Oleh :
Altirsa Warni Samara
Pembimbing :
dr. Izak Yesaya Samay, M. Kes, Sp.KJ
Definisi
Gangguan stress pasca trauma adalah suatu sindrom
yang timbul setelah seseorang melihat, terlibat
didalam, atau mendengar stresor traumatik yang
ekstrim. Seseorang bereaksi terhadap pengalaman
tersebut dengan rasa takut dan tidak berdaya, dan
mencoba menghindari hal itu.
Epidemiologi
Prevalensi gangguan stres pasca trauma pada masyarakat umum diperkirakan
dari 1 sampai 3 persen dimana 0,5 % untuk pria dan 1,2 % pada wanita, dan
pada anak-anak juga dapat mengalami gangguan tersebut.
STRESSOR
B. Salah satu selama mengalami atau setelah mengalami kejadian F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
yang menakutkan, individu tiga (atau lebih) gejala disosiatif klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
berikut : penting lain, menganggu kemampuan individu untuk mengerjakan
1. perasaan subyektif kaku, terlepas, atau tidak ada responsivitas tugas yang diperlukan, seperti meminta bantuan yang diperlukan
emosi atau menggerakan kemampuan pribadi dengan menceritakan
2. penurunan kesadaran terhadap sekelilingnya (misalnya, berada kepada anggota keluarga tentang pengalaman traumatik.
dalam keadaan tidak sadar)
3. derelisasi G. Gangguan berlangsung selama minimal 2 hari dan maksimal 4
4. depersonalisasi minggu dan terjadi dalam 4 minggu setelah traumatik
5. amnesia disosiatif (yaitu, ketidakmampuan untuk mengingat
aspek penting dari trauma) H. Tidak karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya,
obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum,
C. Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan psikotik singkat dan
sekurangnya satu cara berikut: bayangan, pikiran, mimpi, ilusi, tidak semata-mata suatu eksaserbasi gangguan Aksis I atau Aksis
episode kilas balik yang rekuren, atau suatu perasaan hidupnya II dan telah ada sebelumnya.
kembali pengalaman atau penderitaan saat terpapar dengan
mengingat kejadian traumatik
Prognosis
Prognosis yang baik dapat dilihat dari onset gejala yang cepat, durasi
gejala yang singkat (kurang dari enam bulan), dukungan sosial yang
kuat dan tidak adanya gangguan psikiatrik, atau berhubungan dengan
zat lainnya.
Gangguan Stress Pasca Trauma / Post Menurut DSM-IV bagi pasien yang gejalanya
Traumatic Stress Disorder (PTSD) dapat ditemukan kurang dari satu bulan, diagnosis
didefinisikan sebagai suatu sindrom yang yang tepat adalah gangguan stress akut.
timbul setelah seseorang melihat, terlibat
didalam, atau mendengar stresor traumatik Pendekatan terapetik untuk mengatasi gejala
yang ekstrim. yaitu manajemen krisis, psikoterapi,
farmakoterapi : Selective serotonin reuptake
Prevalensi gangguan stres pasca trauma inhibitors (SSRIs), seperti sertraline dan
pada masyarakat umum yaitu 0,5% untuk paroxetin. Buspirone, imipramin dan
pria dan 1,2% untuk wanita. Anak-anak amitriptilin, monoamine oxidase inhibitors
dapat mengalami gangguan tersebut. (MAOIs), trazodone, dan haloperidol.
Etiologi dari gangguan stres pasca trauma
antara lain : Stresor , faktor psikodinamik,
faktor biologis