
keuangan perusahaan yang dibuat dariearning power (kekuatan
pendapatan/keuntungan) masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
• Payment
Mengetahui bagaimana perkiraan pembayaran kembali pinjaman yang
akan diberikan.Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang
prospek, kelancaran penjualan dan pendapatansehingga dapat
diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu
serta jumlah pengambilannya.
• Profitability
Menilai berapa tingkat keuntungan yang akan diraih calon debitur,
bagaimana polanya,apakah makin lama makin besar atau sebaliknya.
• Protection
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan
perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau
asuransi.
Konsep Prinsip 3R

Tingkat pengembalian
usaha (return)

Kemampuan membayar
kembali (repayment)

Kemampuan menanggung
resiko (risk bearing ability
PROSPEK PEMBERIAN
KREDIT

1. Pengajuan berkas-berkas
Dalam hal ini permohonan kredit mengajukan permohonan kredit
yang dituangkan dalam suatu proposal, kemudian dilampiri dengan
berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan.
2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan


sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar.jiak menurut
pihak perbankan belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta
untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu
nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka
sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja
3. Wawancara 1

Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan


dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut
sesuai dan lengkap seperti dengan yang diinginkan. Wawancara ini juga untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya. Hendaknya
dalam wawancara ini dibuat serileks mungkin sehingga diharapkan hasil
wawancara akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

4. On the spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai


objek yang akan dijadikan usaha dan jaminan. Kemudian hasil on the spot
dicocokkan dengan hasil wawancara I. pada saat hendak melakukan on the
spot hendaknya jangan diberitahu kepada nasabah. Sehingga apa yang kita
lihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

5. Wawancara 2
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan. Catatan yang
ada pada permohonan dan pada wawancara I dicocokkan dengan pada saat
on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit
akan diberikan atau ditolk, jiak di terima maka akan disiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:
 Jumlah uang yang diterima
 Jangka waktu kredit
 Biaya-biaya yang harus dibayar
7. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit,
maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dulu calon nasabah
menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek
dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.
Penandatanganan dilaksanakan:
 Antara bank dengan debitur secara langsung atau

 Dengan melalui notaries


8. Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan


surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening
giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

9. Penyaluran atau penarikan dana

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening


sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat
diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu
sekaligus atau secara bertahap.
JAMINAN KREDIT
• Dengan jaminan

1. Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan


seperti tanah,bangunan, kendaraan bermotor, peralataan, brang
dagangan,tanaman, kebun dan sawah.

2. Jaminan benda tak berwujud, yaitu perupakan surat-surat yang dijadikan


jaminan seperti sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat
deposito, rekening tabungan yang dibekukan, rekening giro yang dibekukan,
promnes, wesel dan surat tagihan lainnya.

3. Jaminan orang, yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit
tersebut macet, maka orang memberikan jaminan itulah yang menanggung
resikonya.

• Tanpa jaminan

Maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang
tertentu.biasanya diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafit
dan professional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil.
KLASIFIKASI JAMINAN KREDIT
BANK BERDASARKAN SUDUT
PANDANG TERTENTU
• Jaminan karena undang-undang dan karena perjanjian adalah
jaminan yang dilahirkan atau diadakanoleh seperti jaminan umum, hak
privelege dan hak retensi (pasal 1132, pasal 1134 ayat (1)).
Sedangkan jaminan karena perjanjian adalah jaminan yang dilahirkan
atau diadakan oleh perjanjian yang diadakan para pihak sebelumnya,
seperti gadai, hipotik, hak tanggungan danfiducia.
• Jaminan umum dan jaminan khusus
Pada prinsipnya menurut hukum segala harta kekayaan debitur akan
menjadi jaminan bagi perutangannya dengan semua kreditur. Hal ini
berarti seluruh harta kekayaan milik debitur akan menjadi jaminan
pelunasan atasutang debitur kepada semua kreditur. Kekayaan debitur
dimaksud meliputi kebendaan bergerak maupun benda tetap, baik
yang sudah ada pada saat perjanjian utang piutang diadakan
maupunyang baru akan ada di kemudian hari yang akan menjadi milik
debitur setelah perjanjian utang piutang diadakan.
• Jaminan yang bersifat kebendaan dan jaminan
perseorangan
Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang
berupa hak mutlak atas sesuatu benda, yang mempunyai ciri-
ciri mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dari
debitur,dapat dipertahankan terhadap siapa pun, selalu
mengikuti bendanya dan dapat diperalihkan(contoh: hipotik,
hak tanggungan gadai, dan lain-lain).Sedang jaminan
perseorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan
lansung pada perseorangan tertentu, hanya dapat
dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap
hartakekayaan debitur umumnya ( contoh: borgtocht).
Jaminan kebendaan dapat berupa jaminan benda bergerak
dan benda tidak bergerak.Benda bergerak adalah kebendaan
yang karena sifatnya dapat berpindah atau dipindahkan
ataukarena undang-undang dianggap sebagai benda
bergerak, seperti hak-hak yang melekat pada benda
bergerak. Benda bergerak dibedakan lagi atas benda
berwujud atau bertubuh. Pengikatan jaminan benda bergerak
berwujud dengan gadai atau fiducia, sedangkan pengikatan
jaminan benda bergerak tidak berwujud dengan gadai,
cessie, dan account receivable.
SUMBER
• http://yonioktaviani.blogspot.co.id/2012/12/manajemen-
kredit.html

Anda mungkin juga menyukai