Anda di halaman 1dari 26

PELAKSANAAN DAN

PENGGERAKAN
KELOMPOK 6
1. MARGARETHA INANDYAS VERGANZA (25000118120067)
2. ANGEL MARCELLIA YUSTI (25000118120091)
3. ANINDITA PRAJANINGRUM (25000118120120)
4. JOSSIE MARGARETHA NATALIA
5. TSANIA RAHMA FIRDAUS
6. IHSAN FAHROJI
PENGERTIAN
A. Pengertian Pelaksanaan
• Definisi pelaksanaan menurut kbbi adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan,
keputusan, dan sebagainya).
• Pelaksanaan atau actuating adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha mencapai tujuan sesuai perencanaan.
B. Pengertian Penggerakan
• Penggerakan menurut kbbi adalah suatu proses, cara, dan perbuatan menggerakkan.
• Penggerakan adalah suatu tindakan untuk membuat seseorang aktif melakukan kegiatan sesuai
tujuan.
UNSUR-UNSUR

A. FUNGSI ACTUATING (PELAKSANAAN)


Fungsi pelaksanaan merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen sdm, karena
pada fungsi ini sebuah organisasi melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitasnya, maka
pimpinan mengambil tindakan-tindakannya kearah itu, agar organisasi bisa berjalan dengan
baik sesuai dengan visi dan misi dari organisasi.
1. Faktor Pendukung
a. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan
ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.
b. Sikap Dan Moril (Attitude And Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak.
c. Tata Hubungan (communication)
Komunikasi membantu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
managerial dilaksanakan dengan efektif.
d. Perangsang (intensive)
Insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.
e. Supervisi (Pengawasan)
Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan
bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung.
f. Disiplin (discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan
tingkah laku yang teratur.
2. Faktor Penghambat
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, akan mempengaruhi etos kerja
dan produktifitas kerja. karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan
antar manusia.
Elemen Dari Pelaksanaan (Actuating)
• Coordinating adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu
komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kepentingan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai . (george. r. terry, 1986 dalam simanjutak 2010)
• Motivating merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan
fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan
optimal. (george. r. terry, 1986 dalam simanjutak 2010)
• Communication komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan sehingga menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan
menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan. (george. r.
terry, 1986 dalam simanjutak 2010)
• Commanding dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus
memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil
karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.
• Decision maker dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk
mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
B. FUNGSI PENGGERAKAN
Fungsi penggerakan dalam suatu organisasi adalah usaha atau tindakan dari pimpinan dalam rangka
menimbulkan kemauam dan membuat bawahan tahu pekerjaannya sehingga dengan sadar
menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi pokok penggerakan didalam manajemen adalah sebagai berikut :
• Mempengaruhi orang.
• Menjelaskan kebijakan
• Membuat seseorang menyukai pekerjaannya
• Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi tempat
mereka bekerja.
• Memupuk rasa tanggung jawab.
KEPEMIMPINAN

PENGERTIAN
 TEORI KEPEMIMPINAN
• Teori genetis (great man theory)
Teori kepemimpinan yaitu teori genetis dimana menjelaskan bahwa seseorang akan dapat
menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan untuk bisa menjadi pemimpin.
• Teori sosial atau perilaku
Teori kepemimpinan yang kedua menyatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin
karena lingkungannya yang mendukung.
• Teori ekologis
Teori kepemimpinan yang ketiga menyatakan bahwa gabungan dari teori genetis dan sosial,
dimana seseorang akan menjadi pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut mesti selalu
dibina agar berkembang.
• Teori Situasi
Teori yang menyatkaan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin ketika berada dalam situasi
tertentu karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan dalam situasi tersebut.
• Teori Sifat
Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan
cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing.
• Teori kepemimpinan kharismatik
Dalam teori ini para pengikut memiliki keyakinan bahwa pemimpin mereka diakui memiliki
kemampuan yang luar biasa.
KOMUNIKASI

 PENGERTIAN
Menurut KBBI, komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain".
 UNSUR
Menurut laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("protokol")
• Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri
komunikannya.
 PROSES KOMUNIKASI
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
• Penginterpretasian
Proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi
komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih
abstrak).
• Penyandian.
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh
akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi.
• Pengiriman.
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi
dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
• Perjalanan.
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima
oleh komunikan.
• Penerimaan.
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.
• Penyandian balik.
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan
yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding)
• Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam
bentuk pesan.
 PRINSIP KOMUNIKASI
• Prinsip 1 :komunikasi adalah suatu proses simbolik
komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik,
tetapi terus berkelanjutan.
• Prinsip 2 : pada saat orang tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh
orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi.
• Prinsip 3 : setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita
bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses
komunikasi.
• Prinsip 4 : setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari
tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan, sampai
pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja.
• Prinsip 5 : pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun
non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa
pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
• Prinsip 6 : komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi seperti jika kita tersenyum maka
kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman.
• Prinsip 7 : komunikasi itu bersifat sistemik seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia
bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
• Prinsip 8 : semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi, maka ada
kecenderungan mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan.
• Prinsip 9 : komunikasi bersifat nonsekuensial yang melibatkan respon atau tanggapan sebagai
bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
• Prinsip 10 : komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional yang terdapat proses saling
memberi
• Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible, dimana komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika
seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja
pada diri orang lain tersebut.
• Prinsip 12 : komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
 Teknik komunikasi
• Informative communication (komunikasi informatif)
Teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum,
medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informative yang
digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek
atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.
• Persuasif communication (komunikasi persuasif)
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih
menekan sisi psikologis komunikan.
• Coersive/ instruktive communication(komunikasi bersifat perintah)
Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang
bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara
terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau
menggambarkan resiko yang buruk.
• HUMAN RELATION (HUBUNGAN MANUSIA)
HUBUNGAN MANUSIA PADA UMUMNYA DILAKUKAN UNTUK MENGHILANGKAN HAMBATAN-
HAMBATAN KOMUNIKASI, MENIADAKAN SALAH PENGERTIAN DAN MENGEMBANGKAN TABIAT
MANUSIA.
MOTIVASI

 PENGERTIAN
Motivasi menurut KBBI adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Motivasi adalah sesuatu alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan;
menyelesaikan; menghentikan; dsb, suatu aktivitas guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan
dari motivasi tersebut.
 Tujuan motivasi
Adapun tujuan pemberian motivasi menurut hasibuan, antara lain :
• Mendorong gairah dan semangat kerja bawahan,
• Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan;
• Meningkatkan produktivitas kerja karyawan;
• Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan;
• Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
 Azas motivasi
Azsas motivasi (ekstrinsik) pada pegawai dengan mengacu kepada pendapat hasibuan adalah:
• Asas mengikutsertakan, yaitu mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan
kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan
keputusan.
• Asas komunikasi, yaitu menginformasikan tujuan yang akan dicapai dengan jelas, cara mengerjakan
dan kendala-kendala yang dihadapi.
• Asas pengakuan, berupa pemberian penghargaan, pujian dan pengakuan yang wajar kepada
bawahan sesuai dengan prestasi kerjanya
• Asas adil dan bijak
• Asas perhatian timbal balik, bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik, atasan memebrikan
alat dan jenis motivasi untuk peningkatan prestasi fkerjasama saling menguntungkan).
 Alat dan jenis
Terdapat beberapa alat dan jenis motivasi kerja menurut malayu (1996:99), yaitu sebagai berikut :
Alat-alat motivasi kerja terdiri dari :
• Materil insentif
Alat motivasi yang diberikan itu berupa uang dan atau barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan
kebutuhan ekonomis.
• Nonmaterial insentif
Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang/benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan
kepuasan/kebanggaan rohani saja.
• Kombinasi materil dan nonmateril
Alat motivasi yang diberikan itu berupa materil (uang dan barang) dan nonmateril (medali, piagam), jadi
memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan/ kebanggaan rohani.
Jenis-jenis motivasi kerja meliputi :
• Motivasi positif (insentif positif); manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah
kepada mereka yang berprestasi baik.
• Motivasi negatif (insentif negatif); manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman
kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).
• Motivasi intrinsik; pengertian motivasi intrinsik adalah keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu, yang disebabkan oleh faktor dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri tanpa
dipengaruhi orang lain karena adanya hasrat untuk mencapai tujuan tertentu.
• Motivasi ekstrinsik; definisi motivasi ekstrinsik adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu
yang disebabkan oleh faktor dorongan dari luar diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan yang
menguntungkan dirinya.
 PROSES MOTIVASI
Motivasi diawali dengan keinginan
untuk mempengaruhi perilaku seseorang.
Keinginan tersebut melalui proses persepsi
diterima oleh seorang. Proses persepsi ini
ditentukan oleh kepribadian, sikap,
pengalaman, dan harapan seseorang.
Selanjutnya apa yang diterima tersebut
diberi arti oleh yang bersangkutan menurut
minat dan keinginannya (faktor intrinsik).
Minat ini mendorongnya untuk juga mencari
informasi yang akan digunakan oleh yang
bersangkutan untuk mengembangkan
beberapa alternatif tindakan dan pemilihan
tindakan. Berdasarkan tindakan ini
selanjutnya ia melakukan evaluasi, yaitu
dengan membandingkan hasil yang
dicapainya dengan tindakannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai