Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 3

Evelina Panjaitan
(A1C417045)

Binanggra Alpa Pebriand


(A1C417025)

Nurhafifah Indah Parwati


(A1C417045)

Dimas Setiawan
(A1C417065)
Pengertian Fotomorfogenesis

fotomorfogenesis Pengendalian morfogenesis oleh cahaya

faktor lingkungan yang diperlukan untuk


mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan
Cahaya
tumbuhan,karena cahaya menyebabkan
fotosintesis.

menurut Pratiwi, Luthi dan isman (2015)


dimana perubahan morfologi terutama
Fotomorfogenesis dalam hal kultur jaringan karena adanya
pengaruh cahaya.
tahapan fotomorfogenesis

kekhasan pola (sel dan jaringan berkembang dan


menjadi mampu bereaksi terhadap cahaya)

perwujudan pola yang berarti dalam proses tersebut


berlangsung proses yang bergantung pada cahaya.
Macam-macam penerima
cahaya dalam tumbuhan

Fitokrom Kriptokrom cahaya UV-B Protoklorofilida A

menyerap cahaya
senyawa tak pigmen cahaya
merah,merah jauh dan
dikenal/bukan yang menyerap
cahaya biru
pigmen yang cahaya merah dan
menyerap cahaya biru dan panjang menyerap biru, bias
gelombang ultraviolet – gelombang radiasi UV 280- tereduksi menjadi
panjang (daerah UV-A320 -400 320 nm klorofil a.
nm)
Pengertian Fitokrom

reseptor cahaya, suatu pigmen yang


digunakan oleh tumbuhan untuk mencerap
(mendeteksi) cahaya

pigmen yang berfungsi mengendalikan berbagai respon


fotomorfogenesis. diketahui paling kuat menyerap cahaya
merah dan merah-jauh. Fitokrom juga menyerap cahaya biru.
Fitokrom ditemukan pada semua tumbuhan.
Fitokrom mempunyai dua variasi bentuk

Pfr, yaitu bentuk fitokrom yang mengabsorpsi


cahaya merah jauh. Apabila diberi cahaya merah
jauh maka akan berubah menjadi Pr (tipe 1)

Pr, yaitu bentuk fitokrom yang mengabsorpsi


cahaya merah. Apabila diberi warna cahaya
merah maka akan berubah menjadi Pfr (tipe 2)
lokasi fitokrom di dalam sel sama sekali tidak
mengungkapkan caranya bekerja. Pada kecambah
yang lebih besar, yang tumbuh ditempat terang, bisa
dikatakan mengandung separuh fitokrom tipe 1 dan
separuhnya lagi tipe 2. Namun bila biji berkecambah
dan kecambah tumbuh di tempat gelap, jumlah
fitokrom tipe 1 meningkat kira-kira seratus kali. Jadi
Kecambah yang tumbuh dalam gelap mengandung
total fitikrom lebih banyak daripada kecambah yang
tumbuh di tempat terang. Bila kecambah menerima
cahaya, salah satu responnya adalah hilangnya
sebagian besar fitokrom tipe 1.
Hal ini terjadi karena :
1. Tumbuhan berhenti membuat mRNA yang
dibutuhkan untuk mensintesis fitokrom
tersebut mRNA fitokrom tipe 1 tampaknya
merupakan mRNA yang tak mantap (cepat
terhidrolisis)
2. Sebagian besar protein fitokrom tipe 1
cepat rusak Jadi, Dalam keadaan gelap, gen
yang menyandikan fitokrom tipe 1 menjadi
sangat aktif, namun dalam terang menjadi tidak
aktif.
Fungsi Fitokrom

fotodetektor yang memberikan


memberitahukan informasi pada
tumbuhan apakah tumbuhan mengenai
ada cahaya atau tidak kualitas cahaya
Kriptokrom

kelompok sejumlah pigmen yang serupa dan belum begitu


dikenal. Kriptokrom menyerap cahaya biru dan panajng
gelombang ultraviolet- gelombang panjang (daerah UV-A,
sekitar 320 sampai 400 nm). Dinamakan kriptokrom karena
peran pentingnya yang khusus pada kriptogram.
Beberapa efek cahaya yang diserap oleh kriptokrom
antara lain yaitu adanya pigmen yang diaktifkan
bekerja secara bebas, yang terkadang memperkuat efek
Pfr atau efek penerima UV-B. Perlu diingat bahwa
walaupun kriptokrom menyerap radiasi UV-A, puncak
terbesar dalam spektrum kerja biasanya terjadi di
daerah biru – ungu didekat 450 nm. Juga, karena
fotonbiru dan cahaya ungu biasanya jauh lebih banyak
mengenai tumbuhan dibandingkan foton UV, maka
respon akibat cahaya yang disebabkan oleh kriptokrom
barangkali merupakan hasil penyerapan panjang
gelombang biru dan ungu yang biasanya disebut biru
saja.
Peran cahaya dalam
morfogenesis.

dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh


ditempat terang dengan kecambah dari tempat gelap.

Beberapa perbedaan yang jelas terlihat akibat cahaya ialah :


1.Produksi klorofil terpacu oleh cahaya
2.Pembukaan daun terpacu oleh cahaya, tapi tidak terlalu nyata pada
monokotil (jagung) dibandingkan dengan tumbuhan dikotil (kacang-
kacangan)
3.Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya pada kedua spesies
tersebut
4.Perkembangan akar terpacu oleh cahaya pada kedua spesies
tersebut
Semua perbedaan ini tampaknya menguntungkan
bagi kecambah, saat batangnya harus menerobos
tanah dan dedaunannya perlu mencapai cahaya.
Cadangan makanan dalam endospermas (jagung)
atau kotiledon (kacang-kacangan) lebih banyak
digunakan untuk membesarkan batang ke atas
dalam keadaan gelap daripada dalam keadaan
terang, dan sedikit saja makanan digunakan untuk
mengembangkan daun dan akar, dan juga untuk
membentuk klorofil. Semuanya itu kurang penting
bagi tumbuhan yang tumbuh dalam gelap

Anda mungkin juga menyukai