Anda di halaman 1dari 77

PEMBINAAN DISIPLIN

PEGAWAI NEGERI SIPIL


BERLAKUNYA PP
53/2010
1. Dengan berlakunya PP 53/2010 (6 Juni
2010) maka :
 PP 30/1980 ttg Peraturan Disiplin
PNS, dan
 Pasal 12 PP 32/1979 ttg
Pemberhentian PNS
dinyatakan tidak berlaku.

2. SE Kepala BAKN No. 23/SE/1980


dinyatakan tidak berlaku.

3. Juklak PP 53/2010 :
Peraturan Kepala BKN No. 21 Th. 2010
2
MATERI
PERATURAN DISIPLIN
PNS
a. Kewajiban PNS ;
b. Larangan PNS ;
c. Sanksi hukuman disiplin ;
d. Pejabat yang berwenang menghukum ;
e. Tatacara penjatuhan hukuman disiplin ;
f. Upaya administratif atas hukuman
disiplin.
3
Pasal 3
KEWAJIBAN PNS :
1. mengucapkan sumpah/janji PNS;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan ;
3. setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah ;
4. menaati segala ketentuan peraturan per-UU
5. melaksanakan tugas kedinasan dgn penuh
pengabdian kesadaran, dan tanggung jwb ;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara,
Pemerintah, dan martabat PNS
4
7. mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau
golongan ;
8. memegang rahasia jabatan yang menurut
sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan ;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan
bersemangat untuk kepentingan negara ;
10. melaporkan dengan segera kpd atasannya
bila mengetahui hal yg dpt membahayakan
atau merugikan negara atau Pemerintah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan
materiil ;
11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja ;
5
12. mencapai sasaran kerja pegawai yang
ditetapkan
13. menggunakan dan memelihara barang-
barang milik negara dengan sebaik-baiknya
14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada masyarakat
15. membimbing bawahan dalam
melaksanakan tugas
16. memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk mengembangkan karier
17. menaati peraturan kedinasan yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
6
Pasal 4
LARANGAN PNS : PNS
1. menyalahgunakan wewenang ;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain ;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau
organisasi internasional ;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
atau lembaga swadaya masyarakat asing ;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang-barang
baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau
surat berharga milik negara secara tidak sah ; 7
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman
sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun
di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan
negara ;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun baik secara langsung atau tidak
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat
dalam jabatan ;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja
dari siapapun juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya ;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

8
10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan
suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ;
11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan ;
12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden / Wakil
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan cara :
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan
PNS lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas negara 9
13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
Presiden dengan cara :
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye;
b. mengadakan kgt yg mengarah keberpihakan thd
pasangan calon peserta pemilu sebelum, selama,
dan sesudah masa kampanye, meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang
kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat

14. memberikan dukungan kepada calon anggota DPD


atau calon KDh/Wakil KDh dgn cara memberikan surat
dukungan disertai foto kopi KTP sesuai per-UU
10
15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/
Wakil Kepala Daerah, dengan cara :
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk
mendukung calon menggunakan fasilitas yg
terkait dgn jabatan dlm kampanye ;
b. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye;
c. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon sebelum
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kpd PNS di lingkungan
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
11
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN
DISIPLIN
Jenis hukuman disiplin tingkat ringan( Pasal
: 7)
a. tegoran lisan;
b. tegoran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis hukuman disiplin tingkat sedang :
d. penundaan kenaikan gaji berkala untuk selama 1 (satu) tahun;
e. penundaan kenaikan pangkat untuk selama 1 (satu) tahun ;
f. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun.
Jenis hukuman disiplin tingkat berat :
g. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
selama 3 (tiga) tahun;
h. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah ;
i. pembebasan dari jabatan;
j. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS;
k. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. 12
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
(Pasal 15 sd. 20)

a. Presiden  HD tingkat berat, bagi pejabat eselon I


& pjbt lain yg pengangkatannya wenang Presiden
b. Pejabat Pembina Kepegawaian  HD tingkat berat
c. Semua pejabat struktural eselon I, II, III, IV, V
 HD tingkat ringan dan sedang
d. Pejabat yang disetarakan pejabat struktural
(Ketua Pengadilan, Rektor, Kepala Sekolah, dll.)
13
PEJABAT YANG BERWENANG
MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN PNS
DI PROVINSI
(Pasal 18)
PNS Daerah Provinsi

PEJABAT YANG PNS YANG DIJATUHI


JENIS HUKUMAN DISIPLIN
BERWENANG HUKUMAN DISIPLIN
• HD ringan • Sekretaris Daerah Provinsi
• HD sedang • Pejabat fungsional jenjang
• HD berat (Penurunan Utama
pangkat 3 th) • Staf gol. ruang IV/d & IV/e.
• HD sedang • Pejabat eselon II ;
Gubernur selaku • HD berat • Pejabat fungsional jenjang
Pejabat Pembina Madya dan Penyelia
Kepegawaian • Staf gol. ruang IV/a sd. IV/c
Daerah
• HD sedang (Penurunan • Pejabat eselon III ke bawah
pangkat 1 th) • Pejabat fungsional jenjang
• HD berat Muda ke bawah ;
• Staf gol. ruang III/d ke bwh
14
PNS Daerah Provinsi
PEJABAT YANG JENIS HUKUMAN PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN
BERWENANG DISIPLIN DISIPLIN
HD ringan • Pejabat eselon II ;
• Pejabat fungsional jenjang
Madya
• Staf gol. ruang IV/a sd. IV/c
Sekda Provinsi
HD sedang • Pejabat eselon III ;
(kecuali penurunan • Pejabat fungsional jenjang Muda
pangkat 1 tahun) & Penyelia
• Staf gol. ruang III/c sd. III/d
HD ringan • Pejabat eselon III ;
• Pejabat fungsional jenjang Muda
dan Penyelia;
• Staf gol. ruang III/c sd. III/d
Eselon II
HD sedang • Pejabat eselon IV ;
(kecuali penurunan • Pejabat fungsional jenjang
pangkat 1 tahun) Pratama & Pelaksana Lanjutan
• Staf gol. ruang II/c sd. III/b

15
PNS Daerah Provinsi

PEJABAT YANG PNS YANG DIJATUHI


JENIS HUKUMAN DISIPLIN
BERWENANG HUKUMAN DISIPLIN
HD ringan • Pejabat eselon IV ;
• Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana
Pratama
• Staf gol. ruang II/c sd. III/b
Eselon III
HD sedang • Pejabat fungsional jenjang
(kecuali penurunan Pratama & Pelaksana
pangkat 1 tahun) Pemula;
• Staf gol. ruang II/a sd. II/b
HD ringan • Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana
Eselon IV Pemula;
• Staf gol. ruang II/a sd. II/b
& Pjbt yang setara
HD sedang Staf gol. ruang I/a sd. I/d
(kecuali penurunan
pangkat 1 tahun)
16
PERTIMBANGAN DALAM MENJATUHKAN
HUKUMAN DISIPLIN

Hukuman disiplin ringan, sedang atau berat


tergantung pada :
a. latar belakang dilakukannya pelanggaran
(sengaja / tdk sengaja) ;
b.dampak dari pelanggaran yang dilakukan
(terhadap unit kerja, instansi ybs, atau
pemerintah / negara);
c. Protap/SOP yang ditetapkan oleh instansi;
17
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
TIDAK MASUK KERJA

5 sd. 15 hari kerja dikenai hukuman ringan :


(Ps 8 angka 11)
- 5 hari kerja  teguran lisan;
- 6 sd. 10 hari kerja  teguran tertulis;
- 11 sd. 15 hari kerja  pernyatan tidak
puas secara tertulis.
18
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
TIDAK MASUK KERJA

16 sd. 30 hari kerja dikenai hukuman sedang :


(Ps. 9 angka 11)
- 6 sd. 20 hari kerja  penundaan kenaikan gaji
berkala;
- 21 sd. 25 hari kerja  penundaan kenaikan
pangkat 1 (satu) tahun;
- 26 sd. 30 hari kerja  penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
19
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
TIDAK MASUK KERJA

selama 31 sd. 46 hari kerja atau lebih


hukuman berat :
(Pasal 10 angka 11)
- 31 sd. 35 hari kerja  penurunan pangkat 3 (tiga)
tahun ;
- 36 sd. 40 hari kerja  pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan ;
- 41 sd. 45 hari kerja  pembebasan dari jabatan;
- 46 hari kerja atau lebih  pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
20
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
TIDAK MASUK KERJA

Setiap PNS wajib datang, pulang dan


melaksanakan tugas sesuai ketentuan jam
kerja. Keterlambatan dan pulang awal akan
dihitung secara kumulatif dan dikonversi 1
hari kerja sama dengan 7 ½ jam.

21
KEWAJIBAN PEJABAT YANG
BERWENANG MENGHUKUM

(Pasal 21)
• Pejabat yang berwenang menghukum wajib
menjatuhkan hukuman disiplin kepada
bawahannya yang melanggar disiplin.
• Apabila tidak menjatuhkan hukuman disiplin,
maka pejabat tersebut dijatuhi hukuman
disiplin oleh atasannya.
• Hukuman yang dijatuhkan adalah sama
dengan yang seharusnya dia jatuhkan kepada
bawahannya. 22
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN &
& SANKSI
SANKSI PELANGGARAN
PELANGGARAN DISIPLIN
DISIPLIN PNS
PNS
BERDASARKAN
BERDASARKAN PP PP NO.
NO. 53
53 TAHUN
TAHUN 2010
2010

HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
1 mengucapkan sumpah/janji PNS; - apabila pelanggaran -
dilakukan tanpa
alasan yang sah
2 mengucapkan sumpah/janji - apabila pelanggaran -
jabatan dilakukan tanpa
alasan yang sah
3 setia dan taat sepenuhnya kepada apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
Pancasila, Undang-Undang Dasar berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
Negara Republik Indonesia Tahun pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
1945, Negara Kesatuan Republik bersangkutan dan/atau negara
Indonesia, dan Pemerintah
4 menaati segala ketentuan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
peraturan perundangundangan berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
bersangkutan dan/atau negara
5 melaksanakan tugas kedinasan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
yang dipercayakan kepada PNS berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
dengan penuh pengabdian, pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
kesadaran, dan tanggung jawab bersangkutan dan/atau negara
23
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
6 menjunjung tinggi apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
kehormatan negara, berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
Pemerintah, dan martabat pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
PNS bersangkutan dan/atau negara
7 mengutamakan kepentingan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
negara daripada kepentingan berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
sendiri, seseorang, dan/atau pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
golongan bersangkutan dan/atau negara
8 memegang rahasia jabatan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
yang menurut sifatnya atau berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
menurut perintah harus pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
dirahasiakan bersangkutan dan/atau negara
9 bekerja dengan jujur, tertib, apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
cermat, dan bersemangat berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
untuk kepentingan negara pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
bersangkutan dan/atau negara
10 melaporkan dengan segera apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
kepada atasannya apabila berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
mengetahui ada hal yang pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
dapat membahayakan atau bersangkutan dan/atau negara
merugikan negara atau
Pemerintah terutama di
bidang keamanan, keuangan,
dan materiil 24
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
11 masuk kerja dan menaati - - -
ketentuan jam kerja :
 tidak masuk kerja tanpa alasan Teguran lisan - -
yang sah selama 5 (lima) hari
kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan Teguran tertulis - -
yang sah selama 6 (enam)
sampai dengan 10 (sepuluh)
hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan Peryataan tidak puas - -
yang sah selama 11 (sebelas) secara tertulis
sampai dengan 15 (lima belas)
hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - penundaan kenaikan -
yang sah selama 16 (enam gaji berkala selama 1
belas) sampai dengan 20 (dua (satu) tahun
puluh) hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - penundaan kenaikan -
yang sah selama 21 (dua puluh pangkat selama 1
satu) sampai dengan 25 (dua (satu) tahun
puluh lima) hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - penurunan pangkat -
yang sah selama 26 (dua puluh setingkat lebih
enam) sampai dengan 30 (tiga rendah selama 1
25
puluh) hari kerja (satu) tahun
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
11 masuk kerja dan menaati - -
ketentuan jam kerja :
 tidak masuk kerja tanpa alasan - - penurunan pangkat
yang sah selama 31 (tiga puluh setingkat lebih
satu) sampai dengan 35 (tiga rendah selama 3
puluh lima) hari kerja (tiga) tahun
 PNS yang menduduki jabatan - - pemindahan dalam
struktural atau fungsional rangka penurunan
tertentu yang tidak masuk kerja jabatan setingkat
tanpa alasan yang sah selama lebih rendah
36 (tiga puluh enam) sampai
dengan 40 (empat puluh) hari
kerja;
 PNS yang menduduki jabatan - - pembebasan dari
struktural atau fungsional jabatan
tertentu yang tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah selama
41 (empat puluh satu) sampai
dengan 45 (empat puluh lima)
hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - - pemberhentian
yang sah selama 46 (empat dengan hormat
puluh enam) hari kerja atau tidak atas
lebih permintaan sendiri
atau pemberhentian
tidak dengan26
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
12 mencapai sasaran kerja - apabila pencapaian apabila pencapaian
pegawai yang ditetapkan sasaran kerja pada sasaran kerja
akhir tahun hanya pegawai pada akhir
mencapai 25% (dua tahun kurang dari
puluh lima persen) 25% (dua puluh lima
sampai dengan 50% persen)
(lima puluh persen)
13 menggunakan dan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
memelihara barang-barang berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
milik negara dengan sebaik- pada unit kerja pada instansi yang pada pemerintah
baiknya bersangkutan dan/atau negara
14 memberikan pelayanan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
sebaik-baiknya kepada ketentuan peraturan ketentuan peraturan ketentuan peraturan
masyarakat perundang- perundang-undangan perundang-
undangan undangan
15 membimbing bawahan dalam apabila pelanggaran apabila pelanggaran -
melaksanakan tugas dilakukan dengan dilakukan dengan
tidak sengaja sengaja
16 memberikan kesempatan apabila pelanggaran apabila pelanggaran -
kepada bawahan untuk dilakukan dengan dilakukan dengan
mengembangkan karier tidak sengaja sengaja
17 menaati peraturan kedinasan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
yang ditetapkan oleh pejabat berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
yang berwenang pada unit kerja pada instansi yang pada pemerintah27
bersangkutan dan/atau negara
LARANGAN
LARANGAN &
& SANKSI
SANKSI PELANGGARAN
PELANGGARAN DISIPLIN
DISIPLIN PNS
PNS
BERDASARKAN
BERDASARKAN PPPP NO.
NO. 53
53 TAHUN
TAHUN 2010
2010
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
1 menyalahgunakan - - Salah satu
wewenang
2 menjadi perantara untuk - - Salah satu
mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan
kewenangan orang lain
3 tanpa izin Pemerintah - - Salah satu
menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara
lain / organisasi
internasional
4 bekerja pada perusahaan - - Salah satu
asing, konsultan asing,
atau LSM asing
5 memiliki, menjual, apabila apabila pelanggaran
membeli, menggadaikan, pelanggaran pelanggaran berdampak
menyewakan, atau berdampak negatif berdampak negatif negatif pada
meminjamkan barang pada unit kerja pada instansi yang pemerintah
bergerak atau tidak bersangkutan dan/atau negara
bergerak, dokumen atau 28
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
6 melakukan kgt bersama apabila apabila pelanggaran
dengan atasan, teman pelanggaran pelanggaran berdampak
sejawat, bawahan, atau berdampak negatif berdampak negatif negatif pada
orang lain di dalam pada unit kerja pada instansi yang pemerintah
maupun di luar bersangkutan dan/atau negara
lingkungan kerjanya dgn
tujuan utk keuntungan
pribadi, golongan, atau
pihak lain, yang secara
lsg atau tdk lsg
merugikan negara
7 memberi atau - - Salah satu
menyanggupi akan
memberi sesuatu kpd
siapapun dengan dalih
apapun untuk diangkat
dalam jabatan
8 menerima hadiah atau - - Salah satu
suatu pemberian apa saja
dari siapapun juga yang
berhubungan dengan
jabatan dan/atau
pekerjaannya
9 bertindak sewenang- apabila apabila -
wenang terhadap pelanggaran pelanggaran
bawahannya dilakukan dengan dilakukan dengan 29
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
10 melakukan tindakan atau sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
tidak melakukan tindakan ketentuan ketentuan ketentuan
yang dapat menghalangi peraturan per-UU peraturan per-UU peraturan per-UU
atau mempersulit pihak
yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian
bagi yang dilayani
11 menghalangi berjalannya apabila pelangg apabila pelangg apabila pelangg
tugas kedinasan berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
pada unit kerja bagi instansi pd pemerinth /neg
12 Memberikan dukungan kpd
calon Presiden / Wapres,
DPR, DPD, atau DPRD
dengan cara :
a.ikut serta sebagai - Salah satu -
pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta - Salah satu -
kampanye dgn
menggunakan atribut
partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta - Salah satu -
kampanye mengerahkan
PNS lain
d. sebagai psrta kampanye - - Salah satu
mengg fasilitas neg 30
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN RINGAN (Pasal SEDANG (Pasal
BERAT (Pasal 13)
11) 12)
13 memberikan dukungan kepada
calon Presiden / Wakil Presiden
dengan cara:
a.membuat keputusan dan/atau - Salah satu -
tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau
b. mengadakan kgt yg - - Salah satu
mengarah keberpihakan thd
pasangan calon peserta
pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS
dalam lingk kerjanya,
keluarga, dan masyarakat
14 memberikan dukungan kepada - Salah satu -
calon anggota DPD atau calon
KDh/Wakil KDh dengan
memberikan surat dukungan
disertai fotokopi KTP atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk 31
sesuai peraturan per-UU
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
15 memberikan dukungan
kepada calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara :
a. terlibat dalam kegiatan - Salah satu
kampanye Pilkada
b. menggunakan fasilitas - - Salah satu
yang terkait dengan
jabatan dalam kegiatan
kampanye Pilkada ;
c. membuat keputusan - - Salah satu
dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama
masa kampanye;
dan/atau
d. mengadakan kgt yg - Salah satu -
mengarah keberpihakan
thd peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,
seruan, pemberian kpd
PNS, keluarga, & masy 32
JENIS – JENIS PELANGGARAN DISIPLIN

PERAT DISIPLIN PP 53/2010


HUDIS
KAWIN / CERAI PP 10/1983
BUKAN
PIDANA
PBHNTIAN
ANGG PARPOL PP 37/2004
DH / TDH

PELANGGARAN
DISIPLIN
PIDANA
PBHNTIAN TDH
JABATAN

TINDAK
PIDANA
TDK DGN PBHNTIAN DH
SENGAJA / HUDIS
PIDANA NON
JABATAN
(VONIS ≥ 2TH) DENGAN PBHNTIAN
SENGAJA TDH
33
DASAR HUKUM PEMERIKSAAN
(Pasal 24 PP 53/2010)
Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan
langsung wajib memeriksa lebih dahulu
PNS yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin.
Pemeriksaan secara tertutup dan hasilnya
dituangkan dalam bentuk Berita Acara
Pemeriksaan (BAP).
BAP : Hasil pemeriksaan secara tertulis yg
memuat tanya jawab antara pemeriksa
dgn PNS yang diperiksa 34
DASAR HUKUM PEMERIKSAAN
(Pasal 24 PP 53/2010)
Pemeriksaan secara tertutup, artinya hanya
boleh dihadiri oleh pejabat Pemeriksa dan PNS
yang diperiksa.
Selama proses pemeriksaan, PNS ybs tidak
berhak didampingi Kuasa Hukum.
Hak PNS :
 Memperoleh salinan BAP (apabila diminta) ;
 Mengajukan upaya administratif atas
hukuman disiplin.
35
YANG BERWENANG
MELAKUKAN PEMERIKSAAN

 Atasan langsung dari PNS yang


diduga melakukan pelanggaran
disiplin ;
 Tim Pemeriksa (ad-hoc)  untuk
pelanggaran disiplin yg ancaman
hukumannya sedang atau berat.
 Aparat Pengawas Fungsional 
sesuai kewenangan jabatannya.
36
SYARAT-SYARAT
PEMERIKSA
a. Pemeriksa tidak boleh mempunyai
pangkat dan jabatan lebih rendah
dengan PNS yang diperiksa.
b. Pemeriksa tidak boleh mempunyai
hub. keluarga dgn PNS yg diperiksa
c. Pemeriksa tidak boleh mempunyai
kaitan langsung atau tidak langsung
dengan pelanggaran yg diproses.

37
DASAR PEMERIKSAAN

 Laporan / Pengaduan ;
 Pengamatan langsung ;
 Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) Aparat pengawas
Fungsional

38
TUJUAN PEMERIKSAAN

Untuk mengetahui :
 benar atau tidak PNS ybs
melakukan pelanggaran disiplin ;
 faktor2 yg mendorong /
menyebabkan PNS ybs melakukan
pelanggaran disiplin ;
 dampak atau akibat dari
pelanggaran disiplin tsb.
39
RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan
………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah mengadakan
pemeriksaan terhadap ;
Nama : ……………….
N I P : ……………….
Pangkat : ……………….
Jabatan : ……………….
Unit Organisasi : ………………
karena ia disangka melakukan pelanggaran disiplin. Atas pertanyaan yang diajukan yang
bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :
1. Pertanyaan : ……………………………………………………..
Jawaban : …………………………………….…………….
2. Pertanyaan : …………………………………….………………….
Jawaban : …………………………………….…………….
3. Dan seterusnya
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
sebagaiaman mestinya.

Yang diperiksa Pejabat Pemeriksa


Nama : .…. ….. Nama : …………..
NIP : ……….. NIP : ………….
Tanda tangan : ………… Tanda tangan : ………. …

40
PERMINTAAN KETERANGAN
Pasal 26 PP 53/2010 :
 Apabila perlu, atasan langsung, Tim
Pemeriksa atau pejabat yg berwenang
menghukum dapat meminta keterangan
dari orang lain :
 Keterangan saksi
 Keterangan pejabat
 Keterangan ahli

 Dituangkan dalam Berita Acara Permintaan


Keterangan
41
RAHASIA
BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN
Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan
………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah meminta
keterangan terhadap ;
Nama : ……………….
Tgl. lahir : ……………….
Alamat : ……………….
No. Telp/HP : ……………….
Atas dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh ….. Atas pertanyaan yang diajukan yang
bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :
1. Pertanyaan : ……………………………………………………..

Jawaban : …………………………………….…………….
2. Pertanyaan : …………………………………….………………….
Jawaban : …………………………………….…………….
3. Dan seterusnya
Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
sebagaiaman mestinya.

Yang memberikan keterangan Yang meminta keterangan


Nama : .…. ….. Nama : …………..
Tanda tangan : ………… NIP : ………….
Tanda tangan : ………. …

42
PERTANYAAN PEMBUKA :
1. Siapa nama Saudara dan NIP
saudara?
2. Apakah saat ini Saudara dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani?
3. Apakah Saudara tahu maksud
dipanggil ?
4. Agama apa yang Saudara anut?
5. Apakah Saudara bersedia menjawab
pertanyaan dengan jujur sesuai 43
Muatan BAP : 5W 1H
WHO  SIAPA PNS yg disangka melakukan
pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan
WHAT  APA bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran
yg dilakukan

WHEN
 KAPAN pelanggaran dilakukan
 Di MANA tempat pelanggaran terjadi
WHERE
 MENGAPA melakukan pelanggaran
WHY
 BAGAIMANA cara melakukan pelanggaran
HOW

44
PERTANYAAN PENUTUP :
6. Apakah Saudara pernah dijatuhi hukuman
disiplin?
7. Jenis hukuman apa yang pernah
dijatuhkan?
8. Bagaimana tanggapan Saudara jika
dijatuhi hukuman disiplin akibat
pelanggaran yang saudara lakukan?
9. Apakah Saudara perlu menambahkan
keterangan lain ?
10.Apakah selama diperiksa, Saudara merasa
ada paksaan / tekanan ? 45
RAHASIA
SURAT PANGGILAN
Nomor :…………….
1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :
a. Nama : ……………….
b. N I P : ……………….
c. Pangkat : ……………….
d. Jabatan : ……………….
e. Unit Organisasi : ……………….
Untuk menghadap kepada :
a. Nama : ……………….
b. N I P : ………………..
c. Pangkat : ………………..
d. Jabatan : ………………..
Pada
a. Hari : ………………..
b. Tanggal : ………………..
c. Jam : ………………..
d.Tempat : ………………..
guna diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin
…………
2. Demikian untuk menjadikan maklum.
…………………2012
KEPALA ……………..
Nama ……………….. 46
PEMERIKSAAN

Apabila PNS yang diperiksa itu tidak mau


menjawab pertanyaan, maka dianggap
mengakui pelanggaran disiplin yang
dituduhkan kepadanya
BAP harus ditandatangani oleh pejabat
yang memeriksa dan PNS yg diperiksa.
Apabila PNS yg diperiksa tdk bersedia
menandatangani, BAP tsb tetap dijadikan
sebagai dasar utk menjatuhkan HD.
PNS yg diperiksa berhak mendapat
fotokopi BAP. 47
PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN

 Apabila menurut hasil pemeriksaan,


kewenangan utk menjatuhkan HD tsb
merupakan kewenangan :
 atasan langsung ybs, maka atasan
langsung tsb wajib menjatuhkan HD.
 pejabat yang lebih tinggi, maka wajib
melaporkan secara hirarki disertai BAP.
 Apabila pejabat yang berwenang
menghukum tidak ada / lowong, maka
secara struktural ditarik ke atas
48
PERTIMBANGAN DALAM
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
 Meskipun bentuk pelanggaran disiplin sama, tetapi
faktor‑faktor yang mendorong dan dampak yang
ditimbulkan berbeda, maka jenis hukuman disiplin
yang akan dijatuhkan berbeda.
 PNS yang melakukan beberapa pelanggaran
disiplin, hanya dapat dijatuhi satu jenis HD yg
terberat.
 PNS yg pernah dijatuhi HD kemudian melakukan
pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, dijatuhi HD
yg lebih berat dari HD terakhir yg pernah
dijatuhkan kepadanya.
 PNS tdk dapat dijatuhi HD dua kali atau lebih utk
satu pelanggaran disiplin.
49
PENETAPAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN

 Setiap penjatuhan HD ditetapkan dgn SK


pejabat yg berwenang menghukum.

 Format SK Hukuman disiplin :


Lampiran Peraturan Ka. BKN No. 21
Tahun 2010.

50
RAHASIA
KEPUTUSAN KEPALA…………………………….
NOMOR : …………..
TENTANG
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS AN. ……………………..
KEPALA ……………………………………,

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan ………….;

Menimbang : a. bahwa berdasarkan BAP tgl.… Sdr…. terbukti


melakukan ….. ;
b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran
terhadap ketentuan Pasal … PP N0. 53 Tahun 2010 ;
c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan
hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran
disiplin yang dilakukannya;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan
keputusan hukuman disiplin … ;

Mengingat : 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ;


2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;
3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Menjatuhkan hukuman disiplin berupa tegoran
lisan/tegoran tertulis/pernyataan tdk puas
Nama :
NIP :
Pangkat Gol/ Ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :
karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang
melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010,

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :

Ditetapkan di : S e m a r a n g
Pada tanggal :
KEPALA …………………
RAHASIA
KEPUTUSAN KEPALA DINAS………………………………
NOMOR : …………..
TENTANG
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS AN. ……………………..
KEPALA DINAS ……………………………….,

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan ………….;

Menimbang : a. bahwa berdasarkan BAP tgl.… Sdr…. terbukti


melakukan ….. ;
b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran
terhadap ketentuan Pasal … PP N0. 53 Tahun 2010 ;
c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan
hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran
disiplin yang dilakukannya;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan
keputusan hukuman disiplin … ;

Mengingat : 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ;


2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;
3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Menjatuhkan hukuman disiplin berupa penundaan
kenaikan gaji/pangkat selama 1 tahun
Nama :
NIP :
Pangkat Gol/ Ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :
karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang
melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010,
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan /
apabila tidak ada keberatan berlaku mulai hari ke-15
tmt sejak PNS ybs menerima keputusan ini

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :

Ditetapkan di : S e m a r a n g
Pada tanggal :
KEPELA DINAS …………………
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
 Keputusan HD disampaikan secara tertutup
oleh pejabat yg berwenang menghukum
atau pejabat lain yg ditunjuk kpd PNS ybs,
tembusannya disampaikan kpd pejabat
instansi terkait.
 Penyampaian keputusan HD paling lambat
14 (empat belas) hari kerja sejak keputusan
ditetapkan.
 Dalam hal PNS yang dijatuhi HD tidak hadir
pada saat penyampaian keputusan HD,
maka keputusan dikirim kpd ybs 55
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan yang tidak dapat


diajukan keberatan

Berlaku
sejak tanggal ditetapkan.

56
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan yang dapat diajukan
keberatan :
 Apabila diajukan keberatan, maka mulai
berlaku pada tanggal ditetapkannya SK
atas keberatan.
 Apabila tidak diajukan keberatan, maka
mulai berlaku pada hari ke-15 setelah SK
HD diterima.
 Apabila PNS yang dijatuhi HD tidak hadir
pada waktu penyampaian SK, maka HD
berlaku pada hari ke 15 (lima belas) sejak
tanggal yang ditentukan untuk57
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan HD yang ditetapkan oleh PPK atau Gubernur selaku
wakil Pemerintah yang berupa :
 pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sbg PNS ;
 pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Apabila :
 diajukan banding administratif ke BAPEK, maka berlaku
tmt. sejak berlakunya keputusan BAPEK ;
 tidak diajukan banding administratif ke BAPEK, maka
berlaku mulai hari ke-15 setelah diterimanya Keputusan HD

58
KEDUDUKAN PNS
SELAMA PROSES HUKUMAN
DISIPLIN
Kedudukan Kenaikan Kenaikan Mutasi Dibhentikn
PNS Pangkat Gaji (Pindah) sbg PNS
Pemeriksaan TIDAK DAPAT TIDAK DAPAT

Menjalani HD TIDAK TIDAK DAPAT DAPAT

Banding Adm TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

Keberatan TIDAK TIDAK TIDAK DAPAT

59
KEDUDUKAN PNS
 PNS yang ditahan oleh pihak berwajib karena
diduga melakukan tindak pidana dan dikenakan
pemberhentian sementara dari jabatan negeri,
dapat dijatuhi hukuman disiplin tanpa
menunggu putusan pengadilan, apabila setelah
dilakukan pemeriksaan oleh atasan Iangsung
terbukti melakukan pelanggaran disiplin.

 Apabila berdasarkan putusan pengadilan yang


sudah berkekuatan hukum tetap PNS tsb
dinyatakan bersalah, maka dikenakan tindakan
administratif yang berlaku.

60
IZIN PERKAWINAN & PERCERAIAN
BAGI PNS

PP 10 / 1983 jo PP 45/1990
LAPORAN PERKAWINAN
Pasal 2

PNS yang telah melangsungkan


perkawinan pertama & PNS janda/duda
yang melangsungkan perkawinan lagi
wajib melaporkan secara tertulis kepada
Pejabat melalui saluran hirarki paling
lambat 1 tahun sejak pernikahan
dilakukan
PERCERAIAN
Pasal 3

1. PNS yang akan melakukan perceraian dan berkedudukan


sebagai Penggugat, wajib memperoleh izin tertulis dari
Pejabat ;
2. PNS yang akan melakukan perceraian dan berkedudukan
sebagai Tergugat wajib memberitahukan secara tertulis
adanya gugatan dari suami/istrinya kepada Pejabat untuk
mendapatkan surat keterangan dalam waktu selambat-
lambatnya 6 hari kerja setelah diterimanya gugatan
perceraian.
ALASAN PERCERAIAN
a. Salah satu pihak berbuat zinah, dibuktikan :
1) Keputusan Pengadilan
2) Surat pernyataan dari minimal 2 orang saksi yang telah
dewasa yang melihat perzinahan dan diketahui /
disahkan oleh Pejabat yang berwajib serendah-
rendahnya Camat
3) Apabila tertangkap tangan oleh suami/ istri pihak yang
mengetahui membuat laporan.

b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun


berturut-turut, dibuktikan dengan surat pernyataan
Lurah/Kades yang disahkan oleh Camat.
c. Salah satu pihak dipidana penjara 5 tahun atau lebih
dibuktikan dengan Keputusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
d. Salah satu pihak menjadi pemabuk, pemadat atau penjudi
dibuktikan dengan :
1) Surat pernyataan dari 2 orang saksi yang telah dewasa
yang mengetahui perbuatan tersebut dan diketahui /
disahkan oleh Camat
2) Surat keterangan dokter atau Polisi yang bersangkutan
telah menjadi pemabuk, pemadat, penjudi yang sukar
disembuhkan.

e. Salah satu pihak melakukan kekejaman, penganiayaan


berat dibuktikan dengan visum et repertum dari dokter
Pemerintah
f. Antara suami/istri terus-menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi
dalam Rumah tangga, dibuktikan dengan surat pernyataan
Lurah/ Kades yang disahkan oleh Camat.
Permintaan Izin untuk melakukan Perceraian
a. Ditolak, apabila :
1) Bertentangan dengan ajaran / peraturan agama
/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa
2) Tidak ada alasan yang sah
3) Bertentangan dengan Peraturan Per-UU-an yang berlaku
4) Alasan yang dikemukakan bertentangan dengan akal
sehat.
b. Diberikan, apabila :
1) Tidak bertentangan dengan ajaran/ peraturan
agama /kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa
2) Ada alasan yang sah
3) Tidak Bertentangan dengan Peraturan Per-uu yang
berlaku
4) Alasan yang dikemukakan tidak bertentangan dengan
akal sehat.
Pemberitahuan adanya Gugatan Perceraian
a. Pejabat harus memberikan surat
keterangan untuk melakukan perceraian
bagi PNS yang mengajukan surat
pemberitahuan adanya gugatan perceraian
b. Atasan Pejabat yg menerima surat
pemberitahuan adanya gugatan perceraian
harus melaksanakan tugas dan
wewenangnya seperti halnya menerima
permintaan izin perceraian (wajib
merukunkan kembali, memanggil atau
meminta keterangan pihak-pihak ybs).
c. Dalam waktu 3 bulan tidak ada keputusan,
maka dianggap menolak.
Akibat Perceraian ( Psl. 8 )

a. Apabila perceraian terjadi atas


kehendak PNS pria wajib menyerahkan
gajinya untuk penghidupan bekas
istrinya dan anak-anaknya dengan
membuat surat pernyataan ;
b. Gaji adalah penghasilan PNS yang
terdiri dari : gaji pokok, tunjangan
keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan
perbaikan penghasilan dan tunjangan
lain yang berhak diterimanya
berdasarkan peraturan yang berlaku,
setelah dipotong iuran wajib.
c. Apabila anak ikut bekas istri, maka pembagian gajinya sbb :
• 1/3 gaji untuk PNS pria ybs ;
• 1/3 gaji untuk bekas istrinya ;
• 1/3 gaji untuk anaknya yang diterimakan
kepada bekas istrinya

d. apabila perkawinan tidak menghasilkan anak, maka gaji


dibagi 2,• yaitu
1/2 :gaji untuk PNS pria ybs ;
• 1/2 gaji untuk bekas istrinya ;

e. Apabila anak ikut PNS ybs, maka pembagian gaji


ditetapkan sbb:
• 1/3 gaji untuk PNS pria ybs ;
• 1/3 gaji untuk bekas istri ;
• 1/3 gaji untuk anaknya yang diterimakan
kepada PNS pria ybs.
f. Bendaharawan gaji wajib menyerahkan secara
langsung bagian gaji bekas istri dan anak-anaknya
sebagai akibat perceraian tanpa menunggu lebih
dahulu pengambilan gaji oleh PNS bekas suaminya

g. Bekas istri dapat mengambil secara langsung bagian


gaji yang menjadi haknya dari bendaharawan gaji,
atau dengan surat kuasa atau meminta dikirimkan
kepadanya
h. Pembayaran gaji dihentikan :
• Bekas istri kawin lagi
• Anak telah berusia 21 tahun atau 25 tahun,
apabila anak tersebut masih sekolah, telah /
pernah kawin atau telah punya penghasilan
sendiri/
i. Perceraian atas kehendak bersama, maka
pembagian gaji menurut kesepakatan bersama
Hak atas bagian gaji untuk bekas
tidak diberikan
istri: tetap diberikan
apabila perceraian apabila alasan istri
terjadi karena istri mengajukan gugatan cerai
terbukti karena dimadu atau suami
terbukti

• telah berzinah
• melakukan penganiayaan berat baik lahir / batin
• penjudi yang sukar disembuhkan
• meninggalkan 2 th berturut-turut tanpa izin &
alasan sah
• hal lain di luar kemampuannya
PNS YANG AKAN BERISTRI LEBIH DARI SEORANG
Psl. 4
1. Wajib memperoleh izin tertulis dari Pejabat dan
Izin diberikan apabila :
a. Memenuhi salah satu syarat alternatif, yaitu:
1) Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai
istri dalam arti menderita penyakit jasmani atau
rohani yang sukar disembuhkan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter Pemerintah;
2) Istri mendapat cacat badan atau penyakit lain
yang tidak dapat disembuhkan dalam arti
penyakit badan yang menyeluruh dibuktikan
dengan surat keterangan dokter Pemerintah
3) Istri tidak dapat melahirkan keturunan setelah
menikah ± 10 tahun yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter Pemerintah
b. Memenuhi semua syarat kumulatif, yaitu:

1) Ada persetujuan tertulis yang dibuat secara


ikhlas, disahkan oleh atasan PNS, serendah-
rendahnya eselon IV ;
2) Mempunyai penghasilan cukup;
3) Ada jaminan tertulis dari PNS akan berlaku
adil terhadap istri-istrinya dan anak-anaknya
2. Permohonan izin ditolak apabila :
a. Bertentangan dengan ajaran/ peraturan Agama /
kepercayaan terhadap Tuhan YME ;
b. Tidak memenuhi salah satu syarat alternatif & semua syarat
kumulatif;
c. Bertentangan dengan Per-UU-an yang berlaku;
d. alasan - alasan bertentangan dengan akal sehat;
e. Mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan yang dinyatakan
dalam surat keterangan atasan langsung serendah-rendahnya
Pejabat eselon IV yang setingkat

3. Izin diberikan apabila :


a. Tidak bertentangan dengan ajaran/ peraturan Agama /
kepercayaan terhadap Tuhan YME ;
b. Memenuhi salah satu syarat alternatif & semua syarat kumulatif;
c. Tidak bertentangan dengan Per-UU-an yang berlaku;
d. Alasan - alasan tidak bertentangan dengan akal sehat;
e. Tidak mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan yang dinyatakan
dalam surat keterangan atasan langsung serendah-rendahnya
Pejabat eselon IV yang setingkat
PNS WANITA
Pasal 4 ayat (2)

PNS Wanita tidak diijinkan menjadi istri II / III / IV.

HIDUP BERSAMA (Pasal 14)


 PNS dilarang hidup bersama dengan wanita yang bukan
istrinya atau pria yang bukan suaminya sebagai suami istri
tanpa ikatan perkawinan yang sah
 Hidup bersama adalah melakukan hubungan sebagai suami
istri di luar ikatan perkawinan yang sah yang seolah-olah
merupakan suatu rumah tangga ;
SANKSI

1. Salah satu hukuman disiplin tingkat berat :


a. PNS tidak melaporkan perkawinan kpd Pejabat
ybw
b. PNS melakukan perceraian tanpa izin / surat
keterangan
c. PNS pria beristri lbh dr 1 tanpa izin Pejabat ybw
d. PNS hidup bersama tanpa ikatan perkawinan sah
e. Pejabat tidak melakukan pemeriksaan thd PNS
yg hidup bersama di luar ikatan perkawinan
yang sah
f. PNS menolak pembagian gaji akibat perceraian

2. Hukuman disiplin pemberhentian TDh sebagai


PNS :
Ketentuan PP 10/1983 jo PP 45/1990
berlaku bagi :
1. Pegawai Negeri Sipil ;
2. Yang dipersamakan dengan Pegawai Negeri
Sipil yaitu :
• Pegawai Bulanan disamping pensiun;
• Pegawai Bank Milik Negara;
• Pegawai Badan usaha milik negara;
• Pegawai Bank Milik Daerah;
• Pegawai Badan Usaha Milik Daerah;
• Kepala Desa, Perangkat Desa ;
• Petugas yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di Desa;

Anda mungkin juga menyukai