Anda di halaman 1dari 18

Ulkus Genital

Disusun Oleh :
 Nathania Benedicta Nirahua
 Diah Ayu Lestari
 Cresentia Irene
 Steven Jonathan

Pembimbing :
 dr. Maria Dwikarya, Sp.KK, FINSDV
Ulkus genital
Ulkus Molle Granuloma Inguinale
Etiologi H. Ducreyi Calymmatobacterium
granulomatis
Predileksi Laki – laki : Laki – laki :
preputium, frenulum, glans penis glans, preputium, batang penis,
perianal

Perempuan : Perempuan :
perineum, labia minor, vestibuli vulva, labia mayor, serviks, mons
pubis, perianal

gejala Inkubasi <1 mgg Inkubasi 2mg – 3 bulan


Gejala sistemik -
Papul merah  Ulkus nyeri Ulkus tidak nyeri

Ulkus dangkal, multiple, nyeri Ulkus batas tegas, tepi ulkus


dinding bergaung meninggi
Dasar ulkus dilapisi eksudat Dasar ulkus mudah berdarah,
nekrotik kuning keabu-abuan granulasi warna merah daging
Ulkus Molle Granuloma Inguinale
Penunjang Isolasi H.ducreyi dari lesi atau Smear (giemsa, wright Leishman)
aspirasi KGB
Kultur
PCR

Terapi Cipro 2x500 mg P.O 3 hari Doksisiklin 2x100 mg/hari P.O


Eritromisin 4x500 mg P.O 7 hari Azitromisin 1gr/oral setiap
Azitromisin 1 gr/oral mnggu
Ceftriaxone 250 mg I.M Eritromisin 4x 500mg/hari/oral
 Ulkus molle
Sifilis

Sifilis Kongenital
 Dini – Lanjut - Stigmata
 Hukum Kossowitz
Sifilis Akuisita
 Klinis - Epidemiologik
Sifilis
Primer (S I) Sekunder (S II) Tersier (S III)
Etiologi Treponema pallidum
Gejala Tunas 10-90 hari 6 – 8mgg setelah S I
Dapat sembuh sendiri dalam 3 – Gejala konstitusi :
10 mgg BB turun, anoreksia, malaise,
cephalgi, subfebris, athralgia
Pemeriksaan • Papul  erosi  ulkus (ulkus • Kelainan kulit S II mirip Kelainan kulit ada 3
durum) banyak penyakit lain 1. Nodul granulomatous
• Di genital eksterna • the Great Imitator 2. Plak granulomatous
• Pembesaran KGB inguinalis • Pembesaran KGB psoriasiformis
medialis 1mgg setelah gejala S • Limfadenopati general 3. Guma (khas)
I muncul
Patofisiologi

 Infeksi T.pallidum  kuman membiak  reaksi jaringan dengan membentuk


infiltrat di perivaskuler, pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi oleh
T.pallidum dan sel radang
 Treponema terletak di antara endothelium kapiler dan jaringan perivascular
sekitar  hipertrofik endothelium  obliterasi lumen  erosi (S I) (2-4 mgg)
 Proliferasi spirochaeta  gejala menyeluruh (S II)  Laten dini & lanjut
 Stadium laten lanjut dorman  Stadium Lanjut (S III)  Gumma  destruktif,
kronis)  Gumma menyeluruh.
Gumma
Tes serologi untuk sifilis
Non treponemal (tes reagin)
 Menggunakan antigen tidak spesifik.
 Tes fiksasi komplemen : Wasserman (WR), kolmer
 Tes flokulasi : VDRL, Kahn, RPR, ART, RST
 Yang dianjurkan adalah VDRL dan RPR: murah, cepat, lebih sensitive
Treponemal
 Spesifik karena antigennya adalah Treponema
 Tes imobilisasi : TPI (Treponemal Pallidum Imobilization Test)
 Tes fiksasi komplemen : RPCF (Reiter Protein Complement Fixation Test)
 Tes imunofluoresen : FTA-Abs (Fluorecent Treponemal Antibody Absorption) : IgM, IgG.
 Tes hemoglutinasi : TPHA, 19S IgM SPHA (Solid Phase Hemabsorption Assay), HATTS, MHA-TP
 TPHA dianjurkan karena mudah, cukup spesifik, dan sensitive
Untuk diagnostic, dilakukan tes
 TPHA (1/80) dan VDRL (1/4)
Tatalaksana
Primer dan sekunder
• Penisillin G benzatin 4,8 juta U IM 1x/mgg
• Penisilin G Prokain 6 jt U. 0,6 jt U/hari

Laten
• Penisillin G Benzatin, 7,2 jt U
• Penisilin G prokain 12 jt U. 0,6 jt U/hari

S III
• Penisillin G benzatin 9,6 jt U
• Penisilin G prokain 18 jt U. 0,6 jt/hari

Tetrasiklin 4x500mg
Doksisiklin 2x100 mg
Eritromisin 4x500 mg
Ceftriaxone 2g IM
Azitromisin 500 mg
Reaksi Jarish-Herxheimer

 Muncul setelah diberi terapi pada sifilis


 Dimungkinkan karena hipersensitivitas akibat toksin yang dikeluarkan oleh
T. pallidum yang mati
Gejala

Umum :
 Demam
 Cephalgia
 Atralgia Pada SI
Hilang dalam 10 – 12 jam
 Malaise
 Berkeringat
 Kemerahan pada wajah
 Edema glottis pada penderita gumma di laring
 Penyempitan arteri koronaria
 Trombosis serebral
 Ruptur aneurisma
Pemantauan

 Evaluasi VDRL 1,3,6,12 bulan setelah pengobatan selesai dan setiap 6 bulan
pada tahun ke 2
 Titer turun : tidak diberikan pengobatan lagi
 Titer naik : pengobatan ulang
 Titer menetap : tunggu 1 bulan lagi
 Titer turun : tidak diberikan pengobatan ulang
 Titer naik : pengobatan ulang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai