Anda di halaman 1dari 30

POPULASI

DAN
SAMPLE
FK UNPRI
POPULASI
• Seluruh subjek/objek yang penelitiannya
dengan karakteristik tertentu.
• Seluruh karakteristik/sifat.
• Subjek penelitian dapat berupa manusia,
hewan coba, data rekam medis, data
laboratorium dll.
• Krakteristik subjek ditentukan sesuai dengan
ranah dan tujuan penelitian.
• Populasi penelitian bisa saja berupa bayi
sehat, dokter yang berkacamata silinder,atau
orang tua yang menderita pneumonia
• Populasi penelitian dapat dibagi
menjadi 2:
1. Populasi Target (target population)
atau populasi ranah (domain).
2. Populasi terjangkau ( accessible
population) atau populasi sumber
(source population).
POPULASI TARGET
• Populasi yang merupakan sasaran akhir
penerapan hasil penelitian.
• Penelitian klinis biasanya ditandai dengan
karakteristik demografis ( kelompok usia,
jenis kelamin) dan karakteristik klinis ( sehat,
osteoporosis, pneumonia).
• Contoh: - anak sehat.
- remaja pengguna narkoba.
- pasangan usia subur.
- Pasien MCI >50 tahun dengan
serangan berulang.
POPULASI TERJANGKAU
• Bagian populasi target yang dapat dijangkau
oleh peneliti.
• Contoh  Pasien Morbus Hansen yang
berobat di RS Dwikora pada tahun 1999.
• Populasi terjangkau adalah bagian populasi
target yang dibatasi oleh tempat dan waktu.
• Dari populasi terjangkau ini dipilih sample,
yang terdiri atas subjek yang akan langsung
diteliti.
SAMPLE
• Sample adalah bagian (subset) dari
populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dianggap dapat
mewakili populasinya.
• Sample yang dikehendaki merupakan
bagian dari populasi terjangkau yang
direncanakan untuk diteliti langsung.
SYARAT SAMPLE
• Akurasi dan ketepatan  tingkat
ketidakadaan “bias” (kekeliruan),
dengan kata lain makin sedikit tingkat
kekeliruan yang ada dalam sample,
makin akurat sample tersebut. Tolak
ukur adanya bias adalah populasi.
Agar sample dapat memprediksi
dengan baik populasi sample harus
mempunyai selengkap mungkin
karakteristik populasi.
• Presisi  memiliki tingkat presisi estimasi,
presisi mengacu pada persoalan sedekat
mana estimasi kita dengan karakteristik
populasi.

UKURAN SAMPLE
1. Ukuran sample harus mewakili populasi.
2. Ukuran sample mempengaruhi tingkat
kesalahan yang terjadi.
3. Semakin banyak ukuran sample maka
samakin kecil tingkat kesalahan generalisasi
yang terjadi dan sebaliknya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
UKURAN SAMPLE
• Tingkat presisi yang diinginkan ( level
of precisions).
• Derajat keseragaman (degree of
homogenity).
• Banyaknya variable yang diteliti dan
rancangan analisis.
• Biaya, waktu, dan tenaga yang
tersedia.
PENENTUAN UKURAN SAMPLE
• Derajat keseragaman populasi  semakin
tinggi tingkat homogenitas populasi
samakin kecil ukuran sample yang boleh
diambil, semakin rendah tingkat
homogenitas populasi, semakin besar
ukuran sample yang harus diambil.
• Tingkat presisi yang diinginkan semakin
tinggi tingkat presisi yang diinginkan
peneliti, semakin besar sample yang harus
diambil.
• Banyak variable yang diteliti dan
rancangan analisis yang akan
digunakan  semakin banyak variable
yang akan dianalisis, misalnya dengan
menggunakan rancangan analisis
tabulasi silang  ukuran frekwensi
harus besar.
• Alasan peneliti ( waktu, biaya, tenaga,
dll)
SAMPLING
• Sampling  proses menyeleksi
sejumlah elemen dari populasi
sehingga dengan mempelajari
sample, maka kita mampu
menggenalisir sifat-sifat tersebut
kedalam elemen-elemen populasi.
MOTIVASI PENGGUNAAN
SAMPLING
• Mencari informasi mengenai
keseluruhan populasi.
• Informasi tersebut diperoleh dari
sebagian anggota populasi saja.
• Informasi yang ditemukan
diberlakukan kepada seluruh anggota
populasi.
SYARAT SAMPLE YANG BAIK
• Mewakili sebanyak mungkin karakteristik
populasi  VALID.
• Sample valid ditentukan oleh 2
pertimbangan:
1. Akurasi atau ketepatan  tingkat
ketidakadaan “bias” dalam sample 
makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada
dalam sample, makin akurat sample
tersebut.
2. Presisi Estimasi  mengacu pada
persoalan sedekat mana estimasi kita,
dengan karakteristik populasi.
SYARAT UNTUK MENENTUKAN
BESAR SAMPLE
• DERAJAT KESERAGAMAN DARI POPULASI.
• RENCANA ANALISIS.
• BIAYA, WAKTU, DAN TENAGA YANG
TERSEDIA.
• PRESISI YANG DIKEHENDAKI DARI
PENELITIAN.
• BESAR POPULASI.
 Semakin besar sample semakin tinggi tingkat
presisi yang didapatkan.
TEKNIK SAMPLING
• Proses pemilihan jenis sample dengan
memperhitungkan besarnya sample
yang akan dijadikan sebagai
subjek/objek penelitian.
• Pemilihan sample harus bersifat
representatif artinya sample yang
dipilih mewakili populasi baik dari
karakteristik maupun jumlahnya.
ALASAN SAMPLING
• Tidak mungkin untuk mengumpulkan
seluruh data.
• Menghemat waktu, biaya dan sumber
daya lainnya.
• Kadang lebih dipercaya karena
peneliti tidak lelah.
TIPE DESAIN SAMPLING
• PROBABILITY SAMPLING  Setiap elemen
dalam populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk diseleksi sebagai subyek
dalam sample. Representatif ini penting
untuk generalisasi.
• NONPROBABILITY SAMPLING Setiap
elemen dalam populasi belum tentu
mempunyai kesempatan sama untuk
diseleksi sebagai subyek dalam sample.
Dalam hal ini waktu adalah utama.
4 MACAM TEKNIK
PROBABILITY SAMPLING
1. RANDOM SAMPLING
- Setiap elemen dalam populasi mempu
nyai kesempatan sama untuk diseleksi
sebagai subyek dalam sample.
Satu hal penting, peneliti harus menge
tahui jumlah responden yang ada da
lam populasi penelitian.
- Cara pengambilan sample bisa melalui
undian.
- Sampling ini memiliki bias terkecil dan
generalisasi tinggi.
2. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
- Digunakan untuk mengurangi pengaruh
faktor heterogen dan melakukan pemba
gian elemen-elemen populasi kedalam
strata. Selanjutnya dari masing-masing
strata dipilih samplenya secara random
sesuai proporsinya.
- Sampling ini banyak digunakan untuk
mempelajari karakteristik yang berbeda
misalnya disekolah ada kelas I, II, III,
atau responden dapat dibedakan menu
rut jenis kelamin, laki-laki dan perem
puan.
- Keadaan populasi yang heterogen tidak
akan terwakili, bila menggunakan teknik
random. Karena hasilnya mungkin satu
kelompok terlalu banyak yang terpilih
menjadi sample.
3. CLUSTER SAMPLING
- Elemen dalam populasi dibagi kedalam
cluster atau kelompok, jika ada bebera
pa kelompok dengan heterogenitas
dalm kelompoknya dan homogenitas
antar kelompok. Teknik cluster sering
digunakan oleh para peneliti dilapangan
yang mungkin wilayahnya luas.
4. SISTEMATIC SAMPLING
- Setiap elemen populasi dipilih dengan
suatu jarak interval dan dimulai secara
random dan selanjutnya dipilih sample
nya pada setiap jarak interval tertentu.
jarak interval misalnya ditentukan ang
ka pembagi 5,6,atau 10 atau dapat
menggunakan dasar urutan abjad.
- Syarat yang perlu diperhatikan oleh pe
neliti adalah adanya daftar semua
anggota populasi.
- Sampling ini bisa dilakukan dengan
cepat dan menghemat biaya tapi bisa menim
bulkan bias.
NON PROBABILITY SAMPLING
• Cara pengambilan sample pada
perinsipnya menggunakan
pertimbangan tertentu yang digunakan
oleh peneliti
• Misalnya, jumlah responden terlalu
kecil, jumlah populasi tidak diketahui
secara pasti.
4 MACAM TEKNIK NON
PROBABILITY SAMPLING
• ACCIDENTAL (KEBETULAN)
• PURPOSIVE SAMPLING
(BERTUJUAN)
• QUOTA SAMPLING (JATAH)
• GETOK TULAR/SNOWBALL
SAMPLING
• CONSECUTIVE SAMPLING
• CONVENIENCE SAMPLING
• SISTEMATIC SAMPLING
1. ACCIDENTAL SAMPLING
- Kebetulan bertemu.
- Peneliti menentukan sample dengan asal
ambil atau asal pilih.
2. PURPOSIVE SAMPLING
- Untuk tujuan tertentu.
- Peneliti secara sengaja menentukan
personal yang dianggap tepat menjadi
sample dengan tanpa melakukan random
terlebih dahulu.
- Miasal: jika ingin meneliti tingkat strees
anak, maka yang diteliti anak yang 1,
bukan anak 2, 3 dst.
3. QUOTA SAMPLING
- Peneliti menentukan unit-unit populasi, lalu
menentukan jatah atau jumlah sample
masing-masing unit, atau menentukan jumlah
sample populasi, kemudian sample itu
ditentukan dengan cara paling mudah
dilakukan.
- Dengan menentukan ciri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota tercapai.
4. SNOWBALL SAMPLING
- Menentukan sample dalam jumlah kecil pada
awal.
- Kemudian sample awal diminta untuk
mengajak temannya.
5. CONSECUTIVE SAMPLING
- Memilih sample yang sesuai kriteria
sample kurun waktu tertentu.

6. CONVENIENCE SAMPLING
- Sample convenience adalah teknik
penentuan berdasarkan kebetulan
saja, anggota populasi yang ditemui
peneliti dan bersedia menjadi
responden dijadikan sample.
7. SYSTEMATIC SAMPLING
- Merupakan cara pengambilan
sample dimana sample pertama
ditentukan secara acak, sedangkan
sample berikutnya diambil
berdasarkan interval tertentu.
- Berdasarkan urutan anggota
populasi yang telah diberi nomor
urut.
- Sifat populasi heterogen.
PERLU DIPERHATIKAN
• Bagi peneliti kuantitatif sebaiknya
menggunakan teknik probabilitas
untuk memilih anggota sample.
• Alasannya teknik probabilitas
memiliki prinsip random yang sangat
kuat untuk mendukung proses
generalisasi hasil penelitian yang
diperlukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai