Anda di halaman 1dari 121

SISTEM PENILAIAN :

 QUIZ : 25 %
 TUGAS : 10 %
 UTS : 30 %
 UAS : 35 %

STANDAR PENILAIAN LULUS


 80 – 100 A
 70 – 79 B
 60 – 69 C
 50 < E

TERTIB KELAS
1. Keterlambatan masuk lebih kurang 10 menit setelah kuliah dimulai
2. Keterlambatan lebih dari 10 menit tidak dibenarkan mengikuti perkuliahan
3. Etika dikelas menjadi syarat kelulusan.
4. Ketua kelas wajib konfirmasi kepada dosen jika ada masalah dengan jam masuk
kuliah.
MATERI KULIAH
 BAB I SISTEM TENAGA (POWER SYSTEM)
1.1. Power system equipment
1.2. Prime mover unit
1.3. Sistem Transmisi & Electrical power Transmition
 BAB II SISTEM PENGANGKAT (HOISTING SYSTEM)
2.1. Rig
2.2. Hoisting System Equipment
 BAB III SISTEM PEMUTAR (ROTATING SYSTEM)
3.1. Rotating System Equipment
3.2. Bit
 BAB IV SISTEM SIRKULASI (CIRCULATING SYSTEM)
4.1. Circulating system equipment
4.2. Drilling Fluid
4.3. Condtitioning area
 BAB V BOPE
5.1. BOP Equipment
 BAB VI PERALATAN KHUSUS
 BAB VII ARTIFICIAL LIFT
 BAB VIII GATHERING STATION
BAB I
Power System Components
Sistem tenaga dalam suatu operasi pemboran terdiri dari
dua sub komponen utama, yaitu :
1. Power suplay equipment
Tenaga yang dibutuhkan pada suatu operasi pemboran
dihasilkan oleh mesin-mesin besar, yang dikenal dengan
"prime mover" (penggerak utama). Tenaga yang
dihasilkan tersebut digunakan untuk keperluan-
keperluan sebagai berikut :
 sirkulasi lumpur,
 hoisting, dan
 rotary drill string.
Untuk menentukan spesifikasi sistem tenaga yang sesuai
dengan kebutuhan diperlukan perhitungan-perhitungan
yang sesuai dengan fungsi-fungsi diatas, sebagai berikut :
 Menghitung keperluan tenaga untuk fungsi angkat
 Menghitung tanpa fungsi rotasi
 Tenaga Hidrolik
 Tenaga Penerangan
Dengan effisiensi 70% tenaga listrik yang diperlukan
untuk berbagai keperluan seperti penerangan, pemanas,
shale shaker dan lain-lain biasanya berkisar antara 30-48
kw generator berkapasitas 75 kw
 PRIME MOVER UNIT

Hampir semua operasi pemboran menggunakan prime


mover jenis internal combution unit. Penentuan jenis
mesin yang akan digunakan didasarkan pada besarnya
jumlah tenaga yang diperlukan yang dapat diketahui dari
casing program yang telah disusun dan kedalaman sumur.
Tenaga yang dihasilkan prime mover berkisar antara 500 -
5000 HP. Salah satu spesifikasi prime mover dapat dilihat
pada Tabel
Tabel
Spesifikasi Prime Mover

Maks. beban hook yang bekerja 400 tf


Kedalaman pemboran drill pipe 4 1/2 in 7000 m
Power yang tersedia (tanpa pompa lumpur) 3600 Hp
Jumlah mesin yang digunakan 4 mm
Hoisting line diameter 35 tf
Gaya maks. pada hoisting line 44 Hp
Jumlah line pada sistem pengangkatan 12 R
Tenaga untuk drawwork 3000 m/s
Kecepatan drawworks 4+2
Kecepatan maks. pada pembebanan 0,37
 Sumber Daya (Prime Mover)
• Sumber daya berasal dari beberapa buah mesin
• Mesin tersebut umumnya berupa mesin diesel yang
dilengkapi dengan power generator
• Ada mesin untuk centrifugal pump, shale shaker, dan
desander serta ada mesin untuk menggerakan
drawwork beserta rotary table.
Prime Mover Unit
SISTEM TRANSMISI
 Rig dapat berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga
yang didistribusikan dapat mencukupi semua
kebutuhan tenaga yang dibutuhkan. Sebagian besar
tenaga yang dihasilkan didistribusikan ke drawwork,
rotary table, dan mud pump. Disamping itu perlu
untuk penerangan, rig instrument (driller's
console), serta air conditioners.
 Tenaga transmisi dihasilkan oleh satu atau lebih mesin
harus diteruskan ke komponen utama rig yaitu
hoisting, rotating dan circulation system.
Sistem Transmisi
Daya dari mesin penggerak diteruskan ke komponen-
komponen yang memerlukannya melalui:
 Transmisi secara mekanis - dengan mempergunakan
penghubung hidrolis, serangkaian roda gigi dan rantai
penghubung.
 Transmisi secara elektris - digunakan pada unit pemboran
yang baru, mesin diesel menggerakkan generator
sehingga menghasilkan daya listrik, lalu daya listrik ini
diteruskan ke kontrol kabinet dan selanjutnya ditransfer
ke motor listrik pada peralatan.
Tenaga (listrik) utk tiap peralatan
dikontrol oleh driller dari atas rig floor.

Mesin pembangkit tenaga yang dipakai


dalam pemboran
Mesin pembangkit tenaga yang dipakai dalam pemboran ditempatkan di bawah substructure
Sistem Generator dan Motor DC
Generator listrik yang ditenagai oleh mesin

Motor listrik ditempatkan dekat peralatan


yg memerlukan tenaga. Tenaga listrik utk
motor diberikan oleh generator listrik.
Two Engines Three Engines Four Engines

Prime Mover Unit


Sistem Transmisi Mekanik
Keterangan :
1. Diesel Engine
2. Control Unit
3. Drawwork Assembly
4. Rotary System
5. Mud Pump
6. Driller's Console

Sistem Transmisi Elektrik


Weight Indicator

Mud Pump E
pr oduct ion
Tong Torque
Pressure Indicator

Rotary Torque Mud Pump Stroke


Indicator Indicator

Rotary
Tachometer

Drilling Console
BAB II
HOISTING SYSTEM
Sistem pengangkatan (Hoisting System) adalah sistem
yang mengalami beban yang paling besar, baik beban
secara vertikal maupun beban horisontal.

Beban vertikal berasal dari beban menara, drillstring


(drillpipe dan drillcollar), casing string, tegangan
drilling line, serta tegangan dari block-block.

Beban horisontal berasal dari tiupan angin serta drill


pipe yang disandarkan pada menara.
1.DERRICK OR MAST
2.SUBSTRUCTURE
3.RIG FLOOR
4.DRAWWORKS
5.CROWN BLOCK
6.TRAVELLING BLOCK
7.HOOK
8.ELEVATOR
9.DRILLING LINE
HOISTING SYSTEM
Fungsi: menyediakan fasilitas untuk mengangkat dan menurunkan
drillstring, casing string, dan peralatan bawah permukaan lainnya
Komponen utama:
(1) Rangka penunjang (rig) yang terdiri dari derrick floor dan
substructure, untuk menyediakan ruang ketinggian vertikal yang
diperlukan untuk mengangkat pipa dari atau menurunkan pipa ke
dalam sumur.
(2) Block dan tackle, yang terdiri dari crown block (statik),
travelling block (dinamik) dan drilling line. Fungsi utama block dan
tackle adalah untuk memberikan keuntungan mekanik sehingga
mempermudah penanganan (meringankan) beban angkatan oleh
drawworks.
(3) Drawworks, merupakan alat yang menyediakan daya untuk
pengangkatan.
RIG
Fungsi :
Memberikan ruang vertikal untuk
menaikkan dan menurunkan rangkaian
pipa bor dan casing kedalam lubang bor

Tipe rig :
1.Tipe standar Derrick
2.Tipe Portable Mast
Tipe Standar Derrick
Type portable
mast
Kaki derrick (at mast) bertumpu pada rig floor. Sebuah mast mempunyai
dasar berbentuk ”A” spy stabil.
Mast diberdirikan menggunakan drawworks
Rig pemboran rotary
modern
Drilling line dililitkan ke travellling block dan crown block

Traveling block

Crown block
Bandingkan
ukurannya dgn orang

Drill stem dipasang pada


bagian bawah swivel yang
tergantung pada hook
dalam travelling block.
Lumpur pemboran
memasuki swivel melalui
rotary hose
SUBSTRUCTURE
Fungsi :
Memberikan ruang
kerja bagi peralatan
dan pekerja diatas dan
dibawah lantai bor.

SUBSTRUCTURE
A Typical Rig Floor Arrangement
Bagian-bagian :
1. Dog House
2. Driller Console
3. Drawworks
4. Rotary Drive
5. Rotary Table
6. Rat Hole
7. Mouse Hole
8. Pipe Ramp
9. Cat Walk
DRAWWORK
Fungsi :
Meneruskan tenaga dari Prime Mover ke
rangkaian pipa bor selama operasi berlangsung,
rotary drive, dan hydraulic catheads
Deadline anchor di bawah substructure
Drilling line digulung di drum menahan drilling line. Drilling line
atau spool dalam drawworks disuplai oleh gulungan cadangan (di
bawah)
CROWN BLOCK
Fungsi :
1. Sebagai tempat
melilitkan tali-tali
pemboran.
2. Sebagai katrol untuk
membuat sistem
pengangkat dapat
bekerja.
TRAVELLING BLOCK
Fungsi :
Sebagai tempat untuk mengaitkan Hook,
menaikkan dan menurunkan serta
menggantungkan Swivel, Elevator, dan pipa
pemboran
Travelling Block
HOOK
Fungsi :
Menggantungkan swivel dan rangkaian pipa
pemboran berlangsung.
LINK

Fungsi :
Menjepit dan memegang elevator yang berperan
pada saat “round trip” atau pemasangan dan
pelepasan drillstring.
ELEVATOR

Fungsi :
Penjepit yang memegang pipa bor dan
drillcollar bagian demi bagian saat
“roundtrip” .
DRILLING LINE
Fungsi :
1. Menahan dan
menarik beban
yang dialami oleh
Hook.
2. Memberi kekuatan
pada Drawwork.
3. Mentransmisikan
tenaga dari
Drawwork.
Catwalk
Monkey Board
2 (Dua) Kegiatan Rutin Sistem Pengangkatan

• Melaksanakan penyambungan rangkaian


pipa pemboran yaitu penambahan drill
pipe
• Melaksanakan trip, yaitu melakukan
proses penarikan/pencabutan rangkaian
pipa dari dalam sumur untuk mengganti
bit atau kombinasi peralatan bawah
permukaan (bottomhole assembly) dan
kemudian menurunkannya kembali ke
dalam sumur.
Kelly dan kelly bushing
Makeup cathead utk mengencangkan sambungan pipa
Drawworks

Satu joint pipa di dalam mousehole


Gulungan kabel penggantung. Jika rig dipindahkan kabel digulung
di sini.
BAB III
ROTATING SYSTEM
Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk
memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beban (beratan) pd bagian atas
dari pahat (bit) selama operasi pemboran
berlangsung. Selain itu peralatan putar juga
berfungsi untuk menggantungkan rangkaian
pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang
(dimasukkan) pada rotary table ketika
disambung atau melepas bagian-bagian drill
pipe
3 SUB KOMPONEN UTAMA SISTEM PEMUTAR
1. Peralatan putar
Ditempatkan pada lantai bor dibawah crown block dan
diatas wellbore
2. Rangkaian pipa bor
Merupakan suatu rangkaian yang menghubungkan antara
swivel dan mata bor yang berfungsi untuk :
 menaik turunkan mata bor
 memberikan beban diatas pahat untuk penembusan
 meneruskan putaran ke mata bor
 menyalurkan fluida pemboran yang bertekanan ke
mata bor
2. Mata bor (Bit)
Merupakan ujung paling bawah dari drill string yang
secara langsung bersentuhan dengan lapisan formasi.
I. PERALATAN PUTAR (ROTARY ASSEMBLY)
a. Meja Putar (Rotary Table)
b. Master Bushing
c. Kelly Bushing (bantalan kelly)
d. Rotary Slip
e. Rotary Tong
II. Rangkaian Pipa Bor (Drill Stem)
a. Swivel
b. Kelly
c. Drill Pipe
d. Drill Collar
e. Specialezed Down Hole Tools
III. Mata Bor (pahat / Bit)
a. Shank
b. Bit Lugs
c. Cone
d. Fluid Passage Way (Jets)
Skema Rotary Table dengan Master Bushing

Kelly

Penampang
Kelly

Master Bushing
Tabel Rotary Table
Opening Diameter Max Nonmoving Max rpm

17 in (43 cm) 250 tons (225 metric tons) 500 rpm


Smal

49 in (1,1 m) 800 tons (725 metric tons) 300 rpm


Large
Gambar Rotary Tong
Gambar kelly
Gambar drill pipe
Gambar drill collar
Roller Cone Bits
Mill Tooth Bits
TCI Insert Bits

Fixed Cutter Bits


PDC Bits
TSP Bits
Natural Diamond Bits
IMPREG Bits
Hybrid (TSP/IMPREG)
Eccentric Bits
Coring Bits
Roller Cone Bits

Tungsten carbide insert


(TCI)
40% of applications

Steel Tooth
10% of applications
Fixed Cutter Bits

PDC, polycrystalline diamond


compact - 40% applications

Impregnated
(7-8% Applications)
Fixed Cutter Bits

Natural diamond <2%

TSP, thermally stable


polycrystalline <2%
Bi-center or Ream While Drilling

Eccentric tool – drills larger hole


below casing string
Bi-Center Bits

Hycalog

Smith Bits
Quad-D Hughes

DBS
Coring Bits
CIRCULATING SYSTEM
Suatu sistem dalam proses pemboran yang
mensirkulasikan lumpur pemboran yang
Salah satu fungsinya adalah mengangkat
cutting dari dasar sumur hingga
kepermukaan
Fluida pemboran umumnya berupa suspensi dari
clay dan material lainnya Dalam air. Agar cutting
terangkatKepermukaan,maka lumpur
pemboranharus mempunyai viscositas dan Laju
Alir yang cukup, supaya kecepatan
lumpur masih lebih besar dari kecepatan Jatuh
cutting (slip velocity). Selain itu lumpur pemboran
harus mempunyai sifat pengagaran (gel), pada
Saat diam, agar menjaga cutting yang berada pada
suatu ketinggian, tidak Jatuh tertupuk didasar
sumur pada saat sirkulasi di hentikan ketika trip.
Skematik sistem sirkulasi
Figure 1.
Tugasnya: mendorong lumpur ke dalam sumur dan
kembali ke permukaan
Lumpur Pemboran (Drilling Mud)

 Campuran beberapa macam bahan yang umumnya terdiri dari air


atau minyak dan bahan-bahan kimia yang akan membentuk
komposisi tertentu sesuai dengan kondisi lubang dan jenis formasi
batuan yang dibor.
 Pada dasarnya terdiri dari tiga macam:
- lumpur berbahan dasar air (water base mud)
- lumpur berbahan dasar minyak (oil base mud)
- lumpur berbahan dasar udara dan gas (air or gas base mud)
 Jenis lumpur yang sering digunakan adalah KCl-poly KOH lime,
yang merupakan jenis lumpur water base mud. KOH sebagai
pengatur pH.
 Lumpur KCl atau lumpur KCl polymer termasuk organic treated
mud, yaitu lumpur yang dirawat dengan penambahan material-
material organik yang mempunyai filtration loss yang rendah dan
mud cake yang tipis.
Lumpur Pemboran (Drilling Mud)

 Kelebihan sistem lumpur KCl-polymer:


 menghasilkan gel strength dan yield point yang tinggi
 kadar padatan yang rendah
 mengurangi kehilangan tekanan
 menghasilkan hidraulika pahat yang baik
 keadaan lubang lebih stabil

 Kekurangan sistem lumpur KCl-polymer:


 relatif lebih mahal dari lumpur lignosulfonate
 korosif
 sifat-sifat lumpur tidak stabil diatas 300oF
Komposisi Lumpur Pemboran
Lumpur pemboran terdiri dari
tiga
komponen atau fasa pembentuk:
fasa cair (air atau minyak)
fasa padat (reactive solids dan inert
solids)
bahan kimia (additive) – pH, ketahanan
pada temperatur dan kontaminasi.
Fungsi Utama Lumpur Pemboran
 mengangkat serbuk bor ke permukaan
 mengontrol tekanan formasi
 mendinginkan serta melumasi pahat dan
drillsrting
 membersihkan dasar lubang sumur
 membantu dalam evaluasi sumur
 melindungi formasi produktif
 membantu stabilitas formasi.
Mengangkat cutting ke Melapisi dinding sumur Menembus fluida formasi
permukaan dengan Mud Cake dalam lubang bor

Membersihkan lubang bor dengan Mendinginkan bit dan


tenaga hidrolik pada bit rangkaian pipa bor
Partikel padat dalam lumpur
pemboran menempel pada
dinding lubang dan membentuk
”cake” yang impermeable
Jets lumpur pemboran yang berkecepatan tinggi keluar dari nozzle untuk
membersihkan cuttings dari gigi bit dan memberikan impact pada batuan yg sedang
dibor
Peralatan circulating system tambahan berupa degasser,
desilter, dan desander yg ditempatkan di atas mud pit
setelah shale shaker
Lumpur yang kembali dari lubang pemboran
disaring oleh shale shaker (dalam gambar terlihat 2
buah)
Pemandangan dari rig floor menunjukkan circulating system: lumpur
pemboran mengalir melalui stand pipe, rotary hose, swivel, dan turun
kembali melalui kelly.
Pompa lumpur memompa lumpur pemboran
melalui circulating system
SISTEM PENCEGAHAN SEMBURAN LIAR

Fungsi utama dari sistem pencegahan semburan liar


(BOP System) adalah
untuk menutup lubang bor ketika terjadi “kick”.
Blowout terjadi karena masuknya aliran fluida
formasi yang tak terkendalikan ke permukaan.
Blowout biasanya diawali dengan adanya “kick” yang
merupakan suatu intrusi fluida formasi bertekanan
tinggi kedalam lubang bor. Intrusi ini dapat
berkembang menjadi blowout bila tidak segera
diatasi
Rangkaian peralatan sistem pencegahan semburan liar (BOP System)
terdiri dari dua sub komponen utama yaitu
1. Rangkaian BOP Stack
Rangkaian BOP Stack ditempatkan pada kepala casing atau kepala sumur
langsung dibawah rotary table pada lantai bor

• Annular Preventer dapat menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan
kosong ataupun ada rangkaian pipa bor
• Ram Preventer Pipe ram
Pipe ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor berada pada lubang bor.
Blind or Blank Rams
Peralatan tersebut digunakan untuk menutup lubang bor
pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada pada lubang
bor.
Shear Rams
Shear rams digunakan untuk memotong drill pipe dan seal
sehingga lubang bor kosong ( open hole ), digunakan
terutama pada offshore floating rigs.
• Drilling Spools

• Casing Head ( Well Head ) sebagai fondasi BOP Stack


2. Accumulator
• Unit accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu
untuk menutup BOP Stack. Unit ini dapat dihidupkan dari
remote panel yang terletak pada lantai bor atau dari
accumulator panel .
• Merupakan unit pembangkit tenaga hidrolik yang
digunakan untuk mengoperasikan (membuka/menutup)
setiap bagian dari susunan BOP.
• Memberikan fasilitas tenaga serta mengatur dan
mengontrol pengoperasian susunan BOP
• Accumulator dapat dioperasikan dari panel control dekat
tempat '‘driller'
3. Sistem Penunjang (Supporting System)
Komponen utama
• Choke manifold, membantu menjaga back pressure dalam lubang
bor untuk mencegah terjadinya intrusi fluida formasi.
• Kill line, tempat lalunya lumpur berat yang dipompakan ke dalam
lubang bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi
tekanan formasi.

Pada perencanaan BOP Stack, ada beberapa hal yang harus


diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
 Kekuatan penahanan tekanan
 Pemilihan dan pengaturan komponen
 Variasi penempatan, serta
 Sistem pembelok
Bagian Bawah (base)
Rotary Table
Flow Line

Bell Niple

Fill Up Line

Konfigurasi
BOP Stack

All Studed Drilling Spool

Casing Spool
Annular Preventer

Drilling Spool

Komponen
Utama BOP

Casing Head

Ram Preventer
Bell Nipple Flow Stack

Annular Preventer

Pipe Ram Preventer Komponen


Kill Line BOP Stack
(from mud pump)
Drilling Spool
Choke Line
(to choke manifold)
Pipe Ram

Blind Ram

Casing Head
Spherical
Preventer

Blind Ram

Kill Drilling Choke


Line Valve Valve Spool Valve Valve Line

Pipe Ram

Tubing
Head

Konfigurasi Minimum BOP Stack


Merupakan mekanisme pengangkatan
fluida dari sumur ke pemukaan dengan
menggunakan peralatan pompa, karena tekanan
dari sumur reservoir itu sendiri tidak mampu
mendorong ke atas atau ke permukaan
Metoda pengangkatan buatan sering dipakai adalah pompa.
Pompa adalah suatu peralatan mekanis dan sebagai bagian dari
mesin–mesin fluida berfungsi untuk memindahkan fluida dari
suatu tempat ke tempat yang lain dengan cara menaikkan
tekanan fluida tersebut. Metoda pengangkatan buatan yang
sering dipakai diIndustri Perminyakan diantaranya :
Electric Submersible Pump (ESP)
Sucker Rod Pump (SRP)
Hydraulic Pump
 Gas lift
 PCP (Progresive Cavity Pump)
ESP ( Electric Submersible Pump)

Electric submersible pump (ESP) adalah sebuah


rangkaian pompa yang terdiri dari banyak tingkat
(multy stages) dengan motor dibenamkan didalam
fluida dan menggunakan aliran listrik dari permukaan.
 Sanggup mengangkat fluida 200 sampai 60.000 BFPD
 Dapat digunakan pada temperatur yang tinggi
 Dapat bekerja pada kedalaman 15.000 feet
 Dapat mengangkat minyak dengan viscositas tinggi
 Bisa digunakan pada sumur-sumur minyak yang
mengandung gas
ESP atau yang lebih dikenal dengan REDA Unit terdiri dari :
Discharge Head atau Pump Head
Reda Pump
Pump Intake
Dipasang dibawah pompa sebagai fluid intake, karena berfungsi hanya sebagai
port, pump intake tidak mempunyai stage seperti gas separator.
Gas Separator
Dipasang diantara protector dan pompa, berfungsi sebagai pemisah antara gas
dan cairan, gas separator juga berfungsi sebagai fluid intake, gas separator
dipakai pada sumur yang mempunyai Gas Oil Ratio diatas 1000 cuft/bbl
Protector
Dipasang diatas motor yang berfungsi sebagai penyekat untuk mencegah fluida
sumur masuk kedalam motor. Jika akan menyambung protector dengan motor ,
pompa yang berbeda serinya maka digunakan Housing adaptor.
Motor
Berfungsi untuk menggerakkan pompa dengan cara mengubah electrical energi
menjadi mechanical energi. Energy ini menggerakkanprotector dan pompa
melalaui shaft yang terdapat pada setiap unit yang dihubungkan dengan
coupling
Pelengkap dibawah
Power cable
Gunanya untuk mengalirkan arus listrik dari swichboard ke
motor. Kabel
terbuat dari tembaga dengan
rancangan yang disesuaikan dengan kondisi sumur serta
besar/kecilnya
horse power (HP) dari motor.
Cable clamp
Digunakan untuk mengikat power cable disepanjang
rangkaian pipa dan SPS d
engan jarak dan jumlah yang tertentu, panjang dari clamp
tergantung dari
ukuran pipa tempat kabel diikatkan.
Cable Guard
Terbuat dari baja yang dipasang bersama dengan clamp
untuk mengikat kabel
pada rangkaian dengan
tujuan melindungi kabel terhadap gesekan dengan casing
sewaktu dimasukkan atau dicabut.
Centralizer
Bleeder Valve
Dipasang pada rangkaian pipa diatas check valve dengan
tujuan membuang fluida yang terperangkap
mulai dari permukaan sampai dengan check valve. Fluida
akan keluar menuju anulus
Check Valve
Dipasang pada rangkaian pipa dengan tujuan mencegah
terjadinya back perssure terhadap SPS,
sehingga tidak ada beban sewaktu akan dihidupkan
Pelengkap diatas
Tubing Hanger (didalam Wellhead)
Juction Box
Berfungsi untuk, melepaskan gas,
tempatmenyambungkan/melepaskan kabel, tempat mengukur
arus listrik (jika kabel kearah swichboard sudah dilepaskan )
Swich Board
Berfungsi untuk, menghidupkan dan mematikan SPS,
memonitor kinerja SPS, mengontrol SPS terhadap
overload dan underload, tempat melakukan trouble shooting
Transformer
Berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik, sesuai dengan
voltage motor yang terpasang.
Typical SPS Installation
Fuse Switchboard Wellhead Cable Feed through
Junction
Transformer ESP
CONTROL Box
Well Head

Power Cable

Pump
Motor lead extension
and cable guard
4100 ‘ Pump Intake
Perforation >
Protector

Motor

Casing shoe
I.1 REDA PUMP

Upper Bearing
Shaft
Bushing
Stop Key

Impeller

Diffuser

Housing
Lower Diffuser

Bushing
Intake Screen
Packing
Base

Bushing

Coupling
Sucker Rod Pump (SRP)
Sucker Rod Pump (SRP) atau lebih dikenal dengan Pompa Angguk adalah salah
satu cara Artificial Lift yang terdiri dari susunan beberapa balok (Beam
Arrangement) yang dapat memberikan gerakan turun naik (Reciprocating Motion)
kepada Rod String yang dihubungkan ke Positive Displacement Pump dalam
sumur minyak.
Adapun tiga jenis SRP yang dikenal pada masa sekarang ini yaitu :
 Conventional Unit
 Air Balance
 Mark II
Ketiga jenis pompa ini Conventional Pump unit banyak dipakai (90%).
Keuntungan SRP ini mempunyai kapasitas produksi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan Insert Pump, bentuk konstruksinya sederhana, mampu
mengalirkan fluida yang cukup besar, bisa digunakan pada sumur vertikal dan
mengandung pasir, tahan terhadap fluida yang korosif dan mudah dirubah
kecepatannya.
Sucker Rod Pump
Terbagi atas 2 bagian :
1. Sub Surface facilities
2. Surface facilities
Komponen SRP di permukaan
Klasifikasi Pumping Unit
Pada Dasarnya ada 3 macam Pumping Unit :
 Standard / Conventional Type

 Low Torque/Profile Pumping Unit, dan

 Air Balanced Pumping Unit.

1. Conventional / Standard pumping unit


2. Low torque pumping unit 3. Air balanced pumping unit
Gas Lift
Merupakan suatu metoda pengangkatan fluida dari
dalam sumur kepermukaan dengan memakai tenaga
gas sebagai pendorong. Gas Lift pada prinsipnya
mencampurkan gas kedalam sistem agar didapt
densitas sistem yang lebih ringan. Gas yang digunakan
bisa berasal dari sumur minyak itu sendiri atau dari gas
well. Tubing yang digunakan pada gas lift system
dilengkapi dengan beberapa mandrel tempat duduknya
gas lift valve.
Gas lift System:
1.Subsurface gas lift equipment
a.Conventional, retrivable
b.Gas lift Valve
2.Subsurface equipment
a.Packer
b.Seating niple
3.Separator & tank facilities
4.Surface Controls
a.recorder
b.orifice meter
c.choke, regulator
Komponen utama :
Side pocket mandrel
Gas lift Valves
Production Packer
PCP (Progresive Cavity Pump)
PCP merupakan suatu metoda dari artificial lift system yang digunakan untuk
memompakan minyak
kepermukaan dengan memanfaatkan ulir dari pompa. PCP bergerak dengan putaran
motor dari permukaan
(dipasang diatas wellhead), kemudian putaran diteruskan ke single helical rotor
melalui rangkaian suker rod.
Komponen Utama :
Single Helical Rotor (spiral)
Terbuat dari baja yang sangat keras
Double internal Helical Stator
Terbuat dari karet yang sangat kenyal dengan ketahanan panas maximum 230 oF
Suker Rod
Sebagai rangkaian penghubung putaran antara electric motor di surface dan
spiral rotor didalam sumur.
Rod Centralizer (non rotating)
Drive System (Electric motor)
Dipasang diatas wellhead
HYDRAULIC PUMP UNIT
Merupakan salah satu bentuk metoda lain yang dipakai untuk memompakan
minyak mentah dari dalam sumur
bila tenaga reservoir yang tersedia tidak mampu lagi mengangkat minyak mentah
kepermukaan.
Hydraulic pump unit terdiri dari Surface Component dan subsurface component.
Surface component
wellhead control assembly
power control manifold
surface power unit
gas boot
power fluid tank
Sub surface component
Terdiri dari kombinasinhydraulic engine dan reciproacting pump, engine
berfungsi untuk mengubah aliran
power fluid menjadi gerakan turun naik, pompa mengubah piston yang bergerak
untuk memompa production
fluid.
GATHERING STATION

Gathering station adalah sebagai tempat pengumpulan


fluida (air, minyak mentah dan gas) yang dihasilkan dari sumur-
sumur minyak pada sebuah lapangan, kemudian dipisahkan
menurut kebutuhannya. Fluida yang keluar dari sumur dialirkan
melalui flow line ke Gathering Station. Pengaliran fluida dari
sumur ke Gathering station dapat diilakukan dengan 2 cara yaitu
dengan menggunkan sistem Individual Flow Line atau
menggunakan Production Line. Pada sistem individual flow line
masing-masing flow line dari sumur dihubungkan dengan header
yang terdapat pada Gathering Station. Sedangkan pada sisitem
production line flow line dari setiap sumur hanya dihubungkan
masing-masing header yang terdapat diproduction line yang ada
dijalan utama menuju gathering station. di gathering station fluida
yang dialirkan lewat header atau production line masuk ke
seperator.
Gathering Station digunakan bermacam-macam peralatan
seperti :
1. Separator adalah sebagai tabung bertekanan dan
bertemperatur tertentu yang digunakan untuk memisahkan
fluida produksi kedalam fasa cairan dan fasa gas.
2 Flow Splitter Fungsi flow splitter sebenarnya hampir sama
dengan sparator yaitu memisahkan gas dari fluida, perbedaanya
hanya pada liquid outlet yang terpisah menjadi dua, sehingga
memerlukan dua buah liquid level control disamping itu flow
spinter yang dipakani di duri field dilengkapi dengan sand jet
untuk memisahkan atau membuang pasir secara berkala.
3 Gas Boot berfungsi untuk memisahkan gas dari liguid agar
tidak masuk ke free water knock out atau wash tank. Disampng
itu gas boot juga berfungsi untuk membantu mengurangi dan
menstabilkan pressure yang datang separator, splitter atau wells
sebelum masuk ke wash tank.
4. Wash Tank
Wash tank adalah suatu alat yang digunakan untuk
menampung fluida yang datang dari sumur-sumur minyak
setelah melewati separator atau splitter dan gas boot.
5. Shipping TankCrude oil yang keluar dari spill over wash
tank mengalir menuju shippning tank. Diharapkan agar
minyak yang ada didalam shipping tank water cutnya kurang
dari 1 % atau serendah mungkin dan untuk selajutnya siap
dikirim ke HTC
6 Shipping Pump
Crude oil yang sudah terkumpul didalam shipping tank
dengan kadar BS dan W kurang dari 1 % dipompakan ke
HTC. Untuk kerperluan ini diperlukan Positive
Displacement Pump atau Centrifugal Pump.
7 Lact Unit
Fungsi lact unit ialah : menghitung jumlah produksi yang hasilkan dari
suatu daerah, memonitor kualitas minyak yang dikirim dengan memonitor
BS & W, mengambil sample minyak secara otomatis, Proving untuk
mencocokkan keakuratan meter.
8 Meter
9 Pit (Kolam)
Pit (kolam) berfungsi untuk menampung air yang sudah terpisah dengan
minyak dari wash tank atau FWKO
10 Gas Operation terbagi atas dua yaitu :Penyerapan (absorbsion) dan
Pendinginan (Cooling)
11 Line Heater
Minyak
Fig ure 1.

Anda mungkin juga menyukai