• Pungsi lumbal:
– cairan serebrospinal jernih atau santokrom,
– sel meningkat sampai 500 sel/mm,
– hitung jenis predominan sel limfosit walaupun pada mulanya
dapat polimorfonuklear,
– protein meningkat sampai 500mg/dI ( N / P + )
– namun glukosa dibawah normal.
– Pungsi lumbal ulangan dapat memperkuat diagnosis.
5/16/2019 free template from 9
www.brainybetty.com
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan :
– polymerase chain reaction (PCR),
– enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
– dan latex particle agglutination dapat mendeteksi kuman
Mycobacterium di cairan serebrospinalis
• Elektroensefalografi(EEG)
– dpt menunjukkan perlambatan irama dasar,
– dpt disertai gelombang epileptiform.
• Pengobatan medikamentosa
– Dosis obat antituberkulosis adalah sebagai berikut:
• 1 . Isoniazid (INH) 5-10 mg/kgBB/hari, dosis
maksimum 300mg/hari
• 2. Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari, dengan dosis
maksimum 600 mg/hari
5/16/2019 free template from 12
www.brainybetty.com
TERAPI
• Pengobatan medikamentosa
• 3. Pirazinamid 20-40 mg/kgBB/hari, dosis
maksimum 2000 mg/hari
• 4. Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari, dosis
maksimal 2500 mg/hari
• 5. Prednison 1-2 mg/kgBB/hari, selama 2-3
minggu, dilanjutkan dengan tapering-off
Suportif
• Pengobatan suportif meliputi restriksi cairan,
posisi kepala lebih tinggi,
• dan fisioterapi pasif.
Tumbuh kembang
• Umumnya angka kematian berkisar antara 10-20% kasus.
• Gejala sisa dapat berupa :
– gangguan fungsi mata dan pendengaran.
– Dapat dijumpai :
• hemiparesis,
• retardasi mental,
• dan kejang.
– Keterlibatan hipotalamus dan sisterna basalis dpt
menyebabkan gejala endokrin.
5/16/2019 free template from 15
www.brainybetty.com
Dr.H. Abdul Razak D, Sp. A