Tugas Forecasting 27 Maret
Tugas Forecasting 27 Maret
Model peramalan yang efektif berarti bahwa manajer perawat dapat lebih
mengantisipasi kekurangan dan kelebihan perawat dan konsekuensi selanjutnya
terhadap operasi organisasi ketika mengembangkan anggaran tahunan.
Teori utama di balik peramalan tenaga kesehatan adalah teori ekonomi neo-
klasik: supply (penawaran) dan demand (permintaan).
Kemampuan memperkirakan
kondisi yang akan terjadi di masa Suatu prosedur untuk
depan, dengan memanfaatkan membuat informasi faktual
masukan dari orang lain, tentang situasi sosial masa
menyusun urutan kegiatan, dan depan atas dasar informasi
melindungi organisasi terhadap
yang telah ada
perubahan yang tidak dinginkan
Untuk mengidentifikasi
kebutuhan anggaran
di masa yang akan Perkiraan merupakan dasar penyusunan
datang bisnis pada suatu perusahaan sehingga
dapat meningkatkan efektivitas suatu
rencana bisnis.
Marquis & Huston (2015)
Heizer dan Render (2009)
MANFAAT
Perakiraan kualitatif
yang didasarkan atas data kualitatif Perkiraan subjektif
pada masa lalu. Hasil prediksi yang yang didasarkan atas perasaan atau
dibuat sangat tergantung pada orang intuisi dari orang yang menyusunnya.
yang menyusunnya.
Perkiraan objektif
Perkiraan kuantitatif didasarkan atas data yang relevan di
yaitu perkiraan yang didasarkan atas masa lalu, dengan menggunakan
data penjualan pada masa lalu. teknik-teknik dan metode-metode
dalam penganalisaan data tersebut.
Saputro dan Asri (2000) Ginting (2007)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORECASTING (1)
1. Pendidikan
Perencanaan
2. Kompetensi
Kualitas Perawat
3. Pelatihan
4. Pengalaman yang dibutuhkan
Kebutuhan 1. Pendidikan
Perencanaan SDM 2. Kompetensi
Keperawatan 3. Pelatihan
4. Pengalaman yang dibutuhkan
Hariyati, Sutoto &Irawaty (2018)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORECASTING (2)
EVIDENCE BASED
1. Model FTE
STAFFING (2)
5. Model 2. Penetapan
Kepegawaian Staf Berbasis
Statistik Aktivitas
4. Model 3. Model
Linier Kepegawaian
Berbasis Data
FTE adalah singkatan untuk waktu penuh yang setara dan itu mewakili jumlah jam kerja yang diselesaikan
oleh seorang karyawan penuh waktu selama periode waktu tetap, seperti satu bulan atau satu tahun.
FTE mengonversi jam kerja menjadi jumlah orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, yang
dapat membantu menyederhanakan penjadwalan.
FTE juga membantu analis anggaran dan manajer untuk memperkirakan biaya tenaga kerja. Manajer
juga dapat mengambil manfaat dari melihat FTE untuk menentukan apakah biaya lembur membuatnya
bermanfaat untuk membuka posisi penuh waktu atau paruh waktu baru.
Ada 3 langkah menghitung FTE : hitung jam kerja dari karyawan paruh waktu, hitung jumlah jam kerja
oleh karyawan penuh waktu per periode, lalu kombinasikan jam kerja dengan karyawan penuh waktu dan
paruh waktu
• Ozcan et al. (1999) menciptakan kerangka kerja yang disebut Indikator Beban Kerja untuk
Kebutuhan Kepegawaian (WISN) yang menentukan persyaratan kepegawaian rumah sakit
berdasarkan beban kerja dan pemanfaatan.
• Metode WISN ditemukan paling efektif ketika diterapkan di rumah sakit skala kecil.
• Total personnel requirement = (intermediate -total personnel requirement) x category allowance
factor + (total
individual allowance)
• Intermediate-total personnel requirement = total annual workload / standar workload
• Standar workload = total available working time per year /activity standar
• Category allowance factor = 1/1 – (total category allowance)
Menentukan Perkiraan
prioritas untuk Waktu Kerja
aplikasi WISN yang Tersedia
Menetapkan Menentukan
Standar komponen
Kegiatan beban kerja
Menetapkan Menghitung
Beban Kerja Faktor
Standar Kelonggaran
Menentukan persyaratan
staf berbasis WISN,
menganalisis dan
menafsirkan hasil
• Penilaian berbasis data mengenai tim perawatan dan
hasil kualitas digunakan untuk menghilangkan tugas-tugas
yang tidak menambah nilai untuk memungkinkan perawat
lebih banyak waktu dengan pasien
Model ini
Model linier menargetkan efisiensi suatu terbukti cukup
organisasi. Efisiensi biasanya merujuk
pada kemampuan untuk menyediakan
fleksibel untuk
layanan di bawah sumber daya terbatas diterapkan pada
yang dapat terkait dengan personel,
fasilitas, atau keuangan.
berbagai jenis
klinik rawat
jalan.
5. Model Kepegawaian Statistik
Contoh Soal:
Di Ruang Rawat Jantung di RS Dr. Mintohardjo terdapat 30 kapasitas tempat tidur, dengan rata-rata jam
kerja efekif 6 jam per hari, adapun jam kerja normal perawat adalah 8 jam perhari, dengan rata-rata
jumlah pasien sebanyak 6 orang pasien dengan perawatan minimal/mandiri, 8 orang pasien dengan
perawatan partial dan 6 orang pasien dengan perawatan total
PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA MENURUT DOUGLAS (2)
Jumlah tenaga yang dibutuhkan pada shift pagi, sore dan malam adalah
• Dinas Pagi : (6x0,17) + (8x0,27) +(6x0,36) = 5,34
• Dinas Sore : (6x0,14) + (8x0,15) +(6x0,30) = 3,84
• Dinas Malam : (6x0,07) + (8x0,10) +(6x0,20 = 5,34
Maka jumlah total yang dibutuhkan adalah : 5,34 + 3,84+ 5,34 = 11,6 atau 12 orang/24 jam
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di Ruang Rawat Inap X tersebut adalah:
Hasil perhitungan kebutuhan + (20 % x jumlah hitungan perawat per hari) + 1 Karu+ 2 Katim
Contoh Soal:
Ruang Rawat Inap di RS Mintohardjo memiliki rata-rata pasien 25 orang. Rincian derajat
ketergantungan adalah 10 orang pasien mandiri, 8 orang pasien partial, dan 7 orang pasien
total. Rata-rata jam keperawatan/hari adalah 8 jam atau 40 jam/minggu. Jumlah hari libur
satu tahun yaitu cuti 20 hari, hari libur nasional 120 hari.
PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA MENURUT GILLIES (3)
Jumlah waktu keperawatan langsung:
Mandiri =10 x 2 jam = 20 jam
Partial care = 8 x 3 jam = 24 jam 24 jam adalah jumlah jam dalam satu hari, 40 jam
Total care = 7 x 6 jam = 42 jam adalah jumlah jam kerja perawat dalam 1 minggu,
Total keperawatan langsung = 86 jam dan merupakan nilai baku.
Jumlah waktu keperawatan tidak langsung: Jadi, jumlah perawat untuk dinas pagi, sore dan
25 pasien x 60 menit = 25 jam malam:
Dinas Pagi :14 x 47 % = 7 orang
Jumlah waktu untuk pendidikan kesehatan: Dinas Sore :14 x 36 % = 5 orang
25 pasien x 15 menit = 375 menit 6,25 jam Dinas Malam :14 x 17 % = 2 orang
Jumlah tenaga perawat harian di unit adalah: Komposisi tenaga perawat ahli dan bukan ahli
= 86 jam x 25 jam x 6,25 jam Perawat ahli : 14 x 55 % = 7,7 atau 8 orang
24 x 40 jam Perawat tidak ahli : 14 x 45 % = 6,3 atau 6 orang
= 13437,5 jam
960 jam
= 13,90 atau 14 orang
Kasus
• Sebuah Rumah Sakit Anak dan Ibu tipe C dengan
BOR 50 % , jumlah tempat tidur 60 dan jumlah
keseluruhan karyawan 60 orang dibawah pimpinan
Direktur Rumah Sakit.Anda sebagai Wakil Direktur
Keperawatan RS ingin menambah pegawai karena
seiring dengan berkembangnya RS banyak keluhan
dari staf bahwa kekurangan tenaga di Ruangan.
Anda ditugaskan untuk membuat perencanaan
penambahan pegawai, apakah yang mesti Anda
kerjakan untuk memenuhi hal tersebut?.
Identifikasi legislasi
standar tenaga untuk
RS Ibu dan Anak tipe C Merancang dan
erkaitan dengan jumlah, Identifikasi dan memprediksi jumlah dan
kualifikasi pendidikan kumpulkan data-data jenis kebutuhan tenaga
dan kompetensi yang perawat yang
harus dimiliki dibutuhkan(Forecasting)
Koordinasi dengan Bidang
Anggaran Keuangan untuk
ketersediaan anggaran belanja
Sampaikan hasil rancangan
pegawai yang memungkinkan
jumlah dan jenis kebutuhan
Koordinasi dengan bidang SDM untuk pelaksanaan rekruitmen
tenaga perawat yang
terkait rancangan jumlah dan serta anggaran belanja pegawai
dibutuhkan serta data-data
jenis kebutuhan tenaga perawat terkait dengan penambahan
kondisi yang ada di RS pada saat
pegawai yang dibutuhkan
ini pada direktur
berkaitan dengan jumlah dan
jenis tenaga keperawatan yang
dibutuhkan
Melakukan proses induksi dan
Jika Anggaran tersedia orientasi pada karyawan baru
terutama tentang visi, misi, Koordinasi dengan Komite
Rekruitmen:
nilai, norma dan budaya Keperawatan untuk
• Merancang sistem organisasi, budaya kesehatan pelaksanaan kredensial
rekruitmen dan keselamtan kerja, mutu perawat baru
• Melakukan proses dan keselamatan pasien dan
Rekruitmen orientasi unit kerja,
Menempatkan karyawan
Berkoordinasi dengan bagian
sesuai jenis, jumlah dan Evaluasi terhadap perencanaan
yang ditetapkan untuk
kompetensi serta kebutuhan kebutuhan jenis dan jumlah
melakukan bimbingan,
penempatan yang telah tenaga terhadap perubahan
pengarahan, motivasi, serta
ditetapkan (menugaskan kinerja
evaluasi berjenjang
personal baru).
Data-data dasar tenaga perawat yang ada : jumlah, kualifikasi
pendidikan, pendidikan formal dan non formal yang telah diikuti,
clinical previllage/penugasan klinis yang dimiliki, termasuk
kategori perawat dan jumlah masing-masing kategori perawat dan
laporan penilaian kinerja, kedisiplinan/ketidakhadiran, beban
kerja dan motivasi kerja termasuk reward yang diterima.
Mengumpulkan data dan laporan (sensus) pasien harian, bulanan dan tahunan untuk
mengidentifikasi jenis, jumlah keperawatan yang diberikan, tingkat ketergantungan
pasien, termasuk sensus harian keluar masuk pasien.
Mengumpulkan data sensus pasien ( data tahunan, atau data dua-tiga tahunan) terkait
variasi musiman kecenderungan bulan-bulan tertentu pasien mengalami kenaikan atau
penurunan, selain untuk menghitung kebutuhan perawat dan pasien juga dapat digunakan
untuk memberikan hari libur tanpa mengganggu kualitas pelayanan perawatan.
Membandingkan jenis dan jumlah tenaga, kategori perawat yang ada dengan standar yang harus
dipenuhi sesuai regulasi yang berlaku.
Buku Manual 2
Standar Ketenagaan Minimal RS Ibu dan Anak tipe C
tentang
perencanaan maka jumlah kebutuhan perawat untuk RS adalah S2
kebutuhan SDM Keperawatan Spesialis, S1 Keperawatan Ners dan D3
kesehatan Keperawatan dengan sertifikat telah mengikuti PONEK
berdasarkan standar minimum sebanyak 25 orang.
ketenagaan minimal
ILYAS YASLIS
TP = A x B x 365
255 x jam kerja efektif perawatan/hari
TP = Tenaga Perawat
A = Jam kerja efektif perawat/hari
B = Sensus harian: jumlah BOR x T Tidur
365 = jumlah hari dalam satu tahun
255 = 365 – (12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan) x ¾
Jumlah tempat tidur (TT) 60 buah. Rata-rata BOR tahunan adalah 50 %. Rata-rata jam keperawatan/hari adalah
8 jam atau 40 jam/minggu. Jumlah hari libur 1 tahun yaitu 12 hari cuti, 12 hari libur nasional, maka jumlah
tenaga perawat adalah
TP = 6 x 52 minggu x 7 hari x (50% x 60) x 125 %
41 x 40
= 49,93 atau 50 orang.
Model FTE (Full
Time Equivallent)
Suatu metode dengan mengkonversikan jam kerja menjadi jumlah orang yang
diperlukan. Ini membutuhkan data waktu bekerja maksimal perawat.
• Dengan model WISN ini maka terlebih dahulu menentukan waktu atau jumlah jam kerja
perawat, beban kerja dan standar kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang
perawat pada setiap shift. Langkah pertama adalah menghitung waktu yang
dibutuhkan untuk 1 aktivitas x (jumlah aktivitas/pelayanan sesuai standar aktivitas
perawatan yang harus dilakukan x waktu yang dibutuhkan) x jumlah pasien yang
mendapatkan standar aktivitas perawatan tersebut, ini merupakan jumlah yang
dibutuhkan. Selanjutnya menghitung jam kerja perawat per hari x jumlah perawat
tersedia yang merupakan jumlah waktu yang tersedia dari perawat, maka hasil
selisihnya adalah jumlah perawat yang dibutuhkan.
• Merancang sistem rekruitmen yang akan dilakukan serta menyusun kriteria tenaga yang dibutuhkan
(seperti jumlah yang dibutuhkan, jenis pendidikan dan kualifikasi, pemeriksaan referensi, ujian prakerja,
metode dan pertanyaan wawancara, pemeriksaan fisik, usia, serta kriteria lainnya ynag dibutuhkan atau
ditetapkan seperti pendidikan non formal yang harus dimiliki dan lain sebagainya dan diutamakan bagi
perawat yang telah memiliki sertifakat PONEK sesuai PMK no 56 tahun 2014.
• Koordinasi dengan Bidang Personali/Kepegawaian untuk proses rekruitmen pegawai dan membentuk
tim rekruitmen.
• Mengidentifikasi dan membagi tanggungjawab dalam proses perekrutan.
• Mengevaluasi efektifitas hasil dan efisiensi anggaran dari sistem program rekruitmen yang lalu.
• Merencanakan program rekruitmen, yang dapat dilakukan iklan melalui surat kabar/Koran,
menyebarkan brosur, melalui poster, surat atau melalui senior yang terdahulu pada lembaga-lembaga
pendidikan yang dinilai diakui kualifikasi dan kompetensi lulusannya, pameran terbuka lowongan
pekerjaan.
Rekruitmen (2)
• Mengidentifikasi dan melakukan rekruitmen sesuai rencana rekruitmen yang telah disusun , termasuk
program/sistem yang dipilih.
• Melakukan proses seleksi sesuai rencana rekruitmen yang ditetapkan dan sesuai standar operasional prosedur
perekrutan karyawan RS dan menjadi model peran saat perekrutan.
• Menghilangkan bias pribadi selama perekrutan., memastikan bahwa organisasi adil dan menggunakan
wawancara legal dalam perekrutan.
• Menggunakan salah satu metode rekruitmen yaitu wawancara.
• Memastikan bahwa tenaga baru yang akan diterima memiliki pengetahuan dan ketrampilan sesuai kebutuhan
RS.
• Melakukan proses induksi dan orientasi pada karyawan baru serta memastikan karyawan baru memahami
tentang visi, misi, nilai, norma dan budaya organisasi, budaya kesehatan dan keselamatan kerja, mutu dan
keselamatan pasien dan orientasi unit kerja
• Menggunakan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengetahuan mengenai kebutuhan organisasi dan
kekuatan pegawai dalam menetapkan penempatan, melalui koordinasi dengan Komite Keperawatan untuk
pelaksanaan kredensial perawat baru
Rekruitmen (3)
• Menilai kebutuhan tenaga perawat dengan melihat data hasil kualitas perawatan, mengkaji
data-data adakah kegiatan yang tidak berhubungan dengan pelayanan keperawatan
maupun tupoksinya, melihat berapa banyak, prosentase serta berapa waktu yang dibutuhkan
melakukan kegiatan di luar pelayanan keperawatan tersebut.
Model
Memperjelas tupoksi sehingga dapat memperjelas tupoksi Linear
sesuai kompetensi