Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 4

1. DAHLIA HABIBAH
2. FISKA
3. INDAH HAVIZAH ILMI
4. OKTA FITRIYANI
5. RUTH KRISTIANI DOLOKSARIBU
INFARK MIOKARD

Infark miokard adalah perkembangan cepat


dari nekrosis otot jantung yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen (Fenton,2009).
ETIOLOGI
 Faktor internal
 Faktor eksternal
Tanda dan Gejala
 Nyeri dada yang menjalar ke rahang,
bahu, punggung, atau lengan kiri
 Mual atau pusing
 Sesak nafas dan kesulitan bernafas
 Kecemasan, kelelahan
 Dingin dan pucat
Patofisiologi
Kejadian infark miokard diawali dengan
terbentuknya aterosklerosis yang kemudian
ruptur dan menyumbat pembuluh darah.
Lama- kelamaan plak ini terus tumbuh ke
dalam lumen, sehingga diameter lumen
menyempit. Penyempitan lumen mengganggu
aliran darah ke distal.
WOC
Faktor Faktor
internal eksternal

Aliran darah ke
jantung menurun

Oksigen dan
nutrisi menurun

Jaringan
miokard iskemik

nekrosis

Suplai kebutuhan
oksigen ke jantung
menurun
Suplai oksigen ke
miokard menurun

Metabolisme an Integritas membran


aerob hipoksia sel berubah

Timbunan asam Kontraksi


Mk : nyeri
laktat meningkat
akut menurun

MK : intoleransi
aktivitas

Mk :
pertukaran gas
Pengkajian
• Riwayat Keperawatan
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan diagnostic
Analisa Data

• Data objektif
Pasien Infark Miokard Akut mengeluh nyeri pada
dada substernal, yang rasanya tajam dan
menekan sangat nyeri, terus menerus dan
dangkal.
• Data subjektif
Didapatkan tanda-tanda vital, suhu tubuh
meningkat dan menurun, nadi meningkat lebih
dari 20 x/menit, bunyi jantung irama tidak
teratur, bunyi ekstra, denyut menurun dan bunyi
napas tambahan (krekels, ronki, mengi
Diagnosa
• Nyeri akut berbuhungan dengan iskemia
miokard
• Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan
utama paru, perubahan membran alveolar-
kapiler (atelektasis, kolaps jalan napas/alveolara
edema paru/efusi, sekresi
berlebihan/perdarahan aktif)
• Risiko penurunan perfusi jaringan jantung
berhubungan dengan spasme arteri koroner
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
iskemia/nekrotik jaringan miokard
Diagnosa Perencanaan
Tujuan, Kriteria Hasil, Intervensi, dan Rasional
No. Keperawa Rasional
tan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pengendalian Nyeri: Manajemen Nyeri 1. Mengetahui perkembangan
1. Nyeri akut Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang 1. Lakukan pengkajian nyeri nyeri dan tanda-tanda nyeri
berbuhun dibuktikan dengan indikator: secara komprehensif termasuk sehingga dapat menentukan
gan 1. Mengenali faktor penyebab dan lokasi, karakteristik, durasi, intervensi yang akan
menggunakan tindakan untuk frekuensi, kualitas dan faktor diberikan
dengan memodifikasi faktor tesebut presipitasi 2. Membantu dalam membuat
iskemia 2. Menggunakan tindakan pencegahan. 2. Observasi reaksi nonverbal dari diagnosa dan kebutuhan
miokard 3. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan. ketidaknyamanan terapi
Dengan level: 3. Evaluasi pengalaman nyeri 3. Mengetahui cara penangan
1. Tidak pernah masa lampau nyeri yang biasa dilakukan
2. Jarang 4. Kolaborasikan dengan dokter oleh pasien.
3. Kadang-kadang jika ada keluhan dan tindakan 4. Menentukan tindakan yang
4. Sering nyeri tidak berhasil akan diberikan selanjutnya
5. Selalu Pemberian Analgesik 5. Mengetahui perkembangan
Nilai yang di harapkan 4 sampai 5 1. Tentukan lokasi, karakteristik, nyeri dan tanda-tanda nyeri
Tingkat Nyeri: kualitas, dan derajat sehingga dapat menentukan
Menunjukkan tingkat nyeri, yang nyerisebelum pemberian obat intervensi selanjutnya
dibuktikan oleh indikator: 2. Cek riwayat alergi 6. Menenukan obat yang benar
1. Ekspresi nyeri pada wajah. 3. Tentukan analgesik pilihan, rute 7. Memaksimalkan fungsi obat
2. Gelisah atau ketegangan otot. pemberian, dan dosis optimal yang diberikan kepada
3. Durasi episode nyeri. 4. Monitor vital sign sebelum dan pasien
4. Merintih dan menangis. sesudah pemberian 8. Melihat efek dari obat yang
5. Gelisah. analgesikpertama kali diberikan
Dengan level: 5. Berikan analgesik tepat waktu 9. Memberikan kenyaman
1. Sangan berat terutama saat nyeri hebat pada pasien, dan
2. Berat 6. Evaluasi efektivitas analgesik, menghindari komplikasi
3. Sedang tanda dan gejala (efek samping) yang lebih parah akibat
4. Ringan nyeri
5. Tidak ada 10. Melihat kefektifan, apkah
Nilai yang di harapkan 4 sampai 5 obat bereaksi dengan baik
atau menambah parah
keadaan pasien
Perencanaan
Diagnosa
No Tujuan dan Rasional
Keperawatan Intervensi
Kriteria Hasil
2. Kerusakan Status pernafasan: Manajemen asam basa 1. Pasien dapat
1. pertahankan
pertukaran gas pertukaran gas mempertahankan kepatenan
kepatenan jalan
berhubungan • sianosis (5) jalan nafas
nafas
dengan • gangguan 2. posisikan klien
2. Posisi pasien semifowler
gangguan kesadaran (5) untuk mendapatkan atau fowler
aliran darah ke Skala: ventilasi yang 3. Pola pernafasan pasien cepat
alveoli 1. Sangat berat adekuat dan dangkal
2. Berat 3. monitor pola 4. Pasien tidak menunjukkan
3. Cukup pernafasan gejala gagal nafas
4. monitor adanya
4. Ringan 5. Pasien mendapatkan terapi
gejala kegagalan
5. Tidak ada pernafasan
oksigen sesuai dengan
Terapi oksigen kebutuhan
1. monitor aliran 6. Tanda-tanda hipoventilasi
oksigen menurun seiring dengan
2. amati tanda-tanda pemberian terapi oksigen
hipoventilasi induksi 7. Kecemasan pasien berkurang
oksigen
setelah mendapatkan terapi
3. monitor kecemasan
pasien yang
oksigen
berkaitan dengan
kebutuhan
mendapatkan terapi
oksigen
Perencanaan
Diagnosa
No Rasional
Keperawatan Tujuan dan
Intervensi
Kriteria Hasil

3. Risiko penurunan Perfusi jaringan: 1. skrining pasien mengenai 1. Pasien mengetahui


kardiak kebiasaan yang beresiko
perfusi jaringan yang berhubungan dengan
kebiasaan apa saja yang
• angina (5) dapat menjadi faktor
jantung kejadian yang tidak
• aritmia (5) diharapkan pada jantung resiko penyakit jantung
berhubungan • takikardia (5) 2. identifikasi kesiapan
• bradikardia (5) 2. Pasien siap untuk
dengan spasme pasien untuk mempelajari
• banyak gaya hidup yang mempelajari gaya hidup
arteri koroner berkeringat (5) dimodifikasi yang sehat
Skala: 3. instruksikan pasien dan 3. Pasien dan keluarga
1. Banyak keluarga mengenai tanda
dan gejala penyakit
dapat
2. Cukup jantung dini dan mengidentifikasikan
banyak perburukan penyakit tanda dan gejala penyakit
3. Sedang jantung, sebagaimana jantung dini
4. Ringan mestinya
5. Tidak ada 4. berikan dukungan akan 4. Pasien dapat melakukan
olahraga yang olahraga ringan dalam
diindikasikan untuk jangka waktu tertentu
pasien yang memiliki
faktor resiko jantung
Diagnosa Perencanaan
No Keperawat Tujuan dan Kriteria Rasional
an Intervensi
Hasil
4. Intoleransi Toleransi aktivitas Terapi Aktivitas 1. Membantu pasien untuk melakukan
1. Bantu klien untuk tindakan yang sesuai dengan pasien
aktivitas Menunjukkan toleransi mengidentifikasi aktivitas yang selama sakit
berhubunga aktivitas, dibuktikan oleh mampudilakukan 2. Membantu pasien untuk melakukan
indikator:
n dengan 2. Bantu untuk memilih aktivitas tindakan yang sesuai dengan pasien
konsisten yang sesuai dengan selama sakit
iskemia/nek 1. Saturasi oksigen saat
kemampuan fisik, psikologi dan 3. Membantu pasien dalam melakukan
beraktivitas.
rotik social tindakan yang dapat dilakukan oleh
jaringan 2. Frekwensi pernafasan 3. Bantu untuk mengidentifikasi dan pasien dengan menggunakan alat.
saat beraktivitas. mendapatkan sumber yang 4. Memberikan fasilitas agar pasien
miokard diperlukan untuk aktivitas yang dapat melakukan aktivitas dengan
3. Kemampuan untuk diinginkan menggunakan alat
berbicara saat 4. Bantu untuk mendpatkan alat 5. Membuat pasien dapat melakukan
beraktivitas fisik. bantuan aktivitas seperti kursi aktivitas meskipus pasien sedang
roda, kruk sakit
Dengan level :
5. Bantu untu mengidentifikasi 6. Mempermudah pasien dalam
1. gangguan ekstream aktivitas yang disukai melaukan aktivitas sesuai dengan
6. Bantu klien untuk membuat waktu secara teratur
2. berat jadwal latihan diwaktu luang 7. Melihat apa yang menyebabkan
7. Bantu pasien/keluarga untuk pasien susah untuk melakukan
3. sedang
mengidentifikasi kekurangan aktivitas secara mandiri
4. ringan dalam beraktivitas 8. Mengetahui tingkat respon pasien
8. Monitor respon fisik, emosi, dalam melaukan aktivitas mandiri.
5. tidak ada gangguan social dan spiritual
Nilai yang diharapkan 4
sampai 5
No Diagnos Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
a hasil
Penghematan energy Manajemen Energi 1. Memilih aktivitas sesuai
Mendemonstrasikan penghematan 1. Observasi adanya kemampuan klien.
energi, dibuktikan oleh indikator: pembatasan klien dalam 2. Mengurangi presdiposisi
1. menyadari keterbatasan energi. melakukan aktivitas. terhadap kelelahan klien.
2. Menyeimbangkan aktivitas 2. Kaji adanya faktor yang 3. Nutrisi dan energi
dan istirahat. menyabab kan kelelahan. dibutuhkan untuk aktivitas
3. Mengatur jadwal aktivitas 3. Monitor nutrisi dan sumber klien.
untuk menghemat energy. energi yang adekuat. 4. Melihat batas kemampuan
Dengan level : 4. Monitor klien akan adanya ADLs klien
1. Tidak pernah kelelahan fisik dan emosi 5. Kardiovaskuler dapat
2. Jarang berlebihan. meningkat saat klien
3. Kadang-kadang 5. Monitor respon beraktifitas
4. Sering kardivaskuler terhadap 6. Merencanakan intervensi
5. Selalu ditampilkan. aktivitas. yang sesuai bagi klien.
Nilai yang diharapkan 4 sampai 5 6. Kolaborasi dengan tenaga 7. Membantu klien memilih
rehabilitasi medik dalam
merencanakan program aktifitas yang mampu
terapi yang tepat. dilakukan secara mandiri
7. Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai