Anda di halaman 1dari 49

SENTRA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN

PENGOBATAN TRADISIONAL (SENTRA P3T)


KALIMANTAN BARAT

Suriadi

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALBAR


Pontianak, 18 Juni 2014
1
The World Health Organization's ranking
of the world's health systems
Peringkat IPKM (INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN
MASYARAKAT ) Provinsi 2008
Peringkat Provinsi Total ABCD
1 Bali 4087.00
2 DI Yogyakarta 3991.00
3 Sulawesi Utara 3832.00
4 Kepulauan Riau 3791.00
5 DKI Jakarta 3645.00
6 Kalimantan Timur 3620.00
7 Jawa Timur 3610.00
8 Maluku Utara 3600.00
9 Jawa Tengah 3556.00
10 Jambi 3366.00
11 Bangka Belitung 3335.00
Peringkat IPKM Provinsi (2008)
Peringkat Provinsi Total ABCD
12 Sumatra Selatan 3316.00
13 Jawa Barat 3282.00
14 Sumatra Utara 3277.00
15 Lampung 3235.00
16 Maluku 2997.00
17 Bengkulu 2994.00
18 Riau 2974.00
19 Sumatra Barat 2914.00
20 Sulawesi Tenggara 2889.00
21 Banten 2851.00
22 Sulawesi Selatan 2799.00
Peringkat IPKM Provinsi (2008)
Peringkat Provinsi Total ABCD
23 Kalimantan Barat 2769.00
24 Papua 2766.00
25 Papua Barat 2748.00
26 Kalimantan Selatan 2680.00
27 Kalimantan Tengah 2554.00
28 Sulawesi Tengah 2549.00
29 Nusa Tenggara Barat 2457.00
30 Sulawesi Barat 2413.00
31 Aceh 2297.00
32 Nusa Tenggara Timur 2263.00
33 Gorontalo 2129.00
UNDANG-UNDANG RI No.36/2009
LATAR (HAK INISIATIF DPRRI)
BELAKANG tentang KESEHATAN, mendorong
Reformasi dan Reorganisasi
Kemenkes RI.
PASAL 48 Ayat 1
UPAYA KESEHATAN
TERDIRI DARI 17 JENIS PELAYANAN

(2) Pelay. KESEHATAN TRADISIONAL

Direktorat Bina Pelayanan


Kesehatan Tradisional, Alternatif dan
Komplementer
(BINA YANKES TRADKOM)
15/05/2019 mulai aktif 3 Januari 2011 6
SKN dan Renstra
2009-2014
1. SKN 2009 : pengobatan tradisional, alternatif
dan komplementer merupakan bagian dari subsistem
upaya kesehatan sebagai pilihan pelayanan
2. RENSTRA KEMENKES 2010-2014 :
No INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014

1. Cakupan KAB/KOTA yang 10% 30% 40%


20% 50%
menyelenggarakan program bina
yankestrad, alternatif dan
komplementer
2. Jumlah RUMAH SAKIT yang 26 46 56
36 70
menyelenggarakan yankestrad yang
aman dan bermanfaat sebagai
pelayanan kesehatan alternatif dan
komplementer
7
PELAYANAN KESEHATAN
(WHO)

MODERN MEDICINE TRADITIONAL. MEDICINE


(iptek dan dik formal) (Kurang iptek dan dik
informal/non formal)

Disebut juga : Disebut juga :


• Komplementer
• Allophatic
• Alternatif
• Konvensional • Non Konvensional
• Biomedisin • Oriental Medicine
• Scientific medicine • Holistik
• Western medicine • Alamiah
• Natural
8
KLASIFIKASI
BATTRA
Dikelompokkan berdasarkan metode
yang dominan digunakan

RAMUAN KETERAMPILAN

MANUAL ALAT/TEKNOLOGI MENTAL

-Battra Jamu pijat urut, shiatsu, reiki, qigong,


patah tulang, dukun kebatinan,
-Battra Gurah bayi, battra sunat,
-Homoeopath refleksi, tenaga dalam,
-Aromaterapist akupressuris, paranormal,
-SPA terapis, dsb akupunkturis, dsb
chiropraktor, battra
bekam, apiterapis,
penata kecantikan,
dsb
9
Pemanfaatan obat tradisional dalam
bentuk ramuan/jamu adalah bagian
dari pelayanan kesehatan tradisional

55,3 % penduduk Indonesia


menggunakan ramuan tradisional
(jamu) untuk memelihara
kesehatannya
95,6% dari angka tersebut mengakui
ramuan tradisional yang digunakan
sangat bermanfaat bagi kesehatan
10
Dampak globalisasi (1)
DAYA SAING

-MINAT ASING TINGGI RENDAH


-MINAT MASYARAKAT

DAMPAK POSITIF LEBIH DAMPAK NEGATIF


BESAR (EKSPANSI DI
DALAM DAN KE LUAR LEBIH BESAR
TINGGI NEGERI)

DAMPAK POSITIF LEBIH DAMPAK NEGATIF


BESAR (EKSPANSI KE LUAR
NEGERI) LEBIH BESAR
RENDAH

11
DAMPAK GLOBALISASI (2)
 DAMPAK NEGATIF
 DAMPAK POSITIF
1. Jumlah dan jenis obat/alat 1. Masuknya obat dan peralatan
yankestrad yang beredar kesehatan tradisional asing yang
meningkat sehingga
memudahkan masyarakat
tidak dpt dipertanggungjawabkan
2. Jumlah dan jenis yankestrad 2. Berkembangnya yankestrad asing
meningkat sesuai dengan yg tdk dpt dipertanggungjawabkan
kebutuhan dan tuntutan
masyarakat 3. Filosofi pelayanan kesehatan
3. Kesempatan bekerja di bidang berubah, aspek komersial lebih
yankestrad meningkat, di dalam menonjol dari pada aspek sosial
maupun di luar negeri
4. Biaya pelayanan kesehatan meningkat,
4. Eksodus devisa berkurang karena
jumlah pasien berobat ke luar
terkait dengan perubahan filosofi
negeri menurun pelayanan kesehatan
5. Persaingan pelayanan kesehatan
TREND MAKIN MENINGKAT tradisional meningkat, mendorong
munculnya pelbagai dampak negatif
12
PENGOBATAN TRADISIONAL
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• PENGOBATAN TRADISIONAL ADALAH PENGOBATAN


NON-KONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MELIPUTI
UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN
REHABILITATIF YANG DIPEROLEH MELALUI
PENDIDIKAN TERSTRUKTUR DENGAN KUALITAS,
KEAMANAN DAN EFEKTIFITAS YANG TINGGI YANG
BERLANDASKAN ILMU PENGETAHUAN BIOMEDIK,
YANG BELUM DITERIMA DALAM KEDOKTERAN
KONVENSIONAL
PELAYANAN TRADKOM
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• SINERGI PELAYANAN adalah Penggabungan Metoda
Pengobatan Non Konvensional dengan Pengobatan
Konvensional yang akan memberikan Manfaat/ Khasiat
pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan
manfaat satu jenis pengobatan saja.
• INTEGRASI PELAYANAN-> Penyatuan/Penggabungan
sebagian atau seluruh aspek Pengobatan
Tradisional (sebagai Komplementer-Alternatif) pada
Pelayanan Kesehatan disemua tingkatan Fasilitas
Kesehatan, termasuk aspek Regulasi, Pembiayaan, serta
Kebijakan mengenai Penyelengaraan Pelayanan dan
Obat yang digunakan.
RUANG LINGKUP TRADKOM
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007

• INTERVENSI TUBUH DAN PIKIRAN (MIND AND


BODY INTERVENTIONS)
• SISTEM PELAYANAN PENGOBATAN ALTERNATIF (ALTERNATIVE
SYSTEMS OF MEDICAL PRACTICE)
• CARA PENYEMBUHAN MANUAL (MANUAL
HEALING METHODS)
• PENGOBATAN FARMAKOLOGI DAN BIOLOGI (PHARMACOLOGIC
AND BIOLOGIC TREATMENTS)
• DIET NUTRISI UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN (DIET
AND NUTRITION THE PREVENTION AND TREATMENT OF
DEASEASE)
• CARA LAIN DALAM DIAGNOSA DAN PENGOBATAN
(UNCLASSIFIED DIAGNOSTIC AND TREATMENT METHDS)
TUPOKSI SENTRA P3T

MELAKS PENAPISAN MEL KAJI/LIT/UJI

MELAKSANAKAN DIKLAT

MELAKS YANKESTRAD DALAM RANGKA


MENUNJANG LIT DAN SEBAGAI MODEL

SEBAGAIPUSAT JARINGAN INFORMASI


DOKUMENTASI

16
SENTRA P3T

Suatu wadah untuk :


• Pengkajian/Pengujian/Penelitian
• Pendidikan Pelatihan
• Pelayanan tentang obat dan cara
pengobatan tradisional

17
KEBIJAKSANAAN SENTRA P3T
1. Sentra P3T menggunakan sarana & tenaga yg ada, tidak
membentuk struktur baru, berkedudukan di Provinsi
2. Kegiatan mencakup kaji/lit/uji, diklat, pelayanan, JID
3. Sentra P3T melekat pada RS, Balitbangkes, FK, Bapelkes,
Dinkes, Yayasan atau Institusi Swasta yg memenuhi
persyaratan
4. Sentra P3T dikembangkan di bbrp prov dg kekhususan msg2
& bentuk berbeda-beda (spesifik daerah)
5. Pengemb status Sentra P3T di era desentralisasi sesuai
potensi, kesiapan & dukungan daerah prov.
6. Diselenggarakan berkoord. dg LP/LS terkait, PSM & swasta
7. Hasil pengemb. diarahkan u/ berintegrasi dg sistem yankes
formal atau berkembang secara tersendiri
18
LATAR BELAKANG Dibentuk BKTM (Makasar)
•Yankestrad : warisan budaya & LKTM (Palembang)
•Pemanfaatan masy cukup tinggi, baik melalui (Permenkes No 1200 dan 1201 thn
selfcare atau fasilitas battra
2009)
•Sebagian besar yankestrad belum dpt PENINGKATAN
dipertanggungjawabkan keamanan & KELEMBAGAAN
manfaatnya
•Pada umumnya yankestrad blm terstandar Dibentuk SP3T
•Pendidikan formal battra sudah ada,
sebgn besar ilmu yg diperoleh battra melalui (Kepmenkes No 0584 thn 1995)
pengalaman turun-temurun, kursus2 atau
pendidikan non formal lainnya.
Perlu ada institusi utk
melakukan penapisan melalui
ALASAN PEMANFAATAN YANKESTRAD kajian/uji/lit terhadap
yankestrad

• Mudah diperoleh dari lingkungan sekitarnya


• Meningkatnya penyakit degeneratif yg
umumnya blm dpt ditangani scr tuntas dg
pengobatan modern Mutu yankestrad perlu ditingkatkan
• Promosi berlebihan tentang yankestrad agar dapat menjadi alternatif &
berdampingan dg yankes modern
dalam meningkatkan derajat kes masy

19
PERAN SP3T
(melakukan penapisan yankestrad)

HASIL PENAPISAN

Terbukti aman •Membahayakan


& bermanfaat masyarakat
•Tidak bermanfaat

Dpt terintegrasi Berkembang


ke dalam fasilitas tersendiri Dilarang
kes formal di masyarakat

20 20
PELAYANAN KESEHATAN
KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF

• Pada saat ini kedalam • Contoh pelayanan


pelayanan kesehatan kesehatan komplementer
komplementer dan dan alternatif yang telah
masuk pelayanan kesehatan
alternatif termasuk pula tradisional
pelayanan kesehatan – Chiropractic
– Osteopathy
tradisional – Homeopathy
– Pelayanan kesehatan komplementer – Naturopathic
adalah pelayanan kesehatan yang – Acupuncture
melengkapi pelayanan kesehatan – Herbal
konvensional – Massage
– Pelayanan kesehatan alternatif – Manipulation
adalah pelayanan kesehatan yang – Breathing exercise
mengganti pelayanan kesehatan – Yoga
konvensional – TCM
PEMANFAATAN YANKES (USA)
KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF

• Sekalipun pelayanan kedokteran konvensional


telah mengalami perkembangan pesat,
pemanfaatan pelayanan kesehatan komplementer
dan alternatif tetap populer. Ambil contoh di
Amerika Serikat
– Dimanfaatkan oleh lebih dari 40% penduduk
– Pengeluaran dana lebih dari US$ 27 milyar
– Kunjungan pasien 600 juta pertahun, jauh melampaui kunjungan
pasien ke sarana pelayanan kesehatan primer yang hanya 350 juta
pertahun
– Sekitar dua per tiga pengguna adalah kaum ibu
– Pengobatan kompelemter dan alternatif yang banyak digunakan
adalah herbal, suplemen gizi, pijat, chiropractic, self-help, energy
healing dan homeopathy
JEJARING ORGANISASI TRADKOM
KEMKES SP3T
REGULATOR/ RUMAH SAKIT 1. Melakukan Penapisan
POLICY MAKER
yankestrad (alat/teknologi
DINKES PROV /metode, pengobat, obat)
2. Melakukan diklat
Koordinator Bin-was PUSKESMAS 3. Memberikan pelayanan
Yankestrad di wil Provinsi Kestrad sbg model
4. Koordinator JID
DINKES KAB/KOTA
BKTM/LKTM
1. Memberikan STPT/SIPT BATTRA SWASTA TUGAS
2. Koordinator bin-was DAN Pemantauan & evaluasi
a. Membina battra : BATTRA ASING yankestrad
sarasehan, KIE, Pelatihan
FUNGSI
b. Memantau pekerjaan
a. Menyusun renc dan eval
battra/kunj. langsung b. Pemantauan & evaluasi
UKMB
3. Membina , mengemb. TOGA c. Melaksanakan kemitraan
& selfcare secara Trad DAN d. Melaksanakan diklat,
4. Pencatatan, pengumpulan MASYARAKAT e. Melaksanakan urusan
data & pelaporan ketata usahaan
23 23
TUPOKSI PUSKESMAS

• PUSAT PEMBANGUNAN WILAYAH


1 BERWAWASAN KESEHATAN

• PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


2

• PUSAT PELAYANAN KESEHATAN


3 MASYARAKAT PRIMER

• PUSAT PELAYANAN KESEHATAN


4 PERORANGAN PRIMER

24
UU No 44/2009 tentang RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT :
Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat

PELAYANAN PARIPURNA:
Pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

25
TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

1. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan


pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit
TUGAS
Memberikan 2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
pelayanan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tk ke-2 dan ke-3 sesuai kebutuhan medis
kesehatan
perorangan 3. Penyelenggaraan diklat SDM dalam rangka
secara peningkatan kemampuan dalam pemberian yankes
paripurna
4. Penyelenggaraan litbang serta penapisan teknologi
bidang kes dalam rangka peningkatan yankes dangan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kes

26
PERSYARATAN RUMAH SAKIT
PELAYANAN TRADKOM
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• Kebijakan ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RS
• Terakreditasi minimal 5 (lima)
Pelayanan Utama
• Penggunaan Pengobatan harus Sinergi
dengan Pelayanan lainnya.
• Tenaga Pengobatan Tradkom harus
memiliki sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh Organisasi Profesi
atau Sertifikat yang diakui Organisasi
terkait.
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
PELAYANAN TRADKOM
Permenkes RI Nomor :1109/MENKES/PER/IX/2007
• Peran Komite Medik dalam Menentukan dan Membina Jenis
Pelayanan Tradkom
• PelayTradkom terintegrasi dalam Struktur Organisasi RS dan
Sistem (Renc, Pelaks, Nil, Lit, Bang, Bina dan Was)
• Tatacara Sinergi dengan Pelayanan lainnya
• Dokter/Dokter Gigi dan Tenaga Kesehatan lainnya yang dapat
memberikan Pelayanan
• Standar fasilitas, Prasarana dan Peralatan
• Tatacara Audit Medik
• Pasien yang dapat mengunakan Pelayanan
• Rekam Medis
• Pengaturan tentang Biaya Pelayanan
PRIORITAS PROGRAM
DIREKTORAT BINA YANKES TRADKOM
1. Revitalisasi Sentra P3T dan BKTM/LKTM, serta
Peningkatan kelembagaan 2-3 Sentra P3T menjadi
BKTM, dan mendorong inisiasi pmbtkan 5-10 SP3T
2. Pengembangan Pelayanan Kes Terintegrasi
(Konvensional dan Tradkom) pada Puskesmas dan
RSU Pemerintah.
3. Tersusunnya Regulasi yang Kuat dan Akuntabel
sebagai payung dan Mekanisme pengaturan
Yankes Tradkom maupun bagi Battra Asing
4. Kerjasama Kemitraan dgn bbg pihak untuk
Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Bahan
Yankes Tradkom
5. Penguatan peran Pelayanan Kesehatan Tradkom
dalam aspek Promotif dan Preventif mendukung
pencapaian MDGs dan secara spesifik
Pemberdayaan Masyarakat di wilayah DTPK
SP3T
N0 90 TAHUN 2013 TENTANG
SENTRA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
PENGOBATAN TRADISIONAL
Pasal 4.
SP3T ditetapkan oleh Gubernur
Tim Pengkaji pembentukan Sentra P3T oleh
Dinkes Prov.
Tim Pengendali P3T disusun oleh Ka. Dinkes
prov.
Pembinaan bekerja sama dengan instansi terkait
Tugas dan Fungsi Tim pengendali
• Menindaklanjuti penyelenggaraan pel. Tradisional
sesuai norma, standard, prosedur dan kriteria yang
sudah ditetapkan
• Sosialisasi dan advokasi ke pemerintah daerah
• Menetapkan tim pelaksana sentra
• Memberi tugas tim pelaksana : penelitian dan atau
pengujian
• Memantau jaringan informasi dan dokumentasi
pelaksanaan Batra
• Menilai pemanfaatan Batra dan mengusulkan ke
pusat
SP3T PROVINSI KALBAR
• SK GUBERNUR NO. 580/KESSOS/2012
• KETUA
• WAKIL
• SEKRETARIS
• BENDAHARA
• BIDANG PENELITIAN
• BIDANG PELAYANAN
• BIDANG PENDIDIKAN/PELATIHAN
• BIDANG JID
IMPLEMENTASI
2012 : Pembentukan SK pengurus SP3T
2013 : Identifikasi tanaman obat di Prov. Kalbar
Yang sudah teridentifikasi:
1. Kab Bengkayang
2. Kota Pontianak
4. Kab. Ketapang
5. Kab. Kayong Utara
6. Kab Mempawah
IMPLEMENTASI
2013: Proposal penelitian efek pemberian ramuan
untuk penyakit Cancer di Kabupaten Bengkayang

2014: Penelitian efek pemberian ramuan untuk


penyakit Cancer di Kabupaten Bengkayang, Juni –
september 2014

2014 : survey ke Kabupaten:


Pendataan di Puskesmas pengobat Batra
Pendataan dan quisioner pengobat di setiap
kabupaten
IMPLEMENTASI
2014:
Pengajuan Proposal penelitian ke Pusat tentang :
keamanan dan keselamatan bagi pemakai
pengobatan tradisonal

Suatu penelitian kualitatif di seluruh kabupaten


Prov. Kalbar dengan jumlah responden penelitian
53 orang (pengobat, pasien dan masyararakat)
Survey Lapangan
Pelaksanaan Pengobatan Tradisional

3- 7 April dan 12 – 13 Juni 2014


Di Kab. Landak, Sambas, Mempawah,
Kubu Raya, dan Bengkayang
Kabupaten Kubu raya
Desa Teluk
Pakedai 2

Membudidayakan
tanaman pinang
Manfaat buah pinang
Masyarakat setempat mempercayai
- Mengecilkan rahim
- Memperkuat gigi
- Penyembuhan luka
- demam
- dll
- Di malaysia : kecantikan
Pengobatan tradisional
Oleh dukun bayi > 20 tahun
Mengobati : demam dan panas
Penyebab : kesambat, jumblang tanah
Ramuan :
Sirih, gambir, buah pinang, kapur : dikunyah
disemburkan
Keremut :
Air kelapa dicampur bawang
Merah, jintan, kunyit dikompres
Kabupaten Bengkayang
Pengobatan
Dengan Ramuan yang diambil dari hutan dan lingkungan
sekitar dan ranap
Dapatkan ilmu : ilham

Cara mendiagnosa : perabaan nadi, penampilan


Pengobatan utama : kasus cancer

Penyebab penyakit : keturunan, makanan dan stress

Sebagian besar sembuh total


Kasus cancer
• Ramuan : lebih dari 7 macam tumbuhan
Planning selanjutnya
• Mengadakan penelitian
Survey jenis tumbuhan
Uji senyawa tumbuhan dan case report
observasi
Kabupaten Sambas: sejangkung
• Pengobatan patah tulang secara turun temurun
lebh dari 50 tahun
• Cara mendiagnosa Perabaan

Kasus berat yang tidak dapat ditangani :


Patah tulang klavikula

Gift yang digunakan adalah pohon mali, ramuannya


bawang merah dan minyak makan asli

Sebagain kasus ditangani sembuh


Pengobatan lain
• Tabib Usman yang didapat secara turun temurun
> 20 tahun

Kasus yang terbayak : demam dan panas, serta sakit


perut

Penyebab penyakit : hujan panas , kesambat


Pengobatan : doa, belerang , kemenyan diusapkan
ke bagian tubuh dan didoakan
Cara mendiagnosa
• Perabaan Nadi pada pagi2 hari dan saat matahari akan
terbenam

• Cara mendiagnosa lewat penampilan

• Kesembuhan sebagian besar tertangani

Intervensi :
Menginformasikan untuk koordinasi dengan puskesmas

Planning: pemantauan, bimbingan pelatihan


Kab. Landak
• Sensei Alau pengobatan didapat secara turun
temurun > 20 tahun

Kasus yang terbayak : Cancer, maag,asam urat,


rematik, stroke, polip, gangguan haid

Penyebab penyakit : faktor dari makanan, ketidak


seimbangan tubuh panas dan dingin
Cara mendiagnosa
• Alat kedokteran: tensi meter, accu check, dan test utk asam
urat
• Cara mendiagnosa lewat telapak tangan sebagian kecil dan
alat diagnostik
• Kasus sebagaian besar DM , asam urat, maag
• Kesembuhan sebagian tertangani

Intervensi :
Menginformasikan untuk koordinasi dengan puskesmas

Planning: pemantauan, bimbingan pelatihan


Devisi penelitian
• Penelitian
Daun kesum (sudah diteliti)
• Penelitian berikutnya: bengkayang
• Penelitian Seluruh Kabupaten
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai