Anda di halaman 1dari 18

-- STEVANY YOGA P (2016 12 041)

-- TITA ATMAJAYA (2016 12 044)


-- YOLANDA IMELDA P (2016 12 045)
-- ADY HANAFY SIMANJUTAK (2016 12 046)
-- FAZRULLAH PANANGIAN S (2016 12 048)
-- FIRLANA HUDA PRIYANTORO (2016 12 049)
KONSEP DASAR PENGAPIAN
Motor pembakaran dalam menghasilkan tenaga melalui pembakaran campuran udara dan
bahan bakar di dalam silinder. Pada motor bensin, untuk menyalakan campuran udara /
bahan bakar yang telah dimampatkan oleh torak didalam silinder, diperlukan percikan
bunga api dari busisaat yang tepat

 Tiga fungsi dasar sistem pengapian pada motor bensin


1. Menyediakan percikan bunga api tegangan tinggi dari busi
untuk membakar campuran udara / bahan bakar di dalam
ruang bakar
2. Mengatur saat pengapian sedemikian hingga tekanan
maksimum silinder terjadi sesaat sesudah torak mencapai
puncak langkah kompresinya sehingga dihasilkan kinerja
motor terbaik pada seluruh kondisi operasi
3. Untukmemilihdenganbenarsilinder yang akandinyalakan
 1. Rangakian primer atau rangkain tengangan rendah, yang
hanya beroperasi pada tegangan baterai (12,5 – 14 volt )
untuk memberikan arus pada kumparan primer koil
pengapian dan pemutus kontak ( contact breaker )
 2. Rangkain sekunder atau rangkain tegangan tinggi, yang
dihasilkan oleh kompresi sekunder di dalam koil
pengapian. Tegangan yang dihasilkan dapat mencapai 20 –
40 kv
 Pada saat kontak dalam posisi start, arus listrik
bertegangan rendah mengalir pada rangkaian primer koil
pengapian .baterai> kontak koil pengapian (ignition coil ) >
pemutus kontak ( breaker point ) atau platina ( di dalam
distributor ) >bodi mesin . Pada saat diindukasikan arus
bertegangan tinggi dalam kumpuran sekunder koil
pengapian, yaitu dari terminal tegangan tinggi pada koil
pengapian >pusat tutup distributor > busi.
 Pada arus teganggan tinggi pada busi maka akan dihasilkan
loncatan bunga api listrik I antara kedua elektrode. Jadi
pada saat pemutus kontak arus dalam keadaan terbuka,
motor harus berhubungan dengan salah satu segmen dari
tutup distributor sehingga terjadi loncatan listrik antara
electrode busi tersebut
 1. Baterai , berfungsi untuk menyediakan arus listrik tegangan rendah (12v)
 2. Kontak( switch ignition ), berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus
listrik dari baterai kekoil
 3. Koil pengapian( ignition coil ), berfungsi untuk tegangan baterai menjadi
tegangan tinggi yang diperlukan untuk menyalakan busi.
 4. Kondensor , berfungsi untuk menyimpan energi (induksidiri ) pada kumparan
primer koil [engapian, mencegah percikan bunga api pada pemutus kontak (platina )
, serta mempercepat penuhnya arus primer pada saat platina menutup
 5. Pemutus kontak/platina ( breaker point ) terdapat di dalam distributor ,
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer dari baterai ke kunci
kontak ke koil sampai ke massa ( ground ).
 6.Distributor , berfungsi untuk mendistribusikan arus listrik tegengan tinggi ( yang
dihasilkan oleh koil pengapian ) kesistem
 7. Kabel tegangan tinggi( high tension cord ) , berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik tegangan tinggi dari koil pengapian ke busi
 8. Busi , berfungsi untuk memercikan bunga api listrik di ruang bakar pada
akkhir langkah kompresi sehingga terjadi pembakaran campuran bahan bakar
udara
 Merupakan suatu unit dalam sistem pengapian yang dirancang untuk
membangkitkan dan memutus arus rangkaian primer pengapian dan
mendistribusikan arus tegangan tinggi yang berasal dari koil pengapian
kebusi yang sesuai dengan urutan penyalaan ( firing order ) setiap kali
percikan diperlukan

 Distributor terdiri atas suatu poros yang dikendalikan oleh roda gigi
penggerak melalui putaran poros engkol, mekanisme pemercepat saat
pengapian ( timming advance ) baik elektronik maupun mekanik yang
bertugas mempercepat timming pengapian pada rpm lebih tinggi,
mekasine yang mengendalikan arus lilitan primer koil, rotor yang men
distribusikan percikan, serta tutup distributor
 A. pemutuskontak
Pemutus kontak/platina di pasang pada plat di dalam rumah distributor dan
berfungsi untuk membuka dan menutup arus pada rangkaian primer. Didalam
distributor terdapat poros hubugan (camshaft) yang di gerakkan putaran motor
melalui roda gigi penggerak.Bubungan (cam) pada poros bubungan memiliki jumlah
cuping (lobe) sesuai jumlah silinder. Cuping bubungan distributor inilah yang
mengoperasikan pemutus kontak.(contact breaker)
 B. Sudut Dwell
 Sudut Dwell adalah posisi sudut bubungan distributor pada saat pemutus
kontak tertutup sampai dengan saat pemutus kontak mulai membuka.
Sudut Dwell berpengaruh terhadap perubahan celah pemutus kontak Jika
celah pemutus kontak kecil maka besar Sudut Dwell menjadi besar.
Dalam kondisi ini pemutus kontak tertutup lebih cepat dan terbuka lebih
lambat sehingga memperbesar Sudut Dwell dan pada gilirannya arus yang
mengalir kekumparan primer koil pengapian lebihl ambat.
Kondesor
Kondensor berfungsi untuk:
A. Mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik diantara celah
pemutus kontak pada saat terbuka.
B. Mendapatkan arus induksi semaksimal mungkin di dalam kumparan
sekunder sehingga menghasilkan lucutan bunga api listrik yang besar
pada busi.
C. Mempercepat tegangan arus primer menjadi penuh kembali sewaktu
pemutus kontak arus menutup.
Bagian distributor
Bagian distributor berfungsi untuk mendistribusikan tegangan
tinggi yang di hasilkan oleh kumparan sekunder koil pengapian
kebusi pada masing-masing silinder. Bagian ini terdiri dari atas
tutup distributor dan rotor.
Untuk mengendalikan saat pengapian pada saat putaran mesin
berubah,distributor memiliki dua perangkat pengendali,yaitu:
A. Pengendalian Sentrifugal
Untuk memajukan saat pengapian pada saat putaran mesin meningkat
(untuk akseleransi),distributor memiliki perangkat yang di sebut
pengendalian sentripugal (gambar) yang terdiri dari sepasang pemberat
yang memiliki titik tumpu di bagian bawah distributor. Sepasang
pemberat ini di tahan pada dudukannya oleh pegas dan berutar sesuia
putaran poros distributor.
B. Pengendalian Vakum
Saat beroperasi dengan beban rendah , yaitu saat trotel tidak terbuka penuh atau
saat mesin beroperasi dengan campuran miskin , akan terjadi kondisi ke vakuman
yang tinggi pada manif old hisap . Dalam kondisi ini dilakukaan oleh mekanisme
pengendalian pemajuan vakum (vacuum advance) yang bekerja berdasarkan tekanan
vakum di manif old hisap untuk memperlambat saat pengapian . Pengendalian
pemajuan vakum digunakan untuk mengubah saat pengapian sesuia dengan
perubahan beban mesin.
Kooil pengapian ( ognition coil ) merupakan suatu koil induksi yang
befungsi untuk menaikkan tegangan nominal baterai 12 volt menjadi
tegangan tinggi (beribu-ribu volt) yang dibutuhkan untuk menyalakan
busi.Kontruksi dari koil pengapian ditunjukkan dalam, Untuk
menghasilkan tegangan tinggi tersebut terdapat dua kumparan pada koil
pengapian , yaitu:
 1. Kumparan primer,berupa lilitan kawat penampang dengan 150-300
lilitan, berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada koil pengapian.
Kumparan primer terdapat di sebelah luar kumparan sekunder.
 2. Kumparan sekunder, berupa lilitan kawat berpenampang kecil, dengan
jumlah lilitan lebih banyak (15.000-30.000 lilitana ) , berfungsi untuk
menginduksikan arus tegangan tinggi kebusi.
 Fungsi busi adalah untuk menyediakan lecutan api listrik
tegangan tinggi sehingga mampu menyalakan campuran uap
bahan bakar dan udara yang dimampatkan di dalam ruang
bakar.Tiga komponen utama pada busi konvensional ,yaitu
insulator busi,elekrode busi dan selubung (shell) busi
Celah electrode busi berpengaruh terhadap kinerja mesin . Celah yang
terlalu sempit menghasilkan percikan yang lemah untuk membakar
campuran udara-udara bakar secara efektif . Celah yang terlalu lebar
dimungkinkan gagal untuk menghasilkan percikan sama sekali,dan mesin
tidak dapat dihidupkan.

RENTANG PANAS BUSI


Busi harus beroperasi pada kisaran suhu rata-rata antara 400 sampai 800
0C Suhu yang akan dicapai busi tergantung pada jarak dimana panas harus

merambat dari isolator untuk mencapai kulit luar busi dan memasuki
kepala silinder dan mantel air (water jacket). Jika busi beroperasi diatas
9500C ( terlalu panas ) maka busi akan berpijar , dan campuran udara /
bahan bakar akan mulai menyala dengan sendirinya.
Busi dengan electrode pusta pendek adalah busi dingin sebab
mempunyai lintasan aliran kalor yang pendek untuk memindahkan
kalor ke matel air di dalam kepala silinder

Tegangan Penyalaan Busi


Dibutuhkan tegangan minimum tertentu untuk menghasilkan loncatan bunga api listrik di
antara elektrode busi. Besar tegangan aktual yang dibutuhkan bergantung pada beberapa
faktor berikut:
1.Tekanan kompresi
2. Sifat campuran
3. Gap elektrode
4. Perubahan dan keceapatan motor
Ada tiga jenis umum sistem pengapian:
1. Sistem pengapian mekanik
Yang dibedakan menjadi pengapian baterai menggunakan
pemutus kontak di dalam distributor untuk memulai
percikan dan pengapian magnet yang menggunakan
magnet.
2. Sistem pengapian elektronik
Tidak membutuhkan pemutus kontak. Ketika sinyal
diterima, pematikan api dilakukan oleh transistor yang
terdapat di dalam modul pengapian. Pengapian elektronik
dibedakan menjadi pengapian lucutan kapasitif dan
pengapian koil transistor.
3. Sistem pengapian langsung
Tidak memiliki distributor dan menggunakan koil untuk
memasok tegangan tinggi secara langsung ke busi.
Fungsi dari sistem pengapian adalah untuk mengawali prses
pembakaran bahan bakar dan penyebaran nyala api. Proses
pembakaran campuran udara/bahan bakar diawali oleh percikan
api listrik diantara kedua elektrode busi yang dihasilkan oleh
sistem pengapian menjelang langkah akhir kompresi.
Kelistrikan sistem pengapian terdiri dari dua rangkaian utama
yaitu rangkaian primer atau rangkaian tegangan rendah dan
rangkaian sekunder atau rangkaian tegangan tinggi.
Periode penundaan pengapian (delay peripd) yaotu periode
antara terjadinya loncatan bunga api listrik dari busi dan saat
mulai terjadinya nyyala pembakaran. Mekanisme yang digunakan
untuk mempercepat atau memperlambat saat pengapian adalah
mekasnisme centrifugal advance dan mekanisme vacum advance.
Urutan penyalaan (firing order) adalah urutan percikan api busi
pada motor bensin atau urutn peneymprotan bahan bakar pada
setiap silinder dalam motor diesel.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai