Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

Tn.J DENGAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (KDM)


OKSIGENASI: PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK) DI RUANG IGD RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2018
Laporan pendahuluan
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KEBUTUHAN OKSIGENASI
Pendidikan merupakanPersepsi
Oksigenasi prosesOrang
penambahan oksigen
Kesehatan Tua
(O2) ke dalam system (kimia atau fisika).
Penambahan oksigen ke dalam tubuh dapat dilakukan
secara alami dengan cara bernapas. Pernapasan atau
rrespirasi merupakan proses pertukaran gas antara
individu dan lingkungannya. Pada saat bernapas,
tubuh menghirup udara untuk mendapatkan oksigen
dari lingkungan dan menghembuskan udara untuk
mengeluarkan karbondioksida ke lingkungan.
Penyakit Paru Obstruksi
Kronis
Penyakit paru obsruksi kronis (PPOK) adalah
sekelompok penyakit paru yang menghambat aliran udara pada
pernapasan saat menarik napas atau menghembuskan napas.
Udara harus dapat masuk dan keluar dari paru-paru untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika aliran udara ke arah luar
paru-paru terhambat, udara akan terperangkap di dalam paru-
paru. Hal ini akan mempersulit paru- paru mendapatkan
oksigen yang cukup bagi bagian tubuh yang lainnya. Emfisema
dan bronkitis kronis menyebabkan proses inflamasi yang
berlebihan dan pada akhirnya menimbulkan kelainan di dalam
struktur paru-paru, sehingga aliran udara terhambat secara
permanen(itulah sebabnya disebut “obstruktif kronis”).
Etiologi

penyakit ini yang sering ditemukan meliputi:


1. Kebiasaan merokok
2. Infeksi saluran napas atas yang kambuh atau
kronis ISPA
3. Polusi udara dll.
WOC
Study kasus
Tn.J, 58 thn, datang ke IGD dengan keluhan pusing,
sesak napas dan batuk riwayat penyakit sekrang: sesak
sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, tidak bisa tidur
karena sesak, napsu makan menurun, gelisah. Sesak
napas bila menaiki tangga. 2 hari terakhir, pasien
mengeluh demam, batuk, pilek, pusing, dan sesak
napas. Berdasarkan anamnesia dan pemeriksaan
spirometri dan foto thoraks, diagnose yang di tegakkan
klinis/ dokter adalah PPOK st III.
Asuhan Keperawatan
O Tgl / jam MRS : 24-08-2018 / 10.15
O Ruang : IGD
O No. Register : 101031
O Diagnosa Medis : PPOK
O Tgl / jam pengkajian: 24-08-2018 / 14.00

A. Identitas Klien
Nama : Tn.J Suami / Istri / Orang tua
Umur : 58 thn Nama : Ny.S
Jenis Kelamin: Laki-laki Pekerjaan: IRT
Agama : Islam Alamat : Pakusari
Suku / Bangsa : Madura
Bahasa : Madura
Pendidikan: SD Penanggung Jawab
Pekerjaan: Petani Nama : Ny.S
Status : Kawin Alamat : Pakusari
Alamat : Pakusari
B. Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak
C. Riwayat penyakit sekarang: Klien mengatakan sesak
sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, tidak bisa tidur
karena merasa sesak, nafsu makan menurun
D. Riwayat kesehatan dahulu : Klien mengatakan
mempunyai penyakit sesak sejak 3 tahun yang lalu
E. Riwayat kesehatan keluarga : Klien
mengatakan di dalam keluarganya hanya klien yang
mengalami sakit sesak dan tidak ada anggota
keluarganya yang memiliki penyakit hipertensi, asma,
DM, dan ginjal
Pola fungsi kesehatan
1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan: Klien mengatakan jika
sakit klien akan berobat ke bidan atau puskesmas terdekat
2. Pola nutrisi dan metabolisme
O Sebelum sakit : klien mengatakan makan 3x sehari 1 porsi habis
O Setelah sakit : klien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi
makan 3 sendok saja
3. Pola eleminasi
O Sebelum sakit : BAK : 3-5x sehari, BAB : 1x sehari
O Setelah sakit : BAK : 7x sehari, BAB : Belum BAB saat masuk
rumah sakit
4. Pola aktivitas dan kebersihan diri
O Sebelum sakit : klien mengatakan bisa melakukan aktifitasnya
secara mandiri
O Setelah sakit : klien mengatakan sejak sakit klien tdak bisa
melakukan aktifitas secara mandiri tetapi dibantu keluarga
5. Pola istirahat tidur
O Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit tidur 7 jam
sehari
O Setelah sakit : klien mengatakan hanya tidur 3 jam sehari
sering terbangun pada malam hari
6. Pola kognitif dan persepsi sensor
O Klien mengatakan mengerti jika klien mempunyai penyakit
sesak, tetepi klien kurang mengerti tentang PPOK
7. Pola konsep diri
O Gambaran diri : klien merasa cemas dengan
kondisi sakitnya sekarang
O Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dari
penyakitnya
O Harga diri : klien selalu rutin berobat tetapi klien
masih merasa penyakitnya sering kambuh
O Peran diri : klien mengatakan sejak sakit klien
tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya
O Identitas diri : klien yakin bahwa penyakit yang di
derita datangnya dari Allah SWT
8. Pola hubungan – peran
O Klien dapat berinteraksi dengan baik pada
keluarga dan orang-orang disekitarnya
9. Pola fungsi sexual – sexualitas
O Klien mengatakan mempunyai 3 anak, 2 perempuan
dan 1 laki-laki
10. Pola mekanisme koping
O Klien mengatakan menahan sakitnya sudah beberapa
hari dan akhirnya memilih untuk berobat ke RS .
11. Pola nilai dan kepercayaan
O Sebelum sakit : klien mengatakan selalu beribadah di
rumahnya
O Setelah sakit : klien mengatakan jarang beribadah
setelah sakit
G. Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum
O Keadaaan / penampilan umum : Gelisah
O Kesadaran : Compos mentis
O Tensi : 122/85 mmHg.
O Nadi : 64 x/mnt
O Suhu : 36,8 º / C
O RR : 40 x / mnt, reguler / irreguler,
O Pola pernafasan : takipnea ( >20x/menit)
O Batuk : ada / tidak ada, produktif / tidak, warna sekret :
kuning
O Capiler refil time : < 2 detik
O Kepala – leher
O Rambut hitam beruban sebagian, konjungtiva merah
muda, tidak ada distensi vena jugularis,ada odema di
leher bagian belakang
O Pernafasan cuping hidung : ada / tidak ada
O Sianosis : ada / tidak ada
O Penggunaan otot bahu pernafasan,
sternokledomastoidea : ada / tidak ada
3. Dada
Inspeksi:
O bentuk dada : pigeon chest
O payudara :-
O ictus cordis : terlihat di ICS 5
O retraksi : ada / tidak ada, di
Palpasi :
O fokal fremitus : simetris di kedua sisi
O ekspansi dada : simetris di kedua sisi
O ictus cordis : ICS 4-5
Perkusi :
O Suara ketuk : jantung redup, paru-paru sonor
Auskultasi :
O suara nafas : bronchovesikuler
O suara nafas tambahan : wheezing
O suara jantung : S1 S2 S3
4. Abdomen
O inspeksi : Abdomen cekung, tidak
ada striage
O Auskultasi : Bising usus 25x/menit
O Palpasi : ada nyeri tekan di sekitar
epigastrium, hepar tidak teraba
O Perkusi : Timpani
5. Ekstermitas ( atas / bawah ): Terpasang infus ditangan
kiri, akral hangat, tidak ada edema di ekstremitas atas dan
bawah, kekuatan otot.
6. Tulang belakang / punggung – pinggaang: Ada edema di
punggung
7. Anus – genetalia : tidak terkaji
8. Pemeriksaan neurologis: GCS 4, 5, 6
Pemeriksaan diagnostik
•Darah lengkap, tgl : 24 agustus 2018
Hasil :

no Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


1 Hemoglobin 16,5 L 13,4-17,7; P 11,4-15,1 gr/dl 14.0-17,4
g/dl
2 Laju endap 12 L 2-15 ; P 2-20 mm/jam
3 Leukosit 11.000 5.0-10.0 1000/UI
4 MCV 87.0 85-110 fl
5 MCH 31.1 26-38 pg
6 MCHC 35.7 31-37g/dl
7 Hitung jenis 1/-85/6/8 0-4/0-1/3-5/54-62/25-33/3-5
Eos/bos/stab/seg/ly/Mo
8 PCR/ hematocrit 46% 42-52% 36-48%
9 Trombosit 307.000 150.000-350.000/mm2
10 SGOT 24 L 37: P31 U/L (37C)
11 SGPT 14 L 43: P 36 U/L (37C)
12 Glukosa acak 108 140 mg/dl
13 Kreatinin serum 69 L 0,7-1,3 mg/dl; P 0,6-1,1 mg/dl
14 Urea 2,7 17-43 mg/dl
Radiologi, Tanggal: 24 agustus 2018
Hasil :
Parental

No Nama Obat ( ditulis lengkap ) Cara pemberian Dosis / hari

1. Infus PZ Infus 14 TPM


2. Topazole IV 2x40mg
3. Cebactam IV 2x1g
4. Combiven + Bisolvon Nebulizer
ANALISA DATA
Data Etiologi Problem

DS : Klien mengatakan pusing, sesak nafas, Infeksi paru Ketidakefektifan


batuk sejak 2 hari yang lalu, disertai bersihan jalan
napsu makan menurun Retensi secret nafas

DO: RR 40x/ menit Peningkatan

SpO2 78 produksi secret

TD 122/85 mmHg
\Batuk tidak
N 64x/menit efektif

S 36,8 C

Suara napas: broncho vasikular

Ada suara napas tambahan: wheezing, ronchi

Batuk tidak efektif

Gelisah
DAFTARDIGANOSA KEPERAWATANSESUAI
PRIORITAS

NO TGL & JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF

1 24/08/18 Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan


14.00 dengan batuk tidak efektif ditandai denganRR 40x/menit, TD
122/85 mmHg, SpO2 78, N 64x/menit, S 36,8 C, suara napas
broncho vasikular, suara napas tambahan wheezing, ronchi,
batuk tidak efektif, gelisah
TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
24/08/1 Ketidakefektifan Tujuan: 1. Lakukan 1. Penatalaksanaan yang bai
8 bersihan jalan napas ketidakefektifan manajemen menjamin keberhasilan
14.00 yang berhubungan bersihan jalan ketidakefektifan
dengan batuk tidak napas tidak bersihan jalan
efektif ditandai memburuk atau napas
denganRR 40x/menit, berkurang dalam a. Posisikan klien semi a. Memposisiskan semi
TD 122/85 mmHg, waktu 3jam fowler fowler dapat meminimalisir
SpO2 78, N 64x/menit, KH: terjadinya sumbatan jalan
S 36,8 C, suara napas SpO2 90-100 b. Memberikan napas
broncho vasikular, RR <40x/menit oksigen b. Memberikan oksigen
suara napas tambahan N >64x/menit menggunakan alat sebagai upaya untuk
wheezing, ronchi, batuk Dapat tuk efektif bantu oksigen memenuhi kebutuhan
tidak efektif, gelisah oksigen klien
2. Monitor dan evaluasi 2. Perubahan ketidakefektifan
terhadap bersihan jalan napas dapat
diketahui melalui monitoring
dan evaluasi
a. SpO2 a. Sebagai monitor
pemenuhan kebutuhan
oksigen pasien
b. Suara napas b. Sebagai indicator jumlah
secret di paru
3. Berikan edukasi 3. Batuk efektif akan membantu
bagaiamana cara batuk membersihkan laring, trakea
efektif dan bronkiolus dari secret

4. Kolaborasi dengan tim 4. Obat mukolitik berfungsi


medis dengan dapat mengencerkan dahak
pembeerian obat
mukolitik
DX KEPERAWATAN TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF

Ketidakefektifan 24/08/18 Melakukan pemeriksaan fisik


bersihan jalan 14.00
IMPLEMENTASI
TTV
napas TD 122/85 mmHg
N 64x/menit
S 36,8C
RR 40x/menit
SpO2 78
Pola pernapsan takipnea
Batuk tidak efektif
Suara napas wheezing dan ronchi
14.10 Melakukan manajemen ketidakefektifan bersihan jalan napas
a. Memposisikan klien semi fowler
b. Memberikan oksigen menggunkan non-rebreathing mask
14.30 Memberikan edukasi bagaimana cara batuk efektif
14.55 Mengkolaborasi dengan tim medis dengan pemberian infus Pz,
topazol, cebactam, dan nebul combiven + bisolvon(20 tetes)
17.00 Memonitoring dan mengevaluasi terhadap
a. SpO2
b. Suara napas
c. Nadi
d. RR
TGL/ JAM MASALAH CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN/KO
LABORATIF
24/08/18 Ketidakefektifan S: klien mengatakan masih sesak disertai IGD
17.10 bersihan jalan napas batuk

O: RR 23x/menit

SpO2 98

N 80x/ menit

Suara wheezing dan ronchi

A: masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai