Manajemen Kredit
Manajemen Kredit
Tujuan
Utama
Pemberian
Kredit
KEUNTUNGAN BAGI PEMERINTAH
DENGAN MENYEBARKAN
PEMBERIAN KREDIT
• Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan
bank
• Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit
pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan
membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot
tenaga kerja yang masih menganggur.
• Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa
sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan
jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat
• Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang
sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam
negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat
menghemat devisa Negara
• Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang
dibiayai untuk keperluan ekspor
FUNGSI FASILITAS
KREDIT
2. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan
jangka panjang kambing atau sapi.
3. Kredit industry, yaitu kredit untuk membiayai industru kecil, menengah atau besar.
4. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka
panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.
5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan
prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.
1. Character
2. Capacity
Posisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio keuangan & besarnya modal
sendiri. Analisis aspek capital ini meliputi struktur modal yang disetor, cadangan-
cadangan danlaba yang ditahan dalam struktur keuangan perusahaan. Besarnya modal
sendiri ini menunjukkantingkat resiko yang ikut dipikul oleh debitur dalam pembiayaan
suatu proyek.
4. Collateral
Aset milik pelanggan yang dijadikan jaminan, seperti surat berharga.Penilaian ini
meliputi penilaian terhadap jaminan yang diberikan debitur sebagai pengaman kredit
yang diberikan bank. Penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminandi masa
depan dan tingkat kemudahan mengkonversikannya menjadi uang tunai (marketability).
5. Condition
Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya
(kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya), hobi, keadaan
keluarga (istri, anak),social standing (pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana
pendapat masyarakat tentang dirisi peminjam), serta hal-hal lain yang erat
hubungannya dengan kepribadian si peminjam.
• Parti
• Purpose
Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan
digunakannya untuk berdagang, atau untuk membeli rumah atau untuk tujuan lainnya.
Selain itu apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit
yang bersangkutan.Misalnya, tujuan atau keperluan kredit untuk perkapalan sedangkan
line of business bank dalam bidang pertanian.
• Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari
bidang usaha ataukegiatan usaha si peminjam. ini dapat diketahui dari
perkembangan usaha peminjam selama beberapa bulan/tahun,
perkembangan keadaan ekonomi perdagangan,
keaadaanekonomi/perdagangan sektor usaha si peminjam, kekuatan
keuangan perusahaan yang dibuat dariearning power (kekuatan
pendapatan/keuntungan) masa lalu dan perkiraan masa mendatang.
• Payment
Mengetahui bagaimana perkiraan pembayaran kembali pinjaman yang
akan diberikan.Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang
prospek, kelancaran penjualan dan pendapatansehingga dapat
diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu
serta jumlah pengambilannya.
• Profitability
Menilai berapa tingkat keuntungan yang akan diraih calon debitur,
bagaimana polanya,apakah makin lama makin besar atau sebaliknya.
• Protection
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan
perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau
asuransi.
Konsep Prinsip 3R
Tingkat pengembalian
usaha (return)
Kemampuan membayar
kembali (repayment)
Kemampuan menanggung
resiko (risk bearing ability
PROSPEK PEMBERIAN
KREDIT
1. Pengajuan berkas-berkas
Dalam hal ini permohonan kredit mengajukan permohonan kredit
yang dituangkan dalam suatu proposal, kemudian dilampiri dengan
berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan.
2. Penyelidikan berkas pinjaman
4. On the spot
5. Wawancara 2
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan. Catatan yang
ada pada permohonan dan pada wawancara I dicocokkan dengan pada saat
on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit
akan diberikan atau ditolk, jiak di terima maka akan disiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:
Jumlah uang yang diterima
Jangka waktu kredit
Biaya-biaya yang harus dibayar
7. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit,
maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dulu calon nasabah
menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek
dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.
Penandatanganan dilaksanakan:
Antara bank dengan debitur secara langsung atau
3. Jaminan orang, yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit
tersebut macet, maka orang memberikan jaminan itulah yang menanggung
resikonya.
• Tanpa jaminan
Maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang
tertentu.biasanya diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafit
dan professional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil.
KLASIFIKASI JAMINAN KREDIT
BANK BERDASARKAN SUDUT
PANDANG TERTENTU
• Jaminan karena undang-undang dan karena perjanjian adalah
jaminan yang dilahirkan atau diadakanoleh seperti jaminan umum, hak
privelege dan hak retensi (pasal 1132, pasal 1134 ayat (1)).
Sedangkan jaminan karena perjanjian adalah jaminan yang dilahirkan
atau diadakan oleh perjanjian yang diadakan para pihak sebelumnya,
seperti gadai, hipotik, hak tanggungan danfiducia.
• Jaminan umum dan jaminan khusus
Pada prinsipnya menurut hukum segala harta kekayaan debitur akan
menjadi jaminan bagi perutangannya dengan semua kreditur. Hal ini
berarti seluruh harta kekayaan milik debitur akan menjadi jaminan
pelunasan atasutang debitur kepada semua kreditur. Kekayaan debitur
dimaksud meliputi kebendaan bergerak maupun benda tetap, baik
yang sudah ada pada saat perjanjian utang piutang diadakan
maupunyang baru akan ada di kemudian hari yang akan menjadi milik
debitur setelah perjanjian utang piutang diadakan.
• Jaminan yang bersifat kebendaan dan jaminan
perseorangan
Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang
berupa hak mutlak atas sesuatu benda, yang mempunyai ciri-
ciri mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dari
debitur,dapat dipertahankan terhadap siapa pun, selalu
mengikuti bendanya dan dapat diperalihkan(contoh: hipotik,
hak tanggungan gadai, dan lain-lain).Sedang jaminan
perseorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan
lansung pada perseorangan tertentu, hanya dapat
dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap
hartakekayaan debitur umumnya ( contoh: borgtocht).
Jaminan kebendaan dapat berupa jaminan benda bergerak
dan benda tidak bergerak.Benda bergerak adalah kebendaan
yang karena sifatnya dapat berpindah atau dipindahkan
ataukarena undang-undang dianggap sebagai benda
bergerak, seperti hak-hak yang melekat pada benda
bergerak. Benda bergerak dibedakan lagi atas benda
berwujud atau bertubuh. Pengikatan jaminan benda bergerak
berwujud dengan gadai atau fiducia, sedangkan pengikatan
jaminan benda bergerak tidak berwujud dengan gadai,
cessie, dan account receivable.
SUMBER
• http://yonioktaviani.blogspot.co.id/2012/12/manajemen-
kredit.html