Anda di halaman 1dari 13

Anamnesis

 Identitas
 Awitan sakit (onset of the disease)
 Riwayat perjalanan penyakit dan kejadian selama penyakit
berlangsung
 Faktor yang memengaruhi penyakit (menjadikan lebih
berat/buruk, lebih baik/berkurang)
 Faktor genetik atau penyakit di keluarga sedarah dan
faktor predisposisi (DM/alergi/riwayat penyakit keluarga
yang berhubungan dengan penyakit sekarang)
 Riwayat penggunaan obat
 Sakit ulu hati 2 hr yang lalu
 Bertambah saat makan
 Berkurang saat makan obat maag
 Hilang timbul 2 th yll
 BAB kehitaman, busuk 2 hr yll
 Konsumsi aspirin u/penyakit Jantung
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum
 TTV
 Inspeksi
 Auskultasi
 Palpasi
 Palpasi Umum
 Palpasi Organ: Hati, Limpa, Ginjal
 Palpasi Khusus:
 Appendisitis, kolesistitis,
 Asites
 Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
 Endoskopi
 Tes darah
 Ureum dan kreatinin
 Kenaikan ureum relatif terhadap kreatin ditemukan perdarahan
saluran pencernaan atas yang signifikan dan menunjukkan
jumlah protein yang terkandung dalam darah segar di lambung,
juga mementukkan tingkat dehidrasi
 K+
 Bisa lebih tinggi dari normal akibat absorpsi darah di usus haus
Working Diagnosis
 Hematemesi Melena et causa Ulkus Gaster
 Hematemesis (muntah darah), biasanya disebabkan
o/penyakit SCBA
 Segar (bekuan/gumpalan atau cairan berwarna merah cerah)
atau
 Kecoklatan ( butiran kopi, karena enzim dan as lambung)
 Melena  keluarnya tinja yang lengket dan hitam per
rektal seperti aspal, bau yang khas, mengandung
campuran darah yang lengket (menunjukkan perdarahan
SCBA serta dicernanya darah pd usus halus)
Varises Mallory Esofagitis Tukak Tumor
esofagus Weiss erosifa duodenum lambung
Onset tiba-tiba Didahului Kerusakan >40-50 tahun Penurunan BB,
muntah normal, mukosa muncul alarm amoreksia
kuat erofagus sign
Nyeri (-) Nyeri epigastic Nyeri
punggung, nyeri
saat lapar
Darah merah Hemtemesis, Hematemesis
kehitaman melena, BB dan melena
menurun 10%
Riwayat Pengguna OAIS,
penyakit hati Riwayat tukak
(+) peptik
Epidemiologi
 Insidensi perdarahan akut SCBA mencapai 100 per
100.000 penduduk/tahun
 Laki-laki > wanita
 Meningkat sesuai dengan bertambahnya usia
 Perdarahan karena ruptura varises gastroesofagei
merupakan penyebab tersering yaitu sekitar 50-60%,
gastritis erosiva hemoragika sekitar 25-30%,tukak peptik
sekitar 10-15% dan karena sebab lainnya < 5%
 Perdarahan yang terjadi karena pemakaian jamu rematik
menempati urutan terbanyak sebagai penyebab
perdarahan SCBA yang datang ke UGD RS Hasan Sadikin
Etiologi
 Ulkus duodenum (30%), <50th
 Ulkus gaster (20%)
 Erosi gaster (20%)
 Varises esofagus (5%)
 Lain-lain (10%)
 Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid/aspirin yang
berbarengan dengan selective serotonin reuptake inhibitor
(SRRI) sangat meningkatkan risiko
 Esofagitis, ulkus esofagus, ulkus gaster, dan keganasan 
manula
 Sindrom Mollory-Weiss, ulkus gaster dan duodenum lebih
sering orang muda
Penatalaksanaan
 Pasang jalur vena
 Obati syok jika ada dengan transfusi darah
 Omeprazol 80 mg/iv kemudian dilanjutkkan per infus
8 mg/kgBB/jam selama 72 jam
 Terapi endoskopi
 Penyuntikan submukosa sekitar titik perdarahan, adrenalin
1:10000 sebanyak 0,5-1 ml tiap kali suntik dengan batas dosis
10 ml atau alkohol absolut (98%) tidak melebihi 1 ml.
 Keberhasilan bisa mencapai diatas 95% dan tanpa terapi
tambahan lainnya perdarahan ulang frekuensinya sekitar 15-
20%.
Prognosis
 Sebagian besar dapat berhenti sendiri, tetapi pada 20%
dapat berlanjut.
 Walaupun sudah dilakukan terapi endoskopi pasien dapat
mengalami perdarahan ulang.
Komplikasi
 Syok hipovolemik
 Aspirasi pneumonia
 Gagal ginjal akut
 Sindrom hepatorenal
 Koma hepatikum
 Anemia karena perdarahan

Anda mungkin juga menyukai