(Penentuan prioritas masalah)

Dengan metode Delbeq

Masalah Kesehatan Dikota Semarang

Denilay R.Rambing
Bab 1 Pendahuluan
1.1 A. Latar Belakang

B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Umum

1.4 Tujuan Khusus

1.5 Manfaat Penulisan Makalah

Bab 2 Pembahasan
1.1 Metode Delbecq

Pembobotan Masalah Kesehatan di Kota

1.2 Semarang Menggunakan Metode Delbecq

Bab 3 Kesimpulan
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang
mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS yang
cukup tinggi.

Jumlah kasus AIDS pada tahun 2007 mencapai

2190 kasus dan terdapat peningkatan pada
tahun 2010 yaitu sebanyak 4158 kasus.

>80% infeksi HIV diderita oleh usia produktif

terutama laki-laki (proporsi penderita HIV
perempuan jjuga meningkat).

Maka dari itu perlu adanya perhatian pemerintah

mengenai masalah kesehatan, khususnya dalam
kasus infeksi HIV yang semakin meningkat dari
tahun ke tahunnya.
B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang

1 2

Diare Gizi buruk

3 4

Pneumonia HIV/AIDS
B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang
Berak cair lebih dari tiga kali dalam 24 jam dan lebih menitik beratkan pada
1 konsistensi tinja dari pada menghitung frekuensi berak (WHO).

Grafik Penderita Diare Tahun 2010-2014:

2011
(48.051) 2012 2014
2010
Diare (42.349) 2013 (38.134)
(34.491)
(38.001)

Umur > 5 tahun 65%

Umur < 1 tahun 10%

B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang
Kasus diare di Kota Semarang tahun 2014:
1
• Angka kematian (CFR)  0,68 per 1000 penduduk (26/38.134)

• 2005-2012  tidak ada laporan penderita diare yang meninggal di

Puskesmas
Diare • Cakupan pelayanan penderita diare tahun 2013-2014:

2013 2014

100%
42% 57% Kualitas
tata laksana
2014
B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang
Laporan tahun 2014:
2
277
104.351 80,5 Berat Badan
Lahir
Jumlah
balita yang
% Rendah
Gizi buruk ada
(BBLR)

Balita datang dan ditimbang

di Posyandu

Berat badan naik 80,9%

Bawah Garis Merah
(BGM) 1,5%
B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang
Data Profil Kesehatan tahun 2014:
3 pneumonia berat

Pneumonia

<1 tahun 1-4 tahun < 1 tahun 1-4 tahun

(1.364) (2.880) (12) (39 )

Angka kematian (CFR) akibat pneumonia dan pneumonia

berat di Kota Semarang: 0.40% (19/4649)
B. Masalah Kesehatan di Kota Semarang

HIV/AIDS

Perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang terinfeksi HIV :

63% 37%
1.2 Rumusan Masalah
1. Diare pada balita usia < 1 tahun dan dan diare pada
anak usia > 5 tahun
2. Kasus Gizi buruk
3. Peningkatan jumlah penderita pneumonia
4. Penemuan kasus HIV - AIDS

1.3 Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah analisis
masalah kesehatan
2. Untuk mengetahui masalah kesehatan diare,gizi
buruk,pneumonia dan HIV - AIDS
3. Untuk menambah wawasan antara penulis dan
pembaca tentang analisis masalah kesehatan akibat
penyakit diare,gizi buruk,pneumonia dan HIV - AIDS
1.4 Tujuan Khusus

Untuk menentukan prioritas masalah dengan

mengunnakan metode delbeq.

1.5 Manfaat Penulisan Makalah

1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang

Penentuan prioritas masalah dengan mengunnakan
metode delbeq.

2. Menambah pengetahuan tentang penentuan prioritas

masalah dengan menggunakan metode delbeq.
Bab 2 Pembahasan
2.1 Metode Delbecq
Salah satu aspek perencanaan
sebagai langkah yang pertama
adalah menentukan prioritas
masalah (problem priority).
Salah satu metode untuk
menentukan prioritas adalah
metode Delebcq atau bisa disebut
juga Nominal Group Technique
(NGT).
Nominal Grup Technique adalah
metode terstruktur untuk menggali
lebih dalam kontribusi setiap
peserta.
NGT merupakan proses pencarian
solusi sebuah masalah yang
meliputi proses identifikasi,
pencarian solusi umum, dan
penetapan keputusan.
NGT adalah salah satu quality
tools yang bermanfaat dalam
mengambil keputusan terbaik.
Dapat digunakan untuk berbagai
hal, mulai dari mencari solusi
permasalahan, hingga memilih
ide pengembangan produk baru.
2.1 Metode Delbecq
Keuntungan menggunakan metode Delbecq:
Banyak ide yang dihasilkan.
Berguna untuk mengidentifikasi
masalah, mengeksplorasi solusi
dan menetapkan prioritas.
Mendorong semua orang untuk
berkontribusi dan mencegah
orang dari mendominasi diskusi.
Menganggap setiap peserta
adalah sama.
Melibatkan setiap anggota
kelompok dalam proses
pengambilan keputusan.
Setiap orang yang berbeda
menunjukkan berbagai perspektif
dan prioritas yang berbeda.
Melibatkan setiap peserta untuk
menulis setiap gagasan yang
mereka miliki.
Membutuhkan hanya satu
fasilitator terampil.
2.1 Metode Delbecq
Kekurangan meggunakan metode Delbecq:

Mengasumsikan setiap peserta bisa membaca dan

01
menulis

Anggota kelompok harus membuat diri mereka

02
tersedia untuk waktu yang diperlukan

03 Ide-ide dapat sakit informasi atau tidak praktis

Tidak semua peserta akan menerima apa yang

04
menjadi kesepakatan dalam metode Delbecq
 2.1 Metode Delbecq
Langkah-langkah dalam melakukan Delbecq:

2. Recorded Round
Robin Procedur 6. Silent Re-rank
(Round Robin and Rate of
Listing Of Ideas On 4. Voting Priority Priorities.
Flip Chart)

01 02 03 04 05 06

1. Nominal 3. Diskusi 5. Diskusi Hasil

Group Activity
(Serial (Discussion of
(Silent
Generation of
Discussion Of Vote)
Ideas in writing) Ideas)
2.2 Pembobotan Masalah Kesehatan di Kota
Semarang Menggunakan Metode Delbecq
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
n a n at n i
ra m ila k ga ila
ba la as in
g
un lN
ye an gh en gk ota
n ita n m lin T
Pe der i pe an n
n ng g ga
pe r a un de
n
at gu der n
k ib en
en ita
ra M c k a
B e Ke r
Be
Bab 3 Kesimpulan
3.1 Kesimpulan

• Kasus HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang

mendapatkan bobot tertinggi bila dibandingkan dengan
Pneumonia, Diare dan Gizi buruk.

• Penyebaran HIV/AIDS yang begitu cepat disetiap tahunnya

menyebabkan banyak pasien HIV/AIDS bertambah.

• Penyakit ini juga mengakibat penderitaan yang lama pada

penderita bahkan sampai seumur hidup, sehingga dapat
mengurangi penghasilan.

• Biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat ARV pun juga

tidaklah murah. Pada dasarnya penyakit ini juga dapat
berkaitan dengan lingkungan.

• Dapat dikatakan lingkungan sangat berpengaruh dalam

penyebaran kasus HIV/AIDS.
Thank you