Anda di halaman 1dari 7

Cara Aman Berkendara

 Pernahkah anda memperhatkan jarak aman di belakang


kendaraan lain saat menyetir mobil/motor? Saat saya baru
awal-awal bisa mengendarai motor, ini adalah hal
pertama yang ditekankan kepada saya setelah kata-kata,
“Jangan ngebut!”. Ya, jarak aman di belakan kendaraan
lain, atau lebih tepatnya jarak aman untuk bisa berhenti
setelah pengereman. Kalau kita selalu memperhatikan ini
maka tidak akan ada yang pernah komplain, “Loe
ngerem mendadak sih Bang! Makanya loe ditubruk
dari belakang”. Kenapa, karena yang dibelakanglah yang
salah, sebab terlalu mepet dengan kendaraan di depanya.
Secara sederhana jarak aman yang dibutuhkan untuk
berhenti adalah = jarak reaksi (saat berpikir untuk
kemudian mengerem) + jarak pengereman. Ilustrasinya
sebagai berikut:
 Angka diatas adalah untuk jalan kering dan sempurna jika
kondisi jalan basah atau berdebu maka perlu ditingkatkan
jaraknya karena peluang untuk berhenti setelah
pengereman akan semakin sulit.
 So, please watch your distance!
Tips Berkendara
 Periksa semua lampu kendaraan apakah semua dapat berfungsi dengan
baik.
 Periksa kondisi tekanan udara dalam ban dan kedalaman alur ban secara
rutin minimal seminggu sekali
 Periksa kondisi kontrol utama komponen kendaraan anda yaitu kemudi,
pedal rem, gas maupun kopling apakah sudah dalam kondisi baik
 Pergunakan alas kaki yang tidak licin, tahan air dan aman untuk
berkendaraan
 Kurangi kecepatan anda dalam mengendarai kendaraan karena pada saat
hujan
 Jaga jarak aman kendaraan anda dengan pengendara lain

Anda mungkin juga menyukai