Anda di halaman 1dari 16

ALAT UKUR FLOW RATE ULTRASONIC

 KELOMPOK 5 :
FAJAR SATRIO WICAKSONO (4.21.16.1.09)
GALIH LUTHFIANSYAH (4.21.16.1.11)
GIO OKTARIZA (4.21.16.1.12)
HENDRIK PRAYOGA (4.21.16.1.13)
 Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju
aliran dari suatu fluida yang mengalir dalam pipa atau
sambungan terbuka. alat ini terdiri dari primary device,
yang disebut sebagai alat utama dan secondary device
(alat bantu sekunder)
KLASIFIKASI FLOWMETER BERDASARKAN PENDEKATAN
ENERGI
 Flowmeter Penghasil Diferensial Tekanan
- Pipa Orifis
- Pipa Venturi
 Flowmeter dengan Efek Seret :
-Rotameter
 Flowmeter Penghasil Pulsa :
-Turbin Flowmeter
 Flowmeter Anjakan Positif :
-Rotating Disk Flowmeter
Pengukuran atau penyensoran aliran fluida dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Pengukuran kuantitas

 Pengukuran ini memberikan petunjuk yang sebanding dengan kuantitas total yang
telah mengalir dalam waktu tertentu. Fluida mengalir melewati elemen primer secara
berturutan dalam kuantitas yang kurang lebih terisolasi dengan secara bergantian
mengisi dan mengosongkan bejana pengukur yang diketahui kapasitasnya.
DV
RD 

2. Pengukuran metoda diferensial tekanan


 Jenis pengukur aliran yang paling luas digunakan adalah pengukuran tekanan
diferensial. Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi
dengan yang mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikan pula energi
gerakan atau energi kinetis.

 Dimana:
D = dimensi penampang arus fluida,
ρ = kerapatan fluida
V = kecepatan fluida
μ = kecepatan absolut fluida
 Ada banyak cara untuk melakukan pengukuran flow pada fluida. Secara garis besar
dapat di bagi menjadi 2 jenis pengukuran, yaitu pengukuran langsung/ contact dan
pengukuran tidak langsung/ non-contact
 Methode non-contact disini diartikan sebagai cara ukur yang tidak menyentuh fluida
secara langsung. Biasanya cukup meletakkan sensor pada bagian luar dari pipa. Ada
banyak jenis pengukuran flow meter dengan cara non-contact, namun pada paper kali
ini hanya akan menjelaskan mengenai ultrasonic flowmetar.
Karena sifatnya yang non-contact, ultrasonic flowmeter tentunya
memiliki beberapa keunggulan bila di bandingkan dengan contact/direct
flowmeter, yaitu :

 Praktis karena tidak harus mengganggu aliran/instalasi fluida dan tidak


perlu memotong atau melubangi pipa.
 Aman, karena tidak secara langsung kontak dengan fluida, yang
mungkin mengandung zat kimia berbahaya.
 Sensor lebih awet karena tidak bersentuhan langsung dengan fluida.
 Range pemakaian luas, hampir semua fluida dan semua jenis pipa bisa
diukur hanya dengan 1 alat saja.
 Mengingat begitu banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh
ultrasonic flowmeter, maka tidak heran kalau sekarang sedang
marak-maraknya penggunaan flowmeter jenis ini. Prinsip kerja alat
ini sebenarnya sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip
ultrasonic transit time.
 Ultrasonic transit time menggunakan transduser akustik (acustic
transducer) yang dapat mengirim dan menerima sinyal akustik.
Transduser akustik ditempatkan pada kedua sisi pipa sedemikian
hingga sinyal akustik bergerak melintasi pipa dalam arah yang
ditentukan perti gambar berikut:
PRINSIP KERJA
 Ultrasonic transit time flow meter menggunakan transduser akustik
(acustic transducer) yang dapat mengirim dan menerima pulsa
akustik frekwensi tinggi. Transduser akustik ditempatkan pada
kedua sisi pipa sedemikian hingga pulsa akustik bergerak melintasi
pipa dalam arah diagonal, seperti gambar berikut.
 Metode transit time didasarkan pada pengukuran jangka waktu
transmisi pulsa akustik yang melintasi pipa pada kedua arah yang
berlawanan. Sistem pengukurannya didasarkan pada kenyataan
bahwa pulsa akustik yang melintasi pipa secara diagonal searah
aliran cairan membutuhkan waktu lebih cepat dari pulsa akustik
yang bergerak pada arah yang berlawanan dengan aliran.
Perbedaan waktu antara kedua pulsa akustik tersebut sebanding
dengan kecepatan alir rata-rata sepanjang lintasan pulsa akustik.
Perhatikan gambar di atas, pulsa akustik yang melintasi pipa searah
aliran membutuhkan waktu:

tA>B = L/(c + V Cos q)


 Sedangkan pulsa akustik yang melintasi pipa pada arah berlawanan dengan
arah aliran membutuhkan waktu:

TB>A = L/(c – V Cos q)

 Dengan, L adalah panjang lintasan pulsa akustik, c adalah kecepatan suara


dalam cairan, q adalah sudut antara lintasan pulsa dan sumbu pipa dan V
adalah kecepatan alir rata-rata cairan dalam pipa.

 Dari kedua persamaan di atas, diperoleh kecepatan alir rata-rata cairan


menjadi:

V = (L/2cosq) x (TB>A – TA>B )/( TB>A x TA>B)

 UFM dengan jumlah transduser banyak (multi transducer) dapat digunakan


untuk mendapatkan jumlah lintasan yang banyak sehingga diperoleh lebih
banyak informasi mengenai distribusi kecepatan alir cairan pada pipa (flow
profile) yang pada akhirnya dapat meningkatkan akurasi alat ukur ini.
Gambar berikut menunjukan komponen utama UFM
Tipikal urutan operasi UFM adalah sbb:
 Emission : Signal Processing Unit (SPU) mengirim sinyal elektronik ke
transduser, sehingga transduser menghasilkan pula akustik yang
merambat dalam cairan.
 Reception: Pulsa akustik menyeberangi pipa dan menyentuh transduser
lainnya yang ada di seberang, sehingga transduser tersebut bergetar
dan menghasilkan sinyal elektronik.
 Conversion: Rangkaian penerima dalam SPU menerima sinyal elektronik
dari transduser penerima untuk diproses lebih lanjut.
 Signal treatment: Berdasarkan algoritma pabrik, SPU melakukan
perhitungan untuk mendapatkan TB>A dan TA>B .
 Transit time methode: SPU menggunakan perbedaan antara TB>A dan
TA>B untuk menghitung kecepatan alir cairan rata-rata sepanjang
lintasan pulsa.
 Volumetric flow rate calculation : Bergantung pada jumlah path, bentuk
geometrisnya serta algoritma pabrik, SPU menggunakan nilai kecepatan
alir rata-rata yang diperoleh pada tahap sebelumnya untuk menghitung
volumetric flow rate.
 Output refresh: SPU mengulangi langkah-langkah pengukuran tersebut
diatas sesuai waktu refresh-nya.
KESIMPULAN
1. Prinsip kerja alat ini sebenarnya sederhana, yaitu dengan
menggunakan prinsip ultrasonic transit time.
2. Metode transit time didasarkan pada pengukuran jangka waktu
transmisi sinyal akustik yang melintasi pipa pada kedua arah yang
berlawanan.
3. Hal yang harus diperhatikan agar pengukuran menghasilkan nilai
yang akurat, yaitu kita harus tahu jenis material yang akan kita ukur
baik itu pipa maupun fluidanya karena cepat rambat gelombang
ultrasonik akan berbeda untuk material yang berbeda.
4. Kelemahan di atas bisa diatasi dengan menambah data nilai
parameter beberapa material yang disimpan dalam memory internal
flowmeter.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai