Anda di halaman 1dari 15

Anggota Kelompok III :

1. Fitria Ningsih
2. Hilda Meisin Wulandari.P
3. Iluh Ariani
4. Impriiyanti
5. Ira Rahmayanti
6. Irma Priana
7. Jian Rismayanti
8. La Ode Anggra Muhamad
9. M. Asyari
10. Latvia Arwanda

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI


JURUSAN DIII KEPERAWATAN
2019
ANTISIDA
DIGESTIVA

ANTI
ANTI DIARE
SPASMODIKA
Antasida (anti = lawan ,acidus = asam)adalah
basa-basa lemah yang di gunakan untuk
menetralisir kelebihan asam lambung yang
menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung
ataau sakit maag,dengan gejalah nyeri hebat yang
berkala.

*Mekanisme kerja :
Menetralkan asam lambung dngan cara
meningkatkan Ph lumen lambung.
*Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala
mempercepat penyembuhan dan mencegah
komplikasi lebih lanjut..
*Penggolongan :
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat
di golongkan menjadi dua yaitu :

1. Anti Hiperaciditas
*Mekanuisme kerja :
meningkatkan kelebihan asam lambung Co/ : Al dan Mg,
sukralfat, bismuth, dan kalsium.

2. Perintang Reseptor H2(Antagonis Reseptor)


*Mekanuisme kerja :
Mengurangi sekresi asam lambung yang berlerlebihan
Co/ : ranitidin, famotidin, roxatidin
Digestiva adalah obat-obat yang di
gunakan untuk membantu proses
pencernaan lambung usus terutama pada
keadaan defisiensi zat pembantu
pencernaan.disebut juga obat-obat
penernaan.
*Penggolongan :
1. Obat yang bekerja pada kandungan
empedu
2. Enzym pencernaan.
*Mekanisme kerjanya :
Bertanggung jawab untuk membantu
tubuh memecahkan makanan.
Anti diare adalah obat-obatan yang
digunakan untuk menanggulangi atau mengobati
penyakit yang di sebabkan oleh bakteri atau
kuman,virus,cacing atau keracunan
makanan.gejala diare adalah buang air besar
berulang kali dengan banyak cairan kadang-
kadang dengan mulas (kejang-kejang perut)
kadang-kadang disertai darah atau lendir.

Obat-obat yang di berikan untuk mengobati


diare :
1. Kemoterapi (memusnahkan bakteri)
2. Obstioansia (terapi simptomatis untuk
menghilangkan diare)
3. Spansmolitik (melemahkan kejang otot perut)
Mekanisme kerja
• Antropin, mekanisme kerjanya adalah dengan
cara inhibisi reseptor muskarinik pada organ
perifer. Atropine menginhibisi asetikolin berikatan
dengan reseptornya secara reversible dan
menmbulkan efek simpatoomimetik
• Anti muskarinik sintetik, mekanisme kerja yang
lebih lemah dari pada atropin dan senyawa ini
juuga bekerja langsung pada otot polos
Antiemetik atau anti muntah merupakan obat
yang secara fungsi utamanya dikhususkan untuk
menghentikan muntah dan mual.
Cara kerja dari antiemetik adalah dengan
mengurangi hiperaktifitas atau aktifitas berlebihan dari
refleks muntah yang terdapat di dalam tubuh yaitu
dengan cara lokal, yaitu dengan langsung menghambat
respon lokal untuk berhenti memberikan stimulus yang
nantinya akan dikirim ke medula untuk memicu reaksi
muntah, ia menghambat dengan menghentikan stimulus
atau menumpulkan syaraf agar tidak memberi respon
terhadap sesuatu yang membuat pasien mual dan
muntah.
Mengelompokkan fungsi dari antiemetik itu
sendiri terdapat dalam list dibawah ini, antara
lain adalah :
1. Mengatasi mual
2. Mengatasi muntah
3. Obat mabuk kendaraan
4. Menghilangkan efek alagesik opioid
5. Menghilangkan efek anestetik umum
6. Menghilangkan efek kemoterapi terhadap
kangker
Kanadinoid

Antihistamin

Antagonis
Antagonis Reseptor 5 –
dopamine HT3
Mekanisme kerja : Obat ini menghambat rangsangan pada
reseptor serotonim yang berada pada sistem saraf pusat dan
saluran pencernaan.

Contoh masing – masing obat anti muntah yang termasuk ke dalam golongan ini
antara lain adalah:
1. Granisetron, berfungsi sebagai obat yang mampu mengobati mual dan
muntah akut yang terjadi pasca bedah atau kemoterapi atau radioterapi.
MEKANISME KERJA : Menghambat salah satu zat alami tubuh (serotonin)
yang bisa menyebabkan muntah-muntah.
2. Ondansetron, termasuk golongan antagonist reseptor yang mampu
mengobati mual dan muntah sebagai akibat dari kemoterapi kangker, terapi
radiasi dan pembedahan.
MEKANISME KERJA : Menghambat ikatan antara reseptor serotonin (5HT)
dengan serotonin (5HT) sehingga tidak terjadi rangsangan mual muntah
disentral (CTZ) dan perifer (nervus vagus).
Bekerja pada otak untuk mengat asi mual dan muntah
akibat dari radiasi dan anestetik umum. Beberapa jenis obat yang
termasuk ke dalam golongan antagonis dopamin antara lain adalah:

1. Haloperidol, merupakan obat golongan anti psikotik.


MEKANISME KERJA: dengan merubah aktivitas kimiawi
(neuurotransmiter) pada otak
2. Prometazine, adalah obat golongan antihistamin yang
digunakan untuk mencegah rasa mual karena mabuk
perjalanan.
MEKANISME KERJA : dengan cra menghambat histamin untuk
meredakan reaksi alrgi, serta mempengaruhi asetilkolin dan
bagian tertentu pada otak untuk meredakan mual,nyeri, dan
memberi efek penenang.
Berfungsi sebagai obat anti mabuk kendaraan dan morning
sickness pada ibu hamil yang biasanya terjadi pada pagi hari. Yang
termasuk ke dalam golongan obat ini antara lain adalah :
1. Difenhidramin, adalah obat yang digunakan untuk mencegah
dan menangani mual, munntahh dan pusing akibat Motiion
sicknesss.
MEKANISME KERJA: menghambat kerja zat yang bernama
histamines, sehingga mencegah terjadinya mual,muntah dan
pusing
2. Hidroksizin, adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
gatal—gatal yang disebabkan alergi.
MEKANISME KERJA: menghambat zat alami tertentu
(hiistamine) yang tubuh anda buat saat reaksi alergi.
Kanadinoid atau yang biasa disebut dengan obat
yang memiliki fungsi untuk menghilangkan mual dan
muntotoksik. mekanisme kerjanya yaitu belum dimenggerti
mekanismenya secara jelas tetapii yag pasti ia
menimbulkkan efek depresif, rangsangan, dan psikomimetik
Contoh obat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah:
1. Dronabinol, mekanisme kerja obbat inni belum
diketahui dengan cepat. Obat in dikendalikan dikategori
C-III dan harus digunnakan dipengawasan ketat
2. Nabilon, meningkatkan kondisi pasien dengan
melakukan fungsi mempengarhi area otak yang
menyebabkan mual da muntah
3. Sativex, mengatasi kejang otot dan multiple sclerosis
dan sakit akibat kanker

Anda mungkin juga menyukai