Presentasi Penempatan SDK Kelompok 1
Presentasi Penempatan SDK Kelompok 1
Kelompok 1
I Wayan Gede Saraswasta 1706006870
Putri Nilasari 1806170800
Laras Adythia Pratiwi 1806256300
Vergeina Ayu 1806256490
Frima Ulfa Agustina 1806170460
OUTLINE
Alasan pentingnya proses penempatan
Definisi penempatan
Prinsip penempatan
3
Fase yang Dialami oleh Perawat
Shock phase
Penolakan, kecewaan, marah, cemas, depresi, konflik pikiran dan realita menjadi
perawat
Recovery phase
Memiliki pandangan positif terhadap profesi perawat, perawat membuat keputusan tetap
berada pada profesi keperawatan atau meninggalkan profesi
“ Definisi
Penempatan
6
Penempatan
Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan menyatakan penempatan tenaga kerja
proses pelayanan kepada pencari kerja untuk
memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja dalam
pengisian lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuan.
9
“ Menurut Haryati (2014), Manajer keperawatan harus memiliki strategi
untuk membantu perawat baru dalam beradaptasi sebagai seorang
perawat. Pengelola keperawatan harus mengarahkan para perawat
baru dengan pengalaman dan keterampilannya masing-masing agar
dapat menyesuaikan dengan visi misi dan standar-standar yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit.
10
ORIENTASI UMUMNYA BERFOKUS PADA DUA HAL:
Orientasi Fokus
Orientasi Organisasi
Peran dan Fungsi
visi, misi, struktur umumnya dilaksanakan
organisasi, jenjang karier sekaligus untuk
keperawatan, memverifikasi
dan meningkatkan
program keselamatan
keterampilan, pengetahuan
pasien, dan tenaga kerja
tenaga perawat yang baru,
Variasi waktu
• Umumnya ditetapkan oleh rumah sakit
• 3- 4 bulan,
• Ada juga yang hingga satu tahun.
Perawat baru adalah masa depan organisasi yang memerlukan pendalaman baik
“
pengetahuan maupun keterampilan pada saat awal bekerja melalui proses orientasi
yang sering disebut hands on, Preceptorchip, dan coaching.
Haryati, 2014)
“
7. Melaksanakan standar precautions untuk mencegah injuri
8. Memfasilitasi kebutuhan oksigen
9. Memfasilitasi kebutuhan cairan dan elektrolit
10.Mampu melkasanakan perawatan luka
11.Pemberian pengobatan yang aman
12. Pengelolaan darah atau cairan dengan procedure yang aman
Haryati, 2014)
Menurut Marquis & Huston (2015) Indoktrinasi merupakan fungsi
“
manajemen dalam merencanakan dan melakukan pembimbingan pada
pegawai baru terhadap organisasi dan lingkungan kerja yang mencakup
kegiatan orientasi.
“1. Melaksanakan
fungsi
pengupahan dan
kepegawaian
2. Formulir
pembayaran
pajak penghasilan
3. Orientasi ke
organisasi
4. Tanggung
5. Rencana
jawab pegawai ke
manfaat: asuransi
organisasi dan
dan pensiun
sebaliknya
“ 1. Mengulas
buku saku
2. Membahas
filosofi dan
misi organisasi
3, mengulas
riwayat
organisasi
6. Mengulas 5. Membahas
4. Membahas
kebijakan dan program
struktur
prosedur pendidikan dan
organisasi
pilihan pelatihan
“
1. Orientasi ke
departemen
2. Perkenalan
3. Mengulas
kebijakan unit
secara spesifik
4. Mengulas
penjadwalan
unit
6. Mengulas
8. Kebijakan 7. Penugasan prosedur 5. Mengulas
promosi kerja kepersonaliaa kebijakan
n
10. Rasa
9.
memiliki , dan
Pemindahan
menerima
(Marquis & Huston, 2015)
Berikut Merupakan Materi Indoktrinasi Pegawai baru:
“
1. Riwayat, misi, dan filosofi rumah sakit
2. Layanan dan area layanan rumah sakit
3. Struktur organisasi
4. Tanggung jawab pegawai terhdapa rumah sakit
5. Tanggung jawab rumah sakit terhadap pegawai
6. Informasi gaji
7. Peraturan tingkah laku
8. Orientasi rumah sakit dan departemen penempatan
9. Jadwal kerja, kebijakan kepersonaliaan, dan penjadwalan
(Marquis & Huston, 2015)20
10. Rencana manfaat: asuransi jiwa, asuransi kesehatan, pension
“
11. Program keselamatan dan pemadaman kebakaran
12. Program pengembangan staf; pendidikan sambil kerja,
13. Kebijakan promosi dan pemindahan
14. Sistem penilaian pegawai
15. Penugasan dan beban kerja
16. Pengenalan terhadap perencanaan
17. Tinjauan terhadap seleksi kebijakan dan prosedur
18. Persyaratan legal: memelihara lisensi
19. Pengenalan terhadap rekan kerja
20. Membangun rasa memiliki dan menerima (Marquis & Huston, 2015)21
“ Prinsip
Penempatan
22
Prinsip Penempatan
Prinsip Kemanusiaan
Prinsip Demokrasi
Prinsip Demokrasi
31
Faktor – Faktor Yang Harus di Pertimbangkan
Dalam Penempatan Tenaga Kerja
Larasati, 2018
Tiga hal yang mendasari keputusan
Penempatan bagi SDM
Efektivitas
• Penempatan harus mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya kekacauan bagi karyawan
dan perusahaan, sehingga keputusan promosi dan transfer harus dibuat sesuai dengan langkah
seleksi dan perlu juga menjalani orientasi agar segera dapat bersosialisasi
Tuntutan Hukum
• Agar terjamin keberadaan tenaga kerja di perusahaan karena selama ini hubungan
kerja yang tidak didasarkan pada kontrak resmi tertulis disebut hubungan kerja
sukarela dan dilanjutkan dengan persetujuan
Pencegahan Separasi (PHK)
( Huber,2010 )
Pembahasan
● Dalam merencanakan penambahan pegawai, sebagai
wakil direktur hal yang perlu dilakukan adalah :
Forecasting Penempatan
(rancang Recruitmen Seleksi Kredensial tenaga
poster) keperawatan
1. Forecasting
Kemampuan dalam memperkirakan bagaimana kondisi yang akan
terjadi di masa depan, dengan memanfaatkan masukan dari orang
lain, menyusun urutan kegiatan, dan melindungi organisasi
terhadap perubahan yang tidak diinginkan
Teknik rekruitmen
● Yang paling efektif : internal referrals, program internship
● Job boards, sosial media
● Online programming contests
(KARS, 2018)
Cont….
● Staf perawat baru juga perlu di evaluasi kompetensinya pada
tahap rekrutmen evaluasi kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap dan pengambilan keputusan klinis dapat
dievaluasi melalui assesmen tertulis, wawancara, pengecekan
portfolio, serta berdasarkan self assesment
● Jika diperlukan dapat dilakukan evaluasi keterampilan klinis
(KARS, 2018)
Pengelolaan terhadap sumber daya manusia
yang telah ada perawat lama dan baru
(Hariyati, 2014).
Merancang Sistem
Penghargaan Pegawai
● Manajer SDM perlu membuat, mengelola, dan
mendistribusikan sistem penghargaan secara efisien.
● Penghargaan tersebut mungkin termasuk gaji, insentif,
bonus, asuransi mengarah pada produktivitas tinggi dalam
organisasi
Hands
on
Perseptorship
Coaching
Kesimpulan
Penempatan merupakan tahapan yang sangat penting dalam penerimaan perawat
baru. Pemimpin yang cerdas mampu menempatkan pegawai baru diposisi yang tepat
sehingga memiliki kesempatan untuk berhasil dalam lingkup kewenangannya. Perawat
baru adalah masa depan organisasi yang memerlukan pendalaman baik pengetahuan
maupun keterampilan pada saat awal bekerja melalui proses orientasi yang sering
disebut hands on, Preceptorchip, dan coaching. Kemudian manager keperawatan
harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi
penempatan.
Daftar Pustaka
• Duchscher (2008). A Process of Becoming: The Stages of New Nursing Graduate Professional Role Transition. The Journal of
Continuing Education in Nursing 39(10):441-50
• Haman, R., Committee, R., Chairperson, C., Faculty, H. S., Member, C., Faculty, H. S., … Riedel, E. (2014). Walden University.
• Hariyati, Tutik S. (2014). Perencanaan, Pengembangan dan Utilisasi Tenaga Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
• Ketrlaar, Nieuwenhuijsen, Dresen, Sluiters (2015). Exploring novice nurses’ needs regarding their work-related health: a qualitative
study. Int Arch Occup Environ Health. 2015; 88(7): 953–962. doi: 10.1007/s00420-015-1022-5
• Kammar, Shreya. (2017). Essay on Placement: Meaning, Principle and Problems (Human Resource Management). Retrived from
http://www.yourarticlelibrary.com/essay/human-resource-management
• Larasati, S. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Budi Utama : Yogyakarta.
• Marquis, B.L., & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
• Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2015). Leadership roles and management functions in nursing: theory and application (8th ed.).
Canada: Lippincot Williams & Wilkins.
• O’Shea, M & Kelly, B. (2007). The lived experiences of newly qualified nurses on clinical placement during the first six months following
registration in the Republic of Ireland. Journal of Clinical Nursing.
• https://doi.org/10.1111/j.1365-2702.2006.01794.x
• Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
• Swanburg, Russel C. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC
• Suwatno. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
• Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk. Perusahaan,Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daftar Pustaka
• Depkes RI, (2005). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.Dirjen Pelayanan Medik Depkes
RI Jakarta.
• Douglas, Laura Mae. (1992) The effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,. Mosby -year book, Inc.
• Emilia James, O., Ella, R., S.E, N., E. Lukpata, F., Lazarus Uwa, S., & Awok Mbum, P. (2015). Effect of
reward system among health care workers performance: a case study of university of Calabar teaching
hospital Calabar, Nigeria. Journal of Hospital Administration, 4(3). https://doi.org/10.5430/jha.v4n3p45
• Hariyati, Tutik S. (2014). Perencanaan, Pengembangan dan Utilisasi Tenaga Keperawatan. Jakarta:
Rajawali Pers.
• Ilyas, Yaslis. 2004. Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metoda dan Formula. Jakarta: Penerbit Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
• Huber, D. L. (2010). Leadership and nursing care management. America: elsevier
• Komite Akreditasi Rumas Sakit (KARS).(2018). Kredensial & Rekredensial Keperawatan sesuai SNARS.
Jakarta
• PMK No. 40 Tahun 2017
• PMK No. 56 tahun 2014