Gnapnya Uwi
Gnapnya Uwi
Agung RE, dkk. Profil glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak yang dirawat
dibagian ilmu kesehatan anak RSUP Prof. Dr. R.D Kandouw Manado, 2016
Pendahuluan
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak
(akut) atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui
karena tidak menimbulkan gejala. dan 10% berakibat fatal.3,4,5
Antonius H, dkk. Glomerulonefrtitis Akut Pasca Streptokokus pada Anak. PPM Idai, 2010 hal.89
Wahab A. Samik. Ilmu Kesehatan Anak Nelson vol 3, Ed 20, Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. Jakarta : EGC. 2014
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Masuk rumah sakit tanggal 24/12/2017/19.32 Wita
Identitas Pasien
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. A
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Lahir pada tanggal : 05 November 2008
• Usia : 9 tahun
• Kebangsaan : Indonesia
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Kaili
• Nama Ayah : Tn. A, Usia : 43 tahun
• Pekerjaan : Petani
• Pendidikan terakhir : SMP
• Nama Ibu : Ny. I, Usia : 38 tahun
• Pekerjaan : URT
• Pendidikan terakhir : SMP
• Alamat : Desa Tulo
• Tanggal masuk ruangan/jam : 24 Desember 2017/19.32 Wita
• Tanggal keluar ruangan/jam : 03 Desember 2017
• Jumlah hari perawatan : 10 hari
• Ruangan perawatan : Nuri Bawah
• Diagnosis : Susp. GNAPS
• Anamnesis diberikan oleh : Kedua orang tua pasien
Anamnesis :
Pasien laki-laki masuk rumah sakit diantar oleh bapaknya dengan keluhan Bengkak . bengkak
dikeluhkan pasien sejak ± 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Bengkak pertama kali di rasakan
pada kelopak mata, lalu keesokan harinya bengkak pada wajah. Bengkak paling parah terutama
dirasakan pasien ketika bangun tidur pagi hari. Bengkak dimata menyebabkan sulit membuka
mata. Selain diwajah ada bengkak ditempat lain yaitu bengkak terjadi pada bagian bawah
perut, tungkai sampai alat kelamin pasien. Pasien juga merasakan nyeri tenggorokan tapi
nyerinya hilang timbul sejak 1 minggu yang lalu sebelum masuk rs. Batuk (+), batuk berlendir
sejak ± 3 hari yang lalu sebelum masuk RS. Pasien mengeluh sakit perut kanan bawah, sakit
seperti tertusuk-tusuk yang dirasakan ± 5 hari yang lalu. lemas (+). keluhan lain seperti demam
(-), mual (-), muntah (-), Nafsu makan berkurang (+). BAK kuning keruh seperti teh (+) dan
BAB lancar.
• Riwayat penyakit dahulu:
Pasien belum pernah dirawat dengan keluhan yang sama seperti ini
sebelumnya. Tapi sering merasakan nyeri tenggorokan yang hilang timbul
(+).
• Riwayat sosial-Ekonomi :
Menengah kebawah
• Kepandaian/Kemampuan Bayi:
Membalik : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 15 bulan
Tertawa : 3 bulan
Berceloteh : 8 bulan
Memanggil papa : 11 bulan
Saat ini : Pasien Sekarang duduk dikelas 4 SD, tidak ada masalah dengan pelajaran dan menerima
pelajaran dengan baik.
Kesimpulan :Riwayat tumbuh kembang pasien baik.
• Anamnesis makanan :
Umur 0 – 3 bulan : anak mendapat ASI
Umur 7-12 bulan : anak mendapat makanan pendamping ASI
Umur 1-2 tahun : anak mendapat nasi lembek sesuai keinginan anak.
Umur 3-sekarang : anak mendapatkan makanan seperti nasi dan lauk-pauk tiga kali sehari.
Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan cukup.
• Riwayat Imunisasi:
• Kesimpulan : Riwayat imunisasi dasar anak lengkap, tetapi ibu lupa waktunya.
• Anamnesis kebiasaan, lingkungan dan sosial:
Sering konsumsi makanan yang berbumbu, seperti mie goreng,
maupun makan snack saat disekolah. Anak tinggal di desa
tulo. Lingkungan rumah dekat jalan, lingkungan rumah padat
penduduk dan berpolusi. Status sosial ekonomi anak masuk
dalam kategori menengah kebawah. Pembiayaan perawatan di
rumah sakit menggunakan kartu dari pemerintah.
Pemeriksaan fisik
• (Tanggal: 26 Desember 2017)
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS :4–5–6
• Pengukuran
• Tanda vital :
• TD :130/100 mmHg
• Nadi : 100 kali/menit, reguler, kuat angkat
• Suhu : 37,5° C
• Respirasi : 28 kali/menit
• Berat badan : 29 kg
• Panjang badan : 126 cm
• Status gizi : Gizi Baik
• CDC:
Status gizi :
• BB = BBS x 100 % = 29 x 100% = 100 %
U BB pada P50 29
Kesan : (Gizi Baik)
• BB = BB x 100% = 29 x 100% = 92 %
TB TB 25
Kesan : (Gizi Lebih)
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : 37,5o C
Sianosis : (-)
Keadaan Mental : baik
Anemia : (-/-)
Ikterus : (-/-)
Kejang : (-)
Tipe : (-)
Lamanya : (-)
Kulit : Warna : Kuning langsat Turgor : Baik
Efloresensi :- Tonus : Baik
Pigmentasi :- Oedema: (+)
Jaringan parut : -
Lapisan lemak : -
Lain-lain : -
Kepala
Bentuk : Normosefal
Ubun-ubun besar : Tertutup
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata :
Exophtalmus / Enophtalmus : (-/-)
Tekanan bola mata : Tidak dilakukan Lensa : Jernih
Konjungtiva : Anemia -/- Fundus : tidak
dilakukan
Sklera : Ikterik -/- Visus : tidak
dilakukanRefleks Kornea : Tidak dilakukan Palpebra : Udem (+/+)
Pupil : Isokor, RCL (+/+) RCTL (+/+)
Telinga : Otore (-)
Hidung : Rinore (-)
Mulut :
Bibir : Kering (-) kebiruan (-) Selaput mulut : Stomatitis (-)
Lidah : Kotor (-) Gusi : Perdarahan (-)
Gigi : Normal Bau napas : (-)
Tenggorokan : Hyperemia (-) Tonsil : T2 /T2 hiperemis (-)
Pharynx: hiperemis (-)
Leher Trachea : Letak ditengah
Kelenjar : Pembesaran parotis (-/-)
Kaku kuduk : Tidak ada
Lain-lain : Pembesaran Tiroid (-/-)
Thorax Bentuk : Simetris bilateral
Rachitis rosary :- Xiphosternum :-
Ruang intercostals : - Harrion’s groove : -
Precordial bulging : - Pernafasan paradoxal : -
Lain-lain :- Retraksi : -
Paru-paru
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-)
Palpasi : Vokal fremitus ki=ka, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Bunyi vesikular (+), Ronkhi basah halus (-), Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara tambahan (-)
• Abdomen
Inspeksi : cembung, massa (-), distensi (-), sikatriks (-)
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : redup (+), Shifting dullness (+)
Palpasi : Nyeri tekan abdomen (+) pada regio lumbal kanan
Massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
• Genital : edema pada scrotum (+)
• Kelenjar : Tidak ada pembesaran
• Anggota gerak
Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+),edema (-/-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+),edema (+/+)
• Tulang-belulang : Tidak ada kelainan
• Otot-otot : Eutrofi (+)
• Reflex – reflex : Fisiologi (+), patologis (-)
Tanggal
(24 Desember 2017)
Darah Lengkap
Jenis Hasil Nilai
Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan Normal
WBC 7,6 x 103 /uL 4,8 – 10,0 Normal
RBC 3,4 x 106 /uL 4,0 – 5,50 Normal
HGB 9,2 g/dl 12,0 – 18,0
HCT 26,7% 30,0 – 47,0 Normal
PLT 302 x 103/uL 150 – 450 Nornal
Tanggal
25 Desember 2017
Urinalisis
• PH 5,0 Nilai rujukan 4,8-8,0
• BJ 1,020 Nilai rujukan 1,003 - 1,022
• Protein +2 Nilai rujukan Negatif
• Reduksi – Nilai rujukan Negatif
• Urobilinogen – Nilai rujukan Negatif
• Bilirubin – Nilai rujukan Negatif
• Sedimen
– Leukosit 5-10/LPB Nilai rujukan 0-5
– Eritrosit 0-1/LPB Nilai rujukan 0-3
– Kristal Ca Oxalat – Nilai rujukan Negatif
– Granula – Nilai rujukan Negatif
– Epitel sel + Nilai rujukan Negatif
– Hyfa – Nilai rujukan Negatif
– Amoeba - Nilai rujukan Negatif
• Keton – Nilai rujukan Negatif
• Nitrit - Nilai rujukan Negatif
• Blood – Nilai rujukan Negatif
• Leukosit + Nilai rujukan Negatif
• Vitamin C +3
Tanggal
(28 Desember 2017)
Imunologi-Serologi
• TERAPI
IVFD RL 10 tpm
Inj. Ceftriaxone 500 mg/12 jam/iv
Captopril 3x12,5 mg
Inj. Furosemid 20 mg/24 jam
Elkana syr 1x1 cth
• ANJURAN
Pemeriksaan ASTO
FOLLOW UP • Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
26 Desember 2017 • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
S : bengkak pada kelopak mata, perut, tungkai bawah, scrotum (+)
demam (-), batuk (+), Sakit perut kanan bawah (+), BAB dan BAK Abdomen :
biasa. • Inspeksi : cembng (+)
O: • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
Keadaan umum : Sakit sedang • Perkusi : Redup (+), Shifting dullness (+)
Kesadaran : Kompos mentis • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Tekanan Darah :150/110 mmHg • Ekstremitas :
Suhu 0
: 36,5 C • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Nadi : 80 kali/menit • Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Pernapasan : 22 kali/menit P:
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Kepala-Leher : - diit rendah garam 0,5 gr/hr , cukup protein.
- Bentuk : normosefal - IVFD KDN 1 12 tpm
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - IVFD RL 10 tpm (mikro drip)
- Mata : Edem palpebra (+), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (1)
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - inj. furosemid 30mg/8jam/iv
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) - captopril 12,5mg 3 dd 1 tab
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring - puyer batuk : ambroxol 30mg
hiperemis (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) - Elkana syr 1x1 cth
- transfusi albumin 20% 100cc
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
27 Desember 2017
• Inspeksi : cembng (+)
S : bengkak pada kelopak mata, perut, tungkai bawah, scrotum (+)
demam (-), batuk (+), sakit kepala (+) Sakit perut kanan bawah (+), • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
BAB dan BAK biasa. • Perkusi : Redup (+), Shifting dullness (+)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :140/110 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,5 C P:
Nadi : 84 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 24 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/ , cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (2)
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv
- Mata : Edem palpebra (+), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/8jam/iv
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 3 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : Ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring - Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) - transfusi albumin 20% 100cc
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) - ASTO
Thorax : - USG Abdomen
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
28 Desember 2017
• Inspeksi : cembng (+)
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut (-), tungkai bawah (+), scrotum
(+) demam (-), batuk berlendir (+), Sakit perut kanan bawah • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
berkurang, BAB dan BAK biasa. • Perkusi : Redup (+), Shifting dullness (+)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :110/800 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,5 C P:
Nadi : 84 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 24 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr, cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (3)
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/8jam/iv
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 3 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) minum 1500cc/24jam
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) kontrol albumin post transfusi
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP • Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
• Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
29 Desember 2017
Abdomen :
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut (-), tungkai bawah (+), scrotum
bengkak pada kelopak mata, perut, tungkai bawah (+), scrotum (-) • Inspeksi : datar( +)
demam (-), batuk berledir (+), Sakit perut kanan bawah (+), BAB dan • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
BAK biasa. • Perkusi : tympani (-), Shifting dullness (-)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :100/70 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Suhu : 36,6 0C P:
Nadi : 80 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 26 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr, cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (4)
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/8jam/iv
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 3 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring - Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-)
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-)
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
30 Desember 2017
• Inspeksi : cembung(+)
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut ( ), tungkai bawah , scrotum
(-) demam (-), batuk (+), Sakit perut kanan bawah (+), BAB dan BAK • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
biasa. • Perkusi : tympani (-), Shifting dullness (-)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :100/60 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,2 C P:
Nadi : 86 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 22 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr , cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (5)
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv (k/p)
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/12jam/iv (tapering)
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 3 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring - Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) - inj. omeprazole 30mg/12jam/iv
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) - pralax syr 2dd1/2 cth
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
31 Desember 2017
• Inspeksi : cembng (+)
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut (-), tungkai bawah , scrotum (-)
demam (-), batuk ( ), Sakit perut kanan bawah ( ), BAB dan BAK • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
biasa • Perkusi : Redup (+), Shifting dullness (+)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :100/70 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,6 C P:
Nadi : 80 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 26 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr , cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (6)
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv (k/p)
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/24jam/iv (tapering)
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 2 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) inj. omeprazole 30mg/12jam/iv stop
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) pralax syr 2dd1/2 cth
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
01 Januari 2018
• Inspeksi : cembng (+)
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut (-), tungkai bawah, scrotum (-)
demam (-), batuk ( - ), Sakit perut kanan bawah (-), BAB dan BAK • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
biasa. • Perkusi : Datar(+), Shifting dullness (-)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (-)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :100/40 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (-/-), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,2 C P:
Nadi : 72 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 28 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr , cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (7) terakhir
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv (k/p)
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/24jam/iv (tapering) -> stop
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 2 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) inj. omeprazole 30mg/12jam/iv stop
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) pralax syr 2dd1/2 cth
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
02 Januari 2017
• Inspeksi : cembng (+)
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut (-), tungkai bawah , scrotum (-)
demam (-), batuk (-), Sakit perut kanan bawah (-), BAB dan BAK • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
biasa. • Perkusi : Datar(+), Shifting dullness (-)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (-)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :100/60 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (-/-), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,2 C P:
Nadi : 86 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 22 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr , cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (7) terakhir
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv (k/p)
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/24jam/iv (tapering) -> stop
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 2 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) inj. omeprazole 30mg/12jam/iv stop
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) pralax syr 2dd1/2 cth
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP • Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-), Suara
tambahan (-)
Abdomen :
03 Januari 2017
• Inspeksi : cembng (+)
S : bengkak pada kelopak mata (-), perut (-), tungkai bawah, scrotum (-)
demam (-), batuk (-), Sakit perut kanan bawah (-), BAB dan BAK • Auskultasi : peristaltik usus (+) kesan normal
biasa. • Perkusi : Datar(+), Shifting dullness (-)
O: • Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (-)
Keadaan umum : Sakit sedang • Ekstremitas :
Kesadaran : Kompos mentis • Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Tekanan Darah :110/800 mmHg • Bawah : akral hangat (+), edema (-/-), sianosis (-)
Suhu 0
: 36,5 C P:
Nadi : 84 kali/menit - diit nasi lauk 1500kkal/hari
Pernapasan : 24 kali/menit - diit rendah garam 0,5 gr/hr , cukup protein.
Kulit : Warna kuning langsat, efloresensi (-), ruam (-) - IVFD KDN 1 12 tpm
Kepala-Leher : - IVFD RL 10 tpm (mikro drips)
- Bentuk : normosefal - inj. Cefotaxim 500mg/8jam/iv (7) terakhir
- Rambut : warna hitam tidak mudah dicabut - inj. Ranitidin 30mg/8jam/iv (k/p)
- Mata : Edem palpebra (-), pupil bulat isokor (+/+), RCL (+/+), RCTL - inj. furosemid 30mg/24jam/iv (tapering) -> stop
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-). - captopril 12,5mg 2 dd 1 tab
- Telinga : nyeri (-), sekret (-) otorrhea (-) - puyer batuk : ambroxol 30mg
- Hidung : rinorrhea (-), epistaksis (-), pernapasan cuping hidung (-) Salbutamol 0,5mg 3dd1 pulv
- Mulut : bibir kering (-), sianosis (-) lidah kotor (-), tonsil T2/T2, faring Elkana syr 1x1 cth
hiperemis (-) inj. omeprazole 30mg/12jam/iv stop
- Leher : tiroid ikut gerakan menelan (-), pembesaran KGB (-) pralax syr 2dd1/2 cth
Thorax :
• Inspeksi : simetris bilateral (+)
• Palpasi : vokal fremitus (D=S), massa (-)
• Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
• Auskultasi : Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikularis sinistra
• Perkusi : Batas jantung dalam keadaan normal
FOLLOW UP
04 Januari 2018
Saat pasien pulang diberikan :
Boleh pulang
Elkana syr 1x1 cth
Captropril 12,5mg 3 dd 1 tab
Dalam kasus ini kami dapat menegakkan diagnosis
dengan :
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis penunjang
Pemeriksaan fisik
Pada anamnesis didapatkan laki-laki berumur 9
tahun, sebelum dirawat, Pasien juga merasakan nyeri
tenggorokan tapi nyerinya hilang timbul dan pada
Anamnesis kulit tidak didapatkan infeksi. Nyeri tenggorokan
dirasakan pasien sejak 1 minggu yang lalu. Bengkak
dikeluhkan pasien sejak 5 hari yang lalu SMRS.
Bengkak pertama kali di kelopak mata,lalu keesokan
harinya bengkak pada wajah. Nafsu makan
berkurang. lemas (+), BAK kuning keruh seperti teh
(+)
Kepala/leher : Edem palpebra (+)
Abdomen :
Pemeriksaan fisik Inspeksi : cembung (+)
Perkusi : Redup (+), Shifting dullness (+)
Palpasi : Nyeri tekan regio lumbal kanan (+)
Ekstremitas :
Atas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Bawah : akral hangat (+), edema (+/+), sianosis (-)
Laki - Laki
Selain itu pada Laki-laki lebih sering
dibandingan perempuan.
Usia 9 tahun
secara teori glomerulonefritis akut post
streptococcus sering dijumpai pada usia 2 –
15 tahun dan jarang dijumpai pada usia < 2
tahun. Hal ini sesuai dengan teori karena
pasien berusia 9 tahun.
Novita L. Glomerulonefritis Akut (GNA) dan gagal Ginjal Akut (GGA). Pekanbaru, Riau: Faculty of Medicine-
University of Riau. 2012
Teori Temuan klinis
(pada kasus)
Anamnesis:
Pemeriksaan fisik :
Alatas H., TNetter, interactive atlas of human anatomy, kidney In situ and vascularization, 2012, hal 350-57
Sherwood L, Fisiologi manusia dari sel ke sistem, sistem kemih 2012, hal 533
ambunan T., Trihono P.P., dan Paroede S.O., Buku Ajar Nefrologi Anak, Edisi 2, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, 2002
Teori Temuan lab (pada kasus)
1. biakan tenggorok dan kulit. 1. Pada pasien ini tidak
2. Uji serologi dilakukan biakan tenggorok
3. Pada urinalisis menggambarkan dan kulit.
abnormalitas, hematuria dan 2. Uji serologi : >200 (Positif)
proteinuria. 3. Urinalisis : urin kuning keruh
4. Pada sedimen urin terdapat (+), Protein (+2), Leukosit
eritrosit, leukosit, granular. +1, Sedimen Leukosit 5-
10/LPB.
Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-dasar Urologi, edisi ketiga. Sagung Seto : Jakarta.
Perbandingan teori dengan kasus :
Salah satu gejala klinis GNAPS adalah edema. edema adalah penimbunan cairan yang
berlebihan di antara sel-sel tubuh atau dalam berbagai rongga tubuh yang disebabkan oleh
perpindahan cairan ekstrasel ke kompartemen cairan interstitial.
• Distribusi edema bergantung pada 2 faktor, yaitu gaya gravitasi dan tahanan jaringan lokal.
Oleh sebab itu, edema pada palpebra sangat menonjol waktu bangun pagi, karena adanya
jaringan longgar pada daerah tersebut dan menghilang atau berkurang pada siang dan sore
hari atau setelah melakukan kegitan fisik. Hal ini terjadi karena gaya gravitasi. Kadang-
kadang terjadi edema laten, yaitu edema yang tidak tampak dari luar dan baru diketahui
setelah terjadi diuresis dan penurunan berat badan.1
• Edema bersifat pitting sebagai akibat cairan jaringan yang tertekan masuk ke jaringan
interstisial yang dalam waktu singkat akan kembali ke kedudukan semula.
• Jumlah garam yang diberikan perlu diperhatikan. Bila
edema berat, diberikan makanan tanpa garam,
sedangkan bila edema ringan, pemberian garam
dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hari. Protein dibatasi bila
kadar ureum meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1
g/kgbb/hari.
• Pemberian antibiotik pada GNAPS sampai sekarang masih sering
dipertentangkan. Pihak satu hanya memberi antibiotik bila biakan
hapusan tenggorok atau kulit positif untuk streptokokus, sedangkan
pihak lain memberikannya secara rutin dengan alasan biakan
negatif belum dapat menyingkirkan infeksi streptokokus. Biakan
negatif dapat terjadi oleh karena telah mendapat antibiotik
sebelum masuk rumah sakit atau akibat periode laten yang terlalu
lama (> 3 minggu).
• Terapi medikamentosa golongan penisilin diberikan untuk eradikasi
kuman, yaitu Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama
10 hari. Jika terdapat alergi terhadap golongan penisilin, dapat
diberi eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari. Pada kasus Antibiotik
yang diberikan adalah cefixime, antibiotik spektrum luas beta-
laktam atau sefalosporin generasi ketiga dengan aktivitas yang
luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. 6
• Pada kasus :
• Dosis cefotaxim yaitu 50-100mg/kgBB/hari. Pada pasien ini
dengan berat badan 29 kg maka dosis yang diberikan
adalah 1450 mg, pada pasien diberikan 500 mg/8 jam.5
• furomesid dengan dosis 20-30 mg, secara teori hal paling
penting dalam menangani sirkulasi adalah pembatasan cairan,
dengan kata lain asupan harus sesuai dengan keluaran. Bila
terjadi edema berat atau tanda-tanda edema paru akut, harus
diberi diuretik, misalnya furosemid
• Pada hipertensi sedang atau berat tanpa tanda-tanda serebral
dapat diberi Captopril (0,3-2 mg/kgbb/hari) atau furosemid
atau kombinasi keduanya.
prognosis
• Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1-
2 minggu bila tidak ada komplikasi, sehingga sering
digolongkan ke dalam self limiting disease. Walaupun
sangat jarang, GNAPS dapat kambuh kembali.
TERIMA KASIH