Anda di halaman 1dari 32

BAGIAN/SMF PSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNUD


RSUP SANGLAH DENPASAR

Tinjauan Pustaka (1)

GAMBARAN UMUM DEPRESI PADA PERIMENOPUSE

oleh:
dr. Ni Wayan Dewi Putriny Asih(2)
Pembimbing :
dr. Ni Ketut Sri Diniari, SpKJ
1) Dibawakan pada Pertemuan Ilmiah Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar, 6 Maret 2018 di Ruang
Pertemuan PTRM Sandat SMF Psikiatri/RSUP Sanglah.
2) Dokter Residen yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Program Studi Psikiatri yang dibimbing oleh
dr. Ni Ketut Sri Diniari, SpKJ.
PENDAHULUAN
• Kasus bunuh diri meningkat

DEPRESI BERAT
• WHO :
depresi epidemi kematian
akibat bunuh diri
300 juta orang penyebab
kesakitan dan kecacatan utama di
seluruh dunia
Riskesdas 2013 ggn mental
emosional : cemas dan depresi
Depresi di masyarakat
 Kecenderungan :
• konflik
• Agresivitas di jalan raya
• Kesurupan massal
• Maraknya narkoba
• Kasus bunuh diri
Prevalensi depresi global 5 – 10%
populasi umum Indonesia 11-22
juta jiwa
Fenomena “ the power of emak –
emak” emak yang lembut
sosok perkasa, agresif DEPRESI
Epidemiologi
• ♀ : ♂ =2:1 mengalami MDD ( OR : 1,7 interval kepercayaan 95%; 1,5 –
2,0) .
• Dikaitkan dengan faktor hormonal pada wanita
• Fluktuasi hormone meningkatkan kerentanan terhadap depresi
(Ali et al., 2017).
Tahap kehidupan wanita
• Tahapan : pubertas, menstruasi, kehamilan dan
menopause ESTROGEN
• Menopause : akhir siklus menstruasi Tahapan
Perimenopause
• Dampak fisik dan psikologis mempengaruhi
kualitas hidup wanita
• Di US, 1,3 juta ♀ mencapai menopause setiap tahun
• ♀ menopause di Asia (WHO) meningkat menjadi 373 juta jiwa pada th 2025
(Muniroh, 2013)

• Data BPS, 5 juta ♀ Indonesia mengalami menopause pertahun


• Perimenopause : fase transisi sebelum menopause kecenderungan
Depresi (Putri & Hamidah, 2012)
• Diperkirakan 20% ♀ menopause mengalami depresi (Kusumawardhani,
2006)
• Freeman, et all menemukan peningkatan skor depresi
perimenopause : premenopause = 3 :1
(Gibbs et al., 2012)
• Wanita tanpa riwayat depresi berat yang mengalami hot flashes selama
perimenopause cenderung mengalami depresi.
(Gibbs, Lee, & Kulkarni, 2012).
Depresi
• mrp. sindrom gangguan mood gejala klinik berbeda-beda tiap individu

(Amir, 2016)
Faktor resiko untuk skrening Depresi

(Lam et al., 2016).


Kriteria diagnosis MDD berdasarkan pada
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-5)

•Setidaknya lima dari gejala berikut yang menyebabkan gangguan atau penurunan signifikan secara klinis
dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lainnya.
•Setidaknya salah satu gejalanya adalah 1) mood yang depresi atau 2) hilang minat atau kesenangan
•Gejala berikut muncul hampir setiap hari dan berlangsung sekurang- kurangnya 2 minggu :
1.Mood depresi
2.Kehilangan minat atau kesenangan pada kebanyakan aktivitas
3.Penurunan berat badan yang signifikan atau peningkatan / penurunan nafsu makan
4.Insomnia atau hypersomnia
5.Psikomotor agitasi atau keterbelakangan
6.Kelelahan atau kehilangan energi
7.Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan.
8.Konsentrasi yang berkurang atau ragu-ragu
9.Gagasan berulang kematian (tidak hanya takut mati) atau ide bunuh diri.
Kriteria diagnosis Episode Depresif menurut PPDGJ-III

Gejala Utama Gejala lainnya


- Afek depresif -konsentrasi dan perhatian berkuran
- Kehilangan minat atau -harga diri dan kepercayaan diri berkurang
kesenangan yang semula
-gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
dinikmati
- Berkurangnya energi berguna
-pandangan masa depan yang suram dan
pesimistis
-gagasan atau perbuatan membahayakan
diri atau bunuh diri
• Berlangsung 2 minggu ( bisa lebih -tidur terganggu
pendek jika gejala sangat berat) -nafsu makan terganggu.
• Derajat: ringan, sedang, berat
Stresor akan mengaktifkan sistem HPA aksis
Mekanisme umpan balik negative (Amir, 2016)
Hipotesa depresi

Depresi : - neurotransmitter monoamine ( terutama serotonin, NE)


- Upregulasi reseptor postsinaptik neurotransmitter monoamine
(Stahl, 2012)
Alat ukur depresi
• Ada dua instrument ( yang sering digunakan), yaitu :
1. Beck Depression Inventory ( BDI) pertanyaan dijawab sendiri
oleh pasien
2. Hamilton Depression Rating Scale (HAM-D) pertanyaan dinilai
oleh terapis. (Amir, 2016)

(MacQueen et al., 2016).


Perimenopause
• Endokrinologi
tingkat FSH> 25 IU / L dan tingkat
estradiol (E2) <40 pg / ml dan E1 kurang
dari 25 pg / ml (Gibbs et al., 2012)
• Klinis :
1. irregular periode atau amenore
berkepanjangan kurang dari 12 bulan,
2. periode waktu dengan
ketidakteraturan haid lebih dari tujuh
hari (mengenai hal yang umum terjadi
pada wanita yang bersangkutan)
dengan atau tanpa amenore lebih dari
tiga bulan,
3. periode amenorea 3 sampai 11 bulan
(Soares, 2010) Fase perimenopause dialami pada wanita umur
45-55 th
Tahap Transisi Menopause (Zhou et al., 2012)

Stages of Reproductive Aging Workshop (STRAW)


Estradiol (E2)
• berperan pada reproduksi dan aktivitas seksual
• Bersifat ansiolitik
• Memodulasi berbagai jalur SSP termasuk HPA Aksis dan
neurotransmitter monoamine
• merangsang sintesa serotonin
• ekspresi reseptor
• permeabilitas membrane.
• menurunkan MAO menghambat pemecahan serotonin
 Reseptor Estrogen ( ER1) di hipotalamus dan amigdala
fungsi afektif
(Ryan and Ancelin, 2012).
Perubahan hormonal pada Perimenopause
• window of vulnerability peningkatan kerentanan karena
ketidaknyamanan fisik, emosional dan hormonal sindrom menopause/
klimaterik
• Sindrom menopause :
 Vasomotor symptom ( hot flashes, keringat malam )
Perubahan tidur
Kekeringan vagina
Gangguan mood ( depresi)

• Gejala menopause bisa cukup parah, mempengaruhi kegiatan sehari-hari


(Whiteley, et al., 2013)
Hot flashes
• Adalah :
penyebaran rasa panas tubuh bagian atas
Progresif
Berlangsung 1-5 menit
Sering muncul Bersama keringat malam

• VMS yang paling menonjol pada perimenopause


• Pelebaran pembuluh darah perifer fluktuasi estrogen
sensitifitas reseptor 5-HT2A di pusat termoregulator hipotalamus
( Yousef, 2017)
Menopause Rating Scale (MRS)
• mengukur tingkat keparahan
gejala menopause dengan
menilai profil gejala,
• terdiri dari 11 item)
• instrumen self reported
• Penilaian meliputi :
(a) somatik
(b) psikologis/mood :
(c) masalah seksual-urogenital :
masalah kandung kemih dan
kekeringan pada vagina.

(Rahman, Zainudin and Mun, 2010)


Depresi pada Perimenopause
• Depresi yang terjadi pada wanita yang berada dalam periode waktu saat
menjelang menopause . (Kusumawardhani, 2006)
• “psychological distress “ sindrom depresi pada masa perimenopause
dengan gejala berupa :
 kesedihan,
kegelisahan,
 mudah tersinggung , dimana gejala tersebut bertahan selama ≥ 2 minggu
(Sarri, Davies and Lumsden, 2015).

• Gejala VMS depresi pada perimenopause.


• Terdapat hubungan yang signifikan antara hot flashes dan depresi
perimenopause
Depresi pada Perimenopause

ESTROGEN
WITHDRAWAL

DOMINO THEORY FAKTOR


PSIKOSOSIAL
Domino theory
Gejala somatik
Faktor stressor
( hot flashes, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, kehidupan
insomnia, dan gangguan urogenital) karena
penurunan kadar estrogen Ketidakstabilan
Hormon

menyebabkan ketidaknyamanan secara mental dan


fisik

Hot Gangguan
Depresi Perimenopause Flashes tidur DEPRESI

(Whiteley, et al., 2013)


Riwayat ggn. mood •Riwayat depresi, PMS
sebelumnya

Persepsi tentang Persepsi negative gx


menopause perimemnopause >>

Kejadian negative,
Stressful life event
kesepian,

Kegiatan lain, pikiran


Mekanisme koping
Faktor psikososial positif, penerimaan, dll

Belum menikah, janda


Dukungan sosial
>> beresiko

Status ekonomi

Tingkat pendidikan
Kualitas hidup pada fase perimenopause
• Tidak semua wanita yang melaporkan terganggu oleh gejala
menopause
• Kualitas hidup: persepsi individu mengenai keberfungsian mereka
dalam kehidupan
( Friedman et all., 2005)
• SWAN kualitas hidup sekitar 3.000 wanita gejala yang
terkait dengan menopause (misal: hot flashes, keringat malam,
kekeringan vagina, inkontinensia urine) penurunan kualitas hidup
(Lee & Kim, 2008)
Penatalaksanaan Depresi pada Perimenopause

Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments (CANMAT) (Lam et al., 2016)
Antidepresan
Desvenlafaxine
• Golongan SNRI ( Selective serotonin-norepinephrine reuptake
inhibitors )
• Lini 1 pada terapi depresi pada perimenopause
• Mengurangi hot flashes, dosis 50 mg /hari
(Parry, 2010)
Escitalopram (SSRI) : dosis 20-60 mg
Fluoksetine (SSRI) : dosis 20-60 mg
Paroksetine (SSRI) : dosis 10-50 mg
Sertraline ( SSRI) : 50-200 mg
(Amir, 2016)
Fase- fase terapi farmakologi pada MDD

Amir, 2016
Hormon Replement Terapi (HRT)
• Menggunakan 0,05 mg / hari patch 17β-estradiol selama tiga minggu
• mengurangi gejala depresi pada wanita perimenopause
(Parry, 2010)
Psikoterapi
• CBT menurunkan skor depresi BDI Problem Solving Therapi (PST)

(Larocco-cockburn et al., 2014).

Anda mungkin juga menyukai