Tessy Puspita Sari NIM: 2018.01.00.02.073 Meri Lusiana NIM: 2018.01.00.02.077 ANTI MYCOBACTERIUM
Antimikobakterium adalah suatu zat yang dihasilkan
oleh mikroba yang digunakan untuk membunuh bakteri dari genus mikobakterium.
Obat antimikobakterium ini digunakan untuk mengobati
penderita yang terserang atau terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri mikobakterium Contoh penyakit akibat bakteri mikobakterium adalah:
TBC Lepra (Tuberculosis) PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) Pengertian : suatu penyakit menular yang paling sering (sekitar 80 %) terjadi di paru – paru.
Penyebab : suatu basil gram positif tahan asam
dengan pertumbuhan yang sangat lamban, yakni Mycobackterium tuberculosis.
Gejala : batuk kronis, demam, berkeringat waktu
malam,keluhan pernafasan,letih,malaise,hilang nafsu makan, turun berat badan dan nyeri di bagian dada Pengobatan : • Obat – obat primer : • Isoniazid • Mekanisme kerja : mengganggu sintesa asam mikolat yang diperlukan untuk membangun dinding bakteri . • Bersifat bakterisid • Spektrumnya sempit karena tidak aktif untuk bakteri lain • Efek samping : menimbulkan gatal – gatal, icterus (pada dosis yang melebihi 400 mg), yang terpenting yaitu polyneuritis yakni radang saraf dengan gejala kejang dan gangguan penglihatan. Rifampisin
• Mekanisme kerja : berdasarkan perintangan spesifik dari
suatu enzim bakteri Rna polymerase sehingga sintesa Rna terganggu. • Bersifat bakteristik kuat terhadap fase pertumbuhan M.tuberculosae dan M.leprae baik yang berada di luar maupun di dalam sel. • Spektrumnya sempit • Efek samping : penyakit kuning terutama bila dikombinasikan dengan INH, gannguan saluran cerna seperti : mual, muntah, sakit ulu hati, kejang perut dan diare serta gangguan ssp dan reaksi hipersensitivitasi. Pirazinamida
• Mekanisme kerja : bertdasarkan pengubahannya
menjadi asam pirazinat oleh enzim pirazinamidase yang berasal dari basil TBC • Spectrum kerja sempit meliputi hanya untuk M.tuberculosis • Bekerja bakterisid atau bakteriostatik • Efek samping : kerusakan hati,gangguan lambung – usus, fotosensibilitasi dengan reaksi kulit atralgia, demam, malaise dan anemia. Obat-obat sekunder
Klovazimin
• Spektrum nya sempit hanya untuk mycobacterium
• Berkhasiat bacterisid terhadap basil mycobacterium • Dosis oral 2-3 dd 100 mg PAS (Para- amino salisilic acid)
• Berkhasiat bacteriostatic sangat lemah terhadap
micobacteria, maka penggunaan nya sebagai obat TBC sudah jarang dipakai Penyakit lepra
Suatu penyakit infeksi kronis
yang merusak terutama jaringan saraf dan kulit Rifampisin • Mekanisme kerja : berdasarkan perintangan spesifik dari suatu enzim bakteri Rna polymerase sehingga sintesa Rna terganggu. • Bersifat bakteristik kuat terhadap fase pertumbuhan M.tuberculosae dan M.leprae baik yang berada di luar maupun di dalam sel. • Spektrumnya sempit • Efek samping : penyakit kuning terutama bila dikombinasikan dengan INH, gannguan saluran cerna seperti : mual, muntah, sakit ulu hati, kejang perut dan diare serta gangguan ssp dan reaksi hipersensitivitasi. Klovazimin