Anda di halaman 1dari 21

PITDA jateng

Semarang, 21 April 2019


Gatot Subroto Skep, Ns
PENDAHULUAN
GAGAL GINJAL (RENAL
FAILURE)
Kondisi medis dimana gi
njal gagal memfiltrasi d
engan baik toksin dan pr
oduk limbah dari darah
1. GG AKUT (jejas ginjal a
kut)
2. GG KRONIK
 FUNGSI UTAMA: HOMEOSTASIS
FUNGSI GINJAL
(CARA/MEKANISME)*

Mengatur keseimbangan cairan


dan elektrolit tubuh dengan men
yaring (filtrasi) darah secara teru
s-menerus:

1. ekskresi & konsentrasi


garam dan air
2. kontrol pH tubuh
3. membuang produk limbah
metabolik tubuh
Cairan
 Jumlah cairan = 60% BB dengan komposisi :
a). 36% cairan intra sel
b). 24 % cairan ekstra sel
(18% = interstitial + 6% = intravaskuler).
 Komposisi cairan tergantung :
1). Umur
2). Jenis Kelamin
3). Jumlah lemak dalam tubuh
 Manusia Dewasa Sehat jika :
a). Nilai fungsi ginjal = 120 cc/menit
b). Tidak ada tanda2 penurunan fungsi ginjal
c). CCT/ test kreatinin klirens = Normal
Cairan
 Kebutuhan cairan pada manusia dewasa :
= 50 cc/kg BB/24 jam
= IWL (=500) + total produk urin (24 jam)
Peningkatan suhu tubuh 1⁰c maka kebutuhan cairan
ditambah 12% - 15% dalam 24 jam.
 Refleksi kebutuhan cairan terpenuhi :
1). Produk urin = 1cc/menit  ± 1200cc/24 jam.
2). IWL = 25% dari kebutuhan/hari  500ml – 700ml.
Proses HD :
1. Pembersihan darah dg Dialyzer  mengeluarkan pr
oduk sampah dan air
2. Memperbaiki komposisi cairan tubuh  keseimbang
an cairan.
 Asupan cairan yang berlebih pd pasien HD dapat me
nyebabkan :
a) Kenaikan BB f). Kram intradialitik
b) Oedem g). Hipotensi episode
c) Ronchi pada paru – paru h). Kelelahan & pusing
d) Bengkak pd kelopak mata i). Acites
e) Sesak napas f). Hipertropi ventrikel
(Lindberg, 2010)
Pasien HD harus mendapat perhatian dalam hal :
Pasien GGK :
a. Perubahan fungsi ginjal yg progresif dan irreversibel.
(Terry & Aurora, 2013)
b. Penurunan FGR secara mendadak dan cepat.
c. Penurunan fungsi renal  tidak bisa mempertahanka
n cairan dan elektrolit uremia.
(Padila, 2012)
d. Ginjal tidak mampu membuang produk sisa urin  g
angguan endokrin, metabolik, elektrolit dan asam bas
a. (Smeltzer, et all 2010)
 Keseimbangan cairan  gizi baik
 Indikator Gizi Baik:
1. Hemodinamik : tidak hipertensi atau hipotensi
2. IDWG : 2,5 %– 3,5 %
3. LLA (Susilowati 2008)
a. Normal : Laki 25 – 27cm, Wanita 21-23 cm.
b. Malnutrisi : Laki < 25cm, Wanita < 21 cm.
4. Kekuatan otot : diukur dg Dinamometer
5. Oedem : tidak penumpukan cairan di ruang intersisial.
6. LPK : Lingkar pergelangan kaki
 Penyebab Oedem :
1) Primer : peningkatan permiabilitas kapiler, kekuranga
n protein plasma, peningkatan tekanan hidrostatik, ob
struksi limpa
2)Sekunder : peningkatan tekanan koloid osmotik dala
m jaringan, retensi Natrium dan air
 Pemeriksaan oedem :
1. Derajat I : kedalaman 1-3 mm, waktu kembali 3 detik
2. Derajat II : kedalaman 3- 5 mm, waktu kembali 5 detik
3. Derajat III : kedalaman 5-7 mm, waktu kembali 7 detik
4. Derajat IV : kedalaman 7 mm, waktu kembali > 7 detik
Lanjutan....
 Pada gagal ginjal: urin output  s/d anuria  edema
 Problem paling sering dihadapi pasien yang menjalani
HD : IDWG/ Interdialytic Weight Gain/ peningkatan vol
ume cairan diantara waktu dialisis.

Manifestasi
Pre
*Edema Fluid Assesmen Intra
*Peningkatan BB Post HD
Pengertian
 Fluid assesmen/ manajemen cairan adalah keterampil
an dalam mengidentifikasi masalah, menetapkan tuju
an, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dala
m menanggapi fluktuasi tanda dan gejala, mengambil
tindakan dalam menanggapi respon fisiologis kekuran
gan cairan tubuh, monitoring serta mengelola gejala (
Lindberg, 2010).
Pengertian
 Fluid assesment pre, intra dan post dialisis merupakan
pengkajian cairan, monitoring dan penatalaksanaan cair
an pada pasien yang menjalani hemodialisa terdiri dari
penghitungan IDWG/ Interdialytic Weight Gain/ pening
katan volume cairan diantara waktu dialisis dan monitor
ing keseimbangan cairan sehingga tercapai Fluid Restric
tion (Pembatasan Cairan).
1. Penghitungan IDWG
2. Monitoring keseimbangan cairan

Fluid Restriction
(Pembatasan Cairan)
Penghitungan IDWG
 Metode :
1). Sederhana : dihitung dalam Kg
 keuntungan : jumlah hari antara perawatan di catat
 kerugian : berat kering tidak ikut dipertimbangkan
2). Alternatif : dihitung dalam prosentase dari berat keri
ng.
 pada ps dg HD 3x/minggu, IDWG dianjurkan 2,5%
s/d 3,5% atau tidak melebihi 5% BB kering dg tujuan :
a). Mengurang risiko cardiovaskuler
b). Mempertahankan status gizi yang baik.
(Lindberg, 2010)
 Cara menghitung IDWG :
IDWG = BB Basah – BB Kering = %
BB Kering
BB Basah : BB sebelum HD
BB kering : BB setelah HD
 Nilai IDWG (Prince & Wilson 2006) :
1. Normal : < 3% BB Kering
2. Ringan : < 2,5%
3. Sedang : 2,5 %– 3,5 % (dianjurkan)
4. Berat : > 3,5%
Monitoring keseimbangan cairan :
 Mencatat (harian) :
1) Pemasukan cairan : jenis, jumlah makana
n dan minuman
2)Pengeluran cairan : jumlah urin, muntah
dan diare
3) BB

Mengambil Kep
utusan untuk
Pembatasan cai
ran
Peran Perawat :
 Edukasi tentang fluid rest
riction/ pembatasan caira
n
 Mengajarkan cara penghit
ungan IDWG
 Mengajarkan cara menghit
ung keseimbangan cairan
Tips mengurangi rasa haus :
a)Minumlah cairan yang didingin
kan/ dimasukkan es  menim
bulkan rasa sejuk di dalam mul
ut.
b)Saat minum obat gunakan sedi
kit air.
c)Gunakan gelas yang kecil saat
minum.
d)Hindari makanan dengan rasa
asin dan pedas
e) Berada di tempat yang cukup s
ejuk, tidak berlama-lama di te
mpat udaranya panas.

Anda mungkin juga menyukai