Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG


JURUSAN KEPERAWATAN
MARET 2019
Tujuan Penulisan
• Memahami dan
mengetahui tentang
asuhan keperawatan • Melakukan pengkajian pada pasien kritis dengan kasus
kritis dengan gangguan cedera kepala.
sistem persyarafan
• Menganalisa data dan menegakkan diagnosa pada
cedera kepala di RSUD
Depati Bahrin Sungailiat. pasien kritis dengan kasus cedera kepala.

• Menyusun rencana tindakan keperawatan yang


berdasarkan pada NIC dan NOC pada pasien kiritis
dengan kasus cedera kepala.
Tujuan umum • Melakukan implementasi keperawatan pada pasien
kritis dengan kasus cedera kepala.

• Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien kritis


dengan kasus cedera kepala.

Tujuan Khusus
Penulis

Ruang ICU
RSUD Depati
Bahrin
Sungailiat

Poltekkes
Kemenkes
Pangkalpinang
 Definisi

Cidera kepala adalah trauma yang mengenai


otak yang terjadi secara langasung atau tidak
langsung atau efek sekunder yang
menyebabkan atau berpengaruh berubahnya
fungsi neurologis, kesadaran, kognitif,
perilaku dan emosi.
Cedera Kepala Dibedakan
Menjadi 3, Yaitu: Cedera
Kepala Ringan

Cedera Kepala
Sedang

Cedera Kepala
Berat
ANATOMI FISIOLOGI
 Tengkorak
 Meningen

Meningen adalah selaput


yang membungkus otak
dan urat saraf tulang
belakang
 Otak
 Saraf Kranial
ETIOLOGI
• Pukulan langsung

• Rotasi/deselerasi, fleksi, ekstensi, atau rotasi leher

• Tabrakan otak

• Peluru

• Oleh benda/serpihan tulang

• Trauma saat lahir

• Efek dari kekuatan atau energi yang diteruskan ke otak

• Efek percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi) pada otak


• Kebingungan saat
Cedera kejadian
Kepala • Pusing menetap
Ringan • Kesulitan
berkonsentrasi

Cedera • Kelemahan pada salah


Manifestasi Kepala satu tubuh
Klinis Sedang • Gangguan kesadaran

• Amnesia
Cedera • Pupil tidak aktual
Kepala • Nyeri
Berat • Fraktur pada kubah
kranial
PATOFISIOLOGI

 Cidera kepala terjadi karena trauma tajam atau tumpul seperti terjatuh,
dipukul, kecelakaan dan trauma saat lahir yang dapat mengenai kepala
dan otak sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pada funsi otak
dan seluruh sistem dalam tubuh. Bila trauma mengenai ekstra kranial
akan dapat menyebabkan adanya laserasi pada kulit kepala dan pembuluh
darah sehingga terjadi perdarahan. Apabila perdarahan yang terjadi
terus–menerus dapat menyebabkan terganggunya aliran darah sehingga
terjadi hipoksia. Akibat hipoksia ini otak mengalami edema serebri dan
peningkatan volume darah di otak sehingga tekanan intra kranial akan
meningkat. Namun bila trauma mengenai tulang kepala akan
menyebabkan fraktur yang dapat menyebabkan desakan pada otak dan
perdarahan pada otak, kondisi ini dapat menyebabkan cidera intra kranial
sehingga dapat meningkatkan tekanan intra kranial, dampak peningkatan
tekanan intra kranial antaralain terjadi kerusakan jaringan otak bahkan
bisa terjadi kerusakan susunan syaraf kranial terutama motorik yang
mengakibatkan terjadinya gangguan dalam mobilitas.
Edema paru

Kebocoran
Gangguan
cairan
Intestinal
serebrospinal

KOMPLIKASI

Perdarahan Fistel Karotis


intra kranial kavernosus

Diabetes
insipidus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MRI dan CT Scan

Angiografi serebral

EEG

Sinar x

Brain Auditory Evoked Respons (BAER)

Positron Emision Tomography (PET)

Pungsi Lumbal

Gas Darah Arteri (GDA)

Kimia / elektrolit darah

Pemeriksaan toksikologi

Kadar antikonvulsan darah


PENATALAKSANAAN

Pembedahan

Makanan atau caioran infus dextrose 5%

Antibiotik yang mengandung barier darah


otak

Pengobatan antiedema dengan larutan


hipertonis

Pemberian analgetik

Terapi hiperventilasi

Dexamethason/kalmetason
Asuhan Keperawatan Pada Klien Cedera Kepala

Pengkajian
 Umum
 Airway
 Breathing
 Circulation
Khusus
 Konservatif
 Operatif
 Monitoring tekanan intrakranial
 Pemberian diet/nutrisi
 Rehabilitasi
 Prioritas Keperawatan
a. Memaksimalkan perfusi/fungsi
serebral
b. Mencegah/meminimalkan komplikasi
c. Mengoptimalkan fungsi
otak/mengembalikan pada keadaan
sebelum trauma
d. Meningkatkan koping individu dan
keluarga
e. Memberikan informasi
Kebutuhan Sehari-hari

a) Aktivitas/ istirahat h) Nyeri/kenyamanan


b) Sirkulasi i) Keamanan
c) Integritas Ego j) Pernafasan
d) Eliminasi k) Kulit
e) Makan/cairan l) Gangguan kognitif
f) Neurosensori m) Interaksi sosial
g) Gangguan n) Penyuluhan/pembela
pengecapan dan juga jaran
penciuman
 Ketidakefektifanperfusi jaringan (spesifik
serebral) b.d aliran arteri dan atau vena
terputus,

 Nyeri akut b.d dengan agen injuri fisik,

 Defisit self care b.d dengan kelelahan, nyeri

Anda mungkin juga menyukai