Farmakologi Kardiovaskular
Farmakologi Kardiovaskular
FARMAKOLOGI SEBAGAI
TERAPI PENYAKIT
KARDIOVASKULER
MACAM – MACAM PENYAKIT
KARDIOVASKULER
1. GAGAL JANTUNG
2. HIPERTENSI
3. PENYAKIT JANTUNG KORONER
4. INFRAK MIOKARDIUM AKUT
5. ANGINA
MACAM – MACAM OBAT PENYAKIT
KARDIOVASKULAR
ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME INHIBITORS (ACEI)
- Indikasi : hipertensi.
- Efek samping : edema, angioneurotik, pada wajah, ekstremitas, bibir, lidah, glotis, dan/atau
laring.
c) Ramipril
- Indikasi : hipertensi.
- Indikasi : hipertensi.
- Efek samping : batuk, pusing, hipotensi, sakit kepala, gangguan faring, ruam
kulit, peningkatan SOGT, SGPT, dan peningkatan kreatinin.
e. Vapril
⁃ Efek samping : ruam kulit, priritus, muka merah, angioedema, kehilangan daya
cecap, neutropenia, batuk, dygeusia
f. Perindopril
g. Benazepril
BETA BLOCKER
Beta blocker bekerja pada reseptor jantung untuk menurunkan kecepatan denyut dan curah
jantung dan meningkatkan supply O² miokard dan perfusi subendokard meningkat. (Setiadi, 2017)
Menurut Setiadi (2017) Beta Blocker dibagi menjadi :
a) Asebutol
- Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritma, feokromositoma, kardiomiopati obtruktif hipertropi,
tirotoksitosis.
- Mekanisme kerja : menghambat efek isoproterenol, menurunkan aktivitas renin, menurunkan
outflow simpatetik perifer.
- Dosis : 2 x 200 mg/hr (maksimal 800 mg/hr)
b) Atenolol
- Mekanisme kerja : pengurahan curah jantung disertai vasodilatasi perifer, efek pada reseptor
adrenegric di SSP, penghambat sekresi renin akibat aktivasi adrenoseptor di ginjal.
- Dosis: 2 x 40 – 80 mg/hari.
- Efek samping : pusing, lemah, bradikardia, sakit kepala, gangguan penglihatan, brokospasme pada
pasien asma.
c) Metoprolol
- Mekanisme kerja : pengurangan curah jantung yang diikuti vasodilatasi perifer, efek pada reseptor
adregenik di SSP, penghambatan sekresi renin akibat aktivasi adrenoreseptor beta 1 di ginjal
- Dosis : Hipertensi sehari 100 – 200 mg, angina pektoris sehari 2 x 50 - 100 mg, miokard infard
sehari pemeliharaan 2 x 100 mg.
- Efek samping : kadang-kadang menyebabkan gangguan ringan pada lambung, insomnia dan rasa
d) Propanolol
- Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung, migren, stenosis, subaortik hepertrofi,
miokard infark,feokromositoma.
- Mekanisme kerja : tidak begitu jelas, diduga karena menurunkan curah jantung menghambat
pelepasan renin di ginjal, menghambat tonus simpatetik di pusat vasomotor otak.
- Efek samping : Kardiovaskular : bradikardia, gagal jantung kongestif, blokade A-F, hipotensi, tangan
terasa dingin.
f) Bisoprolol
- Dosis : 3 x 10 tab
- Dosis :
• Hiperensi esessial dewasa awalnya sehari 1 x ½ tab dari tab 25 mg selama 2 hari, lanjutkan
dengan sehari 1 x 1 tab 25 mg. Dosis dapa dinaikkan sampai sehari 2 x 1 tab. Maksimal dosis : 50
mg/hari.
• Gangguan jantung kongestif dewasa awalnya sehari 2 x ½ tab dari 6,25 mg pada waktu >
interval 2 minggu, lanjutkan dengan ½ tab dari 25 mg satu kali sehari hingga sehari 2 x 1 tab 25
mg
- Efek samping : pusing, sakit kepala,lelah, bradikardi, gangguan gastroinstestinal, gejala seperti flu,
reaksi bronkospatik, hipoteni postural, angina pectoris, gangguan konduksi jantung.
g) Nebivolol
- Dosis : Dewasa. Hipertensi sehari 1 x 5 mg. Dalam kombinasi dengan obat antihipertensi golongan
ALFA BLOKER
Penghambat reseptor alfa diotot polos vaskuler yang secara
normal berespon terhadap rangsangan simpatis dengan vasokontriksi.
(Setiadi, 2017)
Menurut Setiadi (2017) yg termasuk golongan Alfa Blocker
adalah :
a)Klonidin
- Indikasi : hipertensi.
- Mekanisme kerja : menghambat perangsangan saraf adrenergic di
SSP.
b) Doksazozis
- Dosis : awal 1 mg/hari, dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu menjadi 2 mg/hari
dan seterusnya dengan selang waktu yang sama menjadi 4, 8 dan sampai
maksimum 16 mg.
c) Terazosin
- Indikasi : hipertensi, efektif sebagai terapi tunggal dan hipertensi prostat jinak.
- Dosis : sehari 1x. Hari pertama 1 mg maam; Hari kedua : 1 mg pagi; dimonitor
setelah 2-3 hari; kalau perlu dosis dinaikkan menjadi 2 mg pagi hari.
NITRAT ORGANIK
a) Isosorbid dinitrat
- Indikasi : Angina pektoris, gangguan angina seelah infark otot jantung, pencegahan
serangan angina pada penderita koroner kronik
- Dosis : Angina pektoris : 1 tab 5 mg sublingual letakkan di bawah lidah hingga larut pelan-
pelan.; Mencegah kambuh : sehari 3-4x 1-2 tab 5 mg.; Mencegah serangan malam : 1-2 tab
5 mg sebelum tidur
b) Isosorbid mononitrat
- Dosis : Awal 30 mglhr untuk 2-4 hari pertama untuk sakit kepala. Dosis normal 60 mg
ditingkatkan s/d sehari 120 mg sebagai dosis pagi.
a)Diltiazem
- Dosis : 3 x 10 mg/hr
- Efek samping : ringan dan hanya sementara pada awal pengobatan dengan gejala
berua sakit kepala, muka merah, dan sensasi rasa panas, mual dan pusing, rasa
lesu, reaksi kulit, reaksi hipotensi.
c) Verapamil