OLEH:
Bevy Aryah Andini
LATAR BELAKANG
• Angka Kematian Ibu Banten 2016=
253= Kota Tangerang 19
• Angka Kematian Ibu Banten 2017=
227= Kota Tangerang 7
• Angka Kematian Ibu Banten 2018=
247= Kota Tangerang 6
•Malaria pada kehamilan seringkali menimbulkan komplikasi
yang berbahaya bagi ibu, janin dan bayinya. Menurut laporan
GFATM Malaria periode tahun 2008 - 2010, di daerah
endemis, prevalensi ibu hamil positif Malaria 38,2%, dan
menurut data SDKI 2007, di daerah endemis malaria, ibu
hamil yang memakai kelambu hanya 29,0%.
•Masalah lain adalah HIV pada ibu hamil, selain mengancam
keselamatan ibu juga dapat menular kepada bayinya
(mother-to-child transmission). Menurut data Kementerian
Kesehatan tahun 2009, dari 10.026 ibu hamil yang menjalani
test HIV, sebanyak 289 (2,9%) ibu hamil dinyatakan positif
HIV.
•Sifilis merupakan salah satu infeksi menular seksual yang
juga perlu mendapat perhatian. Ibu hamil yang menderita
Sifilis berpotensi untuk melahirkan bayi dengan Sifilis
kongenital. Data terbatas dari tiga kabupaten model, dari
2.640 ibu hamil yang diperiksa, yang positif 52 ibu hamil
• Penyakit menular lain yang masih merupakan masalah utama
kesehatan masyarakat adalah Tuberkulosis (TB). Pada ibu hamil TB
dapat memperburuk kesehatan dan status gizi ibu, serta
mempengaruhi tumbuh kembang janin dan risiko tertular pada
bayinya.
• Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus.
Kurang asupan zat besi pada perempuan khususnya ibu hamil dapat
menyebabkan anemia yang akan menambah risiko perdarahan dan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, prevalensi anemia pada
pada ibu hamil sekitar 40,1% (SKRT 2001). Di samping kekurangan
asupan zat besi, anemia juga dapat disebabkan karena kecacingan
dan Malaria. Masalah gizi yang lain adalah kurang energi kronik (KEK)
dan konsumsi garam beryodium yang masih rendah. Wanita usia
subur (WUS) yang berisiko kurang energi kronik (KEK) sekitar 13,6%
dan 62,3% rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
cukup (Riskesdas 2007).
TUJUAN
A.KONSEP PELAYANAN
Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara
keseluruhan meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan
termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat;
• Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan
• Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman;
• Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi.
• Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat
dan tepat waktu bila diperlukan.
• Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam
menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit/komplikasi.
KERANGKA KONSEP
Ibu hamil dg Perencanaan
komplikasi persalinan aman di
kebidanan faskes
g.Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV dan ibu
hamil yang dicurigai menderita HIV. Tes HIV pada Ibu hamil disertai dengan
konseling sebelum dan sesudah tes serta menanda tangani informed consent
h.Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang menderita batuk berdahak
lebih dari 2 minggu (dicurigai menderita Tuberkulosis) sebagai upaya
penapisan infeksi TB
10) Tatalaksana/penanganan Kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas
dan hasil pemeriksaan laboratorium, setiap
kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan
tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
Jenis Pemeriksaan
No Jenis Pemeriksaan Trimester Trimester Trimester Keterangan
I II III
1 Keadaan Umum Rutin
2 Suhu tubuh Rutin
3 Tekanan darah Rutin
4 Berat badan Rutin
5 Penapisan status TT Rutin
6 LILA Rutin
7 TFU Rutin
9 DJJ Rutin
10 Pemeriksaan Hb Rutin
No Jenis Pemeriksaan Trimester Trimester II Trimester III Keterangan
I
Bahan aktif pada IUD dengan medikasi menambah efek yang sudah
ada. Penambahan ion tembaga pada sediaan Cu-7 menghambat
sintesis dan penebalan mucus endometrial juga menghambat
implantasi.
Jenis IUD
• AKDR CuT-380A
Kecil, kerangkan tervuat dari plastic yang
fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari Cu
(tembaga)
• NOVA-T (schering)
Kerugian Keuntungan
IUD IUD
Kontrasepsi Implan
• Jenis
– Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
– Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-
Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
• Cara kerja
– Lendir serviks menjadi kental
– Menggangu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
– Mengurangi transportasi sperma
– Menekan ovulasi
• Efektivitas
– Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan
per 100 perempuan)
Peringatan khusus bagi pengguna implan
– Terjadinya keterlambatan haid yang
sebelumnya teratur, kemungkinan telah
terjadi kehamilan
– Nyeri perut bagian bawah yang hebat,
kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
– Terjadi perdarahan banyak dan lama
– Adanya nanah atau perdarahan pada bekas
insersi (pemasangan)
– Ekspulsi batang implan
– Sakit kepala migran, sakit kepala berulang
yang berat, atau penglihatan menjadi kabur