Integrasi sektor jasa dimulai tahun 1995 dengan disepakatinya ASEAN Framework Agreement on Services
(AFAS). Pembukaan sektor jasa dilakukan bertahap melalui Paket-paket Integrasi dengan target pada
tahun 2015 terintegrasi 128 sub-sektor dari 11 sektor jasa ditambah 16 sub-sector financial dan 13 sub-
sector air transport:
Integrasi sektor investasi dimulai dengan ASEAN Investment Agreement (AIA) tahun 1998 yang
selanjutnya dikembangkan mencakup 4 pilar: liberalisasi, fasilitasi, perlindungan dan promosi investasi
CETAK BIRU AEC
Cetak Biru AEC: rangkuman & pendalaman berbagai kesepakatan ekonomi ASEAN & perluasan ke
bidang baru seperti persaingan & perlindungan konsumen
ASEAN Implementati
Country on
Rate 2008-13
Brunei D 79.3
Cambodia 78.4
Indonesia 77.0
Laos 76.9
Malaysia 80.0 Kemajuan implementasi Cetak Biru dimonitor
Myanmar 77.2 melalui mekanisme “scorecard”
Philippines 79.2
Singapore 81.3 “Implementation rate” ASEAN periode 2008-
Thailand 81.1 2013 adalah 72,2%
Viet Nam 80.1
AEC 2015, PERDAGANGAN BARANG?
Di sektor barang tidak akan terjadi kejutan karena penurunan tarip berproses sejak 1992 & bagi ASEAN-6
kewajiban penghapusan tarip diselesaikan 1 Januari 2010
Country Percentage of Total Tariffs
Rata2 tingkat tarip umum/MFN Indonesia sudah rendah: 6% (Jepang 3%; Peru 4%; AS 5%; Malaysia 5%;
Philippines 7%; Mexico 10%; China 11%; Thailand 12%; Brazil 13%; India 15%)
MEA 2015 tetap mewajiban barang impor memenuhi seluruh aturan/kebijakan terkait: prosedur impor;
ketentuan lartas; pembebasan bea masuk; kesesuaian standard & persyaratan teknis (SNI); labelling; sertifikasi
kelayakan produk; karantina; dsb.
AEC 2015, PERDAGANGAN JASA?
Di sektor jasa, telah disepakati pengaturan saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangements /MRAs) bagi 8
jenis kualifikasi profesional: Engineering Services (jasa teknik rekayasa); Nursing Services (jasa keperawatan);
Architectural Services (jasa arsitektur); Surveying services (jasa pemetaan); Tourism Professional (jasa profesi
pariwisata); Accountancy Services (jasa akuntansi); Medical Practitioners (jasa medis) ;Dental Practitioners (jasa
dokter gigi).
Telah disepakati Persetujuan ASEAN tentang Pergerakan Orang Perseorangan (ASEAN Agreement on Movement
of Natural Persons) dimana Indonesia dalam proses meratifikasi. Pergerakan tenaga kerja profesional
perseorangan akan lebih terbuka, namun tetap tunduk pada syarat dan aturan nasional, seperti persyaratan dan
prosedur kualifikasi yang berlaku di negara masing-masing. Hampir seluruh negara ASEAN memberikan
komitmen perpindahan tenaga kerja profesional antar perusahaan (direktur, manajer dan tenaga ahli) dan
kunjungan bisnis.
Ketentuan Pengakuan: terdapat 6 kriteria yang disediakan dalam kerangka MRA yaitu pendidikan, ujian,
registrasi dan pemberian lisensi, pengalaman pendidikan profesional lanjutan dan kode etik (professional
conduct).
EKSTERNAL
Pemenuhan komitmen terhadap Roadmap menuju MEA 2015 secara individu dan
kolektif di ASEAN
Penyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasan
Political will dari seluruh anggota ASEAN &
Sistem hukum dan perundang-undangan yang berbeda di setiap negara ASEAN
2. PEREKONOMIAN DUNIA
Pemulihan ekonomi global diperkirakan akan terjadi di 2014 secara moderat,
dan berlanjut di 2015, namun beberapa risiko harus diwaspadai …
20
Tiongkok Japan
Tujuan Ekspor Non Migas RI
Euro area ASEAN-5
(rata rata 2012-2013)
15
10
5
ASEAN,
Lainnya, 20.2%
0
2010 2011 2012 2013 2014f 2015f 33.6%
Tiongkok
-5
13.9%
India, 8.
4% Jepang,
Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor RI yang penting.
AS, Uni 11.0%
Perlambatan ekonomi Tiongkok menimbulkan risiko bagi ekspor RI 9.8% Eropa,
11.4%
Investasi Ekuitas EM Asia (US$ Miliar)
450
Investasi Portofolio Investasi Langsung
400
79 89 72
350 44
Tren arus modal masuk ke emerging market cenderung
300 menurun, mendorong persaingan likuiditas yang makin ketat.
322 324 321 322 Risiko tapering off dan kenaikan FFR ke depan akan
250
memperketat likuiditas dan arus modal masuk di EM, meskipun
200 masih terdapat likuiditas yang berasal dari Eropa
2012 2013 2014f 2015f Trade Policy Research and Development Agency
11
Perkembangan Ekonomi Dunia
• Harga beberapa komoditi masih
melemah di bulan September 2014
(MoM) dan (YoY)
250 mn Population
(> 40% of ASEAN population)
20 Rp.mn Shopping/month
-3.28
USD 1,700 (middle-class family)
Trade Growth percent
• Indonesian GDP
(nominal prices) in
period Jan-Sep 2014
Value (Trillion Rupiah) Growth (%) Share (%)
reached Rp 7,507 Description
2013 Jan-Sep 2014 2013 Jan-Sep 2014 2013 Jan-Sep 2014
trillion.
• Indonesia GDP growth 1. Household Consumption 5.071,1 4.182,5 5,3 5,5 55,8 55,7
in period Jan-Sep is 2. Consumption Government 827,2 603,7 4,9 2,4 9,1 8,0
5.1% (YoY). 3. Invesment 2.876,3 2.330,7 4,7 5,1 31,7 31,0
• Composition of GDP in 4. Changes in Inventories + Statistical Discrepancies 490,7 527,4 - - 5,4 7,0
Jan-Sep 2014 is 5. Exports of Goods & Services 2.156,8 1.722,7 5,3 (0,6) 23,7 22,9
6. Imports of Goods & Services 2.338,1 1.859,3 1,2 (3,2) 25,7 24,8
dominated by
household GDP 9.084,0 7.507,7 5,8 5,1 0 100,0 100,0
consumption amounted
to 55.7% and 31 % of
Sumber: World Economic Forum, Statistics Indonesia (2014)
investment. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
16
4. TANTANGAN
Indonesia Global Competitiveness Index 2014-2015
Sumber: World Economic Forum, 2014 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
18
Kondisi Infrastruktur Indonesia (GCI Score)
Sumber: World Economic Forum dalam Setijadi, 2014 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
19
5. TANTANGAN BIDANG PERTANIAN
Profil Perdagangan Indonesia dalam Forum ASEAN
NAWACITA
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
negara;
2. Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat
dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di Pasar Internasional;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis Ekonomi Domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 25
YANG PERLU DILAKUKAN
PEMERINTAH PUSAT & DAERAH
• Kerangka kebijakan nasional yang mendorong daya saing global
• Kebijakan daerah yang harmonis-inovatif-pro iklim usaha
KALANGAN PEKERJA
• Ubah budaya kerja, pertajam kompetensi, spesialisasi keahlian & dorong produktivitas
• ASEAN sebagai pasar kerja potensial & basis pengembangan karir
DUNIA AKADEMIK
Sistem menghasilkan manusia Indonesia optimis-kreatif-dinamis-berdaya saing
Kembangkan tenaga vokasi handal-berkemampuan internasional
UPAYA PEMERINTAH
Pemerintah RI melakukan langkah dan upaya
dari sisi “dukungan kebijakan, kelembagaan
dan anggaran”.
Saat ini, ekspor Indonesia : produk primer vs. produk manufaktur 63% vs. 37%.
Pasar dunia : produk primer vs. produk manufaktur 33% vs. 67%.
Untuk meningkatkan pangsa di pasar dunia, Indonesia harus mendorong ekspor ke arah
produk manufaktur yang menjadi permintaan utama dunia.
2.
Melakukan diversifikasi produk
ekspor dengan meningkatkan Diversifikasi Mengembangkan Diversifikasi
kontribusi ekspor komoditi- Produk Produk Ekspor, melalui Adaptasi
komoditi diluar 10 produk utama Ekspor Produk dan Pengembangan Disain
terhadap total ekspor non-migas
3.
Meningkatkan pencitraan
Indonesia dipasar Internasional Pengembangan Implementasi Nation Branding
melalui program Nation Citra Indonesia di media internasional
Branding
30
BAGAIMANA MENCIPTAKAN PRODUK EKSPOR UNGGULAN
www.kemendag.go.id
33