ANTIVIRAL
ANTIVIRAL
3
Th 1957, telah diketahui bhw interferon
dpt menghambat replikasi virus. Secara
alamiah interferon dihasilkan oleh sel
manusia dan mamalia yg terinfeksi virus
atau distimulasi oleh zat alamiah atau
sintetik lainnya. Berkat kemajuan
teknologi rekayasa rekombinan DNA,
interferon mulai dimanfaatkan di dlm
klinik.
ANTIVIRUS
6
Virus
Proses replikasi virus semenjak menempel
pada sel inang hingga terbentuknya virus
baru yang disebut siklus lisis.
II. Fase-fase pada virus
Fase inisiasi:
Fase replikasi:
Sintesis DNA
Sintesis RNA
Sintesis protein
1. Antinonretrovirus
Antivirus untuk herpes
Antivirus untuk influenza
Antivirus untuk HBV dan HCV
2. Antiretrovirus
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( NRTI )
Nucleotide reverse transcriptase inhibitor ( NtRTI )
Non –nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
Protease inhibitor (PI)
Viral entry inhibitor
ANTI NONRETROVIRUS
A.Antivirus untuk herpes
Obat – obat yang aktif terhadap virus herpes
umumnya merupakan antimetabolit yang
mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase
sel hospes atau virus untuk membentuk
senyawa yang dapat menghambat DNA
polimerase virus .
.
1.Asiklovir
Mekanisme Kerja
dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3
tahap fosforilase, yang akan menghambat DNA
polimerase virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase
virus atau pada gen DNA polimerase.
Dosis
5 x 200 mg untuk 10 hari -------- untuk HSV
3 x 200 mg untuk 1 bulan-------untuk herpes genital
Salep Asiklovir 5% 6 x sehari utk 7 hr ----…..---------
1.Asiklovir
Mekanisme Kerja
dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3
tahap fosforilase, yang akan menghambat DNA
polimerase virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase
virus atau pada gen DNA polimerase.
Dosis
5 x 200 mg untuk 10 hari -------- untuk HSV
3 x 200 mg untuk 1 bulan-------untuk herpes genital
Salep Asiklovir 5% 6 x sehari utk 7 hr ----…..---------
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun
sistemik ( termasuk keratitis herpetik , herpetik
ensefalitis, herpes genitalia,herpes neonataldan
herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan
herpes zoster ).
Efek samping
Mual, muntah dan pusing , namunAsiklovir pada
umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan
2. VALASIKLOVIR
Mekanisme Kerja
sama dengan asiklovir
Resistensi
sama dengan asiklovir
Indikasi
Efekif utk terapi infeksi yang disebabkan oleh HSV, VZV dan
sebagai profilaksis terhadap penyakit yang disebabkan CMV.
Efek samping
sama dengan asiklovir
B. Antivirus Untuk Influenza
Mekanisme Kerja
Merupakan antivirus yang bekerja pada protein M2 virus
(mengganggu replikasi virus) , suatu kanal ion transmembran yang
diaktivasi oleh Ph yg berperan penting dalam pelepasan selubung
viru
Absorbsi saluran cerna baik, tidak dimetabolisme dihati dan ekskresi
dalam bentuk utuh, t ½ 16 jam
Resistensi
Terjadi nya mutasi pada domain transmembran protein M2 virus .
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A .
Juga diindikasikan untuk terapi penyakit parkinson
Dosis: 2 x 100 mg
Efek samping
Yang tersering adalah gangguan GI ringan yang tergantung dosis .
Efek samping pada SSP seperti kegelisahan , kesulitan
berkonsentrasi, insomnia, hilang nafsu makan, kejang bahkan koma.
C. Antivirus untuk HBV dan HCV
1.Lamivudin
Lamivudin merupakan L-enantiomer analog deoksisitidin .
Lamivudin bekerja dengan cara menghentikan sintesis DNA ,
secara kompetitif menghambat polimerase virus ( reverse
transcriptase , RT ) .
Resistensi
Resistensi terhadap lamivudin disebabkan oleh mutasi pada DNA
polimerase virus
Indikasi
Infeksi HBV ( wild –type dan precore variants )
Efek samping
Umumnya dapat ditoleransi dengan baik .
Efek samping yang terjadi : fatigue, sakit kepala dan mual.
2. ADEFOVIR
Indikasi
Efektif dalam terapi infeksi HBV yang resisten tehadap lamivudin.
Efek Samping
Umumnya adefovir 10 mg /hari dapat ditoleransi dengan baik.
ANTIRETROVIRUS
A. Nucleoside Reverse Transcriptase
Inhibitor (NRTI )
Antivirus golongan ini bekerja pada tahap awal replikasi HIV ,
dengan menghambat terjadinya infeksi akut sel yang rentan
, tapi hanya sedikit berefek pada sel yang telah terinfeksi
HIV.
Mekanisme Kerja
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan
pembentukan rantai DNA virus
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada RT.
Indikasi
Infeksi HIV , terutama infeksi HIV tingkat lanjut , dalam
kombinasi dengan anti-HIV lainnya .
Efek samping
Diare, pankreatitis, neuropati perifer.
B. NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE
INHIBITOR ( NtRTI )
Tenofovir disoproksil fumarat merupakan NtRTI
pertama untuk terapi infeksi HIV -1 .
Obat ini digunakan dalam kombinasi dengan obat anti
retrovirus lainnya.
Mekanisme Kerja
bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi RT kodon 65
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz , tidak boleh
dikombinasikan dengan lamivudin dan abakavir
Efek Samping
mual, muntah , flatulens , diare
C. NON –NUCLEOSIDE REVERSE
TRANSCRIPTASE INHIBITOR ( NNRTI )
Mekanisme kerja
bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non –
subtrat HIV -1 RT
Resistensi
resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya ,
terutama NRTI
Efek Samping
ruam, demam, fatigue, sakit kepala,somnolens, mual, dan
peningkatan enzim hati.
2. DELAVIRDIN
Mekanisme kerja
sama dengan nevirapin
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dikombinasikan dengan anti HIV lainnya
terutama NRTI
Efek Samping
ruam, peningkatan tes fungsi hati .
Pernah di laporkan menyebabkan neutropenia
D. PROTEASE INHIBITOR ( PI )
Semua PI bekerja dengan cara berikatan secara
reversibel dengan situs aktif HIV- protease.
HIV-protease sangat penting untuk infektifitas virus
dan penglepasan poliprotein virus .Ini menyebabkan
terhambatnya penglepasan polipeptida prekusor
virus oleh enzim protease sehingga menghambat
maturasi virus , maka sel akan menghasilkan
partikel virus yang imatur dan tidak virulen.
Mekanisme Kerja
sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV
lainnya seperti NRTI
Efek Samping
Mual, hiperbilirubinemia, batu ginjal
PENGGUNAAN KLINIS OBAT ANTIVIRUS
Tujuan utama terapi antivirus pada pasien
imunokompeten adalah menurunkan tingkat
keparahan penyakit dan komplikasinya , serta
menurunkan kecepatan transmisi virus .
Lama terapi
Pemberian terapi tunggal atau kombinasi
Interaksi obat
Kemungkinan terjadinya resistensi