Anda di halaman 1dari 23

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU

Disusun oleh :
Donesius Danny Fernando

Pembimbing :
dr. Heru, Sp.OG
KEHAMILAN EKTOPIK
• semua kehamilan dimana sel telur yang dibuahi oleh
spermatozoa berimplantasi dan tumbuh diluar
endometrium kavum uterus
• Berdasarkan tempat implantasinnya, dapat dibagi :
• Tuba Fallopii
• Uterus (diluar endometrium kavum uterus)
• Ovarium
• Intraligamenter
• Abdominal
• Kombinasi
Lokasi Kehamilan Ektopik
ETIOLOGI

• Pada tiap kehamilan akan dimulai dengan


pembuahan didalam ampulla tuba, dan dalam
perjalanan kedalam uterus telur mengalami
hambatan  nidasi masih berada di
tuba/nidasi dipermudah
• Faktor yang meningkatkan risiko terjadiya
kehamilan ekstopik:
1. Riwayat infertilitas
2. Riwayat kehamilan ekstopik sebelumnya
3. Operasi pada tuba
4. Infeksi pelvis
5. Penggunaan IUD
Faktor-faktor pada tuba yang dapat mendukung
terjadinya kehamilan ektopik :
• Faktor dalam lumen tuba
– Endosalpingitis
– Lumen tuba sempit dan berlekuk-lekuk
– Lumen tuba sempit oleh operasi
• Faktor pada dinding tuba
– Endometriosis tuba
– Divertikel tuba kongenital
• Faktor diluar dinding tuba
– Perlekatan peritubal dengan distorsi/lekukan
tuba
– Tumor yang menekan dinding tuba
• Faktor lain
– Migrasi luar ovum
– Fertilisasi in vitro
PATOFISIOLOGI

• Sebagian besar KE berlokasi di tuba fallopii :


pars ampullaris (80 %) isthmus (12%), fimbriae
(5%),bagian kornu dan daerah intersisial tuba
(2%)
• Proses implantasi ovum yang dibuahi, yang
terjadi di tuba pada dasarnya sama dengan
halnya di kavum uteri
• Tuba bukan merupakan tempat yang baik
untuk pertumbuhan hasil konsepsi janin tidak
dapat tumbuh secara utuh seperti di uterus
• Sebagian besar kehamilan tuba terganggu
pada umur kehamilan antara 6 minggu sampai
10 minggu
• Kemungkinan yang dapat terjadi pada
kehamilan ektopik dalam tuba :
Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi
Abortus tuba
Ruptur tuba
GAMBARAN KLINIK

• umur gestasi ↑ dan perdarahan intraperitoneal


muncul (ruptur)  gejala (+)
• Gambaran klinik klasik KE  trias nyeri
abdomen, amenore, dan perdarahan
pervaginam (hanya 50% pasien pd trimester 1)
• Gejala-gejala yang umumnya terjadi pada
masa kehamilan awal
• PF  fokus pada tanda vital dan pemeriksaan
abdomen dan pelvik
• PD  teraba kavum douglas menonjol dan
terdapat nyeri gerakan serviks
DIAGNOSIS

• KE yang belum terganggu  sukar di diagnosis


• alat bantu diagnostik  sangat penting
• Anamnesis  gejala subjektif kehamilan
muda, perdarahan pervaginam (warna &
bentuk), nyeri perut bagian bawah
• PF  penderita dapat tampak pucat, nyeri
tekan pada perut, tanda-tanda syok (pada
perdarahan rongga perut aktif)
• PD  nyeri goyang portio, Kavum Douglas
juga teraba menonjol + nyeri raba
• Lab  β-hCG (+), darah rutin (Hb Serial), kadar
leukosit
ALAT-ALAT BANTU DIAGNOSTIK

• Transvaginal Ultrasonography
• Ultrasonography
• Kuldosentesis
• Laparoskopi
• Dilatasi kuretase
PENATALAKSANAAN

• TERAPI BEDAH

• radikal
laparaskopi (salpingektomi)
atau • konservatif (biasanya
salpingotomi,
laparatomi salpingostomi)
SALPINGOSTOMI
• Prosedur untuk mengangkat hasil konsepsi yg
berdiameter < 2 cm.
• Berlokasi di sepertiga distal tuba fallopi.
• Dibuat insisi linear sepanjang 10-15 cm pada tuba
tepat diatas hasil konsepsi.
• Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat
dikendalikan dengan elektrokauter.
• Insisi kemudian dibiarkan terbuka  per sekundam
SALPINGOTOMI

• Sama dengan prosedur salpingostomi namun


insisi dijahit kembali.
• Tidak adaperbedaan bermakna dalam hal
prognosis, patensi, dan perlekatan tuba
pascaoperatif dengan salpingostomi.
SALPINGEKTOMI
• Indikasi :
– KE mengalami ruptur (terganggu)
– Terjadi kegagalan sterilitas
– Perdarahan berlanjut pascasalpingotomi
– Kehamilan tuba berulang
– Massa gestasi berdiameter > 5 cm
– Pasien meminta dilakukan sterilisasi
– Telah dilakukan rekontruksi tuba sebelumnya
Tindakakan
• Bagian tuba antara uterus
dan massa hasil konsepsi
diklem, digunting, kemudian
sisanya (stump) diikat
dengan jahitan ligasi.
• Arteri tuboovarika diligasi,
sedangkan arteri
uteroovarika dipertahankan.
• Tuba yang direseksi
dipisahkan dari mesosalping.
• TERAPI OBAT
Keuntungannya  menghindari tindakan
bedah + resiko, mempertahankan patensi
dan fungsi tuba, dan biaya yang lebih
murah
Zat kimia yang telah diteliti beberapa
diantaranya : glukosa hiperosmolar, zat
sitotoksik (misal: methotrexate dan
actinomycin), prostaglandin, dan
mifeproston (RU486)
PROGNOSIS

• Kematian ibu ↓ dg diagnosis dini + persediaan


darah cukup
• Janin  biasanya akan mati dan tidak dapat
dipertahankan
• Angka kehamilan ektopik yang berulang 
antara 0-14,6 %.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai