Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN PIJAT OKSITOSIN

DENGAN BREAST CARE TERHADAP


KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI
UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJI

KELOMPOK II
STASE MATERNITAS
STIKES BHAKTI KENCANA
BANDUNG
PENDAHULUAN WHO (2009) menyatakan sekitar
15% dari total kasus kematian
Air susu ibu (ASI) sendiri yaitu anak di bawah usia lima tahun di
makanan yang paling sesuai negara berkembang disebabkan
untuk bayi karena mengandung oleh pemberian air susu ibu
zat-zat gizi yang diperlukan oleh secara tidak eksklusif.
bayi untuk tumbuh dan
berkembang. ASI bermanfaat
untuk menjaga ketahanan tubuh
bayi karena mengandung zat anti
infeksi. Selain itu, ASI
mengandung zat gizi lengkap
seperti karbohidrat berupa
laktosa, lemak yang banyak, ALASANNYA?
(asam lemak tak jenuh ganda), ..........................................
protein utama berupa MENGATASINYA?
lactabumin yang mudah dicerna, ..........................................
kandungan vitamin dan mineral
yang banyak (Venter, 2008).
RUMUSAN 1. Tujuan Umum
MASALAH 2. Tujuan Khusus

Apakah ada kesesuaian antara


evidence base mengenai
perbandingan pijat oksitosin dan
breast care terhadap kelancaran
air susu ibu nifas dengan
intervensi yang dilakukan di
TUJUAN
Ruang Nifas UPT Puskesmas PENULISAN
Ibrahim Adji Bandung?
TINJAUAN TEORI
1. LAKTASI adalah keseluruhan proses
menyusui, mulai dari ASI di produksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan ASI.
Sementara itu, yang di maksud dengan
manajemen laktasi adalah suatu upaya yang di
lakukan oleh ibu, ayah, dan keluarga untuk
menunjang keberhasilan menyusui.
2. BREAST CARE
3. PIJAT OKSITOSI
PIJAT
OKSITOSIN BREAST CARE

pemijatan pada sepanjang


tulang belakang (vertebrae) Pemeliharaan payudara
sampai tulang costae 5 yang dilakukan untuk
sampai ke 6 dan merupakan memperlancar ASI dan
usaha untuk merangsang menghindari kesulitan pada
hormon prolaktin dan saat menyusui dengan
oksitosin setelah melahirkan melakukan pemijatan
(Indiyani, 2006; Yohana & (Welford, 2009) Roesli,
Roesli, 2009). 2009).
ANALISIS EVIDENCE BASE
Judul
No Peneliti Metode Hasil Penelitian
Penelitian
1 Perbandingan Juhar Latifah, - Jenis Hasil penelitian
Breast Care Abdurahman Penelitian: dengan uji T-Test
Dan Pijat Wahid, quasy Independent
Oksitosin Agianto experimental didapatkan hasil
Terhadap study design. p-value 0.05.
Produksi Asi - Populasi dan Hipotesis
Pada Ibu Post sampel : diterima
Partum Tekhnik diinterpretasikan
Normal Consecutive terdapat
sampling (16 perbedaan bahwa
responden ibu yang
kelompok melakukan breast
perlakuan care dan pijat
pijat oksitosin
oksitosin, 16 memiliki
responden perbedaan dalam
kelompok meningkatkan
perlakuan produksi ASI.
breast care) Berdasarkan hasil
- Instrumen penelitian, di atas
penelitian: didapatkan ibu
SOP yang diberikan
perlakuan, tindakan breast
produksi care produksi
ASI Ibu ASI nya lebih
(Mengukur banyak daripada
volume ibu yang
urine bayi) diberikan pijat
- Analisa data oksitosin, artinya
: Uji T-Test tindakan brest
Independen care lebih baik
dalam
meningkatkan
produksi ASI
dibandingkan
dengan tindakan
pijat oksitosin.
NEXT
2 Perbedaan Nurul Ulya - Jenis Jumlah ASI pada
Pijat Luthfiyana Penelitian: kelompok
Oksitosin Dan quasy intervensi yang
Breast Care experimental diberikan pijat
Terhadap study design. oksitosin lebih
Jumlah Asi - Populasi dan banyak
Pada Ibu Post sampel : dibandingkan
Partum Tekhnik Non kelompok kontrol
probality yang dilakukan
sampling (15 breast care
responden dengan perbedaan
kelompok rerata 2.91 ml.
perlakuan Hasil analisis uji
pijat hipotesis dengan
oksitosin, 15 uji Mann-
responden Whitney
kelompok diketahui nilai p=
perlakuan 0.029 yang
breast care) artinya ada
- Instrumen perbedaan antara
penelitian: pijat oksitosin dan
SOP breast care
perlakuan, terhadap jumlah
produksi ASI pada ibu post
ASI Ibu partum
(Mengukur
Berat badan
bayi)
- Analisa data
: Uji Mann
Whitney
INTERVENSI
Waktu dan Metode Penelitian
Tempat
Intervensi Populasi Instrumen Kriteria Analisa
dan Sampel Intervensi Evaluasi Data
Tempat : Populasi : Ibu - SOP Breast Kriteria Prosentasi
Ruang Nifas Nifas UPT Care evaluasi Frekuensi
UPT Puskesmas - SOP Pijat disusun setelah satu
Puskesmas Ibrahim Adji oksitosin berdasarkan kali
Ibrahim Bandung - Lembar proses perlakuan.
Adji Metode observasi terbentuknya
Bandung Sampling : kelancaran ASI.
Waktu : Acidental ASI Ibu - Durating
11 Sampling dengan time
November Kriteria: Intervensi pengeluar
2018 sampai - Ibu post an ASI
dengan 15 partum setelah
November dengan Intervensi
2018 masalah (Reflek
produksi Aliran)
ASI - Lama
- Bayi menyusui
dengan bayi
reflek (Reflek
menghisap Prolaktin)
Kuat - Pancaran
- Ibu post ASI
partum ketika
tanpa pertama
komplikasi keluar
post partum setelah
- Ibu post intervensi
partum (Reflek
bersedia Aliran)
menjadi
sasaran
intervensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
PEMBAHASAN
• Adapun hasil evaluasi setelah dilakukan, didapatkan bahwa pijat
oksitosin dan breast care menunjukan hasil positif dalam
kelancaran pengeluaran ASI ibu nifas di UPT Puskesmas Ibrahim
Adji Bandung. Dimana terdapat perbedaan bahwa pijat oksitosin
memiliki hasil lebih cepat dalam durasi waktu pengeluaran ASI
dibandingkan dengan hasil perlakuan breast care pada ibu nifas di
UPT Puskesmas Ibrahim Adji Bandung.
• Uraian tersebut menunjukan kesesuaian dengan penelitian yang
dilakukan oleh Juhar (2015) menyatakan bahwa rata-rata
pengeluaran ASI pada ibu nifas dengan perlakuan pijat oksitosin
adalah 55.61 ml, sedangkan pada breast care adalah 52.70 ml.
Adapun hasil uji hipotesis Mann Withney menunjukan baha nilai p
adalah 0.029 sehingga dapat diasumsikan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara pijat oksitosin dan breat care
terhadap pengeluaran jumlah ASI.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai