Anda di halaman 1dari 30

Metode Gravitasi

Program Studi Fisika


Fakultas Sains Dan Teknologi
01 Penemuan dan Deskripsi Planet

02 Hukum Kepler dalam Pergerakan Planet

03 Karakteristik Planet

04 Asal Usul Tata Surya


Tahukah kalian apa saja planet
yang dapat dilihat dengan mata
telanjang???
 Gagasan Geometris pertam
a kali diperkenalkan oleh Fi
lsuf Yunani bernama Thale
 Hipparchus (190-120 SM)
s pada abad keenam SM
mengembangkan metode tri
 Kemudian Aristoteles (384
-322 SM) mengusulkan mo
gonometri memungkinkan p

del alam semesta dengan B enentuan jarak astronomi d


umi sebagai pusatnya. Dipe engan mengamati posisi sud
rcayai hingga akhir Abad P ut benda langit
ertengahan

 Aristarkhos dari Samos (  Selanjutnya teori tersebut


310-230 SM) menentukan dikembangkan oleh Ptolemy
ukuran dan jarak Matahari , seorang astronom Yunani-
dan Bulan relatif terhadap
Mesir pada abad kedua M d
Bumi dan mengusulkan kos
an biasanya disebut “teori P
mologi heliosentris (berpus
tolemaic”.
at pada Matahari).
Penemuan Tata Surya

Alat yang digunakan oleh para astronom untuk


menentukan posisi dan jarak benda-benda
langit adalah astrolab

Perangkat ini terdiri dari piringan k


ayu atau logam dengan keliling ditan Penemu astrolab tidak dike
Menjadi alat penting bagi para naviga
dai dalam derajat. Di tengahnya dip tahui, tetapi sering diangga
tor sampai penemuan sekstan pada a
utar sebuah penunjuk bergerak yan p berasal dari Hipparchus (
bad kedelapan belas.
g disebut alidade. 190–120 SM).
• Anggap planet P dilihat dari bumi pada posisi berbeda di orbi
t yang terakhir mengelilingi Matahari. Sederhananya, anggap
planet P sebagai objek yang diam (yaitu, abaikan gerakan orbi
t planet).
• Biarkan sudut ekstrim yang diukur menjadi θ1 dan θ2.
• Jarak Bumi dari Matahari menjadi s
• Jarak antara posisi ekstrim E dan E’ dari orbit adalah 2s.
• Jarak p1 dan p2 planet dari Bumi dihitung berdasarkan jarak
Bumi-Matahari dengan menerapkan hukum trigonometri sinus
:
Radius rata-rata orbit Bumi terhadap Mataha
ri disebut unit astronomi; sebanding 149,597,871
km atau 150 juta km. Nilai akurat dari parameter
Pada 1543, tahun kematiannya, astr ini dihitung dari pengamatan yang dikumpulkan sel
onom Polandia Nicolas Copernicus (14 ama jarak waktu 20 tahun oleh astronom Denmar
73-1543) menerbitkan sebuah karya k Tycho Brahe (1546-1601).
revolusioner di mana ia menegaskan ba Saat kematiannya catatan diserahkan kepada a
hwa Bumi bukanlah pusat alam semes sisten, Johannes Kepler (1571-1630), Kepler berh
ta. asil menyesuaikan pengamatan menjadi model heli
Dalam model Copernicus, matahari osentris untuk sistem planet yang dikenal.
berada pada pusat alam semesta, Bumi Kemudian, ada 3 hukum Kepler merangkum ke
berputar dengan porosnya sendiri, dan simpulannya dan dibuktikan oleh Newton untuk m
bumi serta planet-planet lain berputar emverifikasi Hukum Gravitasi semesta. Data yang
mengelilingi matahari. digunakan oleh Kepler tanpa bantuan teleskop, ya
ng tidak ditemukan sampai abad 17.
3

2
Rasio kuadrat periode orbital sebuah planet
berbanding lurus dengan kubus semi-mayor
1 orbitnya.

Radius orbital planet yang menyapu area


memiliki area yang sama dalam interval waktu
yang sama

Orbit planet adalah elips dengan


Matahari sebagai titik fokusnya
Hukum Kepler I Hukum Kepler II Hukum Kepler III
Pada tahun 1772 astronom Jerman Johann Bode menyusun
formula empiris untuk mengekspresikan perkiraan jarak plan
et-planet dari Matahari. 𝑑_𝑛=0.4 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛=1
𝑑_𝑛=0.4+0.3 𝑥 2^(𝑛−2) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛▁(>) 2
Serangkaian angka dibuat dengan cara berikut: angka perta
Ungkapan ini memberikan jarak dn dalam satu
ma adalah nol, yang kedua adalah 0.3, dan sisanya diperoleh de
an astonomi (SA; 1 SA=150 juta km) dari planet k
ngan menggandakan angka sebelumnya. Urutannya
e-n dari Matahari. Biasanya dikenal sebagai huku
0, 0.3, 0.6, 1.2, 2.4, 4.8, 9.6, 19.2, 38.4, 76.8, dll. Setiap an
m Bode tetapi, kadang-kadang disebut hukum Tit
gka ditambah dengan 0.4 maka urutannya:
ius-Bode.
0.4, 0.7, 1.0, 1.6, 2.8, 5.2, 10.0, 19.6, 38.8, 77.2, dll.
Tabel 1.2 Ukuran dan karakteristik dari orbit planet (sumber data: Beatty et al., 1999; McCarthy and Petit,
2004; National Space Science Data Center, 2004 [http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/]
Gambar 1.4 Hukum Empiris Bode untuk jarak planet-planet dari Mat
ahari

Pada 1801 sebuah planetoid kecil, Ceres, ditemukan pada jarak


Gambar 1.3 Ukuran Relatif dari planet-planet:
2.77 SA dari Matahari. Selanjutnya, ditemukan bahwa banyak plane
(a) planet-planet terrestrial,
toid kecil menempati pita lebar orbit matahari yang berpusat sekita
(b) planet besar (Jovian) dan
r 2.9 SA, yang sekarang disebut sabuk asteroid.
(c) Pluto, yang kecil dibandingkan dengan yang lain.
Pallas ditemukan pada 1802, Juno pada 1804 dan Vesta, satu-s
atunya asteroid yang dapat dilihat dengan mata telanjang, ditemuk
an pada 1807. Pada 1890 lebih dari 300 asteroid telah diidentifika
si. Ribuan asteroid yang menempati sabuk luas antara Mars dan Ju
piter, pada jarak 2.15-3.3AU dari Matahari, telah dilacak dan dida
ftarkan.
Karakteristik Planet-planet

Ukuran planet
dibedakan 3 planet mempunyai
kategori 2 gerak orbit yaitu
Orbit berdasarkan fisik Massa prograde dan Dimensi
mereka. retrograde

Arah Radar dan efek dopler


Orbit planet- Hukum ketiga dapat menentukan
planet berbentuk
Ukuran Gerak
kepler dapat lintasan pesawat ruang
ellips dengan dua diterapkan untuk angkkasa yang di
titik fokus menentukan massa pengaruhi oleh massa
planet dan gravitasi.
Karakteristik Planet
Berdasarkan Ukuran

Planet-planet Terestrial Planet-planet Jovian Planet Kecil

1. Komposisi padat dan berbatu 1. Komposisi dominan gas


2. Massa dan ukuran planet kecil 2. Massa dan ukuran besar Benda-benda besar di
3. Dekat dengan matahari 3. Jauh dari matahari sekitar orbit matahari atau
4. Medan magnet lemah 4. Medan magnet kuat dalam system tata surya
5. Rotasi lambat 5. Rotasi cepat tetapi tidak dikatakan planet
6. Sedikit satelit 6. Banyak satelit
7. Jarak antar orbit dekat 7. Jarak antar orbit lebar
Karakteristik Planet
Berdasarkan Gerak Orbit

Sebagian besar planet berputar pada sumbu rotasi dalam


arah yang sama dengan gerak orbitnya Matahari, yang diseb
ut gerak prograde. Kecuali Venus berputar dalam arah sebali
knya, yang di sebut gerak retrograde
Planet-planet Terestrial
Merkurius Venus
1. Kepadatan rata-rata 1. Orbit paling melingkar
5427 kg m3 2. Paling terang setelah
2. Tidak mempunyai satelit matahari dan bulan.
dan atmosfer 3. Ukuran & komposisi
3. Kala rotasi 59 hari, kala mirip bumi
orbit 88 hari 4. Kala rotasi lebih lama
4. Mempunyai banyak kawah kala orbit

Bumi Mars
1. Mempunyai kehidupan 1. Dijuluki planet merah
2. Planet terpadat & 2. Atmosfer tipis
terbesar kelima 3. Terdapat kawah, gunung,
3. Terbentuk 4,5 m tahun lembah, gurun dan
yang lalu tudung es
4. Jari-jari rata-rata 4. Kala rotasi dan musim
orbit 149.597.871 km . mirip bumi
Asteroid
1. Planet minor atau planetoid
2. umumnya berada di bagian dalam
tata surya
3. Merupakan sisa-sisa kehancuran
planetesimal
4. Sangat banyak jumlahnya (jutaan)
5. Dibagi 3 kelompok berdasarkan
komposisi karbon, logam dan
silikat

Bulan
1. Planet yang paling terang setalah matahari.
2. Satelit terpadat kedua dalam tata surya
3. Jarak orbit dari bumi 30 kali diameter bumi
4. Pengaruh gravitasi bulan menimbulkan pasang-surut lautan di bumi
5. Diameter 27%, kepadatan 60%, dan massa (1,23%) dari Bumi
Sebagian besar berbentuk gas dan dikelilingi cincin
JUPITER SATURNUS
1. Komposisi di dominasi 1. Densitas terkecil 687
oleh hydrogen dan kg/m3
helium 2. Banyak lembaran cincin
2. Mempunyai 63 satelit 3. Di amati oleh gallileo
3. Massa 318 kali massa (1610), Huygens (1655)
bumi . dan cassini (1675)
4. kerapatan rendah 4. Memiliki 30 satelit
1,326 kg/m3 dengan Titan satelit
5. Mempunyai 4 lapisan terbesar

1. Kala revolusi 84 tahun 1. Planet terluar N


dan kala rotasi 17 jam 2. Struktur internal
U E
2. Mempunyai kemiringan seperti Uranus
R sumbu rotasi 98o 3. Memiliki 13 bulan
P
A 3. Mempunyai massa 4. Kala revolusi 165 T
N 86,8x1024 kg tahun U
4. Planet terdingin dan 5. Kala rotasi 16,11 N
U mempunyai 27 satelit jam U
S 5. Kerapatan 1,270 kg/m3
S
 Periode revolusi pluto adalah 248 tahun.
Periode orbital beresonansi dengan Neptunus dalam rasio 3:
 2 (yaitu, periode Pluto persis 1.5 kali Neptunus)..

Bulan terbesar Pluto adalah Charon, ditemukan mengorbit Pl


 uto pada jarak rata-rata 19,600 km.
Massa Pluto hanya 0.21% massa Bumi. Massa Charon sekitar 1
 0-15% dari Pluto, menjadikannya satelit terbesar di sistem ta
ta surya dibandingkan dengan planet utamanya.

Jari-jari Pluto dan Charon diperkirakan dari pengamatan denga


 n teleskop luar angkasa Hubble menjadi 1137 km dan 586 km,
masing-masing, dengan kesalahan relatif sekitar 1%.
Massa dan diameter Pluto memberikan perkiraan masa jenis
 sekitar 2000 kg m-3 ,disimpulkan bahwa komposisi Pluto dap
at berupa campuran sekitar 70% batuan dan 30% es
Pada tahun 2006 dikenal sebagai “planet kerdil”. Orbit Pluto me
mpunyai eksentrisitas paling besar di antara planet-planet dala Massa jenis Charon diperkirakan lebih kecil sekitar 1300
kg m-3.
m tata surya dengan eksentrisitas 0,249. Dengan aphelion pada
43.9 SA dan perihelion pada 29.7 SA.
Pengamatan dengan teleskop luar angkasa Hubble pada tahun 2005 m
engungkapkan adanya dua satelit kecil lainnya – untuk sementara waktu ber
nama 2005 P1 dan 2005 P2 – di orbit sekitar Pluto dalam arti yang sama
dengan Charon, tetapi pada jarak yang lebih besar sekitar 44.000 km.
Namun, asal-usul Pluto, Charon dan satelit-satelit yang lebih kecil
belum diketahui, dan merupakan masalah dugaan ilmiah. Sejak awal 1990-an
ribuan objek baru telah diidentifikasi di luar orbit Neptunus. Objek trans-
Neptunian (Kotak 1.3) sebagian besar kecil, tetapi ada satu yakni Eris, ukur
annya sebanding dengan Pluto. Penemuan baru ini memicu diskusi tentang
status Pluto sebagai planet.
Kemudian pada tahun 2006 modifikasi tentang planet. Bahwa Untuk men
jadi planet, suatu objek harus :
 Berada di orbit di sekitar bintang (Matahari)
 Menjadi cukup besar sehingga gravitasinya sendiri menghasilkan bulat a
tau bola
 Tidak terlalu besar untuk memulai fusi nuklir
 Telah membersihkan lingkungan di sekitar orbit planetesimalnya
Momentum Angular
Karakteristik penting yang membatasi model
asal tata surya adalah perbedaan antara
distribusi massa dan momentum sudut

Untuk menentukan momentum sudut untu


k benda yang berputar, penting untuk men
getahui momen inersia.

Dimana konstanta k menunjukkan distribusi


.
densitas sebuah planet
Komposisi padat
membentuk planet
kecil dekat matahari
dan komposisi gas
membetuk planet
besar jauh adri
matahari.

Teori kabut nebula yang diperkenalkan


oleh filsuf jerman Immanuel kant Kant pada 1
755 dan diformulasikan oleh astronom Peranci
s Pierre Simon de Laplace pada 1796. menurut
teori ini planet-planet, satelitnya dan matahar
i terbentuk secara bersamaan.
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai