Anda di halaman 1dari 18

kelompok

1. Novanka rara
2. Mega syafira
3. Fitria rohmatul
4. Afina zarfani
5. M wahyu rizky
6. Devi Anggun
7. Anggun Y
K3

kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran


beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja
beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai
berikut :
 Sasarannya adalah manusia
 Bersifat medis.
 Sasarannya adalah lingkungan kerja
 Bersifat teknik
Prinsip Dasar Kesehatan Kerja

 Upaya kesehatan kerjaadalah upaya penyesuaian antara kapasitas,


beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di
sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU
kesehatan tahun 1992).
 Konsep dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah mengidentifikasi
permasalahan, mengevaluasi, dan dilanjutkan dengan
tindakanpengendalian. Sasaran kesehatan kerja adalah manusia dan
meliputi aspek kesehatan dari pekerjaitu sendiri (effendi, ferry. 2009:
233).
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat
dipengaruhi oleh

 Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga


upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan
kemampuannya perlu diperhatikan.
 Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan,
keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi
dan sebagainya
 Lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa
faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek
psikososial
Tujuan keselamatan kerja
 Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakuakn pekerjaan atau kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produktivitas nasional.
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di
tempat kerja.
 Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman
dan efisien.

Dasar hukum tentang kesehatan dan
keselamatan kerja adalah Undang-undang RI
No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Pasal
86
 Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan
 Untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penyebab kecelakaan kerja

 Penyebab dasar
 Penyebab langsung
Kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja

 Kerusakan: Kerusakan karena kecelakaan kerja antara lain bagian mesin,


pesawat alat kerja, bahan, proses, tempat, & lingkungan kerja.
 Kekacauan Organisasi: Dari kerusakan kecelakaan itu, terjadilah
kekacauan dai dalam organisasi dalam proses produksi.
 Keluhan & Kesedihan: Orang yang tertimpa kecelakaan itu akan
mengeluh & menderita, sedangkan kelurga & kawan-kawan sekerja akan
bersedih.
 Kelainan & Cacat: Selain akan mengakibatkan kesedihan hati, kecelakaan
juga akan mengakibatkan luka-luka, kelainan tubuh bahkan cacat.
 Kematian: Kecelakaan juga akan sangat mungkin merenggut nyawa orang
& berakibat kematian.
Pencegahan kecelakaan akibat kerja

 Peraturan perundangan
 Standarisasi
 Pengawasan
 Penelitian bersifat teknik
 Riset medis
 Penelitian psikologis
Penyakit akibat kerja
 Penyakit akibat kerja-occupational disease
 Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan work related
disease
 Penyakit yang mengenai populasi kerja-disease of fecting
working populations
Penyakit akibat kerja menurut WHO
 Penyakit Saluran Pernapasan
 Penyakit Kulit
 Kerusakan Pendengaran
 Gejala pada Punggung dan Sendi
 Kanker
 Coronary Artery Disease
 Penyakit Liver
 Masalah Neuropsikiatrik
 Penyakit yang Tidak Diketahui Sebabnya
Faktor penyebab penyakit akibat kerja

 Golongan fisik
 Golongan kimiawi
 Golongan biologis
 Golongan fisiologis
 Golongan psikososial
Ada prinsip umum yang harus diikuti :
PPE yang efektif harus :
 Sesuai dengan bahaya yang dihadapi.
 Terbuat dari material yang akan tahan dengan bahaya tersebut.
 Cocok bagi orang yang akan menggunakannya.
 Tidak mengganggu kerja operator yang bekerja.
 Memiliki konstruksi yang sangat kuat.
 Tidak mengganggu PPE lain yang sedang dipakai secara
bersamaan.
 Tidak meningkatkan risiko terhadap pemakainya
Konsep Asuhan keperawatan
 Pengkjian
 Core : jumlah pekerja, umr, riwayat atau perkembangan pekerja, kebiasaan perilaku yang
ditampilkan, nilai, keyakinan, dan agama, lama bekerja
 Lingkungan fisik : bagaimana kondisi lingkungan kerja tingkat kebisingan? Suhu ruangan kerja?
Radiasi? Penerangan? Apakah sudah sesuai dengan ketentuan kesehatan
 Pelayanan kesehatan dan sosial : bagaimana yankes dan sosial khusus pekerja, seperti ada klinik
konsultasi untuk pekerja atau adanya kelompok sosial pekerja?Jarak?atau sistem rujukan yang
digunakan oleh perusahaan. Adakah jaminan kesehatan yang dimiliki pekerja?
 Ekonomi : bagaimana kesejahteraan pekerja sudah sesuai dengan aturan/diatas upah minimum
daerah? Bagaimana perusahaan menjamin kesejahteraan pekerjanya/
 Transportasi dan keamanan : apakah tempat kerja pekerja mudah dijangkau?berapa rata-rata
jarak tempuh pekerja? Transportasi yang digunakan oleh pekerja? Apakah sudah menggunakan
alat pelindung diri dengan baik untuk
...
 menghindari kecelakaan saat bekerja ataupun kecelakaan saat berlalu lintas. Bagaimana sistem
keamanan perusahaan, bila terjadi bencaana misalnya kebakaaran, gempa bumi,banjir dan lain-
lain.
 Politik dan pemerintah : bagaimana dukungan pemerintah setempat terhadap kesejahteraan
dan hak pekerja? Jenis dukungannya? Apakah ada instruksi/SK yang mengatur/melindungi hak
dan kewajiban pekerja? Bagaimana strategi pemerintah setempat dalam melindungi hak
pekerja?
 Komunikasi : bagaimana cara pekerja berkomunikasi dengan pekerja lain, manajemen atau
dengan keluarga pekerja? Media yang digunakan?
 Pendidikan : adakah kesempatan pekerja untuk mengembangkan diri melalui pendidikan
formal atau informal
 Rekreasi : adakah program rekreasi di perusahaaan? Tempat tempat rekreasi yang sering
digunakan pekerja? Frekuensi? Apakah tersedia taman/tempat istirahat yang cukup bagi
pekerja? Apakah tersdia kantin yang sehat?
Diagnosa
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat partikel tembakau
(PPOK,ISPA) pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT.
NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan Kurang
pengetahuan pekerja dan kesadaran tentang pentingnya K3 bagi kesehatan
dan keselamatan pekerja.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada pekerja perusahaan rokok di
ruangan sektor A7 PT. NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan
dengan Ketidakadekuatan hygine perorangan pada pekerja.
3. Resiko cidera kerja pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7
PT. NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan Posisi tubuh
saat bekerja yang salah pada pekerja.
Thank You ❤

Anda mungkin juga menyukai