Anda di halaman 1dari 25

PARAGRAF

Pengertian

Alinea atau paragraf adalah


bagian wacana yang di dalamnya
tersusun atas beberapa kalimat
yang saling berhubungan satu
sama lain sehingga menjadi
kesatuan utuh yang membentuk
satu gagasan utama.
Ciri Paragraf
1. Kalimat pertama dalam sebuah paragraf
ditandai dengan adanya bagian menjorok dalam
(kanan)
2. Di dalam Paragraf terdapat kalimat topik atau
kalimat utama yang memuat pokok pikiran atau
gagasan utama di dalamnya
3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat
topik atau kalimat utama dan selebihnya
merupakan kalimat penjelas yang berfungsi
menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan
gagasan utama yang ada dalam kalimat utama.
Syarat Paragraf yang Baik
a. Koherensi (kesatuan makna) paragraf
Setiap paragraf seharusnya berisikan kumpulan
kalimat yang saling berhubungan satu sama lain secara
padu, tidak berdiri sendiri dan terlepas satu sama lain.
b. Kohesi (kesatuan bentuk) paragraf
Kesatuan paragraf adalah ketika setiap paragraf
hanya mengandung satu gagasan utama yang diwujudkan
dalam kalimat utama. Jika dalam sebuah paragraf
terdapat lebih dari satu gagasan utama, maka
pembahasan dalam gagasan utama pada paragraf
tidaklah berfokus pada apa yang ingin disampaikan.
Kohesi
• Kohesi merupakan kesatuan artinya paragraf
hanya memiliki satu pokok pikiran. Contoh:
kendaraan merupakan alat transportasi.
Kendaraan ada dua macam, yakni kendaraan
menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dan
kendaraan tidak menggunakan bahan bakar
minyak (nonBBM). Kendaraan BBM umumnya
digunakan di perkotaan, misalnya, mobil, sepeda
motor, pesawat, dan lainnya. Kendaraan nonBBM
banyak digunakan di pedesaan. Sebagai contoh,
dokar, becak, gerobak, dan lainnya.
Koherensi
• Koherensi merupakan penyusunan kalimat
secara logis dan melalui ungkapan/kata
pengait antarkalimat.
• Paragraf contoh di atas mengandung
koherensi yakni mengungkap tentang
kendaraan.
Ungkapan Penghubung Antarkalimat dalam
Paragraf
Nama Hubungan Bentuk Hubungan
Pertentangan Akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian,
sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
Tempat Berdekatan dengan itu, tak jauh dari sana, di bawah ...., persis di
depan .... , di seberang sana, di sepanjang ....
Akibat/hasil Karena itu, akibatnya, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi
Pertambahan Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lalu, lagi pula,
selanjutnya, tambahan lagi
Tujuan Agar, supaya, untuk, guna, untuk maksud itu
Waktu Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai, sebelum, segera,
sesudah, sejak
Singkatan Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata
Perbandingan Dalam hal yang sama, lain halnya, sebaliknya, lebih baik dari itu,
berbeda dengan itu
Jenis Paragraf
deduktif

induktif
Menurut posisi kalimat
topiknya

campuran
Deskripsi

Eksposisi

Persuasi
Menurut sifat isinya
Paragraf
Argumentasi
Pembuka

Narasi
Pengembang

Penutup

Menurut fungsinya dalam


karangan
Paragraf Menurut Posisi Kalimat Utama

1. Deduktif
merupakan paragraf yang kalimat utamanya
berada di awal paragraf, biasanya ada di
kalimat pertama.
Contoh Paragraf Deduktif

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama


antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua siswa.
Pemerintah bertanggung jawab dalam hal menentukan
kurikulum, menyediakan gedung sekolah, dan
mengangkat staf pengajar serta staf tata laksana
sekolah. Masyarakat bertanggung jawab dalam
menyediakan lahan untuk membangun sekolah,
menjaga keharmonisan dengan cara tidak mengganggu
kegiatan belajar di sekolah, dan bersedia dijadikan
stakeholder jika sekolah memerlukan bantuannya
untuk berpraktik di masyarakat. Begitu pun orang tua
siswa, banyak peran dan tanggung jawabnya dalam
membiayai anaknya bersekolah.
2. Induktif
merupakan paragraf yang letak kalimat
utamanya ada di akhir paragraf.
Contoh Paragraf Induktif

Setiap pagi Anto memulai harinya dengan


bangun pukul 4.00. Begitu bangun, ia langsung
mandi. Usai mandi dan berpakaian siap salat, ia
pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Subuh
berjamaah bersama masyarakat di
lingkungannya. Pulang dari salat Subuh, ia
langsung membereskan kamar, menyapu lantai,
mencuci pakaiannya, dan menyiapkan sarapan
pagi. Setelah segalanya beres, barulah ia bersiap-
siap pergi ke sekolahnya. Ternyata, Anto memang
anak yang rajin dan patut dicontoh.
Paragraf menurut sifat isinya
1. Deskripsi
paragraf yang isinya melukiskan suatu objek dengan rangkaian
kata-kata yang dapat merasang indra pembaca.

Cirinya
a. Memberikan gambaran tentang suatu benda, tempat atau
suasana
b. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra.
c. Mempunyai tujuan agar seolah - olah pembaca bisa ikut
mendengar, melihat atau merasakan apa yang dideskripsikan oleh
penulis.
d. Memberikan penjelasan mengenai objek yang dideskripsikan, bisa
berupa warna, ukuran, sifat dan lain -lain.
Contoh Paragraf Deskripsi
• Kantor itu dicat merah menyala, mencolok
dibandingkan dengan kantor sejenis di komplek
itu. Ketika kami masuk, kami melihat lobi kantor
yang cukup berantakan. Meski berantakan,
fasilitas di kantor itu lengkap. Masih ada sofa
yang bisa dipakai duduk. Di belakang lobi ada
ruangan tertutup dengan menyisakan lorong
untuk masuk ke lantai atas. Di dinding lorong
tertempel foto - foto kegiatan kantor serta
beberapa piagam penghargaan.
Paragraf Eksposisi
2. Eksposisi
paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk
memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa
memperluas pengetahuan pembaca
Cirinya:
a. berupa tulisan yang memberikan pegertian dan
pengetahuan
b. menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan
bagaimana;
c. disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa
baku
d. Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan
memaksakan sikap penulis terhadap pembaca
Contoh Paragraf Eksposisi

Ozone therapy adalah pengobatan suatu


penyakit dengan cara memasukkan oksigen
murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam
tubuh melalui darah. Ozone therapy
merupakan terapi yang bermanfaat bagi
kesehatan, baik untuk menyembuhkan
penyakit yang kita derita maupun sebagai
pencegah penyakit
Paragraf Persuasi
paragraf yang berisikan ajakan agar seseorang
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh
penulis paragraf.
Contoh Paragraf Persuasi

Tidak dapat disangkal bahwa praktik


berpidato menjadi semacam “obat kuat’ untuk
membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya
diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang
tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi.
Ketenangan inilah yang menjadi modal utama
untuk meraih keberhasilan pidato. Oleh karena
itu, marilah kita melaksanakan praktik berpidato
agar kita segera memperoleh keterampilan atau
bahkan kemahiran berpidato.
Paragraf Argumentasi

• Paragraf yang isinya disertai


alasan-alasan, contoh-contoh
dan bukti-bukti yang
meyakinkan sehingga pembaca
akan membenarkan isi
paragraf tersebut.
Contoh Paragraf Argumentasi

Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di tanah air


dewasa ini belum bisa dikatakan seragam. Perbedaan
dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan kalimat
terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pergaulan, sering dikalahkan oleh bahasa
daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio dan tv
pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan
sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya
juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia
yang terjaga baik. Fakta fakta di atas menunjukkan bahwa
pengajaran bahasa Indonesia perlu lebih ditingkatkan
Paragraf Narasi

Paragraf yang menyajikan


suatu peristiwa atau kejadian
serta bagaimana peristiwa itu
berlangsung berdasarkan
urutan waktu.
Contoh Paragraf Narasi
Saya menuju ke lapangan terbang, dengan
menunjukkan kartu kuning, segera saya diijinkan
turut menumpang Dakota. Turun dari kemayoran
segera saya naik taksi pula ke Priok. Kapal yang
akan berangkat ke Singapura ialah majesty.
Secepat rusa saya berlari menuju kapal tersebut.
Berdiri sambil bersandarkan terali tampak
seorang laki laki setengah tua, berpakaian teluk
belanga berpeci seremban dan berkain sarung
Trengganau
Jenis Paragraf menurut fungsinya
dalam karangan
a. Paragraf Pembuka, isi paragraf pembuka
bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok
pembicaraan dalam karangan.
Fungsi paragraf pembuka adalah
1) mengantar pokok pembicaraan;
2) menarik minat dan perhatian pembaca;
3) menyiapkan atau menata pikiran pembaca
untuk mengetahui isi seluruh karangan.
b. Paragraf pengembang, yaitu paragraf yang
berfungsi menerangkan atau menguraikan
gagasan pokok karangan. Fungsi paragraf
pengembang adalah:
1) mengemukakan inti persoalan;
2) memberi ilustrasi atau contoh;
3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada
paragraf berikutnya;
4) mempersiapkan dasar atau landasan bagi
simpulan.
d. Paragraf Penutup, Paragraf ini berisi simpulan
bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan
seluruh karangan.
1) sebagai penutup, paragraf ini tidak boleh
terlalu panjang.
2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara
atau simpulan akhir sebagai cerminan
seluruh uraian.
3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca,
hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan
kesan yang mendalam bagi pembacanya

Anda mungkin juga menyukai