Anda di halaman 1dari 41

Katarak

Portofolio Kasus Bedah Senilis Matur


Okuli Sinistra
dr. Tika Rahma Guci

Pendamping
dr. Andriany Putri
dr. Nike Anggreni

Pembimbing:
dr. Diska Herriadi, Sp.M
– Nama : Tn. D
– Umur : 60 tahun
– Jenis Kelamin : Laki-Laki
– Agama : Islam
– Alamat : Surian
– Pendidikan : SD
– Pekerjaan : Petani
– MRS : 25 Januari 2019
– No. MR : 78.16.06
– Keluhan Utama :
Pandangan mata kiri semakin kabur sejak 3 bulan yang lalu
• Pandangan kabur pada mata kiri.
• Mata merah (-), berair (-), kotoran mata (-), nyeri (-),
Riwayat Perjalanan Penyakit
silau (-), pandangan berasap (-), penglihatan ganda (-
), membedakan warna dengan baik (+).
+ 1 tahun • Lebih jelas melihat di tempat redup & malam hari.
SMRS • R. Kacamata (-)
• Pasien belum berobat

• Pandangan mata kiri semakin kabur. Mengganggu


aktivitas (+).
• Pandangan berasap (+), silau (+) melihat cahaya
lampu. Nyaman sore hari & tempat redup.
+ 3 bulan • Tampak bintik putih di tengah bagian hitam mata
kiri.
SMRS
• Mata merah (-), berair (-), nyeri (-), seperti melihat
pelangi/terowongan (-).

Poli mata RSUD


Arosuka
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Ada Disangkal

Keluhan yang sama √


Kacamata √
Trauma pada mata √
Penggunaan obat √
Alergi √
Kencing manis √
Darah Tinggi √
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat sakit yang sama (-)


Riwayat Darah tinggi (-)
Riwayat Kencing manis (-)
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Sensorium : Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit (isi dan tegangan cukup)
RR : 20 x/menit
T : 36, 5°C
STATUS OFTALMIKUS
Segmen Anterior Okuli Dekstra Okuli Sinistra
Visus 1/60 1/300

Tekanan P = N+0 P = N+0


intraocular
Segmen Anterior Okuli Dekstra Okuli Sinistra
KBM Ortoforia
GBM

Palpebra Tenang Tenang


Konjungtiva Tenang Tenang
Kornea Jernih Jernih
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Sentral, RC Bulat, Sentral, RC
(+), R 3mm (+), R 3mm
Lensa Jernih Keruh,
Shadow Test (-)
Segmen Posterior Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Refleks Fundus RFOD (+) RFOS (+)

Papil Bulat, batas tegas, Sulit diniliai


warna merah
normal,
c/d 0.3, a/v 2/3

Makula RF (+) Sulit diniliai


Retina Kontur pembuluh Sulit diniliai
darah baik
5
Pemeriksaan Slit Lamp
Kesan: Lensa mata kiri tampak keruh, posisi lensa dan
integritas dari zonular fibers baik.

Funduskopi

Pro Pemeriksaan Biometri

Pro Pemeriksaan USG mata

Pro Pemeriksaan Keratometri


Laboratorium Hasil

Hemoglobin 14,9 g/dL

Hematokrit 42 %

Leukosit 5.900 mm3

Trombosit 235.000 mm3

Bleeding Time 2’

Cloting Time 4’

GDS 85 mg%
Diagnosis
Katarak Senilis Matur Okuli Sinistra

Diagnosis Banding
Katarak Senilis Hipermatur Okuli Sinistra
Faktor usia

Menyebabkan kebutaan
 terapi pembedahan

Cara penggunaan obat


kemungkinan terapi
KIE Sp.M ketika dirujuk

Obat hanya
memperlambat
progresifitas  Sp.M
terapi definitif
Komplikasi pasca op :
edema kornea, trauma
iris, hifema, infeksi, dll
Non-Farmakologis:
Farmakologis: Rujuk ke dokter spesialis
Catarlent ED 3 x 1 gtt OS mata
 pro ekstraksi lensa (ECCE)
(tidak diberikan  katarak sudah matur) dan pemasangan IOL Oculi
Sinistra
Okuli Sinistra

Quo Ad Vitam : Bonam

Quo Ad Functionam : Dubia Ad Bonam


Anatomi & Fisiologi Lensa

Katarak
Definisi Klasifikasi

Epidemiologi Manifestasi
Klinis
Etiologi &
Patofisiologi Diagnosis

Penatalaksanaan
ANATOMI LENSA
FISIOLOGI LENSA
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan
berkas cahaya ke retina

cahaya datang dari jauh


Melihat Benda Dekat

Relaksasi otot-otot siliaris Kontraksi

serat zonula menegang Tegangan berkurang

memperkecil diameter diameter anteroposterior


anteroposterior lensa >> lensa menebal & daya
refraksi diperbesar
daya refraksi lensa
diperkecil

berkas cahaya paralel dan


terfokus ke retina
KATARAK

Yunani : katarrhakies,
DEFINISI
Bahasa Inggris : cataract, dan
Bahasa Latin : cataracta
yang berarti air terjun.

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan


pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi
protein lensa, atau terjadi akibat kedua-
duanya.
Katarak senilis adalah semua kekeruhan
lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu
usia di atas 40 tahun.
KATARAK

EPIDEMIOLOGI

katarak merupakan penyebab utama


kebutaan dan gangguan penglihatan di
dunia (WHO)

Penyebab 17 juta (47,8%) kebutaan dari 37 juta kebutaan

diderita oleh 20,5 juta penduduk Amerika yang


berusia 40 tahun ke atas

Di Indonesia  Penyebab 0,67% kebutaan dari


1,47% kebutaan (2016)
KATARAK

ETIOLOGI &
PATOFISIOLOGI
Berat >
Terbentuk lapisan baru pada serat kortikal nucleus
 lensa terkompresi dan memadat  NUCLEAR
SKLEROSIS
Usia
Daya Modifikasi kimia dan proteolisis kristalin (protein lensa)
akomo Padat >
dasi <
 agregat protein bermolekul besar  fluktuasi
mendadak indeks refraktif lokal lensa  lensa keruh 
menghamburkan cahaya

Modifikasi kimia  pigmentasi  >> bertambah usia


lensa kuning atau kecoklatan

↓konsentrasi glutation dan kalium  ↑ konsentrasi


natrium dan kalsium dalam sitoplasma sel lensa
KATARAK

Herediter

Paparan Sinar UV
Faktor Risiko
Katarak senilis Faktor diet

Krisis dehidrasi

Merokok
KATARAK

KLASIFIKASI

Katarak Juvenille

Berdasarkan Katarak Kongenital


USIA

Katarak Senilis
KATARAK

KLASIFIKASI

Katarak Nuclear

Berdasarkan Katarak Kortikal


Letak

Katarak Supkapsular
Posterior
(kupuliformis)
KATARAK

KLASIFIKASI

Insipien

Immatur

Maturasi
Matur

Hipermatur
Lensa Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Iris Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Uveitis dan
Penyulit - Glaukoma -
Glaukoma
KATARAK

MANIFESTASI KLINIS

Berkabut, berasap,
penglihatan tertutup film
Sering minta ganti resep
Perubahan daya lihat kaca mata
warna
Melihat ganda
Gangguan mengendarai
kendaraan malam hari Bias melihat dekat pada
pasien rabun dekat
(hipermetrop)
Lampu dan matahari
sangat mengganggu
KATARAK

PENATALAKSANAAN

Indikasi Operasi

Indikasi optik

Indikasi medis

Indikasi kosmetik
KATARAK

PENATALAKSANAAN

Tindakan Operasi

ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)

Tindakan mengangkat seluruh lensa bersama kapsulnya  jarang


dilakukan pada saat ini.
• Indikasi : Zonule atau ligamen hialoidea telah berdegenerasi dan
lemah, hanya pada subluksatio dan dislokasi lensa, atau jika tidak
tersedia fasilitas untuk ECCE.
• Kontraindikasi absolut : katarak anak dan dewasa muda, dan kasus
ruptur kapsula traumatic.
• Kontraindikasi relatif : high myopia, marfan syndrome, katarak
morgagni, dan adanya vitreous di bilik mata depan.
KATARAK

PENATALAKSANAAN

Tindakan Operasi

ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)

Tindakan mengeluarkan isi lensa dengan merobek kapsul anterior 


massa & korteks lensa keluar  Kapsul posterior tetap intak.

Kontraindikasi : subluksatio dan dislokasi lensa


KATARAK

ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)


KATARAK

PENATALAKSANAAN

Tindakan Operasi

Phakoemulsifikasi

Tekhnik ECCE terbaru  Luka irisan hanya 1,8 – 2,75 mm di kornea


 menggunakan gelombang US menghancurkan katarak dan alat
phaco akan menyedot massa katarak sampai bersih.

Foldable Intra Oculer Lens akan dimasukkan lewat irisan kecil, tidak
perlu jahitan, penyembuhan lebih cepat, risiko infeksi lebih minimal,
dan pasien tidak perlu dirawat bisa segera beraktivitas.
Phakoemulsifikasi
KATARAK

KOMPLIKASI

1. Glaukoma  akibat intumesenensi atau pembengkakan


lensa  indikasi ekstraksi lensa secara bedah.

2. Uveitis kronik  setelah operasi katarak


Bakteri patogen : Propionibacterium acnes dan
Staphylococcus epidermidis.
KATARAK

PROGNOSIS

Katarak senilis biasanya berkembang


lambat. Jika katarak dapat dengan cepat
terdeteksi serta mendapatkan pengobatan
dan pembedahan katarak yang tepat maka
95 % penderita dapat melihat kembali
dengan normal.
PERTANYAAN

1. Dr. firman
Pseudopositif seperti apa?

Anda mungkin juga menyukai